Dimana Nadhira?

Pelukan itu terlihat begitu lama, dan Putri mengusap pelan punggung Rifki membuat Rifki merasa begitu nyaman berada didalam pelukan Mamanya, Putri merasa bahagia karena dirinya masih mampu untuk melihat Rifki dalam keadaan baik baik saja.

"Bagaimana kabarmu sekarang Nak? Mama sangat merindukan dirimu, Mama begitu takut ketika kau mengalami penyerang itu dan Mama tidak ingin kehilangan dirimu Nak, kau tau disaat kau keritis, perasaan Mama begitu hancur"

"Maafkan Rifki Ma, karena Rifki telah membuat Mama khawatir kepada Rifki saat itu, Rifki baik baik saja Ma, Rifki tidak akan pernah meninggalkan Mama, bagaimana kabar Mama selama ini? Apakah ada orang yang berani menyakiti Mama?"

"Melihatmu baik baik saja membuat Mama merasa bahagia Nak, bagaimana bisa ada orang yang menyakiti Mama sementara ada dirimu dan juga Papamu yang selalu melindungi Mama".

"Dan Rifki tidak akan membiarkan hal itu terjadi kepada Mama".

"Mama sangat beruntung memiliki kalian sebagai keluarga Mama, tapi Mama juga sangat takut untuk kehilangan kalian".

"Ma, didunia ini tidak ada yang abadi, dan jika Allah sudah berkehendak kita sebagai manusia hanya bisa iklas dan bersabar".

"Rifki memang anak yang baik".

"Karena Mama, Papa, dan Kakek yang selalu mendidik Rifki untuk menjadi anak yang baik".

Putri memeluk tubuh Rifki begitu lama, suasana haru ditempat itu seketika membuat seluruh anak Gengcobra meneteskan air matanya, mereka belum pernah merasakan pelukan dari seorang Ibu sehingga membuat mereka meneteskan air mata mereka, melihat kejadian itu membuat mereka mengingat kembali tentang kedua orang tua mereka yang telah lama tiada.

"Rifki sangat merindukan Mama selama ini, Mama tau? Rifki selalu memikirkan Mama, Rifki sangat menyayangi Mama"

"Mama juga Nak, ketika kau pergi waktu itu, dunia Mama seakan akan begitu sunyi tanpa kehadiranmu disamping Mama".

"Sampai kapan kau akan memeluk putramu tercinta itu? Kapan giliranku untuk memeluknya, bukan hanya dirimu saja yang merindukan dia" Sela Haris.

Putri segera melepas pelukannya itu ketika suara suaminya terdengar dibelakangnya, Rifki tersenyum kearah sosok seorang lelaki yang selama ini ia panggil sebagai Papa, Rifki segera menghamburkan tubuhnya kedalam pelukan sang Ayah.

"Kita bertemu lagi Pa, sejak Papa pulang ke Indonesia waktu itu, Rifki merasa sangat kesepian, Rifki ingin sekali menyusul Papa, tapi Rifki harus melanjutkan pendidikan Rifki terlebih dulu".

"Kau membuat Papa sangat khawatir, kau tau? Papa menunggumu sadar selama setahun penuh, melihatmu terbaring seperti itu rasanya seperti hati Papa ini tersayat sayat"

"Tapi sekarang Rifki baik baik saja kan Pa? Rifki bisa pulang dengan selamat, dan bisa berkumpul kembali dengan Papa dan Mama, itu berkat doa kalian berdua kepada Rifki selama ini".

Anak dan Ayah itu berpelukan begitu lama untuk melepaskan kerinduan diantara keduanya, tidak ada hal yang membahagiakan selain bertemu kembali dengan sosok keluarga yang begitu sangat dirindukan akan kehadirannya.

Melihat Mama dan Papanya saling bergantian memeluk Rifki membuat seorang gadis remaja terlihat begitu cemberut, gadis itu tidak lain adalah Ayu, Adik kandung dari Rifki, entah sampai kapan kedua orang tuanya itu akan berhenti memeluk Kakaknya dan padahal dia sendiri juga ingin memeluk Kakaknya karena ia begitu merindukan Kakaknya.

"Apa Kakak melupakan diriku! Sampai sampai tidak melihat kalau aku juga hadir disini untuk menyambut kedatangan Kakak sejak tadi!" Teriak Ayu dengan kesalnya kepada Rifki.

Rifki segera melepaskan pelukannya dari tubuh Haris dan menoleh kepada gadis kecil yang berusia 13 tahun, Rifki dapat menebak bahwa itu adalah Adiknya karena sikap manjanya yang berbeda dari yang lainnya apalagi dengan wajah cemberutnya itu.

"Gadis hilang dari mana ini Pa? Kenapa bisa ada disini bersama dengan kita sekarang?" Canda Rifki yang seolah olah tidak mengenali Ayu.

"Bukan aku yang hilang, tapi Kakak selama ini yang hilang meninggalkan Ayu sendirian! Ayu sangat marah kepada Kak Rifki" Ayu semakin cemberut dengan ucapan Rifki.

"Ayu? Ayu siapa ya? Sepertinya aku tidak pernah kenal dengan nama itu, apa Mama tau?" Tanya Rifki lagi lagi menggoda Adiknya itu.

"Kakak! Auah, aku tidak mau ketemu Kakak lagi, Kak Rifki sangat sangat sangat sangat menyebalkan sekali" Ucap Ayu sambil melipat kedua tangannya dan segera membelakangi Rifki.

Rifki seketika itu juga tertawa melihat tingkah manja dari Adiknya itu, mendengar tawa itu membuat Ayu semakin sebal dengan Kakak laki lakinya itu, bukannya segera membujuknya ia malah tertawa seperti itu dibelakangnya.

"Kenapa begitu banyak sangatnya? Emang sebegitu menyebalkankah Kakakmu ini?" Tanya Rifki dengan nada menggoda.

Ayu hanya diam membisu saja tanpa menjawab pertanyaan dari Rifki, Rifki segera mengeluarkan sesuatu dari balik jasnya dan mengarahkannya kedepan wajah Adiknya itu.

Ayu begitu terpanah dengan apa yang dibawakan oleh Kakaknya itu, itu adalah hiasan rambut yang begitu indah bagi Ayu, ketika Ayu hendak mengambilnya dari tangan Rifki, Rifki segera mengenggamnya kembali dan menjauhkan hiasan rambut itu dari wajah Ayu.

"Eith... Tidak bisa semudah itu untuk mendapatkan barang sebagus ini" Ucap Rifki.

"Kakak! Berikan hiasan rambut itu kepadaku!" Ucap Ayu sedikit sebal dan langsung membalikkan badan memandang kearah Rifki.

"Bilang dulu kepada Kakak, kalau Kakak Rifki adalah Kakak yang baik"

"Ngak mau, Kakak jahat".

"Ya sudah, akan aku berikan hiasan ini kepada gadis lain saja lah".

"Kak Rifki selalu begitu".

"Bilang dulu, nanti Kakak kasih, bahkan yang jauh lebih indah daripada ini, mau ngak? Kalau ngak mau ya sudah, aku berikan kepada yang lainnya saja".

"Mau".

"Kalo gitu Ayu bilang dulu, seperti yang Kakak ajarkan tadi".

"Kakak Rifki adalah Kakakku yang paling baik sedunia, sudah?" Ucap Ayu acuh tak acuh.

"Ngak iklas nih mujinya, ngak asik banget deh".

"Sudah, mana berikan hiasan rambut itu".

"Karena Adek Kakak ini yang bandel, maka Kakak akan memberikannya kepada Adek".

Rifki segera memberikan hiasan itu kepada Ayu dan hal itu membuat Ayu terlihat begitu gembira daripada sebelumnya yang sejak tadi menekuk wajahnya dan terlihat begitu masam itu.

"Terima kasih Kakak".

Ayu segera memeluk tubuh Kakaknya itu, ia begitu bahagia ketika mendengar bahwa Kakaknya akan pulang, apalagi Kakaknya itu yang telah membawakan sebuah oleh oleh kepadanya sehingga rasa kecewanya karena tidak dianggap itu seketika musnah begitu saja.

Rifki menatap kesekelilingnya seakan akan ia merasa ada yang kurang diantara barisan barisan itu, ia merasa ada yang belum hadir ditempat itu, ia mencoba untuk mencari seseorang itu diantara para anak buahnya yang hadir untuk menyambut kedatangannya kali ini.

Setelah cukup lama ia mencari akan tetapi dirinya sama sekali tidak menemukan orang yang ia cari, ia berharap bahwa orang itu hadir untuk menyambut kedatangannya akan tetapi nyatanya dia benar benar tidak datang untuk Rifki.

"Dimana Nadhira? Kenapa aku tidak bisa melihatnya? Apakah dia tidak ikut hadir? Kenapa dia tidak hadir untuk menyambut kedatanganku?" Tanya Rifki.

Mendengar pertanyaan itu membuat Bayu dan yang lainnya hanya bisa menundukkan kepalanya entah apa yang harus mereka katakan kepada Rifki saat ini, ia sudah berusaha untuk membujuk Nadhira akan tetapi Nadhira masih tetap pada pendiriannya untuk tidak ikut dalam penyambutan itu.

Seketika itu membuat Rifki merasa begitu sedih kareka ketidak hadiran Nadhira ditempat itu, ia sangat berharap bahwa dirinya bisa bertemu dengan Nadhira dibandara ini akan tetapi harapannya itu hanyalah sia sia karena Nadhira sama sekali tidak hadir ditempat itu untuk dirinya.

"Ya sudah ayo kita pulang dulu, Rifki, kau pasti sangat lelah karena telah melakukan perjalanan yang sangat jauh, sebaiknya kau istirahat terlebih dulu" Ucap Putri yang mencoba mencairkan suasana.

"Mamamu benar Rif, kau pasti sangat merindukan suasana rumah bukan? Untuk soal Nadhira kau bisa menemuinya nanti setelah lelahmu hilang, Nadhira mungkin sibuk dengan urusan perusahaannya, kau tau sendiri kan kalau sekarang ini dia adalah pemimpin sebuah perusahaan juga"

"Iya Nak, Kakekmu juga sudah menunggumu dirumah sejak tadi, dia tidak ikut kemari karena ingin menyambutmu dirumah"

"Baiklah kita pulang terlebih dulu, aku akan menemuinya nanti setelah itu" Putus Rifki.

Rifki pun akhirnya mengikuti apa yang dikatakan oleh kedua orang tuanya itu, mereka segera bergegas menuju kemobil, Rifki memutuskan untuk naik dimobil anak buahnya, ia masih ingin mengobrol dengan mereka sehingga membuat kedua orang tuanya hanya bisa memaklumi hal itu karena mereka juga tidak pernah berjumpa sebelumnya.

Rifki segera masuk kedalam sebuah mobil dimana Bayu, Reno, dan lainnya berada, melihat hal itu membuat mereka sedikit gemetaran entah apa yang harus mereka jawab selanjutnya, dan pertanyaan apa saja yang ingin diketahui oleh Rifki saat ini dan mobil tersebut segera melaju.

"Dimana Nadhira sekarang? Apa yang sebenarnya terjadi kepadanya selama ini? Katakan Bay, aku tau bahwa kau pasti mengetahui segalanya kan, apa yang terjadi kepada Nadhira selama ini?" Tanya Rifki tiba tiba kepada Bayu.

"Apa yang kau maksud itu Rif? Aku tidak mengerti, Nadhira ada dirumahnya sekarang ini, dia baik baik saja kok aku sudah melihatnya sendiri".

"Jangan pura pura tidak tau apa maksudku Bay! Apa yang terjadi dengan Nadhira selama ini? Kenapa dia tidak mau menemuiku dan menyambut kedatanganku saat ini? Katakan Bay!" Ucap Rifki dengan nada yang sengaja dibuat sedikit tinggi.

Mendengar suara Rifki yang sedikit meninggi membuat beberapa anak buahnya yang berada dimobil yang sama terlihat gemetaran, mereka tidak menyangka bahwa akan berada disatu mobil yang sama dengan Rifki dan Bayu, jikalau tau begini lebih baik mereka menaiki mobil yang lainnya.

Bayu yang ditanyai hanya bisa berdiam diri, ia bingung harus menjawabnya seperti apa, hal itu membuat Rifki segera menarik kerah baju Bayu dengan sangat kasarnya dan menatap tajam kearah Bayu sementara Bayu sendiri hanya bisa pasrah.

"Katakan sekarang Bay! Jangan menguji kesabaranku seperti ini!" Ucap Rifki dengan nada yang jauh lebih tinggi daripada sebelumnya.

"Dia tidak mau bertemu denganmu karena ia merasa bahwa dirinya telah mengecewakan dirimu Rif, aku sudah mencoba untuk membujuknya tapi ia masih tetap pada pendiriannya, ia merasa bahwa dirinya tidak pantas intuk dirimu Rif".

Jawaban itu seketika membuat Rifki dengan perlahan lahan melepaskan kerah baju Bayu, dan Bayu dapat melihat bahwa adanya sebuah kesedihan dan kekecewaan yang bercampur menjadi satu yang tengah dirasakan oleh Rifki.

"Kenapa? Katakan yang sejujurnya kepadaku Bay, kenapa dia bisa merasa seperti itu? Apa yang sebenarnya terjadi selama aku pergi?".

"Sebenarnya, kau tau Amanda kan? Amanda sering menjebak Nadhira untuk meminum minuman keras, sehingga hal itu membuat Nadhira kecewa pada dirinya sendiri karena ia merasa begitu bersalah dengan dirimu Rif, ia hanya mengatakan kepadaku untuk menyampaikan maafnya kepada dirimu Rif".

"Gadis itu benar benar tidak pernah berubah" Ucap Rifki sambil mengepalkan kedua tangannya.

"Kau tenang saja soal itu Rif, sekarang Nadhira sudah tidak tinggal serumah lagi dengan Om Rendi ataupun Amanda, dia tinggal dengan Oma barunya".

"Oma barunya? Maksudnya?".

"Ternyata Tante Lia adalah seorang anak yang hilang, dan kedua orang tuanya yang tinggal bersama dengan Kak Dhita adalah orang tua angkatnya, sejak kejadian itu orang tua Tante Lia yang asli datang untuk menolong Nadhira".

Dengan terpaksa Bayu mengatakan yang sejujurnya kepada Rifki dengan apa yang dialami oleh Nadhira selama ini yang ia ketahui, perilaku apa saja yang Nadhira dapat dari Papanya dan juga Mama tirinya maupun dari Amanda sendiri, hingga akhirnya Mama tirinya ingin membunuh Papa Nadhira.

Nadhira berusaha untuk mencegah hal itu karena ia tidak menginginkan apapun terjadi kepada Rendi, Mama tirinya sengaja mengadakan sebuah pesta ulang tahun untuk Amanda, dan Bayu juga mengatakan bahwa Reno lah yang mengantarkan Nadhira menuju ketempat dimana acara itu berlangsung saat itu.

"Tante Sena ingin membunuh Om Rendi? Kenapa?"

"Kau tidak tau Rif, ternyata perempuan licik itu telah menyimpan sebuah dendam yang begitu mendalam kepada Om Rendi, perempuan itu berpikir bahwa Om Rendi yang telah membunuh Ayahnya, tapi nyatanya itu bukanlah kesalahan dari Om Rendi, kebetulan saat itu Om Rendi bertemu dengan Ayahnya terlebih dahulu sebelum penyakit jantungnya kembali kambuh sehingga Om Rendi dituduh sebagai pembunuhnya".

Rifki begitu terkejut ketika mendengar cerita dari Bayu, mungkin hal itu adalah hal yang tersulit bagi Nadhira melewatinya, Bayu juga mengatakan bahwa Sena dengan sengaja memberikan sebuah racun kepada Rendi dan Nadhira mencoba untuk menghentikan hal itu dan mengatakan bahwa Sena ingin meracuni Rendi.

Perkataan Nadhira sama sekali tidak dipercayai oleh Rendi karena Rendi sangat yakin bahwa wanita yang dicintainya itu tidak akan mungkin melakukan itu, dan hal itu membuat Nadhira segera meminum racun tersebut untuk membuktikan bahwa ucapannya itu adalah sebuah kebenaran.

"Kenapa anak Gengcobra yang hadir disana membiarkan hal itu terjadi!" Rifki yang tadinya mulai tenang kini kembali terlihat begitu emosi.

Dari cerita yang dikatakan oleh Bayu itu membuat Rifki mengetahui bahwa disana juga terdapat beberapa anak Gengcobra, anak Gengcobra hanya berdiam diri disaat Nadhira meminum racun tersebut dan hal itulah yang membuat Rifki begitu sangat marah kali ini.

"Tenanglah Rif, kau harus memikirkan lukamu juga, jangan salahkan anak Gengcobra, mereka sudah berusaha untuk menghentikan hal itu, tapi Nadhira terus mengancam mereka".

Bayu berusaha untuk menenangkan Rifki, ia tau bahwa Rifki akan begitu sangat marah ketika mendengar apa yang sebenarnya terjadi kepada Nadhira, dia sedikit takut untuk mengatakan hal itu tetapi dirinya tidak bisa berbohong dihadapan Rifki karena Rifki akan dengan mudah mencari tau soal itu.

Justru yang paling ia takuti adalah ketika Rifki mendengar cerita tersebut dari mulut orang lain, dan hal itu akan membuat kehancuran bagi dirinya dan beberapa orang yang terlibat dalam hal itu nantinya, dan dia tidak menginginkan hal itu terjadi.

"Bagaimana aku bisa tenang! Kalian hanya diam saja ketika Nadhiraku dalam bahaya".

"Aku tau itu Rif, kau pasti sangat kecewa ketika mendengar ini, tapi aku tidak bisa berbohong kepadamu, tolong jangan salahkan anak buahmu itu, mereka telah berusaha semaksimal mungkin untuk Nadhira waktu itu".

Bayu melanjutkan kembali ceritanya, disaat itu seseorang yang bernama David menyamar menjadi sopir dirumah Nadhira, siapa sangka bahwa dia adalah Om dari Nadhira sendiri, dan saat itulah seluruh rahasianya terbongkar dan mengatakan bahwa Nadhira adalah keponakan.

"Aku harus menemui Dhira secepatnya"

Bayu hanya mengangguk kepada Rifki, ia juga tidak ingin adanya kerenggangan didalam hubungan keduanya, apalagi jika itu sampai merusak hubungan persahabatannya, dan ia sangat tidak menginginkan hal itu terjadi.

Mobil yang mereka naiki tersebut segera melaju menuju kerumah Rifki untuk mengantarkan Rifki pulang, Bayu juga memerintahkan anggota Gengcobra yang ada dimobil lainnya untuk segera kembali kemarkas mereka, karena jika terlalu banyak yang berada diluar markas ia takut kalau terjadi sesuatu dimarkas mereka.

...Jangan lupa like, coment dan dukungannya 🥰 Terima kasih ...

Terpopuler

Comments

Mir_rim22

Mir_rim22

pengobatan kerinduan yg tertunda

2022-12-15

1

V L

V L

makin ga sabar klo Rifki ketemu Nadhira lagi 😍😍
semangat terus thor 💪🏻

2022-06-17

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan
2 Nadhira
3 Merindukanmu
4 Dibalik lelah pekerjaan
5 Para pekerja bangunan
6 Kabar gembira
7 Gelangku!
8 Pemilik kios
9 Apa yang terjadi
10 Hanya mimpi
11 Berangkat liburan tiba tiba
12 Liburan dipantai
13 Acara malam di villa
14 Dibangunkan oleh pekerjaan
15 Kedatangan anggota Gengcobra
16 Surya Jayantara
17 Rifki tiba dibandara
18 Dimana Nadhira?
19 Sambutan dari Nadhira
20 Melepas kerinduan
21 Rifki atau Theo?
22 Jauhi Nadhira sekarang
23 Menculik Nadhira
24 Berurusan dengan polisi
25 Cidera lama
26 Kemarahan Nadhira
27 Sang pawang telah tiba
28 Sebuah pesta dicabang baru
29 Puncak pesta perayaan
30 Minuman pembawa masalah
31 Gerhana bulan merah darah
32 Pemilik keris pusaka xingsi
33 Pengorbanan seorang Nenek
34 Pelarian dalam kegelapan
35 Mengincar nyawa Nadhira
36 Rifki terluka cukup parah
37 Rifki terluka cukup parah 2
38 Datanglah seorang penolong
39 Mencari jalan keluar dari hutan
40 Rifki tidak sadarkan diri
41 Penyelamatan untuk keduanya
42 Membawa mereka ke rumah sakit
43 Mendapat perhatian
44 Kalian tidak boleh bersama
45 Kenapa dia tidak datang untukku?
46 Mencari keberadaan Nadhira
47 Kemarahan Rifki
48 Perjodohan tanpa pemberitahuan
49 Pertengkaran antara ayah dan anak
50 Kencan yang begitu dingin
51 Ditengah derasnya hujan malam ini
52 Izinkan aku untuk bertemu denganmu
53 Tidur dirumah Nadhira
54 Aku mohon lupakanlah aku
55 Segalanya telah berubah
56 Gengcobra vs Gengters
57 Asalkan dia bahagia bersamanya
58 Semua ini adalah salahku
59 Mabuk dan lupakan segalanya
60 Mabuknya Nadhira malam ini
61 Berada dimarkas Gengcobra
62 Jangan tinggalkan aku lagi
63 Bertemu dengan Syaqila
64 Tanpa sengaja bertemu
65 Undangan tunangan Rifki dan Syaqila
66 Acara tunangan Rifki dan Syaqila
67 Aksi yang mengejutkan
68 Fakta yang sebenarnya
69 Syaqila berniat jahat kepada Nadhira
70 Menculik dan menyandera Nadhira
71 Pernikahan Rifki dan Syaqila
72 Nadhira datang dan menghentikannya
73 Aku akan selalu melindungimu
74 Berujung tidak sadarkan diri
75 Kesedihan bagi Rifki
76 Nadhira siuman
77 Nadhira dirawat dirumah sakit
78 Nadhira dirawat dirumah sakit 2
79 Nadhira dirawat dirumah sakit 3
80 Meminta restu kepada orang tua
81 Waktu begitu cepat berlalu
82 Jangan melawan kedua orang tuamu
83 Papa akan merestui hubungan kalian
84 Meminta restu kepada Sarah
85 Kebahagiaan yang dinantikan
86 Mempersiapkan pernikahan
87 Acara pernikahan Rifki dan Nadhira
88 Gengters pembuat rusuh
89 Menculik Rifki dari pernikahannya
90 Nekatnya seorang wanita
91 Visual Tokoh
92 Penundaan acara pernikahan
93 Kenapa dengan satu ginjal?
94 Tekadku tidak mudah dikalahkan
95 Pernikahan penuh kesedihan
96 Antara kain kafan dan baju pengantin
97 Berita duka untuk semuanya
98 Pemakaman dimalam pertama
99 Penggombal yang handal
100 Dua mahluk pengganggu
101 Pertengkaran kecil tiba tiba
102 Perhatian seorang Rifki
103 Perlombaan masak tiba tiba
104 Masakan spesial ala chef Rifki
105 Gabungnya dua perusahaan besar
106 Makan bersama anak panti
107 Makan bersama anak panti 2
108 Pikiran sesama lelaki
109 Bahayanya wanita yang lagi PMS
110 Berbelanja untuk Nadhira
111 Berbelanja untuk Nadhira 2
112 Cerita masa kanak kanak Rifki
113 Cerita masa kanak kanak Rifki 2
114 Pelukan hangat seorang Rifki
115 Masalah yang ada dimarkas
116 Kedatangan Nadhira kemarkas
117 Nandhita sangat menjengkelkan
118 Perpisahan yang tak diinginkan
119 Kabar yang membahagiakan
120 Ingin bersepeda motor berdua
121 Pemalak salah sasaran
122 Anggota Gengcobra kena sasaran
123 Kesialan salah membeli pisang
124 Mangga muda
125 Keliling kota
126 Martabak manis
127 Dijadikan kontrakan
128 Berkunjung
129 Tentang Nadhira
130 Nadhira diculik
131 Penyiksaan
132 Penyiksaan 2
133 Aksi Dokter Lila
134 Pembantaian
135 Rifki terluka
136 Dibawa keluar negeri
137 Dihadang oleh seseorang
138 kedatangan Rifki
139 Kebenaran
140 Pengorbanan Theo
141 Pertarungan selesai
142 Nadhira atau bayinya
143 Aku tidak mau kembali
144 Jangan pergi Dhira
145 Nadhira kembali
146 Merias wajah Nadhira
147 Tidak mau bertemu
148 Merasa canggung
149 Ada apa dengan Rifki?
150 Apa yang disembunyikan?
151 Diizinkan untuk pulang
152 Sebungkus roti
153 Mencari Rifki
154 Ini tidak mungkin!
155 Maafkan aku Dhira
156 Baikan kembali
157 Kembali bersama
158 Kejutan dirumah
159 Foto prewedding
160 Resepsi
161 Menyiapkan kejutan
162 Jebakkan
163 Serahkan keris itu!
164 Perjuangan Nadhira
165 Menghancurkan keris pusaka xingsi
166 Kemunculan mereka
167 Pengorbanan Aryabima
168 Akhir dari semuanya
169 Berduka
170 Sadarkan diri
171 Sepucuk surat
172 Bersama Melda
173 Nadhira masih hidup
174 Hidup masing masing
175 Lahirnya Kinara
176 Diusir dari desa
177 Nadhira kenapa?
178 Wanita bercadar
179 Kejadian didesa
180 Merindukan Rifki
181 Pertemuan
182 Kinara berulah
183 Kinara marah
184 Om baik
185 Siapa Om baik itu?
186 Pesta bunga api
187 Pesta bunga api 2
188 Bahaya mengintai
189 Kekacauan
190 Sosok misterius
191 Menyelamatkan Rifki
192 Kinara terjaga
193 Kalang kabut
194 Melepas kerinduan
195 Rifki sadarkan diri
196 Rifki lemah
197 Masih peduli
198 Kekecewaan
199 Melamar pekerjaan
200 Pembantu baru
201 Keysa jatuh
202 Siapa itu Ana?
203 Kenakalan Kinara
204 Menitipkan Keysa
205 Dikegelapan
206 Kau datang disaat diriku hampir mati
207 Jangan bius aku
208 Sapta
209 Kebenaran
210 Dibuat bingung dengan sikap Nadhira
211 Rifki mabuk?
212 Sudah 4 tahun
213 Hasutan Sena
214 Tongkat bertuliskan Kinara
215 Curiga
216 Sudah tau!
217 Kemunculan Lia
218 Nadhira masih hidup?
219 Kekacauan
220 Kekacauan 2
221 Membawa Nadhira kabur
222 Kabur
223 Pengungkapan
224 Rifki diserang
225 Pertolongan dari pencipta
226 Terjebak
227 Pengorbanan Amanda
228 Perjuangan Sapta
229 Rifki siuman
230 Terlambat
231 Pengungkapan
232 Pemakaman Nadhira
233 Terpuruk
234 Perjuangan
235 Kenapa?
236 Pelukan menyakitkan
237 Merasa bersalah
238 Jangan pergi jauh
239 Sakit Ma
240 Jangan sampai kau menyesal nantinya
241 Panggilan Papa untuk Rifki
242 Rifki telah pergi
243 End
244 End 2
245 Bonus chapter
Episodes

Updated 245 Episodes

1
Pengenalan
2
Nadhira
3
Merindukanmu
4
Dibalik lelah pekerjaan
5
Para pekerja bangunan
6
Kabar gembira
7
Gelangku!
8
Pemilik kios
9
Apa yang terjadi
10
Hanya mimpi
11
Berangkat liburan tiba tiba
12
Liburan dipantai
13
Acara malam di villa
14
Dibangunkan oleh pekerjaan
15
Kedatangan anggota Gengcobra
16
Surya Jayantara
17
Rifki tiba dibandara
18
Dimana Nadhira?
19
Sambutan dari Nadhira
20
Melepas kerinduan
21
Rifki atau Theo?
22
Jauhi Nadhira sekarang
23
Menculik Nadhira
24
Berurusan dengan polisi
25
Cidera lama
26
Kemarahan Nadhira
27
Sang pawang telah tiba
28
Sebuah pesta dicabang baru
29
Puncak pesta perayaan
30
Minuman pembawa masalah
31
Gerhana bulan merah darah
32
Pemilik keris pusaka xingsi
33
Pengorbanan seorang Nenek
34
Pelarian dalam kegelapan
35
Mengincar nyawa Nadhira
36
Rifki terluka cukup parah
37
Rifki terluka cukup parah 2
38
Datanglah seorang penolong
39
Mencari jalan keluar dari hutan
40
Rifki tidak sadarkan diri
41
Penyelamatan untuk keduanya
42
Membawa mereka ke rumah sakit
43
Mendapat perhatian
44
Kalian tidak boleh bersama
45
Kenapa dia tidak datang untukku?
46
Mencari keberadaan Nadhira
47
Kemarahan Rifki
48
Perjodohan tanpa pemberitahuan
49
Pertengkaran antara ayah dan anak
50
Kencan yang begitu dingin
51
Ditengah derasnya hujan malam ini
52
Izinkan aku untuk bertemu denganmu
53
Tidur dirumah Nadhira
54
Aku mohon lupakanlah aku
55
Segalanya telah berubah
56
Gengcobra vs Gengters
57
Asalkan dia bahagia bersamanya
58
Semua ini adalah salahku
59
Mabuk dan lupakan segalanya
60
Mabuknya Nadhira malam ini
61
Berada dimarkas Gengcobra
62
Jangan tinggalkan aku lagi
63
Bertemu dengan Syaqila
64
Tanpa sengaja bertemu
65
Undangan tunangan Rifki dan Syaqila
66
Acara tunangan Rifki dan Syaqila
67
Aksi yang mengejutkan
68
Fakta yang sebenarnya
69
Syaqila berniat jahat kepada Nadhira
70
Menculik dan menyandera Nadhira
71
Pernikahan Rifki dan Syaqila
72
Nadhira datang dan menghentikannya
73
Aku akan selalu melindungimu
74
Berujung tidak sadarkan diri
75
Kesedihan bagi Rifki
76
Nadhira siuman
77
Nadhira dirawat dirumah sakit
78
Nadhira dirawat dirumah sakit 2
79
Nadhira dirawat dirumah sakit 3
80
Meminta restu kepada orang tua
81
Waktu begitu cepat berlalu
82
Jangan melawan kedua orang tuamu
83
Papa akan merestui hubungan kalian
84
Meminta restu kepada Sarah
85
Kebahagiaan yang dinantikan
86
Mempersiapkan pernikahan
87
Acara pernikahan Rifki dan Nadhira
88
Gengters pembuat rusuh
89
Menculik Rifki dari pernikahannya
90
Nekatnya seorang wanita
91
Visual Tokoh
92
Penundaan acara pernikahan
93
Kenapa dengan satu ginjal?
94
Tekadku tidak mudah dikalahkan
95
Pernikahan penuh kesedihan
96
Antara kain kafan dan baju pengantin
97
Berita duka untuk semuanya
98
Pemakaman dimalam pertama
99
Penggombal yang handal
100
Dua mahluk pengganggu
101
Pertengkaran kecil tiba tiba
102
Perhatian seorang Rifki
103
Perlombaan masak tiba tiba
104
Masakan spesial ala chef Rifki
105
Gabungnya dua perusahaan besar
106
Makan bersama anak panti
107
Makan bersama anak panti 2
108
Pikiran sesama lelaki
109
Bahayanya wanita yang lagi PMS
110
Berbelanja untuk Nadhira
111
Berbelanja untuk Nadhira 2
112
Cerita masa kanak kanak Rifki
113
Cerita masa kanak kanak Rifki 2
114
Pelukan hangat seorang Rifki
115
Masalah yang ada dimarkas
116
Kedatangan Nadhira kemarkas
117
Nandhita sangat menjengkelkan
118
Perpisahan yang tak diinginkan
119
Kabar yang membahagiakan
120
Ingin bersepeda motor berdua
121
Pemalak salah sasaran
122
Anggota Gengcobra kena sasaran
123
Kesialan salah membeli pisang
124
Mangga muda
125
Keliling kota
126
Martabak manis
127
Dijadikan kontrakan
128
Berkunjung
129
Tentang Nadhira
130
Nadhira diculik
131
Penyiksaan
132
Penyiksaan 2
133
Aksi Dokter Lila
134
Pembantaian
135
Rifki terluka
136
Dibawa keluar negeri
137
Dihadang oleh seseorang
138
kedatangan Rifki
139
Kebenaran
140
Pengorbanan Theo
141
Pertarungan selesai
142
Nadhira atau bayinya
143
Aku tidak mau kembali
144
Jangan pergi Dhira
145
Nadhira kembali
146
Merias wajah Nadhira
147
Tidak mau bertemu
148
Merasa canggung
149
Ada apa dengan Rifki?
150
Apa yang disembunyikan?
151
Diizinkan untuk pulang
152
Sebungkus roti
153
Mencari Rifki
154
Ini tidak mungkin!
155
Maafkan aku Dhira
156
Baikan kembali
157
Kembali bersama
158
Kejutan dirumah
159
Foto prewedding
160
Resepsi
161
Menyiapkan kejutan
162
Jebakkan
163
Serahkan keris itu!
164
Perjuangan Nadhira
165
Menghancurkan keris pusaka xingsi
166
Kemunculan mereka
167
Pengorbanan Aryabima
168
Akhir dari semuanya
169
Berduka
170
Sadarkan diri
171
Sepucuk surat
172
Bersama Melda
173
Nadhira masih hidup
174
Hidup masing masing
175
Lahirnya Kinara
176
Diusir dari desa
177
Nadhira kenapa?
178
Wanita bercadar
179
Kejadian didesa
180
Merindukan Rifki
181
Pertemuan
182
Kinara berulah
183
Kinara marah
184
Om baik
185
Siapa Om baik itu?
186
Pesta bunga api
187
Pesta bunga api 2
188
Bahaya mengintai
189
Kekacauan
190
Sosok misterius
191
Menyelamatkan Rifki
192
Kinara terjaga
193
Kalang kabut
194
Melepas kerinduan
195
Rifki sadarkan diri
196
Rifki lemah
197
Masih peduli
198
Kekecewaan
199
Melamar pekerjaan
200
Pembantu baru
201
Keysa jatuh
202
Siapa itu Ana?
203
Kenakalan Kinara
204
Menitipkan Keysa
205
Dikegelapan
206
Kau datang disaat diriku hampir mati
207
Jangan bius aku
208
Sapta
209
Kebenaran
210
Dibuat bingung dengan sikap Nadhira
211
Rifki mabuk?
212
Sudah 4 tahun
213
Hasutan Sena
214
Tongkat bertuliskan Kinara
215
Curiga
216
Sudah tau!
217
Kemunculan Lia
218
Nadhira masih hidup?
219
Kekacauan
220
Kekacauan 2
221
Membawa Nadhira kabur
222
Kabur
223
Pengungkapan
224
Rifki diserang
225
Pertolongan dari pencipta
226
Terjebak
227
Pengorbanan Amanda
228
Perjuangan Sapta
229
Rifki siuman
230
Terlambat
231
Pengungkapan
232
Pemakaman Nadhira
233
Terpuruk
234
Perjuangan
235
Kenapa?
236
Pelukan menyakitkan
237
Merasa bersalah
238
Jangan pergi jauh
239
Sakit Ma
240
Jangan sampai kau menyesal nantinya
241
Panggilan Papa untuk Rifki
242
Rifki telah pergi
243
End
244
End 2
245
Bonus chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!