Tapi, seketika bisikan buruk mengatai Syera tak baik dan buruk membuat Syera acuh dan pergi sedangkan Alarico tersenyum senang.
Apa maksudnya coba berhenti di depan Syera dan ngeliat doang terus berbalik pergi.
Kesel Syera, nih orang aneh kayak Alarico punya otak gak sih. Dia itu ngaca gak sih kan dia ganteng fans banyak otomatis semua nyerang Syera.
Zulaika dan Dinda menghampiri Syera menayakan keadaan Syera bukan menjawab malah melempar tatapan marah pada mereka yang mengatai Syera.
"Duwe lambe di jogo Mb-mb Catek... Ati-ati sama akibatnya (Punya mulut di jaga mb-mb cantik Hati-hati sama akibatnya).. huh dasar.
Syera berbalik pergi.
Tapi, seliweran omongan buruk masih bisa di dengar.
"Eit.. Syera." Ucap Riza.
Tatapan mata tajam dari Syera dan duan temannya langsung di berikan pada Riza.
Arti tatapan itu menghalangi jalan.
"Biasa aja kali cantik-cantik sadis amat mukanya," goda temennya Riza yang belum tahu kalo Zulaika marah.
Seketika itu Galang dan Soleh yang tidak tahu datang dari mana berdiri didepan Riza.
"Lo pada minggir." Tatapan maut Galang.
Ketika ada yang mau bicara Soleh langsung merangkul lehernya.
"Yang boleh gangguin Syera dkk cuman Alarico dkk." Galang melipat tangannya didepan perutnya.
"Yaa... Kalo lo berani ngomong sedikit, satu kata cuman Hai.." Menjeda ucapannya.
"Siap-siap pala lo lepas dari tempatnya." Lanjut Soleh seketika membuat wajah teman Riza yang menggoda Syera dkk langsung pucat pasih.
...----------------...
Langkah Syera yang sudah hampir mendekat ke pintu keluar kelasnya setelah dosen pengajar pergi.
Bersamaan Syera juga yang lainnya keluar tapi, tiba-tiba tasnya tersangkut sesuatu dan membuatnya tertarik mundur pula.
Syera membalik cepat dan menarik tasnya cepat.
"Gue bilang Besok berarti hari ini, Kemarin Lo udah liatkan kalo Gue populer, Termasuk gue tampan banget," ucap Alarico dengan nada bicara kelewat santai tapi, tak terlalu menakutkan bagi Syera.
"Terserah," balas Syera acuh dan melangkah pergi.
"Lo keluar gue teriakin kalo lo pacar gue," ucapan Alarico seketika membuat langkah Syera terhenti.
"Al.. tolong lah lo ngertiin dikit posisi gue Al, Gue lagi gak mau punya masalah sama lo," ucap Syera sangat gemas sambil berjalan menghampiri Alarico.
"Ya gue tahu itu," ucap Alarico datar. Seketika wajahnya datar dan diam.
Melirik ponsel Syera di tangannya Alarico merebut cepat dan membawa pergi seketika Syera kaget karena merasa kecolongan dan sekarang harus mengejar cowok brandalan itu, Syera ingin mengutuk Alarico tapi, tidak bisa karena Syera masih punya hati nurani terpaksa sabar sebentar saja.
"Alarico...." Syera mengepalkan kedua tangannya kesal dan mengeratkan jari-jari tangannya di kepalan tangannya.
Semua tatapan maha siswa menatap ke arah Alarico dan juga Syera yang saling berlari juga mengeja Alarico yang jalan acuh santai langkahnya lebar.
Sedangkan Syera yang tak bisa melangkah selebar Alaric berjalan cepat sampai setengah berlari.
Terdengar bisikan tak jelas dari beberpa maha Siswa yang membuat Syera semakin kesal.
"Rara." Sapa Zulaikan dan Dinda bersamaan Tapi, di acuhkan Syera mereka bingung dan melihat di belakang Syera ada Tama, Galang, Solehumengikuti sambil jalan santai.
Mereka berdua juga mengejar Syera dan Alarico yang terus berjalan mengarah ke taman belakang danau buatan Universitas Samudra.
Sampai di sana Alarico berhenti dan berdiri di samping pohon lalu duduk di atas rerumputan.
"Lo.. Lo yaa.. Lo ngapain sih ngusik, gangguin gue, Gue gak pernah gangguin lo Al, Ayolah Al, Gue serius," ucap Syera sambil terengah engah melangkah pelan dengan lelah berusaha tetap tenang dan berdiri di samping Alarico.
Di belakang keduanya Tama dan Soleh berhenti di tempat yang agak jauh dan tak mengganggu Alarico yang mau bicara penting dengan Syera.
Ketika Galang menoleh ke belakang ternyata ada Dinda dan juga Zulaika.
"Eeh... Lo berdua diem disini gak boleh ganggu," ucap Soleh yang menatap Galang melihat kedua teman Syera datang.
"Lah. Kita mau nyamperin teman kita lah, Minggir," ucap Zulaika jutek tak suka di halangi oleh Galang dan Tama.
"Lah kalian disini ngapain juga ngalangin kita mau ketemu Rara," ucap Dinda kali ini.
Seketika Soleh meminta Tama dan Galang menyingkir sebentar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments