Rayanza salah satu anak pengusaha kaya orang tuanya tak terlalu dekat dengan keluarga Alarico dan Teman-temannya tapi, tidak bisa juga di bilang dengan musuh bisnis.
Rayanza tak menyukai Alarico karena dia selalu unggul diatasnya bahkan selalu mendapatkan kasih sayang ibu bahkan Alarico bisa memiliki ibu banyak sedangkan Rayanza tidak.
Gila memang tapi, Rayanza sadar jika banyak ibu anak itu tidak akan tumbuh dengan baik tapi, dugaan Rayanza salah.
Justru itu Alarico menjadi ke banggan kedua orang tuanya. Dan satu lagi Pratama Satria teman Alarico yang selalu tenang.
Rayanza tak suka dengan nya karena Tama terlihat lebih baik dengan menjadi anak kaya raya yang punya adik perempuan.
Aneh juga memang kenapa sampai iri seperti itu tapi itulah Rayanza dan satu lagi hal yang berhubungan dengan Rayanza dan keempat geng Endless cave inti Alarico dan Syera Alinda.
Syera adalah teman Sma sekaligus cinta pertamanya. Rayanza menyukai Syera lebih dari apapun tapi, karena Alarico, Syera pergi darinya.
Tidak tahu masalah apa tapi, Alarico sangat tidak kenal jika harus berhubungan dengan Syera.
Sudah jauh mobil Rayanza meninggalkan tempat kejadian tak lama datang Alarico dan teman-temannya bersama pak Tua.
Ketika mereka menyusuri tempat mereka melihat sesuatu yang aneh.
Ketika Pak tua itu akan mendekat saat itulah Galang dan Soleh menahannya.
Alarico langsung menelpon polisi dan ambulan tak lama datang Tama yang di telpon Galang.
Tama melihat jenazah pria yang menabrak adiknya baru di bawa ambulan dan kini pak tua itu berlutut menangisi sang anak.
Soleh menjelaskan segalanya secara perlahan pada Tama. Seketika Tama berjalan mendekat pada pak tua lalu menatapnya dan berlutut didepannya.
"Bapak tahu anak bapak buat adik saya masuk rumah sakit dan gak bisa liat lagi," ucap Tama pelan. Galang dan Soleh ancang-ancang jika sampai Tama kelepasan memukul orang tua.
"Maaf Nak, Anak saya juga di suruh anak saya gak tahu apa-apa anak saya cuman kerja gak tahu kalo mobil yang dia kendarai itu gak sehat, pas anak saya mau ngeliat siapa yang terluka karena dia mau tanggung jawab. Orang lain ngancem bunuh dia anak saya langsung pergi ngikutin kemauan orang itu, maaf nak maafin anak saya," ucap pak Tua itu mengatupkan tangannya dan memohon pada Tama
Tama menatap lain arah berusaha mereda kesedihannya karena adiknya yang sedang histeris sekarang ketika Tama tinggal Adiknya sedang manangis histeris tak bisa melihat.
"Saya maafin bapak," ucap Tama langsung berdiri.
"Saya juga maafin anak bapak saya bilang sama orang tua saya kalo anak bapak pelakunya supaya mereka mau maafin," ucap Tama sebelum pergi.
Beberapa tetangga pak tua itu mendekat pada Alarico dan bertanya lalu Alarico menjelaskan bukan fakta sesungguhnya seketika itu warga itu iba dan membantu pak tua itu.
Alarico dan semua temannya pergi tanpa pamitan pada pak tua itu.
Tama yang saat ini sudah sampai di rumah sakit lagi seketika masuk ke ruangan adiknya.
Alarico Galang dan Soleh mereka mengikuti di belakang Tama.
"Tami," ucap Tama pelan seketika itu menoleh tapi, matanya masih terutup perban.
"Kakak pergi aja Kakak nanti sedih liat Tami gini," ucap Sang adik yang padahal sudah menangis berjam jam. Tanpa air mata yang terlihat banyak.
"Tami, ada bang Al, Bang Galang sama Bang Soleh," ucap Tama memberitahu adiknya seketika Tami mau marah Tama langsung memegang tangannya dan mencium tangannya.
"Tenang dek, Kakak gak akan pergi jauh walaupun kamu cacat, Kakak akan selalu ada buat kamu, gak janji tapi, berusaha."
"Tapi," ucapan Tami berhenti saat Galang mencolek dan mencubit pipi gembul Tami.
"Tami-Tami, Kamu itu tetep lucu buat kita tetep adek bagi kita-kita," ucap Galang seketika membuat raut wajah Tami yang tadi sedih seketika ada sedikit garis senyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments