Udara dingin dipagi hari mulai menyelimuti kota, keramaian pasar mulai terdengar begitu bergemuruh, semilir angin tipis dan begitu dingin mulai dirasakan oleh seorang gadis yang tengah berdiri dihalaman rumahnya nan luas, ya dia adalah Nadhira.
Nadhira menghidup udara dalam dalam dipagi hari dan ia lepaskan secara perlahan lahan, dengan mengenggam sebuah tongkat yang terbuat dari besi, Nadhira mulai menggerakkan tongkat tersebut secara lincahnya.
"Ah sepertinya sudah pukul 5 pagi, aku harus siap siap pergi bekerja" Ucap Nadhira sambil memandang kearah matahari yang mulai terbit.
Nadhira segera masuk kedalam rumahnya dan segera membersihkan tubuhnya dari keringat, siang ini akan ada meeting penting diperusahaannya, hal itu membuat Nadhira harus terlihat begitu rapi sebelum menghadiri meeting tersebut.
Nadhira segera masuk kedalam kamar mandi yang ada didalam kamarnya, tak beberapa lama kemudian akhirnya ia keluar dengan memakai pakaian yang sudah sangat rapi dan terlihat begitu menawan.
Nadhira duduk didepan cerminnya dan menatap wajahnya sendiri, tidak lupa juga ia menggunakan liptin agar bibirnya tidak terlihat kering, meskipun hanya memakai make up tipis akan tetapi Nadhira terlihat begitu cantik.
"Nak, diluar sudah ada Theo yang menjemputmu, cepat turun" Teriak Omanya.
"Iya Oma, sebentar lagi aku akan turun, 5 menit lagi Oma" Jawab Nadhira.
Nadhira segera bergegas menuruni tangga kamarnya setelah dirinya selesai bersiap siap, ia melihat jam tangannya yang masih menunjukkan pukul 6.15.
"Masih jam segini sudah datang aja nih orang, disiplin banget sih" Guman Nadhira.
Nadhira terus menuruni tangga itu sambil bergumam tentang Theo yang datang menjemputnya terlalu pagi, tak beberapa lama kemudian akhirnya Nadhira sampai juga dimeja makan dan melihat Sarah (Omanya) sedang menikmati secangkir teh dipagi hari.
"Oma aku langsung berangkat ya, ngak enak sama Theo kalau nungguin terlalu lama".
"Kamu ngak makan dulu Nak?"
"Ngak sempet Oma".
"Tunggu dulu, biar Oma siapin bekal untukmu, kalau ngak makan pagi gimana kamu bisa fokus bekerja Nak".
"Tapi Oma".
"Sudahlah duduk dulu, biar Oma siapkan bekalnya, hanya 5 menit saja"
"Baiklah Oma, terserah Oma saja".
Sarah segera bergegas bangkit dari duduknya, dan menyisakan sebuah bekal untuk Nadhira, berbagai macam masakan dimasukkan oleh Sarah kedalam sebuah tepak makan yang akan dibawa oleh Nadhira.
"Nih sudah Oma siapkan" Ucap Sarah sambil menyodorkan sekotak makanan.
"Makasih Oma, ya sudah Dhira berangkat dulu ya Oma, Assalamualaikum" Ucap Nadhira sambil mencium tangan Sarah.
"Waalaikumussalam, hati hati dijalan, jangan lupa dimakan bekalnya".
"Iya Oma, da.."
Nadhira bergegas menemui Theo yang saat ini sedang berada diruang tamunya, dengan buru buru Nadhira datang menemui Theo, Theo yang mendengar langkah kaki Nadhira segera bangkit dari duduknya dan menghadap kearah Nadhira.
"Tumben kamu sudah kesini pagi pagi seperti ini, biasanya coba jam 8 pagi baru kesini" Ucap Nadhira ketika melihat Theo.
"Ya ngak apa apa, hanya saja sejak kemarin malam aku ngak bisa tidur"
"Kenapa ngak bisa tidur, kamu habis mabuk lagi?"
"Sedikit sih Dhir, kemarin malam mereka mengajakku mabuk lagi, ya terpaksa aku ikut saja".
"Terserah kamu saja, ya sudah ayo berangkat".
"Baiklah".
Nampaknya Nadhira sudah terbiasa mendengar Theo yang suka sekali mabuk mabukan bersama anak buahnya, sehingga Nadhira sudah tidak terkejut lagi ketika mendengar Theo habis mabuk.
Seperti biasa Theo akan menjemput Nadhira ketika berangkat bekerja, Theo dipekerjakan oleh Nadhira dikantornya menjadi bagian terpenting dikantor Nadhira.
Seluruh karyawan yang ada dikantor Nadhira mengetahui bahwa Theo adalah seseorang yang begitu dekat dengan Nadhira selama ini, sehingga banyak yang mengira bahwa Theo adalah kekasih Nadhira akan tetapi Nadhira hanya menganggap Theo sebagai sahabatnya.
"Maaf ya aku terlalu pagi menjemputmu hari ini".
"Ngak apa apa Theo, santai aja kali, aku juga mau memeriksa pekerja dikantor juga"
Didalam mobil itu, aroma masakan yang Nadhira bawa tercium begitu lezat, hal itu membuat perut Nadhira berbunyi meminta untuk segera diisi.
"Kamu lapar Dhira? Perutmu bunyi tuh".
"Iya, tadi aku belum sempat sarapan, jadi..."
"Makanlah, lagian jarak ke perusahaanmu masih jauh juga kok".
"Baiklah aku makan dulu ya"
"Iya Dhira"
Nadhira segera membuka kotak makan yang telah diselesaikan oleh Sarah, terlihat sebuah ayam kecap kesukaan Nadhira didalam kotak itu, dan beberapa lauk lainnya, melihat ayam kecap seketika membuat Nadhira hampir menetes, bagaimana tidak lauk itu adalah lauk yang paling Nadhira sukai meskipun beberapa kali ia memakannya, Nadhira tidak pernah bosan dengan lauk itu.
"Ibu selalu saja ingat dengan makanan kesukaanku" Guman Nadhira pelan sambil mencium aroma lezat ayam kecap buatan Bi Ira.
Bi Ira adalah seorang pembantu rumah tangga dirumah Nadhira yang dulu, akan tetapi karena kasih sayangnya yang tulus kepada Nadhira, Nadhira menganggapnya sebagai Ibu angkatnya dan sangat menyayangi dirinya seperti Ibunya sendiri.
Nadhira segera menyantapnya dengan sangat lahapnya, rasanya begitu sangat lezat seperti buatan Mamanya dahulu, Bi Ira terus belajar dan belajar untuk membuat masakan yang sama persis dengan buatan Lia, ia belajar dengan Nadhita, Kakaknya Nadhira.
Akan tetapi masakan itu sedikit berbeda dari rasa buatan Lia, karena pembuatnya tidak sama sehingga rasanya juga tidak akan sama, akan tetapi masakan itu sudah cukup bagi Nadhira untuk tetap mengingat rasa masakan milik Lia.
Theo yang melihat Nadhira makan dengan lahapnya hanya bisa tersenyum tipis kepada Nadhira dan tetap memfokuskan diri kepada jalanan karana dirinya sedang menyetir saat ini.
Nadhira sangat menikmatinya, bertapa enaknya masakan itu tanpa rasa bosan sedikitpun, ini adalah sarapan pagi yang begitu nikmat bagi Nadhira.
...Jangan lupa like, coment dan dukungannya 🥰 Terima kasih ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 245 Episodes
Comments
Asni J Kasim
Aku suka cowo pemabuk, biar ditabok nggak balas 🤣🤣🤣
2022-09-26
0
Shany Poppy Pipopapo
Demi apa sih kata "Oma" langsung mengingatkanku ke kamen rider oma zi o😂😅
2022-09-19
0
Mak Aul
orang kek gini mau saingan Ama Rifki. Cihh, kagak level ...
2022-09-19
0