Chapter 14

***

Pembahasan tentang ukuran kepunyaan Dean masih berlanjut, seakan tidak akan selesai sampai pagi nanti. Ini salah Dean karena sudah memulai nya, dia tidak tahu jika Zivana dan otak nya seliar itu. Dia bukan hanya gadis SMA, tapi juga penggoda duda. Dean mungkin dengan kejadian di lift, lalu beberapa kejadian lain nya. Zivana selalu bisa mengendalikan situasi, gadis itu begitu lihai.

Niat ingin membuat gadis itu takut, malah dia yang berada dalam masalah. Bagaimana tidak, Zivana masih duduk di pangkuan nya dengan posisi yang sama seperti sebelumnya. Yang membuat Dean semakin kalang kabut, paha gadis itu terekspos jelas di matanya. Belum lagi gadis itu yang dengan sengaja meletakkan tangan Dean di paha mulusnya.

"Om, Ziva sama mantan istri om lebih menggoda yang mana?" tanya Zivana.

Dean menatap gadis itu, dia berpikir apakah sikap berani Zivana belakang ini karena Adeeva? Zivana merasa terancam karena hadirnya Adeeva?

"Apa yang membuat mu seperti ini karena kembali nya Adeeva?" tebak Dean dan gadis itu mengangguk.

"Ziva takut om rujuk sama dia. Ziva gak terima, pokoknya om milik Zivana. Gak boleh rujuk sama dia!" tegas Zivana saat mengatakan bahwa Dean tidak boleh rujuk dengan Adeeva lagi.

Dean sungguh masih tidak habis pikir, ada gadis SMA seperti Zivana. Mampu melakukan apapun untuk seseorang yang dia suka, apakah Dean bisa percaya pada nya?

"Apa saya bisa percaya padamu?" Dean menatap manik gadis itu, tatapan nya selalu seperti itu. Teduh dan tulus, Dean merasakan nya, tapi dia masih sangat ragu untuk memulai sesuatu.

Zivana mengangguk mantap. "Om bisa percaya sama Ziva,"

"Kalau kamu mengkhianati saya?"

"Om bisa bunuh Ziva saat itu juga. Ziva serius om, Ziva ikhlas." Gadis itu selalu tegas saat memutuskan sesuatu. Dia benar-benar yakin saat mengatakan itu, tidak terlihat ragu sedikitpun.

Dean tersenyum puas mendengar nya, dia tidak pernah melihat ada gadis muda seperti Zivana. Perlahan kepercayaan Dean mulai kembali, tapi dia masih butuh waktu untuk bisa sepenuhnya percaya cinta. Siapa yang tidak trauma ketika di khianati seseorang yang dia cinta, semua pasti butuh waktu untuk bisa bangkit dan memulai yang baru.

"Saya akan berusaha membuka hati untuk kamu, tapi saya tidak berjanji untuk mencintai kamu. Karena pada dasarnya cinta tidak bisa di paksakan." Kata Dean yang berhasil membuat Zivana menari kesenangan.

Meski Dean tak janji untuk mencintai nya, tapi dengan Dean yang berusaha membuka hatinya Zivana sudah merasa cukup. Perjuangan nya sebentar lagi akan menemukan titik terang, cepat atau lambat semua perjuangan nya akan membuahkan hasil.

"Makasih om, Ziva seneng banget." Girang nya sambil meloncat kegirangan di hadapan Dean.

Malam itu, menjadi saksi di mana Dean yang mulai memberikan ruang untuk Zivana. Dimana pria itu akan memulai semuanya kembali, dia akan menata kembali hati nya. Malam itu menjadi saksi awal dari perjuangan yang sesungguhnya, perjuangan cinta Zivana kepada duda berjas nya.

***

Dua Minggu berlalu begitu cepat, minggu besok Zivana akan menghadapi ujian. Ini akan menjadi penentu dari kelulusan nya, satu minggu ini Zivana lebih sibuk. Dari tugas praktik nya yang ketinggalan, lalu tugas harian dan masih banyak lagi. Ini akibat dari dirinya yang sering bolos.

Di rumah dia akan di bantu papa nya untuk menyelesaikan beberapa tugas, sejak kembali dari luar negri orang tua Zivana menjadi lebih hangat. Pertengkaran yang sering terjadi di antara keduanya kini sudah jarang, mereka menjadi lebih mementingkan Zivana sekarang ini.

Lihat saja seperti pagi ini, Zivana di antar sekolah oleh papa nya. Tak lupa juga ada kotak bekal yang mama nya siapkan, tentu saja sudah di masukan rapi ke dalam tas sekolah Zivana.

"Ziva masuk dulu pah," Gadis itu dengan bersenandung kecil masuk ke kelas nya. Dia begitu bahagia belakangan ini, dari cintanya yang mendapat kesempatan lalu mendapatkan kembali perhatian orang tuanya.

"Cie yang lagi kasmaran. Pagi-pagi udah bersenandung aja." Goda Kia yang sudah berada di kelas.

Zivana duduk di sebelah Kia. "Apa sih? Siapa yang kasmaran?"

Kia tersenyum jahil, gadis itu memainkan alisnya. "Kamu udah jadian ya, sama duda itu?"

Zivana diam untuk sesaat, kemudian senyum terukir di wajahnya. "Belum, tapi om Dean mau buka hati buat aku."

Kia mengangguk mengerti, pantas saja pagi-pagi sudah gembira. Tapi, semoga saja om duda nya Zivana itu bisa membuka hati sepenuhnya. Kia melihat bagaimana Zivana selama ini mengejar Duda berjas itu, tidak bisa di bayangkan nanti nya jika cintanya sampai tak terbalaskan.

***

"Apa yang terjadi?" Bian menatap Dean dengan senyum lebar nya. Dia mengetahui kabar dari Arzan, bahwa kemarin malam Dean dan Zivana satu kamar.

Dean menatap jengah bapak anak satu ini, sudah beranak tapi masih saja suka ikut campur urusan Dean. "Urusi saja anak dan istri mu. Jangan repot-repot mengurusi ku dan hidup ku."

Bian terkekeh kecil, dia juga heran kenapa dirinya begitu antusias jika membahas hidup orang lain terutama Dean. "Ayolah, aku juga tidak tau kenapa. Tapi, kisah hidup mu sangat menarik." Kekehan kecil Bian terdengar di akhir kalimat nya.

Terlihat Dean yang menatap tajam dirinya, ada Arzan juga yang kini tengah sibuk dengan berkas di meja Dean. Jika Bian selalu antusias maka lain halnya dengan Arzan, pria itu hanya antusias di waktu tertentu. Dia tidak akan perduli urusan yang lain jika saat seperti ini, sibuk dengan pekerjaan. Arzan itu terkadang cuek akan sekitar, tapi dia juga kadang begitu peka dengan lingkungan sekitar.

"Ar, bagaimana kontrak kerja sama dengan pengusaha dari London itu?" Dean beralih pada Arzan.

"Besok kita ada acara pertemuan dengan nya taun. Tempat dan waktu sudah saya atur," jawab Arzan yang langsung di beri acungan jempol Dean.

"Bagus, kau memang paling bisa di andalkan." Puji Dean.

"Saat kerja mu bagus, Dean memuji mu. Tapi saat kerja mu lambat sedikit saja, Dapat di pastikan Dean akan marah besar. Dia memarahi mu seakan ingin menelan mu Ar," ujar Bian pada Arzan.

Setelah mengatakan itu entah mau pergi kemana Bian itu, dia berlari keluar ruangan. Dean mengumpat dalam hati, bisa-bisanya dia memiliki teman seperti Bian. Otak Bian selalu saja bergeser tidak pernah pas pada tempatnya, mungkin bapak satu anak itu pernah mengalami benturan dahsyat di kepala nya.

"Tuan. tuan Alderic pernah berkencan bersama nona Adeeva," kata Arzan yang langsung membantu Dean menatap pada nya.

"Kemungkinan besar mereka masih dekat sampai sekarang, baru-baru ini mereka menghabiskan waktu berlibur bersama di Bali." Lanjut Arzan.

Pikiran Dean di paksa berpikir keras, ini tidak baik bagi perusahaan nya. Jika sampai Adeeva menggunakan Alderic sebagai alat untuk belas dendam, maka perusahaan Dean dalam bahaya. Alderic itu salah satu rekan bisnis Dean yang berasal dari London, dia berpengaruh besar terhadap kemajuan perusahaan yang Dean miliki sekarang.

"Cari tau sudah sejauh mana mereka berhubungan. Dan apa saja yang dia ketahui tentang masa lalu Adeeva, jangan sampai ini menjadi masalah untuk kita." Titah Dean yang di angguki kepala oleh Arzan.

Adeeva wanita licik, kemarin dia datang untuk rujuk. Bisa saja besok atau lusa dia datang untuk menghancurkan Dean, wanita itu tidak bisa di tebak. Apa lagi pria seperti Alderic sangat mudah di manfaatkan oleh wanita gila seperti Adeeva.

...***...

...TBC...

Next>>

...Hai, up nih🤗...

...Bantu Share yuk! ✨...

Terpopuler

Comments

Junaida Junaida

Junaida Junaida

lanjuttt

2022-07-19

0

Ajrian Dika

Ajrian Dika

lnjut kak

2022-06-05

0

Nanik Puspita

Nanik Puspita

Lanjutkan kakakkkkk, kemesyuman zivana bikin ketawa sendiri saat membacanya 🤣🤣🤣🤣

2022-06-05

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Dean Harrison Adytama
3 Gadis Nakal
4 Club malam
5 Lift Yang Ternodai
6 Om Burhan
7 Pelayanan Satu Hari
8 Om I Love You
9 Mulai terusik
10 Aku menyukai tubuh mu, gadis nakal!
11 Wanita gila
12 Zivana Vs Adeeva
13 Perbedaan yang nyata
14 Besar dan hitam
15 Chapter 14
16 Chapter 15
17 Chapter 16
18 Chapter 17
19 Chapter 18
20 Chapter 19
21 Chapter 20
22 Chapter 21
23 Chapter 22
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60
62 Epilog
63 Extra Chapter
64 S2• Awal
65 S2• Penguntit
66 S2• Dia lagi?
67 S2• Uncle Spiderman
68 S2• Ganti Rugi?
69 S2• Kenapa sih?
70 S2• Pencarian
71 S2• Penolakan Kia
72 S2• Aku bukan sopir mu
73 S2• Monster kejam
74 S2• Negosiasi
75 S2• Bolehkah?
76 S2• First Kiss
77 S2• Bantuan Arzan lagi
78 S2•Selamat Tinggal
79 S2• Merindukan sosok nya
80 S2• London
81 S2• Mengikhlaskan
82 S2• Kembali
83 S2• Kesempatan
84 S2• Saingan Arzan
85 S2• Dijemput paksa
86 S2• Ice cream
87 S2• Mau?
88 S2• Suami Idaman
89 S2• Kejutan
90 S2• Wedding Day
91 Pengumuman Novel Baru
92 Extra Part 1
93 Extra Part 2
94 Extra Part 3
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Prolog
2
Dean Harrison Adytama
3
Gadis Nakal
4
Club malam
5
Lift Yang Ternodai
6
Om Burhan
7
Pelayanan Satu Hari
8
Om I Love You
9
Mulai terusik
10
Aku menyukai tubuh mu, gadis nakal!
11
Wanita gila
12
Zivana Vs Adeeva
13
Perbedaan yang nyata
14
Besar dan hitam
15
Chapter 14
16
Chapter 15
17
Chapter 16
18
Chapter 17
19
Chapter 18
20
Chapter 19
21
Chapter 20
22
Chapter 21
23
Chapter 22
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60
62
Epilog
63
Extra Chapter
64
S2• Awal
65
S2• Penguntit
66
S2• Dia lagi?
67
S2• Uncle Spiderman
68
S2• Ganti Rugi?
69
S2• Kenapa sih?
70
S2• Pencarian
71
S2• Penolakan Kia
72
S2• Aku bukan sopir mu
73
S2• Monster kejam
74
S2• Negosiasi
75
S2• Bolehkah?
76
S2• First Kiss
77
S2• Bantuan Arzan lagi
78
S2•Selamat Tinggal
79
S2• Merindukan sosok nya
80
S2• London
81
S2• Mengikhlaskan
82
S2• Kembali
83
S2• Kesempatan
84
S2• Saingan Arzan
85
S2• Dijemput paksa
86
S2• Ice cream
87
S2• Mau?
88
S2• Suami Idaman
89
S2• Kejutan
90
S2• Wedding Day
91
Pengumuman Novel Baru
92
Extra Part 1
93
Extra Part 2
94
Extra Part 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!