Club malam

***

Pagi-pagi sekali Zivana sudah menyaksikan sebuah drama, bak drama terpopuler saja hampir setiap hari di tayangkan. Apa lagi jika bukan pertengahan orang tua nya, terkadang Zivana sendiri bingung masalah apa yang mereka perdebatkan?

Ini tak aneh lagi bagi Zivana, kedua orang tua nya selalu mempermasalahkan hal sepele. Terakhir kali Zivana merasakan kehangatan keluarga saat dia duduk di bangku sekolah dasar kelas 5, sekarang dia sudah kelas 12 SMA. Kira-kira sekitar 7 tahun lalu, dan selama 7 tahun terakhir ini keluarga nya tak sehangat dulu lagi.

Mungkin anak lain tidak akan berpikiran seperti Zivana, tapi bagi Zivana jika tak bisa di pertahankan maka lepaskanlah. Zivana sering meminta keduanya untuk berpisah saja, rasanya bersama pun percuma.

"Zivana udah pernah bilang. Mama sama papa pisah aja!" seru Zivana di meja makan. Dia sudah siap dengan seragam sekolah nya.

"Diam Ziva, jangan ikut campur!" sahut mama Zivana.

"Iya, kamu diam saja. Jangan ikut campur masalah orang dewasa," timpal papa Zivana.

"Kok, kompak nyuruh diem?" gerutu Zivana, tak mau ambil pusing dia segera menghabiskan sarapannya dan berangkat sekolah.

Setiap hari Zivana membawa bekal makanan, kalian sudah tahu pasti itu bukan untuk nya melainkan om Dean nya. Dia sering mengatakan bahwa itu masakan nya, tapi itu bohong karena makanan itu di masak asisten rumah tangga nya.

Mobil yang mengantar Zivana sudah sampai, buru-buru Zivana turun dari mobil. Kali ini dia harus siap menerima hukuman lagi, semalam Kia sudah memberitahukan bahwa Zivana akan di hukum guru kali ini gara-gara membolos sekolah lagi kemarin.

Siang ini dia pun akan membolos lagi, dan Zivana harus memikirkan cara agar bisa bolos nanti. Jika di pikir-pikir mungkin akan lebih baik kalau dia tidak datang ke sekolah, dia bisa memberi tahu guru kelasnya kalau dia sakit. Ya, kali ini Zivana akan melakukan itu. Sadar akan dirinya yang sudah berada di sekolah, buru-buru Zivana keluar dari area sekolah. Di sebrang jalan sana, ada sebuah caffe anak muda Zivana akan pergi ke sana.

"Gini kan enak," Zivana mendudukkan dirinya di kursi paling pojok, sebelum itu dia sudah memesan capuccino. Dia akan menunggu di sini sampai jam istirahat makan siang, setelah itu dia akan pergi ke kantor Dean.

"Ziva?" seru Raffy yang entah dari mana datangnya.

Zivana melotot sempurna, akhirnya ketahuan bolos. Jangan sampai Raffy memberitahukan guru soal ini, bisa-bisa orang tuanya di panggil. Buru-buru dia berpikir keras untuk membujuk Raffy.

"Ehh, Raffy. Mau minum Raff? Aku yang traktir." Tawar Zivana berharap Raffy mau bernegosiasi dengan nya.

"Minum?" ulang Raffy sambil berpikir.

"Iya. Aku yang traktir, asal kamu jaga rahasia." Zivana mengerlingkan sebelah matanya.

"Nggak suka capuccino," kata Raffy.

"Minuman yang lain. Jus Alpukat?" tawar Zivana lagi, ayo Raff setuju! batin nya menjerit keras.

"Gak juga," Raffy kembali menolak. "Wine, boleh di coba." lanjutnya.

"Wine?" beo Zivana, lalu dia berpikir apakah di caffe ini ada wine?

Raffy tersenyum penuh arti, kali ini dia akan mendapatkan kesempatan berduaan dengan Zivana. Hal yang dia bayangkan selama ini, sebentar lagi akan terjadi.

"Di sini wine gak ada Raff," beritahu Zivana, dan Raffy pun mengangguk mengerti.

"Club. Nanti malam kita ke club, di sana ada wine." Terang Raffy yang membuat Zivana berpikir dengan keras. Sesulit ini kah bernegosiasi dengan Raffy?

Di adukan pada guru, atau pergi ke club bersama Raffy?

Di adukan pada guru, atau pergi ke club bersama Raffy?

Di adukan pada guru, atau pergi ke club bersama Raffy?

Zivana tak ada pilihan, mungkin pergi bersama Raffy tidak terlalu buruk. Akhirnya Zivana menyetujui ajakan Raffy, hanya pergi ke club untuk menemani Raffy minum tidak akan masalah bukan?

***

Malam harinya, seperti yang di rencanakan Raffy mereka pergi ke club malam. Zivana dress selutut nya, tidak terlalu terbuka di bagian atas. Tapi, di karenakan bentuk tubuh Zivana yang sedikit berisi belahan dadanya sedikit menonjol. Suatu kebetulan orang tua Zivana tidak ada rumah, papa nya pergi ke luar kota dan mama Zivana pergi berlibur bersama teman-temannya.

Mobil yang Raffy kendarai sudah sampai di club, sebuah club yang di gadang- gadang club ternama. Banyak pengusaha dan anak-anak orang kaya datang kemari, katanya di sini juga banyak wanita-wanita cantik yang siap menemani sepanjang malam. Untuk Raffy tempat ini tak asing, ini club yang sering dia datangi.

"Raff, aku disini aja deh." Ragu Zivana untuk masuk. Zivana untuk pertama kalinya datang ke tempat semacam ini, dia merasa tidak nyaman saat melihat langsung club malam seperti apa.

"Ayolah Zi," Raffy menarik tanganan Zivana membawa nya masuk kedalam club.

Hal pertama yang Zivana lihat adalah, segerombolan manusia yang bergerak kesan kemari di bawah lampu kerlap kerlip mengikuti alunan musik. Zivana menelan saliva nya susah, ini tempat macam apa? Mata Zivana membulat seketika saat melihat pakaian para wanita di sana, bagian dada yang terbuka dan paha yang di ekspos. Berjoget mengikuti alunan musik dengan gelas wine di tangan mereka, tak lupa juga para lelaki hidung belang mengiri mereka.

Zivana bergidik ngeri, lalu dia melihat pada lelaki yang membawanya datang kemari. Raffy terlihat menikmati suasana di club, Zivana pun mencoba untuk menikmati nya mungkin dia bisa menyesuaikan diri nya.

"Wine?" tawar Raffy, menyodorkan segelas wine pada Zivana.

Awalnya ragu tapi Zivana juga penasaran dengan rasanya, dengan ragu dia menerima segelas wine itu. Raffy menuangkan kembali wine ke gelasnya, setelah itu dia mengajak Zivana bertos.

"Bersulang." Kata Raffy lalu meminum wine nya, di ikuti Zivana.

Pelan tapi pasti Zivana meminum wine nya, satu tegukan dia merasakan hal aneh. Rasanya sedikit aneh di lidah Zivana, ini untuk pertama kalinya dia meminum itu. Tegukan kedua, Zivana merasakan hawa panas pada mulut nya. Bukannya berhenti, tapi Zivana kembali meneguk wine nya, di tegukan ketiga Zivana seperti mulai menikmati minuman itu.

"Raff, mau lagi." Ujar Zivana, dengan senang hati Raffy menuangkan kembali wine ke gelas gadis itu.

"Ayo ke sana." Tunjuk Raffy pada orang-orang yang tengah berjoget abstrak mengikuti alunan musik.

Zivana menggeleng kecil, sepertinya Zivana mulai kehilangan ke sadaran nya. Dia terlihat lemah, dengan matanya yang sedikit memerah. "Kamu aja Raff, aku di sini saja."

Raffy pun meninggalkan Zivana di sana, dengan berjalan yang sedikit sempoyongan Raffy pergi ketengah- tengah orang yang berjoget. Lelaki itu ikut bergerak-gerak di sana, sesekali Raffy memanggil Zivana dari sana untuk mengajak nya berjoget juga. Tapi, Zivana selalu menggeleng.

Perut Zivana tiba-tiba saja terasa tidak nyaman, sepertinya sesuatu dari dalam perut nya berlarian ingin keluar. Zivana menutup mulutnya saat merasa mual, dengan sisa kesadaran dan tenaganya gadis itu mencari toilet. Dia tidak tahan lagi, rasanya semua isi perutnya sedang mengantri ingin keluar.

"Permisi, anda tahu toilet nya ada di sebelah mana?" tanya Zivana pada salah satu pengunjung di sana.

"Sebelah sana nona," orang itu menunjuk sebuah lorong, Zivana pun pergi setelah berterima kasih.

"Masih muda tapi datang ke tempat seperti ini." Seloroh orang tersebut sambil memperhatikan Zivana dari tempatnya.

Di lorong menuju toilet, Zivana merasakan tubuhnya yang kain melemah. Dia berjalan sambil berpegangan pada dinding, kepala gadis itu seperti mau pecah saja. Belum lagi rasa mual yang kian menyerang, Zivana berjongkok sebentar.

"Hooeekkk!" Zivana menutup mulutnya, perlahan Zivana berdiri lagi. Pandangan nya sekarang mulai kabur, dia mengerjabkan matanya berkali-kali.

"Hei, kenapa lantainya seperti ini?" racau gadis itu. Zivana mencoba melangkah, tapi pijakan tak seimbang. Alhasil dia kembali terjatuh.

"Sialan! hei, lantai tidak tahu diri. Kenapa bergerak-gerak? apa kau ikut berjoget juga, hah?" Zivana kembali meracau, gadis itu berdiri dengan tangan satunya berpegang pada dinding.

"Diam, jangan bergerak. Ssttt! aku mau lewat, oke! Baiklah, aku lewat." Zivana berjalan kembali dengan pelan sangat pelan, gadis itu tertawa senang saat langkah pertama nya berhasil.

Langkah berikutnya dia kembali bersorak karena berhasil, di langkah ke lima nya dia merasakan pusing di kepala kian bertambah. Pandangan nya semakin buram, dia mengerjabkan mata berkali-kali.

"Aaaaaa!!" pekiknya saat tubuh lemah nya itu terhayung. Tapi, kenapa dia tak jatuh? Apakah ada hantu yang menahan nya?

Dia melihat tangan nya yang di tahan seseorang, Zivana seperti hafal betul aroma parfum orang itu. Seperti tak asing untuk nya, ini seperti aroma parfum___

"Om Dean," beo Zivana.

...***...

Next>>

...Om Dean kah itu?🤔 Bisa aja parfum nya sama, tapi orang nya beda 😂...

...Tebak yukk, siapa? 😂...

Terpopuler

Comments

bhunshin

bhunshin

nah kan...???

2025-02-23

0

Dehan

Dehan

semangat kakak..

like back ya kak

2022-05-31

0

Yanti

Yanti

belom up lagi thor

2022-05-28

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Dean Harrison Adytama
3 Gadis Nakal
4 Club malam
5 Lift Yang Ternodai
6 Om Burhan
7 Pelayanan Satu Hari
8 Om I Love You
9 Mulai terusik
10 Aku menyukai tubuh mu, gadis nakal!
11 Wanita gila
12 Zivana Vs Adeeva
13 Perbedaan yang nyata
14 Besar dan hitam
15 Chapter 14
16 Chapter 15
17 Chapter 16
18 Chapter 17
19 Chapter 18
20 Chapter 19
21 Chapter 20
22 Chapter 21
23 Chapter 22
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60
62 Epilog
63 Extra Chapter
64 S2• Awal
65 S2• Penguntit
66 S2• Dia lagi?
67 S2• Uncle Spiderman
68 S2• Ganti Rugi?
69 S2• Kenapa sih?
70 S2• Pencarian
71 S2• Penolakan Kia
72 S2• Aku bukan sopir mu
73 S2• Monster kejam
74 S2• Negosiasi
75 S2• Bolehkah?
76 S2• First Kiss
77 S2• Bantuan Arzan lagi
78 S2•Selamat Tinggal
79 S2• Merindukan sosok nya
80 S2• London
81 S2• Mengikhlaskan
82 S2• Kembali
83 S2• Kesempatan
84 S2• Saingan Arzan
85 S2• Dijemput paksa
86 S2• Ice cream
87 S2• Mau?
88 S2• Suami Idaman
89 S2• Kejutan
90 S2• Wedding Day
91 Pengumuman Novel Baru
92 Extra Part 1
93 Extra Part 2
94 Extra Part 3
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Prolog
2
Dean Harrison Adytama
3
Gadis Nakal
4
Club malam
5
Lift Yang Ternodai
6
Om Burhan
7
Pelayanan Satu Hari
8
Om I Love You
9
Mulai terusik
10
Aku menyukai tubuh mu, gadis nakal!
11
Wanita gila
12
Zivana Vs Adeeva
13
Perbedaan yang nyata
14
Besar dan hitam
15
Chapter 14
16
Chapter 15
17
Chapter 16
18
Chapter 17
19
Chapter 18
20
Chapter 19
21
Chapter 20
22
Chapter 21
23
Chapter 22
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60
62
Epilog
63
Extra Chapter
64
S2• Awal
65
S2• Penguntit
66
S2• Dia lagi?
67
S2• Uncle Spiderman
68
S2• Ganti Rugi?
69
S2• Kenapa sih?
70
S2• Pencarian
71
S2• Penolakan Kia
72
S2• Aku bukan sopir mu
73
S2• Monster kejam
74
S2• Negosiasi
75
S2• Bolehkah?
76
S2• First Kiss
77
S2• Bantuan Arzan lagi
78
S2•Selamat Tinggal
79
S2• Merindukan sosok nya
80
S2• London
81
S2• Mengikhlaskan
82
S2• Kembali
83
S2• Kesempatan
84
S2• Saingan Arzan
85
S2• Dijemput paksa
86
S2• Ice cream
87
S2• Mau?
88
S2• Suami Idaman
89
S2• Kejutan
90
S2• Wedding Day
91
Pengumuman Novel Baru
92
Extra Part 1
93
Extra Part 2
94
Extra Part 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!