Cinta Dalam Do'A
"Aku terima nikahnya dan kawinnya Khairunnisa Binti H.Syarifuddin dengan... Tunai."
"Bagaimana saksi, sah?"
"Saaaaah."
Prok prok prok
Semua undangan yang hadir pun bersorak gembira. Semua tamu undangan menikmati hidangan yang di sajikan, mereka makan dengan lahapnya.
"Sekarang kalian sudah resmi jadi suami istri. Mudahan Alm. papamu senang Nadim, akhirnya kau bisa mewujudkan impiannya menjodohkan mu dengan anak pa Syarif, sahabat akrab ayahmu," ucap mama Nadim.
"Iya Ma, aku akan berusaha," jawabnya.
Sebenarnya Nadim punya banyak pacar, namun karena mamanya tidak pernah merestui hubungan mereka akhirnya mereka putus begitu saja. Hari semakin sore, para tamu undangan pun sudah pulang.
"Ayah, besok kami akan pulang ke kota, karena aku hanya cuti seminggu," ucap Nadim pada mertuanya.
"Jaga Nisa dengan baik, dia hanya gadis Desa yang tidak pintar memasak, mungkin terlalu banyak bergaul," ucap Ayah Nisa.
"Iya Ayah."
Selesai makan mereka pun dipersilahkan ke kamar.
"Nis, apa kau mau ikut ke kota bersamaku?"
"Tentu saja aku ikut Bang, kau kan suamiku," jawab Nisa.
Malam ini Nisa tampak menyelimuti tubuhnya rapat, seakan dia sangat takut dengan yang namanya malam pertama. dan akhirnya Nadim pun tak berdaya, dia tertidur dengan sama sama membelakangi.
***
Pagi hari di kota.
Tring tring tring( suara sendok di hentakkan di atas piring)
"Apa ini? rasanya seperti garam semua. Mengapa kau tak pintar masak? apa kau tidak belajar?" Nadim memukul keras piringnya dengan sendok makan.
"Aku lupa naruh garamnya Bang, lalu aku tambah lagi," ucap Nisa istrinya.
"Apa kau tidak mencicipiny? hari ini hari pertama aku kerja setelah cuti menikah, malah dapat sarapan seperti sampah ini" ucap Nadim.
"Bang, bukankah dulu udah aku bilang, aku nggak pandai memasak, katanya bisa belajar, ini aku lagi belajar Bang,"ucapnya lagi.
"Tapi tak begini juga kalee, masa rasanya garam semua, udah ah, malah terlambat kerja."
Nadim pun berjalan keluar meninggalkan meja makan, Sementara Nisa menutupi makanan dengan tuding saji. dan menyambar kerudung lalu memasangnya seadanya.
Tap
Tap
Tap
Bruk
"Aduh"
Nisa terjerembab ketika mengejar suaminya yang sudah sampai di muka pintu.
"Nisaaaaaa ,eeeeeh, kamu ini, sudah masak asl asalan, jalan sembarangan, belajar anggun coba, ini juga pakaianmu, nggak usah lah terlalu panjang begini heh?"
"Maaf Bang."
Nisa hanya seorang gadis sederhana yang slalu menuruti orangtuanya, begitu juga ketika orangtuanya menyuruhnya berhijab dia pun patuh, padahal dia hanya sekolah SMK, karena itu syarat dia mau berhijab asal sekolah SMK nggak mau mondok.
Namun walau demikian, Nisa slalu di bawa mamanya ke majlis ta'lim, dan melarangnya bergaul bebas. orang tuanya membatasi Nisa untuk berteman di luaran, sehabis pulang sekolah dia hanya di rumah membantu mamanya jualan sembako di depan rumah.
"Bersihkan rumah! dan bergaulah dengan tetangga, supaya kau bisa seperti mereka melayani suami."
"Baik Bang!" Nisa pun salaman dan mencium pipi suaminya, seperti yang pernah suaminya minta dulu.
#Sayang, nanti kalau kita menikah, tiap pagi antar aku ke depan pintu, lalu kau cium pipiku ya. Biar aku bersemangat bekerja.
-Iya Bang.
-Sekarang boleh icip sedikit nggak, cium dong,
-Nggak Bang, dosa#
Nisa sangat ingat itu.
Nadim pun berangkat dengan menahan lapar perutnya.
Sesampainya di parkiran motor. karena Nadim hanya karyawan biasa, dia hanya punya Motor matic.
"Mas Nadim, tunggu!"
"Sarah! Ada apa?" Sarah adalah sekretaris Pak Ceo di perusahaan tersebut.
"Udah kerja lagi, gimana cutinya? maaf aku nggak bisa datang di pernikahan Mas, takut patah hati, ha ha ha." Sarah terlihat bercanda sambil terus berjalan beriringan, namun sebenarnya sarah sudah sangat lama menaruh hati pada Nadim.
"Benarkah? kenapa tak kau katakan kalau kau menyukaiku hihi." Nadim pun tampak menanggapi candaan Sarah.
"Oh iya, hari ini Mas di panggil Ceo ke ruangannya jam 10, ada yang ingin beliau sampaikan,"
"Ada apa? apa aku ada salah?" Nadim tampak merasa takut, karena Ceo perusahaan itu sangat dingin dan terlihat kejam.
"Tidak, kau akan dapat promosi jadi maneger. tenang saja."
"Benarkah?"
"Iya," udah ya, udah nyampai nih.
Mereka pun berpisah di muka ruangan Sarah, karena ruangan mereka berbeda.
Ceklek
"Selamat Honeymoon."
Suara teman temannya pun serentak mengagetkan Nadim yang baru masuk.
"Terimakasih semuanya, terimakasih."
"Kau hebat Dim, pandai dalam memilih wanita, pacaran sama yang obralan, eh menikah sama yang bungkusan hihi." ucap salah satu sahabatnya.
"Ha ha ha." Nadim pun tertawa renyah.
"Apa itu bungkusan Bro?" tanya kawannya yang lain.
"Yang di bungkus alias nggak obralan, tentu saja yang berhijab Bro." Jawabnya.
"Hahaha, ada ada aja kau, " Jawab Nadim lagi.
"Oh iya, sekarang udah jam 10 ya, aku mau ke ruangan Bos dulu, katanya tadi aku disuruh ke sana."
"Hayoooo, hati hati Dim, dia kan galak dan suka suka dia kalau mau nendang orang."
"Benarkah? memang seperti apa dia?"
"Dia sangat tampan bahkan seperti cantik juga, hati-hati kau akan tergoda juga hahaha."
"Ih, jijik, masa terong sama terong, lagian aku udah ngerasain belah, duren hahaha."
"Hahaha." Mereka pun tertawa bersama.
Nadim berjalan dengan semangat menuju ruangan Ceo. Karena dapat bocoran dia akan mendapatkan promosi untuk naik jabatan, tentu saja itu ulah Sarah yang mempromokan agar Nadim naik pangkat.
"Mas, ayo aku antar."
Sarah yang memang Mejanya berada di depan Ceo itu mendahului Nadim.
Ceklek
"Pak, Pak Nadim sudah datang."
Sarah membukakan pintu dan melapor.
"Masuk." Ceo dingin itu pun mempersilahkan Nadim masuk
"Duduklah!"
"Aku mendapatkan laporan tentang kinerja mu yang bagus, dan karena perusahaan ini kekurangan manager kerja lapangan, maka aku menaikkan jabatan mu untuk menjadi manager di perusahaan ku ini."
"Ooh! Apa itu benar, Pak?" Suara Nadim tertahan seakan tidak percaya.
"Selamat, ini SK pengangkatan mu, ruangan mu nanti akan di urus Cs, silahkan kembali ke ruangan mu.
Nadim pun berdiri.
"Terimakasih banyak pak, sungguh saya sangat terharu, terimakasih."
Nadim pun berulang kali membungkukkan tubuhnya di depan Ceo-nya itu.
"Berterima Kasihlah pada Sarah, karena dia yang mempromosikan mu."
Ucap Ceo itu.
Nadim pun memandang Sarah yang sedang duduk di kursi belakangnya. Sarah hanya tersenyum dan mengangkat jempolnya.
Nadim pamit dan keluar, di ikuti sarah.Ceklek.
Sarah menutup pintu ruangan Ceo.
"Sarah, terimakasih banyak, waaah aku tidak tau apa yang harus aku katakan padamu,"
"Traktir aku makan, malam ini."
"Makan? tapi aku belum gajihan, lagian aku juga baru menikah dan banyak utang Sar!"
"Kalau begitu, kita makan di rumah Mas aja, biar aku dan istri Mas yang masak, sekalian aku mau kenalan sama dia, kita makan bersama."
"Di rumahku? istriku yang masak? wah maaf, istriku tak pandai memasak, pagi ini aja aku hanya makan garam, "
"Makan garam?"
"Iya...semua makanan yang dia masak semua terasa garam."
"Oooh hahaha. Nanti aku temenin masak, aku sering masak kok, karena aku ngekos, tentu saja aku mandiri."
"Baiklah? aku setuju, tapi nanti kalau gajih ku udah naik, aku janji akan traktir makan di luar. Oh iya, mau masak apa? biar istriku yang beli bahannya."
"Stik daging dan capcai, sop jamur, kita aja yang belanja siang ini, mungkin istrimu kurang tau bahan, kalau dia tidak bisa masak."Ajak sarah.
"Baiklah, sekalian makan siang jam 11.30 ya."
"Oke"
Mereka pun berpisah.
***
"Ma, lihatlah! apa itu Nadim suami Nisa? kok dia jalan sama cewek lain ya? ceweknya juga terlihat mesra pegang pegang lengan Nadim, apa mereka pacaran?"
Sasa yang kebetulan belanja dengan mamanya di minimarket yang sama kaget melihat ulah Nadim. Sasa adalah sahabat Nisa, mereka sekolah di SMK yang sama walau didikan mereka berbeda, Sasa slalu pakai jeans ketat 1/8 dan pakai kaos ketat.
"Oh iya, kasian Nisa, ayo foto saja, Nisa harus tau,"
Cekrek cekrek cekrek.
Klok
Terkirim.
Nisa 14.00
"Pesan dari Sasa? Hah? Mas Nadim? mengapa dia bersama wanita lain? siapa wanita ini?"
Nisa kaget melihat Foto suaminya sedang di gandeng seorang wanita be rok mini putih mulus dan sangat cantik. Hatinya seketika down, sakit sekali, pernikahan mereka baru satu minggu, mereka pun baru belah duren
kemaren.😍🥰☺.
prang prang prang
Nisa yang sedang merapikan piring basah dan menyusunnya di tempatnya pun sangat jengkel dan melempar beberapa piring kelantai. Pecah hancur berantakan.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments