Nadhira begitu terkejut ketika mendengar bahwa Theo memberitahukan tentang cabang perusahaannya yang bangunannya roboh tiba tiba itu, hal itu membuat Nadhira menajdi penasaran kenapa tiba tiba bisa roboh seperti itu karena pada dasarnya ia memilih pondasi yang sangat kuat sebelumnya.
"Kenapa bisa roboh begitu saja? Bagaimana dengan para pekerja itu?"
"Mereka bilang kalau pondasinya kurang kuat Dhira, jika kamu ingin melihatnya sendiri boleh, aku akan menemanimu untuk kesana".
"Baiklah, siapkan segalanya, kita akan pergi kesana untuk melihatnya setelah ini".
"Baiklah Bos".
Theo segera bergegas pergi dari ruangan Nadhira untuk mempersiapkan perjalanan mereka setelah ini, ketika Theo sudah keluar dari ruangan itu Nadhira kembali melanjutkan makannya yang tertunda itu, dengan segera mungkin dirinya menghabiskan makanannya.
Setelah selesai makan, Nadhira segera keluar dari ruangannya dan menuju kearah parkiran mobil yang ada dikantornya, melihat kedatangan Nadhira membuat Theo yang sedang mempersiapkan segalanya langsung bergegas mendatangi Nadhira dan mengajaknya untuk masuk kedalam mobil yang telah ia siapkan sebelumnya.
"Sejak kapan bangunan itu roboh Theo?"
"Katanya sih kemarin Dhira, tapi kita akan segera mengetahuinya setelah sampai disana".
"Baiklah, ayo cepat kita berangkat".
"Iya".
Mereka segera bergegas pergi dari tempat itu menuju ketujuan mereka untuk melihat kondisi bangunan yang hampir jadi tersebut, sesampainya disana keduanya begitu terkejut melihat kondisi bangunan itu.
Bangunan yang sengaja dibuat tinggi tersebut mengalami roboh separuh dibagian belakang dari bangunan itu, Theo dapat melihat bahwa pondasi dari bangunan tersebut kurang kuat sehingga menyebabkan bangunan itu roboh.
"Dhira kau mau kemana?"
Theo melihat Nadhira yang hendak turun dari mobil membuatnya segera menghentikan Nadhira karena tidaklah aman untuk turun langsung melihat kondisi bangunan itu karena bangunan itu bisa jadi roboh ketika keduanya berada didalam area.
"Melihat langsung bangunan itu Theo".
"Banyak material yang berat disana, itu bahaya Dhira".
"Aku hanya melihatnya dari jarak aman saja Theo, kau tidak perlu menghawatirkannya seperti itu".
Nadhira turun dari mobil dan langsung mendapat sambutan dari para pekerja yang ada ditempat itu, mereka tidak menyangka bahwa atasan mereka langsung yang datang ketempat itu saat ini, hal itu membuat mereka bergidik ngeri melihat Nadhira yang sudah berada ditempat itu saat ini.
"Nona Muda, kenapa anda datang kemari?" Tanya salah satu pekerja.
"Kenapa? Apa aku tidak boleh datang ketempat ini untuk melihat hasil kerja kalian?"
"Bu... Bukan begitu Nona" Jawabnya gugup.
"Lalu apa kalau bukan begitu? Kenapa bangunannya bisa roboh seperti ini? Apa kalian tidak mengeceknya terlebih dulu sebelum membangun?"
"Maafkan kami Nona, ini diluar dugaan kami semua, kami tidak tau kalau bangunan ini akan roboh seperti ini, kami akan memperbaikinya lagi".
"Kalau kalian tidak bisa bekerja dengan baik sebaiknya ngak usah bekerja saja, perusahaan mengalami kerugian yang banyak jika pekerjaan kalian seperti ini! Kalian itu digaji untuk memberikan yang terbaik, tapi apa yang kalian lakukan?" Omel Theo.
"Maafkan kami Tuan, kami janji akan bekerja lebih baik lagi agar tidak ada kesalahan lagi nantinya".
"Ini sebagai peringatan untuk kalian! Jika terjadi lagi maka silahkan angkat kaki dari tempat ini, aku tidak butuh pekerja seperti itu".
"Iya Tuan".
Theo segera menyuruh mereka untuk melanjutkan pekerjaan mereka yang tertunda itu, mereka dengan segera mungkin melakukan apa yang diperintahkan olehnya kepada mereka dengan ketakutan karena ucapan yang Theo lontarkan.
"Kau terlalu kasar pada mereka Theo" Guman Nadhira.
"Aku tidak ingin mereka melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya Dhira, jika dibiarkan saja mereka akan dengan mudah meremehkan tugas apa yang diberikan kepada mereka".
"Ya sudah, semuanya aku serahkan kepadamu saja Theo, kau orang yang paling aku percaya sekarang".
"Baiklah Dhira".
Nadhira berniat untuk kembali kemobilnya akan tetapi dirinya tidak sengaja tergelincir oleh bebatuan kecil yang membuatnya hampir terjatuh akan tetapi dengan segera mungkin Theo segera menangkap tubuhnya agar tidak jatuh.
"Kamu ngak apa apa Dhira?" Tanya Theo.
Pandangan Nadhira tertuju kepada wajah Theo yang saat ini sedang menangkap tubuhnya agar tidak jatuh ketanah itu, sementara jantung Theo seakan akan berdetak begitu kencang ketika bertatapan dengan Nadhira.
"Kenapa Nadhira semakin cantik jika seperti ini, rasanya jantungku berhenti berdetak jika melihatnya dengan cara seperti ini, Oh Tuhan... Dia begitu cantik" Batin Theo.
"Aku ngak apa apa kok Theo, makasih".
Nadhira berusaha untuk menyeimbangkan kembali kakinya agar tidak jatuh dan ia segera bangkit kembali, berlama lamaan menatap Theo membuatnya semakin merasa tidak tenang karena dirinya tidak mampu mengkondisikan detak jantungnya sendiri.
Nadhira dengan malunya segera masuk kedalam mobil yang ia naiki tadi, sementara Theo memutuskan untuk tetap tinggal ditempat ini sambil memantau para pekerja yang lainnya agar mereka tidak membuat kesalahan untuk yang kedua kalinya.
"Hati hati dijalan Dhira, sore nanti aku kembali ke perusahaan, saat ini aku mau melihat lihat situasi dan kondisi disini dulu" Ucap Theo.
"Baiklah, kau juga hati hati ditempat ini, banyak bangunan yang harus diwaspadai karena biar bagaimanapun itu pasti bisa roboh nantinya".
"Kau tenang saja, ngak akan terjadi sesuatu kok denganku, aku pasti akan baik baik saja".
"Baguslah kalau begitu, aku kembali dulu, masih banyak yang harus aku urus diperusahaan sekarang".
"Jangan lupa ..."
"Jangan lupa apa?"
"Jangan lupa bernafas"
"Iya, kau sendiri pun jangan lupa hal itu" Ucap Nadhira sambil tersenyum tipis kepada Theo.
"Siap Bos".
Nadhira segera menutup kaca mobilnya dan memerintahkan kepada sopirnya untuk jalan, mobil tersebut segera bergegas pergi meninggalkan tempat itu tanpa Theo ikut dengan dirinya, melihat mobil tersebut yang sudah menjauh dari lokasi membuat Theo segera menghampiri para pekerja lainnya untuk memastikan pekerjaan mereka dengan benar.
Tak beberapa lama kemudian datanglah seseorang ketempat itu dan orang itu segera bergegas menuju ketempat dimana Theo saat ini, Theo begitu terkejut ketika melihat kedatangan dari orang itu.
Seorang pemuda yang masih berusia sama dengan Theo datang ketempat itu untuk bertemu dengan Theo saat ini, kedatangannya yang tiba tiba membuat Theo sedikit tidak suka.
"Theo"
"Kenapa kau datang ketempat ini!"
"Aku hanya memastikan hubunganmu dengan Nadhira saja, aku memberitahumu bahwa sebentar lagi Rifki akan kembali dari luar negeri, dan kau akan langsung tergantikan oleh dirinya".
"Apa yang kau katakan! Dhira tidak akan mudah untuk dimiliki oleh Rifki, aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi, aku akan membuat Nadhira jatuh cinta kepadaku sebelum orang itu kembali kenegeri ini".
"Kita lihat saja, kau atau Rifki yang akan bersama dengan Nadhira nantinya".
"Sebenarnya apa sih yang kau mau dariku! Berhenti menganggu hidupku dengan Dhira".
"Aku tidak ada niat untuk menganggu kalian, aku hanya tidak suka kau terlalu dekat dengan sahabatku, karena Nadhira hanya milik Rifki, aku tidak ingin kau memanfaatkan Nadhira terlalu jauh".
"Apa maksudmu! Aku tidak pernah memanfaatkan dirinya selama ini, aku benar benar tulus kepadanya".
"Seandainya Dhira tau semuanya, dia pasti akan sangat membenci dirimu Theo".
"Aku tidak peduli! Asalkan aku dapat mendapatkan Nadhira itu sudah cukup bagiku".
"Kau egois Theo"
"Pergi kamu dari sini! Aku tidak butuh ceramahmu itu".
"Berbicara denganmu sama saja berbicara dengan batu, sama sama keras dan tidak bisa dibilangi".
Pemuda itu langsung bergegas pergi dari tempat itu meninggalkan Theo yang sedang tersulut emosi sekarang, tanpa rasa bersalah dia segera meninggalkan tempat tersebut dan membiarkan Theo yang tengah marah.
"Dia tidak boleh kembali! Bagaimanapun caranya aku harus menghentikan dia untuk kembali" Ucap Theo sambil mengepalkan kedua tangannya.
...Jangan lupa like, coment dan dukungannya 🥰 Terima kasih ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 245 Episodes
Comments
Bintang Samudra
"siap"boss
2023-02-23
0
Teh icha
jahat, ternyata dia jahat..
2022-09-20
2
Teh icha
theo nya aja yang suka? nadira nya biasa aja ya? hmmm
2022-09-20
1