Nadhira dan Theo segera memasuki sebuah bangunan yang sangat besar daripada sekitarnya, bangun itu adalah perusahaan miliknya, mobil yang dikendarai oleh Nadhira segera memasuki halaman bangunan itu dan segera disambut oleh orang orang yang berbaju sangat rapi.
Salah satu dari mereka segera bergegas membukakan pintu mobil itu untuk Nadhira, Nadhira segera keluar dari mobilnya dan seluruh orang yang ada disitu menunduk hormat kepadanya.
"Selamat pagi Nona Muda" Ucap mereka serempak.
"Pagi juga" Jawab Nadhira sambil mengangguk.
Nadhira segera bergegas menuju kepintu masuk diperusahan miliknya itu dengan diikuti oleh beberapa bodyguard dibelakangnya, Nadhira berjalan nampak begitu anggun dan tegasnya begitupun dengan Theo yang ada disebelahnya saat ini.
Mereka tetap menunduk hormat sampai bayangan Nadhira sudah tidak terlihat ditempat itu, Nadhita segera memasuki ruang kerjanya begitupun dengan Theo yang bagaimana ruangan keduanya bersebelahan, Citra sekertaris Nadhita segera bergegas memasuki ruangan dimana Nadhira berada ketika melihat Nadhira sudah berangkat dan saat ini tengah berada di ruangannya.
"Nona Muda, tumben anda berangkat terlalu pagi hari ini, apakah ada yang bisa saya bantu Nona Muda?" Ucapnya sambil berjalan kearah Nadhira.
"Apakah proposal meeting nanti sudah disiapkan?"
"Sudah Nona, anda bisa mengeceknya sendiri" Ucapnya sambil menyodorkan sebuah map kepada Nadhira.
Nadhira segera menerima proposal itu dan membacanya dengan sangat teliti, ia tidak ingin terjadi kesalahan dalam proposal itu sehingga kerja sama antar kedua perusahaan dibatalkan, beberapa kali dia menganggukan kepalanya sambil berdehem pelan.
"Bagus, kau telah menyiapkan yang terbaik".
"Iya Nona".
"Aku tidak mau ada kendala apapun nanti, atur semua karyawan jangan sampai ada yang membuat ulah, tunjukkan kepada mereka bahwa perusahaan kita adalah perusahaan yang terbaik"
"Baik Nona, saya akan mendisiplinkan seluruh karyawan untuk memberikan yang terbaik".
"Kau boleh keluar sekarang".
"Baik Nona Muda"
Nadhira melihat setumpuk berkas berkas yang ada didepannya dengan menghela nafas panjang, seketika itu pandangan tertentu kepada gelang yang melingkar ditangannya saat ini.
"Sudah lima tahun kau pergi meninggalkanku, kapan kau pulang, aku sangat merindukanmu"
Seketika rasa sedih menyelimuti hatinya ketika mengingat sosok Rifki yang pergi meninggalkannya keluar negeri untuk melanjutkan pendidikannya dan mengurus cabang perusahaannya yang ada diluar negeri.
Gelang itu adalah pemberian dari Rifki sebelum Rifki berangkat ke luar negeri meninggalkan Nadhira, gelang itu berisikan mahluk pelindung milik Rifki yang sengaja diberikan kepada Nadhira agar mahluk itu mampu menjaga Nadhira selama dirinya tidak ada bersama dengan Nadhira.
Mahluk itu bernama Raka, akan tetapi Nadhira sama sekali tidak bisa mendengarnya ataupun melihatnya, dirinya hanya mampu melihat sosok mahluk yang juga selalu mengikutinya karena adanya permata iblis yang ada didalam tubuhnya, mahluk itu bernama Nimas.
"Iya, hanya tujuh tahun, dua tahun lagi kau pasti pulang kan?"
"Kau benar, dan pengeresek itu akan datang, huh sangat melelahkan sekali kalau kau harus bersama dia".
"Apa kau bilang? Rifkiku bukanlah pengeresek, dia adalah segalanya bagiku, kau saja yang tidak bisa mengerti tentangnya".
"Terserahmu saja, bagiku dia tetap adalah seorang pengeresek, kalian memang pasangan gila, benar benar gila, paling suka bikin keributan"
"Ku adukan pada Rifki kau nanti, biar dia kasih kau pelajaran"
"Iiiih takut" Ucapnya dan langsung menghilang".
Nadhira mengepalkan tangannya tidak terima jika Nimas mengatakan bahwa Rifki adalah pengeresek, orang sebaik Rifki mana mungkin disebut sebagai seorang pengeresek.
Nadhira melamun dalam ruangan itu cukup lama hingga seseorang mengetuk pintu ruangannya, akan tetapi tidak ada jawaban dari Nadhira, hingga orang itu mengetuknya kembali.
"Iya masuk" Ucap Nadhira.
"Nona, meeting akan segera dimulai".
Nadhira melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 10 pagi, Nadhira begitu terkejut melihat waktu itu yang sudah menunjukan pukul 10.
"Apa! Jadi aku melamun cukup lama" Batin Nadhira menjerit.
"Nona? Apa Nona baik baik saja?" Tanya Citra yang melihat Nadhira hanya diam saja.
"Aku ngak apa apa, baiklah aku akan segera datang kesana".
"Baik Nona".
Citra segera bergegas pergi dari ruangan Nadhira, Nadhira segera bersiap siap untuk menghadiri meeting tersebut, ketika dirinya sudah siap Nadhira segera bangkit dari duduknya dan berjalan keluar.
Nadhira segera memasuki ruangan dimana meeting itu akan dilaksanakan, nampaknya semua sudah lengkap ada didalamnya, kedatangan Nadhira membuat meeting itu segera dimulai.
...Jangan lupa like, coment dan dukungannya 🥰 Terima kasih ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 245 Episodes
Comments
Bintang Samudra
lima tahun kau pergi
2023-01-07
0
Bintang Samudra
semoga berhasil🤲
2023-01-04
0
Bintang Samudra
mengingat sosok Rifky
2023-01-03
0