Dibangunkan oleh pekerjaan

Disuatu tempat dimana sedang tidurlah dua orang gadis dengan sangat nyenyaknya, gadis gadis itu terlihat begitu kelelahan setelah bekerja seharian, hingga membuat keduanya mampu tertidur dengan sangat nyenyak malam ini, usia keduanya sudah mencapai 28 tahun akan tetapi masih belum menemukan dambatan hati mereka.

Dengan lampu yang terlihat remang remang keduanya tertidur begitu pulas tanpa terlihat adanya pergerakan antara keduanya malam ini, sepertinya mereka begitu kelelahan sehingga mereka benar benar memanfaatkan tidur mereka itu dengan baik.

Suasana yang remang remang membuat tidur mereka begitu nyenyak apalagi dengan empuk dan lembutnya kasur tempat mereka tidur yang mendukung mereka untuk masuk kedalam dunia mimpi mereka yang sangat indah.

Tok tok tok

Seketika terdengar suara ketukan pintu dikamar mereka hingga membuat salah satu gadis mengeliat dan sedikit terganggu dengan suara itu, salah satu gadis mulai membuka kedua matanya dengan perlahan lahan dan mengusapnya.

"Siapa sih yang ngetuk pintu malam malam seperti ini" Ucap gadis itu dengan malasnya.

Ia melihat sebuah jam dingin yang ada didepannya, ia begitu terkejut ketika jam tersebut masih menunjukkan pukul 2 malam, dan itu membuatnya merasa aneh dengan sosok yang tengah mengetuk pintu kamar mereka.

Ia begitu malas untuk bangkit dari kasurnya yang begitu empuk itu, apalagi ditengah tengah lelahnya sebuah pekerjaan yang mereka tanggung selama ini, orang itu terus saja mengetuk pintu kamar mereka dan ketukan demi ketukan akan terasa semakin bertambah keras.

Hal itu membuat si gadis yang terbangun terlebih dahulu segera menjulurkan tangannya untuk membangun sosok gadis yang ada disebelahnya itu, ia mencoba untuk mengoyang goyangkan tubuhnya agar temannya itu segera bangun.

"Lin bangun, siapa sih yang ngetuk pintu malam malam seperti ini" Ucap gadis itu dan berusaha untuk membangun temannya.

"Ah Mi, buka saja lah pintunya, lihat siapa yang datang, pasti anak Gengcobra lagi, ini masih malam dan aku sangat ngantuk sekali Mi, kau sajalah yang lihat" Ucap gadis itu dengan malasnya.

"Lin bangun dululah, ngak biasanya mereka ngetuk pintu dijam segini, mungkin ada yang penting".

"Mi, aku masih ngantuk, kamu saja lah yang buka".

"Aku takut kalo buka sendirian, nanti kalau hantu gimana? Soalnya kan kamu tau sendiri, anak anak Gengcobra ngak bakal ngetuk pintu kamar kita kalau sudah malam seperti ini".

Tok tok tok

Gadis yang dipanggil dengan nama Lin tersebut langsung membuka matanya, benar apa yang dikatakan oleh temannya itu kalau anak Gengcobra tidak akan mengetuk pintu kamar mereka kalau tengah malam seperti ini, ia segera bangkit dari tidurnya dan duduk disebelahnya Laksmi.

Kedua gadis itu adalah Laksmi dan Lina, yang sengaja dipekerjakan didalam markas Gengcobra sebagai tukang masak untuk mereka, keduanya adalah Adik Adik dari Bi Ira yang ada dipanti asuhan dan Rifki yang meminta mereka untuk memasakkan makanan untuk anak buahnya.

Mereka sudah bekerja ditempat itu cukup lama, sebelum Rifki pergi keluar negeri, akan tetapi anak anak Gengcobra tidak pernah menganggu tidur mereka selama ini, dan baru kali ini ada yang mengetuk pintu kamar mereka hingga membuat mereka sedikit ketakutan.

Mereka sudah terbiasa tinggal ditempat yang penuh dengan laki laki itu, akan tetapi soal mengetuk pintu malam malam seperti kali ini membuat mereka begitu takut untuk membukanya dan belum terbiasa soal itu, apalagi ditempat yang penuh dengan laki laki.

"Apa mungkin telah terjadi sesuatu dengan anggota Gengcobra? Sehingga mereka membangun kita dijam segini, pemuda itu sepertinya tidak akan berhenti mengetuk pintu sampai kita berdua membukakannya" Tanya Lina.

"Lin aku jadi ngeri nih, kamu saja ya yang lihat siapa yang sedang mengetuk pintu, apa yang bisa terjadi dengan anggota Gengcobra, kau tau sendiri kan disini penjagaannya begitu ketat".

"Bagaimana kalau kita lihat berdua saja? Kalau ada apa apa kan kita bisa saling melindungi nanti" Ucap Lina yang sedikit ngeri juga.

"Baiklah, tapi kau jalan duluan aku menyusul dari dibelakangmu Lin".

"Sebenarnya aku juga sedikit takut Mi, bagaimana kalau itu hantu? Kau tau sendiri kan, mereka tidak akan berani mengetuk kamar kita kalau sudah larut malam seperti ini".

"Buka aja dulu, kali aja itu adalah Tuan Bayu, kan hanya dia yang ada disini yang berani melakukan itu kalau ada sesuatu yang penting".

"Baiklah, tapi kau jangan jauh jauh dariku Mi, aku juga takut sebenarnya".

"Tenang saja, aku dibelakangmu kok".

Lina hanya menganggukkan kepalanya kepada laksmi, keduanya segera bangkit dari kasurnya dan menuju kearah pintu kamar mereka untuk melihat siapa yang sedang mengetuk pintu tersebut dengan cukup keras sehingga mampu membangunkan keduanya yang tengah tidur dengan lelapnya.

Lina berjalan kearah saklar lampu yang ada dikamar tersebut untuk menyalakan lampu yang terang, ketika saklar itu ia tekan seketika suasana kamar tersebut terlihat begitu terang hingga membuat keduanya harus menutup mata mereka karena terangnya cahaya yang dikeluarkan oleh lampu itu.

Dari kamar yang terlihat remang remang tiba tiba menjadi nyala terang membuat keduanya merasakan sensasi yang menyengat pada bola mata mereka, hal itulah yang membuat mereka memejamkan mata seketika dan berusaha untuk membuka kembali kedua mata mereka.

"Siapa diluar?" Tanya Lina.

Tok tok tok

Suara pintu itu kembali terdengar dan jauh lebih keras daripada sebelumnya, diikuti dengan suara seseorang dari luar, "Cepat bangun kalian berdua! Atau kau aku dobrak nih pintu sekarang juga? Dan menyeret kalian berdua keluar" Ancam orang tersebut didepan kamar keduanya.

Ucapan itu seketika membuat mereka membuka matanya lebar lebar, keduanya sangat mengenali suara tersebut dan mereka segera bergegas mendekat kearah pintu kamar mereka.

Lina dengan ragu segera membuka pintu tersebut dengan hati hati, ia begitu terkejut ketika melihat sosok seorang pemuda yang begitu gagah dengan memakai kacamata berada didepan kamar mereka.

"Maaf Tuan karena membuat Tuan menunggu terlalu lama, ada apa ya Tuan? Kenapa membangunkan kami malam malam seperti ini? Apa ada sesuatu yang Tuan butuhkan?" Tanya Lina.

Pemuda itu tidak lain adalah Bayu yang sedang menghadap kearah keduanya, dimarkas itu Bayu memiliki kedudukan yang tinggi sehingga hanya ia yang bisa mengetuk pintu kamar dua gadis itu ketika malam hari karena Rifki telah melarang untuk melakukan itu untuk menghormati seorang wanita kecuali ada hal yang penting.

"Bersiaplah, sebentar lagi kalian akan pergi kepasar untuk belanja bersama dengan sopir pribadi dan pagi ini kalian harus masak yang banyak untuk acara di Surya Jayantara".

Lina dan Laksmi mengetahui bahwa Gengcobra memiliki hubungan yang dekat dengan Surya Jayantara, akan tetapi keduanya tidak mengetahui hubungan apa yang kedua organisasi itu miliki, yang keduanya ketahui hanyalah Surya Jayantara tempat penampungan anak anak yatim piatu seperti mereka.

Lina dan Laksmi adalah seorang yatim piatu sejak kecil dan keduanya masuk kedalan panti asuhan Kasih Bunda ketika ada seseorang yang membawanya masuk kedalam panti itu, yang dimana tempat Bi Ira juga belajar disana, karena Bi Ira juga adalah anak yatim piatu.

"Pagi pagi seperti ini Tuan? Kalau boleh saya tau kenapa mendadak seperti ini?" Tanya Laksmi yang terkejut dengan ucapan Bayu.

"Kita akan mengadakan syukuran, karena sebentar lagi Tuan Muda akan pulang".

"Apa! Beneran!" Ucap kedua bersamaan.

"Untuk apa aku berbohong pada kalian? Sudah kalian cepat bersiap siap, aku tunggu kalian didepan, jangan membuatku menunggu terlalu lama, atau kalian akan tau resikonya nanti".

"Baik Tuan".

Lina segera menutup kembali pintu kamar itu dengan rapat rapat dan seketika itu juga ia menjatuhkan tubuhnya dilantai karena masih mengantuk, ia tidak menyangka akan dibangunkan oleh sebuah pekerjaan dipagi buta seperti ini.

"Sudahlah Lin, kita juga tidak bisa membantah kan, toh disini kita juga kerja dan bukan hanya bersenang senang saja kan" Ucap Laksmi mencoba untuk menyemangati Lina.

"Tapi ngak sepagi ini juga kan, rasanya aku rindu sekolahku dulu, dunia sekolah tidak sekejam dunia pekerjaan, padahal aku masih menikmati mimpi indahku tadi, bertemu dengan seorang pangeran yang sangat tampan".

"Tuan Muda Rifki akan pulang Lin, pasti dia akan terlihat sangat tampan, sudah lama kita tidak bertemu dengannya, sebelum dia pergi pun dia terlihat begitu tampan apalagi saat ini".

"Kau ini Mi masih saja seperti dulu, dia juga ngak bakal jadi milikmu, sedangkan kau tau sendiri bukan kalau status kita berbeda dengan dirinya, apalagi dia lebih muda daripada kita".

"Ngak ada salahnya kan kalau hanya sekedar halu, sudah ayo bangun, sebelum orang itu marah marah lagi, kau tau sendirikan bagaimana kalau dia marah".

"Kau benar, kalau sampai pemuda itu marah, mungkin aku langsung mati berdiri saat itu juga".

"Nah, maka ayo bangkit, dan bersiap siap sebelum orang itu menunggu kita terlalu lama, kau dengar sendiri kan tadi ancamannya seperti apa?"

Seketika itu juga Lina teringat kejadian beberapa bulan yang lalu, dimana dirinya tengah melakukan sebuah kesalahan karena dirinya dengan penasaran masuk kedalam ruangan privasi yang ada didalam markas tersebut hingga akhirnya Bayu begitu sangat marah kepadanya.

Tidak seorang pun yang boleh masuk kedalam ruangan itu tanpa seizin darinya maupun Tuan Muda Rifki sehingga hal itu membuat Lina tak henti hentinya terus dimarahi oleh Bayu, sejak kejadian itu Lina begitu takut untuk melakukan sebuah kesalahan didalam markas tersebut.

Berurusan dengan Bayu saja sudah membuat nyalinya menciut apalagi berurusan langsung dengan pemimpin dan juga pemilik dari Gengcobra sendiri mungkin bisa bisa dia akan mati berdiri nantinya.

Bayu memang suka mengancam pada kedua gadis itu sehingga membuat mereka merasa bahwa ancamannya itu benar benar akan dilakukan oleh Bayu, akan tetapi bagi Bayu itu hanyalah sebuah ancaman saja karena dia sendiri juga tidak akan bisa melakukan sesuatu kepada kedua gadis itu sebelum Rifki sendiri yang turun tangan.

"Tidak! Aku tidak mau itu terjadi lagi" Ucap Lina dan langsung bergegas untuk bersiap siap meskipun dirinya masih sangatlah mengantuk.

Lina dan Laksmi langsung bergegas untuk membersihkan diri mereka dan memakai pakaian apa adanya untuk pergi kepasar, setelah satu jam bersiap siap akhirnya mereka selesai juga dan segera bergegas menuju ketempat dimana Bayu menunggu.

Nyatanya Bayu telah menunggu terlalu lama, akan tetapi ia sadar bahwa untuk bersiap siap bagi seorang gadis membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan akhirnya mereka segera berangkat menuju kepasar tepat dipukul jam 3 pagi.

Tak beberapa lama kemudian mereka akhirnya sampai juga dipasar, nampak sekali bahwa pasar itu terlihat begitu ramai dipagi hari, Bayu yang selama ini tidak pernah kepasar hanya bisa menatap takjub melihat para pedagang mulai aktif dalam bekerja disaat masih dijam seperti ini.

Laksmi dan Lina segera turun dari mobil tersebut dan diikuti oleh dua orang anak Gengcobra untuk membawakan belajaan mereka nantinya, melihat hal itu banyak mata yang terarah kepada karena kedua pemuda itu terlihat begitu gagah dan berani.

"Tuan, apa saja yang harus kita beli disini? Sedangkan dimarkas juga masih banyak bahan makanan yang belum dimasak, apa Tuan memiliki data data tentang apa saja yang harus kita beli?" Tanya Lina sambil menatap para pedagang itu.

Pada dasarnya keduanya tidak pernah berbelanja sebelumnya karena biasanya salah satu dari anggota Gengcobra akan mengisi persediaan masak mereka sehingga mereka tidak tau apa saja yang harus mereka beli karena menurut Lina persediaan masak masih banyak didalam markas.

"Kenapa kau tanya aku, aku juga tidak pernah belanja sebelumnya, aku hanya ditugaskan untuk mengantarkan kalian dan membawakan belanjaan kslian saja, bukan untuk berbelanja juga disini, lagian yang mengerti soal itu kan kalian berdua juga kan" Ucap pemuda itu.

"Aku jadi bingung harus masak apa dan apa saja yang dibutuhkan disini".

"Aku punya ide, bagaimana kalau kita beli semuanya saja, lagian Surya Jayantara kan anggotanya begitu banyak, takutnya nanti ada yang ngak kebagian, kalau lebih juga kita bisa menikmatinya bersama sama" Saran dari pemuda yang lainnya.

"Hem... Boleh juga, tapi apakah mobilnya akan muat nanti?" Tanya Lina sekali lagi untuk memastikan.

"Tidak perlu khawatir soal itu, aku akan meminta yang lainnya untuk membawakan mobil lainnya kemari".

"Baguslah".

Dapat sekali dilihat bahwa Laksmi menguap beberapa kali karena rasa ngantuknya yang mulai datang kembali, tidak biasanya ia akan dibangunkan dijam segini apalagi langsung diperintahkan untuk berbelanja dipasar ini.

Melihat Laksmi yang menguap membuat Lina ikut ikutan menguap, keduanya terlihat begitu malas untuk melakukan aktivitas, kedua anak Gengcobra itu pun hanya menggeleng gelengkan kepalanya, sebenarnya mereka juga mengantuk tapi tugas mereka melarang mereka untuk mengantuk.

Lina mulai memilih sayur sayuran yang segar dan membelinya setelah itu ia serahkan kepada salah satu anggota Gengcobra untuk membawa belanjaan itu menuju kemobil, Lina dan Laksmi segera berbelanja apa saja yang mereka butuhkan nantinya.

Kali ini mereka membeli begitu banyak bahan masakan, dan setelah selesai mereka segera kembali kemobil untuk melanjutkan perjalanan menuju ke markas lagi, mobil itu terlihat begitu penuh dengan belanjaan sehingga membuat Bayu menggelengkan kepalanya entah apa yang keduanya beli.

Bayu juga tidak lupa untuk membeli sebuah kotak an untuk nasi kotak yang akan dibagikan kepada seluruh anggota Surya Jayantara nantinya, ia membeli begitu banyak sehingga mobil tersebut terlihat begitu sesak dengan muatan mereka.

"Tuan, kapan Tuan Muda akan sampai dimarkas?" Tanya Laksmi kepada Bayu.

"Mungkin lusa dia akan datang kemarkas, siang ini dia akan sampai di Indonesia dan langsung menuju kerumahnya dulu, kalau ada waktu senggang ya dia langsung kemarkas" Ucap Bayu tanpa menoleh.

"Apakah nanti kita juga akan ikut ke Surya Jayantara?" Tanya Lina.

"Ngak usah, kalian dimarkas saja, itu tugasku untuk mengantarkan masakan kesana".

"Alhamdulillah akhirnya bisa tidur lagi" Ucap Lina tanpa ia sadari.

"Jika setelah itu kalian tidur, akan ku pastikan kalian akan tidur selamanya" Ancam Bayu.

"Tuan, saya kan hanya bercanda" Ucap Lina dan langsung merinding membayangkannya.

"Kalian masih ada tugas lagi, setelah masak kalian harus membersihkan seluruh markas, dan jangan sampai ada debu sedikitpun yang menempel".

"APA!" Ucap keduanya terkejut dengan perkataan Bayu.

Markas Gengcobra begitu luas sehingga mereka begitu terkejut dengan ucapan itu, mereka tidak akan sanggup untuk membersihkan seluruhnya apalagi dengan halaman belakang markas itu, belum lagi ruangan ruangan yang ada dimarkas itu, mungkin membutuhkan waktu 3 hari baru selesai.

"Ngak usah teriak juga kali, kalian tidak akan melakukannya berdua saja kok, sebagian anggota Gengcobra akan membantu kalian, setelah itu kalian bebas mau ngapain, mau tidur kek, mau salto kek, mau lari mutari lapangan kek, itu terserah kalian, tapi jangan bunuh diri juga"

"Alhamdulillah akhirnya terselamatkan".

"Terima kasi Tuan".

"Oh iya hanya ada satu ruangan yang tidak boleh kalian bersihkan, kalian tau kan ruangan itu?".

"Baiklah Tuan, kami berdua mengerti" Jawab keduanya bersamaan.

"Bagus".

...Jangan lupa like, coment dan dukungannya 🥰 Terima kasih ...

Terpopuler

Comments

karyaku

karyaku

wah sebentar lagi Rifqi pulang...
jdi GK sabar nih..

semangat thorr but cerita nya semoga semakin seru

2022-06-16

1

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan
2 Nadhira
3 Merindukanmu
4 Dibalik lelah pekerjaan
5 Para pekerja bangunan
6 Kabar gembira
7 Gelangku!
8 Pemilik kios
9 Apa yang terjadi
10 Hanya mimpi
11 Berangkat liburan tiba tiba
12 Liburan dipantai
13 Acara malam di villa
14 Dibangunkan oleh pekerjaan
15 Kedatangan anggota Gengcobra
16 Surya Jayantara
17 Rifki tiba dibandara
18 Dimana Nadhira?
19 Sambutan dari Nadhira
20 Melepas kerinduan
21 Rifki atau Theo?
22 Jauhi Nadhira sekarang
23 Menculik Nadhira
24 Berurusan dengan polisi
25 Cidera lama
26 Kemarahan Nadhira
27 Sang pawang telah tiba
28 Sebuah pesta dicabang baru
29 Puncak pesta perayaan
30 Minuman pembawa masalah
31 Gerhana bulan merah darah
32 Pemilik keris pusaka xingsi
33 Pengorbanan seorang Nenek
34 Pelarian dalam kegelapan
35 Mengincar nyawa Nadhira
36 Rifki terluka cukup parah
37 Rifki terluka cukup parah 2
38 Datanglah seorang penolong
39 Mencari jalan keluar dari hutan
40 Rifki tidak sadarkan diri
41 Penyelamatan untuk keduanya
42 Membawa mereka ke rumah sakit
43 Mendapat perhatian
44 Kalian tidak boleh bersama
45 Kenapa dia tidak datang untukku?
46 Mencari keberadaan Nadhira
47 Kemarahan Rifki
48 Perjodohan tanpa pemberitahuan
49 Pertengkaran antara ayah dan anak
50 Kencan yang begitu dingin
51 Ditengah derasnya hujan malam ini
52 Izinkan aku untuk bertemu denganmu
53 Tidur dirumah Nadhira
54 Aku mohon lupakanlah aku
55 Segalanya telah berubah
56 Gengcobra vs Gengters
57 Asalkan dia bahagia bersamanya
58 Semua ini adalah salahku
59 Mabuk dan lupakan segalanya
60 Mabuknya Nadhira malam ini
61 Berada dimarkas Gengcobra
62 Jangan tinggalkan aku lagi
63 Bertemu dengan Syaqila
64 Tanpa sengaja bertemu
65 Undangan tunangan Rifki dan Syaqila
66 Acara tunangan Rifki dan Syaqila
67 Aksi yang mengejutkan
68 Fakta yang sebenarnya
69 Syaqila berniat jahat kepada Nadhira
70 Menculik dan menyandera Nadhira
71 Pernikahan Rifki dan Syaqila
72 Nadhira datang dan menghentikannya
73 Aku akan selalu melindungimu
74 Berujung tidak sadarkan diri
75 Kesedihan bagi Rifki
76 Nadhira siuman
77 Nadhira dirawat dirumah sakit
78 Nadhira dirawat dirumah sakit 2
79 Nadhira dirawat dirumah sakit 3
80 Meminta restu kepada orang tua
81 Waktu begitu cepat berlalu
82 Jangan melawan kedua orang tuamu
83 Papa akan merestui hubungan kalian
84 Meminta restu kepada Sarah
85 Kebahagiaan yang dinantikan
86 Mempersiapkan pernikahan
87 Acara pernikahan Rifki dan Nadhira
88 Gengters pembuat rusuh
89 Menculik Rifki dari pernikahannya
90 Nekatnya seorang wanita
91 Visual Tokoh
92 Penundaan acara pernikahan
93 Kenapa dengan satu ginjal?
94 Tekadku tidak mudah dikalahkan
95 Pernikahan penuh kesedihan
96 Antara kain kafan dan baju pengantin
97 Berita duka untuk semuanya
98 Pemakaman dimalam pertama
99 Penggombal yang handal
100 Dua mahluk pengganggu
101 Pertengkaran kecil tiba tiba
102 Perhatian seorang Rifki
103 Perlombaan masak tiba tiba
104 Masakan spesial ala chef Rifki
105 Gabungnya dua perusahaan besar
106 Makan bersama anak panti
107 Makan bersama anak panti 2
108 Pikiran sesama lelaki
109 Bahayanya wanita yang lagi PMS
110 Berbelanja untuk Nadhira
111 Berbelanja untuk Nadhira 2
112 Cerita masa kanak kanak Rifki
113 Cerita masa kanak kanak Rifki 2
114 Pelukan hangat seorang Rifki
115 Masalah yang ada dimarkas
116 Kedatangan Nadhira kemarkas
117 Nandhita sangat menjengkelkan
118 Perpisahan yang tak diinginkan
119 Kabar yang membahagiakan
120 Ingin bersepeda motor berdua
121 Pemalak salah sasaran
122 Anggota Gengcobra kena sasaran
123 Kesialan salah membeli pisang
124 Mangga muda
125 Keliling kota
126 Martabak manis
127 Dijadikan kontrakan
128 Berkunjung
129 Tentang Nadhira
130 Nadhira diculik
131 Penyiksaan
132 Penyiksaan 2
133 Aksi Dokter Lila
134 Pembantaian
135 Rifki terluka
136 Dibawa keluar negeri
137 Dihadang oleh seseorang
138 kedatangan Rifki
139 Kebenaran
140 Pengorbanan Theo
141 Pertarungan selesai
142 Nadhira atau bayinya
143 Aku tidak mau kembali
144 Jangan pergi Dhira
145 Nadhira kembali
146 Merias wajah Nadhira
147 Tidak mau bertemu
148 Merasa canggung
149 Ada apa dengan Rifki?
150 Apa yang disembunyikan?
151 Diizinkan untuk pulang
152 Sebungkus roti
153 Mencari Rifki
154 Ini tidak mungkin!
155 Maafkan aku Dhira
156 Baikan kembali
157 Kembali bersama
158 Kejutan dirumah
159 Foto prewedding
160 Resepsi
161 Menyiapkan kejutan
162 Jebakkan
163 Serahkan keris itu!
164 Perjuangan Nadhira
165 Menghancurkan keris pusaka xingsi
166 Kemunculan mereka
167 Pengorbanan Aryabima
168 Akhir dari semuanya
169 Berduka
170 Sadarkan diri
171 Sepucuk surat
172 Bersama Melda
173 Nadhira masih hidup
174 Hidup masing masing
175 Lahirnya Kinara
176 Diusir dari desa
177 Nadhira kenapa?
178 Wanita bercadar
179 Kejadian didesa
180 Merindukan Rifki
181 Pertemuan
182 Kinara berulah
183 Kinara marah
184 Om baik
185 Siapa Om baik itu?
186 Pesta bunga api
187 Pesta bunga api 2
188 Bahaya mengintai
189 Kekacauan
190 Sosok misterius
191 Menyelamatkan Rifki
192 Kinara terjaga
193 Kalang kabut
194 Melepas kerinduan
195 Rifki sadarkan diri
196 Rifki lemah
197 Masih peduli
198 Kekecewaan
199 Melamar pekerjaan
200 Pembantu baru
201 Keysa jatuh
202 Siapa itu Ana?
203 Kenakalan Kinara
204 Menitipkan Keysa
205 Dikegelapan
206 Kau datang disaat diriku hampir mati
207 Jangan bius aku
208 Sapta
209 Kebenaran
210 Dibuat bingung dengan sikap Nadhira
211 Rifki mabuk?
212 Sudah 4 tahun
213 Hasutan Sena
214 Tongkat bertuliskan Kinara
215 Curiga
216 Sudah tau!
217 Kemunculan Lia
218 Nadhira masih hidup?
219 Kekacauan
220 Kekacauan 2
221 Membawa Nadhira kabur
222 Kabur
223 Pengungkapan
224 Rifki diserang
225 Pertolongan dari pencipta
226 Terjebak
227 Pengorbanan Amanda
228 Perjuangan Sapta
229 Rifki siuman
230 Terlambat
231 Pengungkapan
232 Pemakaman Nadhira
233 Terpuruk
234 Perjuangan
235 Kenapa?
236 Pelukan menyakitkan
237 Merasa bersalah
238 Jangan pergi jauh
239 Sakit Ma
240 Jangan sampai kau menyesal nantinya
241 Panggilan Papa untuk Rifki
242 Rifki telah pergi
243 End
244 End 2
245 Bonus chapter
Episodes

Updated 245 Episodes

1
Pengenalan
2
Nadhira
3
Merindukanmu
4
Dibalik lelah pekerjaan
5
Para pekerja bangunan
6
Kabar gembira
7
Gelangku!
8
Pemilik kios
9
Apa yang terjadi
10
Hanya mimpi
11
Berangkat liburan tiba tiba
12
Liburan dipantai
13
Acara malam di villa
14
Dibangunkan oleh pekerjaan
15
Kedatangan anggota Gengcobra
16
Surya Jayantara
17
Rifki tiba dibandara
18
Dimana Nadhira?
19
Sambutan dari Nadhira
20
Melepas kerinduan
21
Rifki atau Theo?
22
Jauhi Nadhira sekarang
23
Menculik Nadhira
24
Berurusan dengan polisi
25
Cidera lama
26
Kemarahan Nadhira
27
Sang pawang telah tiba
28
Sebuah pesta dicabang baru
29
Puncak pesta perayaan
30
Minuman pembawa masalah
31
Gerhana bulan merah darah
32
Pemilik keris pusaka xingsi
33
Pengorbanan seorang Nenek
34
Pelarian dalam kegelapan
35
Mengincar nyawa Nadhira
36
Rifki terluka cukup parah
37
Rifki terluka cukup parah 2
38
Datanglah seorang penolong
39
Mencari jalan keluar dari hutan
40
Rifki tidak sadarkan diri
41
Penyelamatan untuk keduanya
42
Membawa mereka ke rumah sakit
43
Mendapat perhatian
44
Kalian tidak boleh bersama
45
Kenapa dia tidak datang untukku?
46
Mencari keberadaan Nadhira
47
Kemarahan Rifki
48
Perjodohan tanpa pemberitahuan
49
Pertengkaran antara ayah dan anak
50
Kencan yang begitu dingin
51
Ditengah derasnya hujan malam ini
52
Izinkan aku untuk bertemu denganmu
53
Tidur dirumah Nadhira
54
Aku mohon lupakanlah aku
55
Segalanya telah berubah
56
Gengcobra vs Gengters
57
Asalkan dia bahagia bersamanya
58
Semua ini adalah salahku
59
Mabuk dan lupakan segalanya
60
Mabuknya Nadhira malam ini
61
Berada dimarkas Gengcobra
62
Jangan tinggalkan aku lagi
63
Bertemu dengan Syaqila
64
Tanpa sengaja bertemu
65
Undangan tunangan Rifki dan Syaqila
66
Acara tunangan Rifki dan Syaqila
67
Aksi yang mengejutkan
68
Fakta yang sebenarnya
69
Syaqila berniat jahat kepada Nadhira
70
Menculik dan menyandera Nadhira
71
Pernikahan Rifki dan Syaqila
72
Nadhira datang dan menghentikannya
73
Aku akan selalu melindungimu
74
Berujung tidak sadarkan diri
75
Kesedihan bagi Rifki
76
Nadhira siuman
77
Nadhira dirawat dirumah sakit
78
Nadhira dirawat dirumah sakit 2
79
Nadhira dirawat dirumah sakit 3
80
Meminta restu kepada orang tua
81
Waktu begitu cepat berlalu
82
Jangan melawan kedua orang tuamu
83
Papa akan merestui hubungan kalian
84
Meminta restu kepada Sarah
85
Kebahagiaan yang dinantikan
86
Mempersiapkan pernikahan
87
Acara pernikahan Rifki dan Nadhira
88
Gengters pembuat rusuh
89
Menculik Rifki dari pernikahannya
90
Nekatnya seorang wanita
91
Visual Tokoh
92
Penundaan acara pernikahan
93
Kenapa dengan satu ginjal?
94
Tekadku tidak mudah dikalahkan
95
Pernikahan penuh kesedihan
96
Antara kain kafan dan baju pengantin
97
Berita duka untuk semuanya
98
Pemakaman dimalam pertama
99
Penggombal yang handal
100
Dua mahluk pengganggu
101
Pertengkaran kecil tiba tiba
102
Perhatian seorang Rifki
103
Perlombaan masak tiba tiba
104
Masakan spesial ala chef Rifki
105
Gabungnya dua perusahaan besar
106
Makan bersama anak panti
107
Makan bersama anak panti 2
108
Pikiran sesama lelaki
109
Bahayanya wanita yang lagi PMS
110
Berbelanja untuk Nadhira
111
Berbelanja untuk Nadhira 2
112
Cerita masa kanak kanak Rifki
113
Cerita masa kanak kanak Rifki 2
114
Pelukan hangat seorang Rifki
115
Masalah yang ada dimarkas
116
Kedatangan Nadhira kemarkas
117
Nandhita sangat menjengkelkan
118
Perpisahan yang tak diinginkan
119
Kabar yang membahagiakan
120
Ingin bersepeda motor berdua
121
Pemalak salah sasaran
122
Anggota Gengcobra kena sasaran
123
Kesialan salah membeli pisang
124
Mangga muda
125
Keliling kota
126
Martabak manis
127
Dijadikan kontrakan
128
Berkunjung
129
Tentang Nadhira
130
Nadhira diculik
131
Penyiksaan
132
Penyiksaan 2
133
Aksi Dokter Lila
134
Pembantaian
135
Rifki terluka
136
Dibawa keluar negeri
137
Dihadang oleh seseorang
138
kedatangan Rifki
139
Kebenaran
140
Pengorbanan Theo
141
Pertarungan selesai
142
Nadhira atau bayinya
143
Aku tidak mau kembali
144
Jangan pergi Dhira
145
Nadhira kembali
146
Merias wajah Nadhira
147
Tidak mau bertemu
148
Merasa canggung
149
Ada apa dengan Rifki?
150
Apa yang disembunyikan?
151
Diizinkan untuk pulang
152
Sebungkus roti
153
Mencari Rifki
154
Ini tidak mungkin!
155
Maafkan aku Dhira
156
Baikan kembali
157
Kembali bersama
158
Kejutan dirumah
159
Foto prewedding
160
Resepsi
161
Menyiapkan kejutan
162
Jebakkan
163
Serahkan keris itu!
164
Perjuangan Nadhira
165
Menghancurkan keris pusaka xingsi
166
Kemunculan mereka
167
Pengorbanan Aryabima
168
Akhir dari semuanya
169
Berduka
170
Sadarkan diri
171
Sepucuk surat
172
Bersama Melda
173
Nadhira masih hidup
174
Hidup masing masing
175
Lahirnya Kinara
176
Diusir dari desa
177
Nadhira kenapa?
178
Wanita bercadar
179
Kejadian didesa
180
Merindukan Rifki
181
Pertemuan
182
Kinara berulah
183
Kinara marah
184
Om baik
185
Siapa Om baik itu?
186
Pesta bunga api
187
Pesta bunga api 2
188
Bahaya mengintai
189
Kekacauan
190
Sosok misterius
191
Menyelamatkan Rifki
192
Kinara terjaga
193
Kalang kabut
194
Melepas kerinduan
195
Rifki sadarkan diri
196
Rifki lemah
197
Masih peduli
198
Kekecewaan
199
Melamar pekerjaan
200
Pembantu baru
201
Keysa jatuh
202
Siapa itu Ana?
203
Kenakalan Kinara
204
Menitipkan Keysa
205
Dikegelapan
206
Kau datang disaat diriku hampir mati
207
Jangan bius aku
208
Sapta
209
Kebenaran
210
Dibuat bingung dengan sikap Nadhira
211
Rifki mabuk?
212
Sudah 4 tahun
213
Hasutan Sena
214
Tongkat bertuliskan Kinara
215
Curiga
216
Sudah tau!
217
Kemunculan Lia
218
Nadhira masih hidup?
219
Kekacauan
220
Kekacauan 2
221
Membawa Nadhira kabur
222
Kabur
223
Pengungkapan
224
Rifki diserang
225
Pertolongan dari pencipta
226
Terjebak
227
Pengorbanan Amanda
228
Perjuangan Sapta
229
Rifki siuman
230
Terlambat
231
Pengungkapan
232
Pemakaman Nadhira
233
Terpuruk
234
Perjuangan
235
Kenapa?
236
Pelukan menyakitkan
237
Merasa bersalah
238
Jangan pergi jauh
239
Sakit Ma
240
Jangan sampai kau menyesal nantinya
241
Panggilan Papa untuk Rifki
242
Rifki telah pergi
243
End
244
End 2
245
Bonus chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!