Alarico terdiam menatap dari tempat duduknya melihat reaksi dan tingkah Tama mengatakan untuk berada di belakang Fauzan dan terlihat seperti anak yang gila dengan perkelahian bocah.
Alarico seketika fokus kembali pada ponselnya tapi, pikirannya melayang dimana masa lalunya dengan teman-temannya.
Tama adalah lelaki yang pendiam sekaligus tenang diantara keempatnya dan mereka berempat sering sekali main bersama dan sering naik sepeda jauh dari rumah sampai pulang ketika sudah menjelang gelap.
Waktu itu Alarico melihat Tama tak mau pulang ke rumahnya dan malah meminta menginap di rumahnya Tama tak pernah mau kembali kerumah saat malam sabtu dan malam minggu karena orang tuanya pulang.
Sekarang tidak tahu kenapa Tama jadi lebih haus berantem tak jelas.
Alarico masih tenang mengamati sampai Tama menatap Alarico terlihat jelas tatapan sedihnya tapi, saat itu Alarico tak melihat langsung tatapan sedih itu tapi, Alarico cukup paham walau tak mau mengakuinya secara terang-terangan.
Pratama Satria lahir di keluarga berada kedua orang tau sangat sibuk sampai tidak tahu pertumbuhan anaknya sendiri.
Kadang Tama sering tidur du rumah Galang atau rumah Soleh kadang juga di rumah Alarico paling lama dua hari atau tiga hari Tama menginap jika tidak menginap di tempat teman-temannya Tama akan tidur di hotel dan menyewa apartemennya sendiri.
Tak ada yang tahu apa yang di rasakannya karena Tama tak selalu terbuka dengan teman-temannya.
Mereka bertiga memaklumi nya termasuk Galang dan Alarico Soleh juga kadang.
***Tentang Pratama Satria.
Seorang anak yang selalu sendirian bahkan di usia pertumbuhannya. Tama bukan anak yang cengeng atau pernah menangis karena hal kecil karena Tama anak yang pintar Tama sering terlihat mengelabuhi orang dewasa dengan tertidur. Tama sering tidur di siang hari kadang pagi setelah melakukan aktivitas jika mau tidur tidur.
Tapi, jika masalah kecerdesan Tama bisa diandalkan orang tuanya pun tak mengurusi bagaimana nilai putranya di sekolah anggapan guru terhadap anaknya.
Pernah sekali Tama menunjukan peringkat satunya pada sang ibu dan ayah. Bukannya mendapat pengakuan, tersenyum oada nya saja dan.lebih memilih menanggapi urusan pekerjaannya.
Saat itu juga baru Sma Tama meminta di berikan tambahan saku.
Sudah Tama duga pasti langsung di berikan tanpa banyak pertanya dan mereka memberikan black card pada anak remaja waktu itu.
Tama selalu sendiri, merasa jika dirinya tak di perdulikan tapi, setelah bertemu Galang Alarico dan juga Soleh dunia Tama lebih baik dari sebelumnya jauh dari suara kesepian dan suara dering telpon orang sibuk juga orang-orang yang mondar mandir dengan pakaian jas rapi.
Tama putra tungga keluarganya bahkan anak satu-satunya Tapi, saat yang tidak di duga ternyata Tama memiliki adik yang mana adiknya perempuan dan mendapat perhatian lebih darinya.
Tama tak membenci adiknya tapi, dirinya yang selalu menganggap jika orang tuanya jahat.
Adik perempuannya bernama Putri Utami masih sangat kecil dan baru kemarin masuk sekolah menengah pertama.
Tama tak lagi mengurusi hal itu yang penting adalah dirinya akan bersenang senang sebelum hari dirinya kembali merasa sendirian lagi dan merasa hampa juga terikat.
Seketika itu suara dering ponsel Alarico berbunyi dimana penelponnya adalah Raka. Alarico langsung mengangkatnya tanpa banyak basa basi.
"Tama?"
"Apaan Bang ngomong yang jelas," ucap Alarico ngegas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments