***
Malam kian larut, Dean masih fokus pada layar monitor di kamarnya. Setiap hari bekerja sampai larut, bahkan Dean seperti lupa waktu istirahat. Pria itu terlihat begitu serius, sesekali Dean menyeruput kopi. Belakang ini Dean di buat semakin sibuk, bahkan waktu makan siang saja Dean selalu lupa jika saja Zivana tidak datang.
Terkadang gadis itu sangat membantu, terkadang juga mengganggu. Entah Dean harus senang atau risih, tapi yang jelas Dean seperti sudah bergantung pada Zivana jika urusan makan siang.
"Jika dia tidak datang, apa aku akan kehilangan? Ku rasa tidak," monolognya.
Dean membayangkan wajah cantik gadis itu, senyum dan tawanya selalu terlihat indah. Terkadang bersikap seperti anak kecil yang polos, kadang juga bersikap seperti wanita dewasa. Sikap nya yang terkadang seperti anak kecil, namun bisa membuat Dean diam tak berkutik. Cerewet dan ceria, hidupnya penuh warna tak seperti hidup Dean.
"Kenapa aku memikirkan gadis SMA itu? Sial! meski orang nya tidak ada di hadapan ku, tapi bayangannya tetap menganggu ku." Dean mengacak rambut nya, dia berusaha untuk tetap fokus pada pekerjaan nya.
Setelah beberapa menit Dean mencoba, namun tetap gagal. Bayangan wajah dan senyum Zivana semakin menguasai pikiran nya, Dean menutup laptopnya. Dia tidak bisa seperti ini, Dean pun memutuskan untuk tidur saja. Mungkin dia memang butuh istirahat sekarang.
Saat Dean hendak tidur, tiba-tiba saja ponselnya berdering. Dean menatap nomor yang menghubungi nya, itu nomor baru. Dean membiarkan ponsel itu terus berdering, berkali-kali panggilan masuk dari nomor yang sama. Dean masih membiarkan nya.
Ting!
Suara notifikasi dari aplikasi room chat berbunyi, dengan malas Dean membuka pesan nya. Betapa terkejutnya Dean melihat pesan itu, dia semakin di buat kalang kabut. Bagaimana tidak, ternyata itu nomor ponsel Zivana.
Karena tak kunjung di jawab panggilan nya, Zivana mengirimkan pesan dengan sebuah foto dirinya. Di sana terlihat Zivana yang menggunakan piyama tidurnya, pose foto nya pun begitu mempengaruhi hasil.
"****!" umpat Dean setelah melihat foto yang Zivana kirim, Dean mengutuki dirinya karena telah membuka pesan dari gadis itu.
^^^+62*********60^^^
^^^Om ini Ziva 😌^^^
^^^Om kenapa gak jawab telepon Ziva?^^^
^^^Ziva mau kasih tunjuk piyama baru tau 😑 Kemarin Ziva beli sama temen, om mau lihat gak?^^^
Ini piyama baru Ziva, gimana bagus kan?
Begitu pesan yang Zivana kirimkan, Dean sampai mengusap wajah nya berkali-kali. Maksud gadis ini, pamer piyama apa tubuh? Dean tak habis pikir, bisa-bisa nya Zivana seperti ini.
Tak mau menjadi lebih panjang, Dean membiarkan pesan itu tanpa membalas nya. Saat dia hendak merebahkan tubuhnya, panggilan video masuk. Itu dari Zivana.
Dengan malas Dean akhirnya menjawab panggilan itu, pria itu yakin Zivana akan terus menelpon nya sebelum di jawab.
"Hallo om!" suara cempreng milik Zivana merusak gendang telinga, gadis itu melambai kan tangan nya pada kamera.
"Gimana om, bagus kan piyama baru Ziva?" Zivana berlenggak lenggok, meski panggilan Video tapi gadis itu seperti menggoda secara langsung saja.
Dean hanya berdehem singkat, dia juga enggan menatap layar ponselnya. Ujian macam apa ini Tuhan? Gadis itu dengan terang-terangan memperlihatkan paha mulus nya.
"Om, bagus beneran kan? Om suka gak, kalau suka aku mau koleksi lebih banyak. Buat di liatin sama om," ujar Zivana di sambungan telepon video itu.
"Iya, bagus." Dean tak tahu apa yang gadis itu katakan, dia hanya mengiyakan saja.
Terdengar Zivana yang bersorak gembira di sebrang sana, gadis itu begitu senang mendengar Dean menyukai piyama nya. Tanpa sadar Dean menarik sudut bibirnya ketika melihat Zivana begitu gembira. Gadis itu mendekatkan wajahnya pada layar ponsel, Zivana meminta Dean melakukan hal yang sama juga.
Dean menurut pria itu mendekatkan wajahnya, Zivana dari sebrang sana melakukan kiss jarak jauh. "Selamat malam om Dean," ucapnya.
"Ziva tutup telpon nya, dah." Zivana mematikan sambungan telepon itu.
"Malam, gadis nakal." Balas Dean setelah sambungan telepon itu terputus.
Dean membuka kembali room chat dari Zivana, dia menatap begitu intens foto yang gadis itu kirimkan. Terlintas dalam benak Dean, apakah Zivana melakukan ini hanya padanya atau pada yang lain juga?
"Apa dia pernah memiliki kekasih?" Dada Dean tiba-tiba saja seperti bergemuruh, mengingat gadis nakal itu jika pernah memiliki kekasih atau bahkan memiliki kekasih sekarang ini.
Dean yang sadar akan perubahan dirinya pun memilih untuk tak berspekulasi tentang perasaan nya sendiri, ini bisa terjadi karena dia pria normal dan foto yang Zivana kirim begitu sensitif.
"Aku tidak menyukai nya, aku hanya menyukai tubuhnya."
...***...
Next>>
...Hai, maaf baru up🙏...
...Aku lambat setiap up, apa lagi kalo di real life lagi banyak tugas 😭🙏 mohon untuk memaklumi nya guys🙏...
...Untuk info tentang up atau karya aku di paltform lain kalian cek ig ya✌️ ...
...@haluqueen09...
...@haluqueen09...
...@haluqueen09...
...@haluqueen09...
Buat yang suka k-pop, atau drakor dan sejenisnya bisa yuk dm kita bagi² kehaluan bersama²😌
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Semet Tipis
Ya elah dean dean kenapa harus tubuhnya sih hatinya juga donk 😁😁
Ayoklah thor aku juga suka sama drakor 😁😊
Lanjut dan semangat💪💪 terus buat updatenya thor😊😊
2022-06-13
1
Yanti
ud mulai. suka di duren degan anak SMA
2022-05-31
3
reisha
yakin om...hemmm apa jangan" ga sadar udah cinta 😉 upppss 😁
2022-05-31
1