Alarico melajukan motornya menjauh dari kantor polisi setelah mendapatkan berkas informasi sampai di tempat ia bisa tenang markas Alarico masuk ke ruangannya yang mana hanya anggota inti yang boleh masuk.
Alarico memeriksa beberapa berkas dan membuka komputer milik Galang yang sering di pakain anggota inti untuk mencari informasi tertentu.
Saat Alarico bisa memeriksanya seketika itu kata sandinya muncul jika milik Alarico tak cocok.
Kesal Alarico menelpon Galang untuk datang ke markas.
Di rumah sakit Tama dan lainnya baru saja berpindah ke ruang rawat. Di dalam sana Tami adik Tama belum sadar dan masih terlihat membaringkan tubuhnya belum menunjukkan reaksi sadar.
Seketika itu Galang menarik Soleh untuk pamit.
Tama menatap kedua temannya dengan tatapan tenang sangat tenang.
"Tama, gue ama Soleh pamit pulang dulu Alarico ngchat gue mulu serasa kayak anak di suruh balik ama bapak, permisi... om Tante Bang," ucap Galang pada semua.
Saat itu juga Raka menelpon orang lain dan pamit pergi bersamaan dengan Galang dan Soleh.
Mereka bertiga pergi ke tempat berbeda setelah berpisah di pertigaan lampu merah. Galang yang di telpon tidak nyambung seketika datang dari pintu dan melihat Alarico mengutak atik komputernya.
"Kenapa Lo Al," ucap Galang berpura-pura dungu padahal paham apa yang Temannya lakukan.
Galang mendekat seketika Alarico berdiri dari duduknya dan memberikan kursi itu pada Galang.
Galang langsung duduk dan memasukan sandinya yang ternyata Gantengnya Areka.
Sandi yang aneh dan tak masuk akal Alarico tak sampai sana memikirkan jika itusandi membuka perangkat pelacak buatan Galang sendiri.
"Sekarang Lo cari detail kecelakaan ini dan malam ini juga gue mau datengin biang masalah dan minta dia buat tanggung jawab," ucap Alarico.
Seketika Soleh dan Galang menengguk ludahnya kasar tak mungkin jika membuat lelucon kalo Alarico seperti ini tampangnya. Alarico sangat kesal sampai terlihat jelas ke kesalan itu di wajahnya.
Di tempatnya yang ternyata Alarico baru saja dari kantor polisi memulangkan data kini mendatangi rumah yang mengemudikan kontainer tadi.
"Permisi," ucap Galang seketika itu mendahului Alarico dan Soleh menahannya untuk tidak marah-marah terlebih dahulu.
Alarico berusaha tenang. Seketika pintu terbuka terlihat pak tua yang berjalan pelan.
"Permisi pak," ucap Galang dengan sopan.
"Siapa ya," ucapnya sama sama sopan.
"Ehm.. kami mau ketemu saja yang namanya Jamal kayaknya kami mau ngobrol sebentar soalnya kami temannya lama adi kelasnya dulu yang dekat sama dia," ucap Galang.
Seketika pak Tua itu berlutut dan menangis kembali.
"Loh.. loh pak," Galang dan Soleh panik Alarico menatap datar.
"Anak bapak yang naik mobil kontainer dan nabrak Mobil H. Kona item," ucap Alarico tanpa aba-aba persiapan ucapan sopan pada orang tua Alarico langsung menyekak orang itu.
Seketika wajah orang tua, Pak tua itu langsung diam.
"Kamu, kalian dari kepolisian kalian mau menangkap anak saya, aku mohon kalian jangan tangkap anak saya cuman di suruh dia gak pulang setelah mengantarkan ini pada saya, saya mohon kalian jangan penjarakan anak saya," ucap pak Tua itu berlutut memohon pada Kaki Alarico.
Seketika itu Alarika mundur sebelum kakinya di raih.
Di tempat lainnya lelaki dengan hoddie hitam memainkan pistol setelah membunuh orang yang menjadi kaki tangannya tadi.
"Rayanza kamu keterlaluan papa gak bisa biarin kamu lakuin ini," ucap seorang lelaki paruh baya.
"Apa sih pah Apa... Haah, Rayan cuman mau ketenangan dan mereka juga harus rasain ketenangan bersamaan air mata pah," ucap sang putra.
Seketika itu mereka pergi meninggalkan lelaki yang tadi menyetir kontainer yang menabrak adik Tama.
Di tempat lainnya pak Tua itu selesai menceritakan tentang kenapa anaknya bisa seperti itu dan mereka tidak tahu siapa nama orang yang menyerang mereka.
Alarico hanya mencerna baik baik lalu menatap pak Tua itu.
"Kapan terakhir kali anak bapak pamit pergi," ucap Alarico dengan cepat setelah pak tua itu berhenti bicara.
"Di sana kebun atas bukit disana dia bilang mau kesana sebentar."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments