Om I Love You

***

Hari yang paling menjengkelkan untuk Zivana, hari apa lagi jika bukan hari senin. Rasanya Zivana malas untuk masuk sekolah di hari ini, malas harus bangun lebih pagi dan juga harus upacara. Hari- hari biasanya saja Zivana kerap membolos apa lagi ini hari Senin, jika saja mama dan papa nya belum pulang dia bisa enak tidur di rumah.

Semalam papa dan mama Zivana kembali ke rumah, entah lah apa saja yang kedua orang tuanya lakukan di luar sana. Yang Zivana tahu, papa nya keluar kota untuk pekerjaan dan mama Zivana urusan dengan teman-temannya.

Zivana memakai topi sekolah nya, gadis itu sudah berada di sekolah pagi ini. Sangat langka untuk seorang Zivana datang awal, bahkan Kia hampir tak percaya melihat ini.

"Ziva cantik deh, sering-sering datang pagi ya." Ujar Kia sambil tersenyum manis.

Zivana memutar bola matanya jengah, tidak datang awal pun dia tetap cantik pikir Zivana. "Selalu cantik di setiap detik nya."

Kia tertawa mendengar sahutan Zivana, apa lagi melihat wajah sinis nya. Tiba-tiba saja Raffy menyela di antara keduanya, lelaki itu bergaya sok cool dengan satu tangan masuk saku celana.

"Morning, leadis-leadis." Raffy mengubah posisi topinya menjadi terbalik, depan dia jadikan menghadap ke belakang.

Kia menatap sengit Raffy, entah kenapa Kia tidak terlalu menyukai Raffy. Kia pikir jika pria seperti Raffy itu bukan pria yang baik, selain langganan club malam Raffy juga tipe orang yang selalu menganggap uang adalah segalanya.

"Ziva, nanti pulang bareng ya." Kata Raffy penuh harap. Bukan Zivana yang menjawab, tapi malah Kia yang menyela.

"Masih pagi, masuk kelas aja belum." Ketus Kia yang langsung membuat Raffy menatap nya.

"Sirik aja anak kucing!" Raffy tak kalah ketus nya dari Kia.

"Lucu dong anak kucing, daripada situ anak kambing." Balas Kia yang tak mau kalah.

Raffy melotot sempurna mendengar dirinya yang di katai anak kambing, enak saja Raffy sudah keren-keren datang ke sekolah. Sedari subuh Raffy sudah bersiap, bahkan tak henti-hentinya dia merapihkan rambut terus sampai sekolah dia di katai anak kambing? Oh, tidak baik. Raffy datang ke sekolah bukan untuk menerima gelar anak kambing, tapi untuk menerima gelar pacarannya Zivana.

"Kiara, anak kucing liar. Kalau ngomong di jaga ya, enak saja kau!" seru Raffy.

Zivana menatap bergantian Raffy dan juga Kia, mereka malah ribut sampai saling dorong. Tidak tahu kah mereka? Bahwa mereka jadi pusat perhatian sekarang.

"Stop!" pekik Zivana membuat keduanya berhenti dan menoleh padanya. "Kalian gak malu apa? Tuh di lihatin banyak orang,"

Raffy dan Kia menatap sekeliling ternyata benar, ada beberapa siswa yang sedang menatap pada mereka. "Apa lihat-lihat?! Mau di tonjok?" ancam Raffy.

Semua siswa yang ada di sana langsung membubarkan diri, dan juga Kia yang langsung menarik Zivana untuk pergi dari sana. Dia tidak akan mengampuni Raffy lain kali, lelaki itu benar-benar menyebalkan.

"Ehh, Ziva! Kok ninggalin!" teraik Raffy dan Zivana hanya melambaikan tangan nya.

***

"Bagaimana pak Hendri, apakah anda setuju?" Dean mengakhiri penjelasan nya mengenai proyek baru mereka.

"Saya setuju pak Dean," jawab klien nya itu.

Rapat dengan klien hari ini lagi-lagi berjalan lancar, klien Dean tak ada yang bermasalah sejauh ini. Semua ide-ide Dean dapat di terima dengan baik, tak pernah ada yang menolak idenya. Sejauh ini Dean belum mengalami masalah serius dalam bisnis nya, tapi itu membuat nya semakin waspada. Bisa saja, pengkhianat ada di antara rekan.

Dean keluar ruangan di ikuti Arzan di belakangnya, cukup melelahkan untuk hari ini tapi tak masalah Dean sudah terbiasa. Ini sudah masuk tengah hari, dia akan mengajak Arzan dan sekertaris nya untuk makan siang di caffe depan. Itung-itung sebagai bentuk perayaan proyek barunya.

Baru saja Dean masuk ke ruangan nya, pria itu sudah di kejutkan dengan keberadaan Zivana di sana. Gadis itu duduk manis di sopa, tak lupa juga buket bunga dibawa Zivana. Dean menatap Arzan dan Arzan hanya mengedigkan bahunya, kemudian buru-buru Dean menutup pintu ruangan takut ada yang lain melihat ini.

"Apa semua ini?" tanya Dean sembil mendudukkan diri di kursi kebesarannya.

"Ini untuk om. Selamat ya, untuk proyek barunya. Ziva ikut seneng, om makin maju aja masa depan Ziva pun semakin cerah." Terang Zivana sambil menyerahkan buket bunga yang dia bawa.

Oh, iya. Di meja depan sopa ada hiasan bunga mawar yang di bentuk hati, di sana juga ada makanan yang sudah Zivana sajikan.

Arzan merasa keberadaan nya tak tepat di sini, akhirnya dia memutuskan untuk undur diri. Arzan langsung ngacir keluar setelah pamit pada Dean.

'Kabur, sebelum melihat adegan yang tak seharusnya.' batin Arzan.

"Saya tidak butuh semua ini, bawa pulang saja." Ujar Dean.

Zivana tak menyerah, dia menaruh buket bunga nya di hadapan Dean. Dengan semua tenaga yang dia miliki, Zivana menarik Dean agar bangun. "Ayo om, coba dulu makanan nya. Ziva yang masa loh, masa gak mau nyobain."

Dean menatap malas, tapi karena Zivana yang terus menarik dirinya Dean pun bangun. Dengan malas dia mengikuti Zivana, duduk di sopa dengan wajah datarnya. Zivana mengambilkan makanan untuk Dean, terlihat gadis itu yang begitu semangat menyajikan makanan untuk Dean.

"Ini, om cobain. Pasti enak, Zivana yakin om pasti suka." Zivana memberikan nya namun Dean tak kunjung menerima. "Om, ayo dong. Ziva jauh-jauh ke sini," rengek Zivana.

"Siapa yang meminta mu datang? Tidak ada bukan?" sinis Dean.

Zivana menghembuskan nafasnya lesu, kemudian dia mendekati Dean. "Om, makan ya? dikit aja," bujuknya.

"Saya akan makan siang di luar, bersama Arzan dan Denisa. Bawa pulang semua ini, saya tidak butuh." Tungkas Dean.

Zivana meringis mendengar nya, tapi ada yang membuat dia tak terima. Dean akan makan siang di luar bersama sekertaris nya? Tidak bisa, enak saja! Zivana yang jauh-jauh datang kemari, kenapa harus makan bersama Denisa.

"Gak boleh! Harus makan makanan yang Ziva bawa, pokoknya gak boleh sama Denisa!" seru Zivana tak terima.

"Siapa kau yang harus aku dengar perkataan nya?" Dean tersenyum sinis.

"Calon istrinya om!" sahut Zivana cepat.

Baru Dean hendak membalas ucapan Zivana, tapi gadis itu sudah membungkam mulut nya. Zivana menarik tengkuk Dean, dia menyatukan bibir keduanya. Dean lagi-lagi di buat serangan jantung oleh kelakukan Zivana, gadis itu cukup agresif ******* bibir nya. Sebelum itu Zivana sempat menyendokkan makanan ke mulutnya, dan jadilah dia yang menyupai Dean langsung dengan bibirnya.

Lama Dean tak merespon apapun, sampai pada akhirnya tanpa sadar Dean membuka mulutnya. Zivana memasukan makanan dari mulutnya ke mulut Dean, pria itu menelan makanan nya. Rasanya berbeda, ini lebih enak menurut Dean. Apakah ini yang di namakan menyelam sambil meminum air? Bodo amat dengan pri bahasa itu, Dean cukup menikmati ini.

Tangan Dean terulur untuk menahan tengkuk Zivana, perlahan Dean membalas ciuman itu. ******* yang tadinya Zivana lakukan, kini bergantian. Kini Dean yang ******* habis bibir gadis itu, tak sampai di situ tangan Dean yang satunya tak tinggal diam. Tangan Dean bergerak naik meremas dua gundukan dada Zivana, awalnya Zivana cukup kaget dengan ini namun dia malah terbawa suasana.

"Om, I Love You." bisik Zivana setelah ******* keduanya berakhir.

...***...

Next>>

Hai, maaf telat up 🙏 Semalam harusnya up, tapi aku ketiduran sambil ngetik 🙏 Semoga suka ya🤗 Jangan lupa tinggalkan jejak nya ✨✨

Terpopuler

Comments

bhunshin

bhunshin

oh tidak🤣

2025-02-23

0

Nurul Aini

Nurul Aini

meriang bacanya Thor😂😂

2022-08-03

0

Semet Tipis

Semet Tipis

Waduh haredang nih thor nggak nyangka si dean malah 😱😱
Lanjut dan semangat💪💪 terus buat updatenya thor😊😊

2022-06-13

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Dean Harrison Adytama
3 Gadis Nakal
4 Club malam
5 Lift Yang Ternodai
6 Om Burhan
7 Pelayanan Satu Hari
8 Om I Love You
9 Mulai terusik
10 Aku menyukai tubuh mu, gadis nakal!
11 Wanita gila
12 Zivana Vs Adeeva
13 Perbedaan yang nyata
14 Besar dan hitam
15 Chapter 14
16 Chapter 15
17 Chapter 16
18 Chapter 17
19 Chapter 18
20 Chapter 19
21 Chapter 20
22 Chapter 21
23 Chapter 22
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60
62 Epilog
63 Extra Chapter
64 S2• Awal
65 S2• Penguntit
66 S2• Dia lagi?
67 S2• Uncle Spiderman
68 S2• Ganti Rugi?
69 S2• Kenapa sih?
70 S2• Pencarian
71 S2• Penolakan Kia
72 S2• Aku bukan sopir mu
73 S2• Monster kejam
74 S2• Negosiasi
75 S2• Bolehkah?
76 S2• First Kiss
77 S2• Bantuan Arzan lagi
78 S2•Selamat Tinggal
79 S2• Merindukan sosok nya
80 S2• London
81 S2• Mengikhlaskan
82 S2• Kembali
83 S2• Kesempatan
84 S2• Saingan Arzan
85 S2• Dijemput paksa
86 S2• Ice cream
87 S2• Mau?
88 S2• Suami Idaman
89 S2• Kejutan
90 S2• Wedding Day
91 Pengumuman Novel Baru
92 Extra Part 1
93 Extra Part 2
94 Extra Part 3
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Prolog
2
Dean Harrison Adytama
3
Gadis Nakal
4
Club malam
5
Lift Yang Ternodai
6
Om Burhan
7
Pelayanan Satu Hari
8
Om I Love You
9
Mulai terusik
10
Aku menyukai tubuh mu, gadis nakal!
11
Wanita gila
12
Zivana Vs Adeeva
13
Perbedaan yang nyata
14
Besar dan hitam
15
Chapter 14
16
Chapter 15
17
Chapter 16
18
Chapter 17
19
Chapter 18
20
Chapter 19
21
Chapter 20
22
Chapter 21
23
Chapter 22
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60
62
Epilog
63
Extra Chapter
64
S2• Awal
65
S2• Penguntit
66
S2• Dia lagi?
67
S2• Uncle Spiderman
68
S2• Ganti Rugi?
69
S2• Kenapa sih?
70
S2• Pencarian
71
S2• Penolakan Kia
72
S2• Aku bukan sopir mu
73
S2• Monster kejam
74
S2• Negosiasi
75
S2• Bolehkah?
76
S2• First Kiss
77
S2• Bantuan Arzan lagi
78
S2•Selamat Tinggal
79
S2• Merindukan sosok nya
80
S2• London
81
S2• Mengikhlaskan
82
S2• Kembali
83
S2• Kesempatan
84
S2• Saingan Arzan
85
S2• Dijemput paksa
86
S2• Ice cream
87
S2• Mau?
88
S2• Suami Idaman
89
S2• Kejutan
90
S2• Wedding Day
91
Pengumuman Novel Baru
92
Extra Part 1
93
Extra Part 2
94
Extra Part 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!