Ranjang ambruk bikin Keseeeel

Buk buk buk

Nisa sangat kesal dia pun berjalan bak raksasa menuju kamarnya.

Bruk

Menghempaskan tubuhnya di ranjang.

"Abaaaaang, kok kamu slalu bersama wanita itu siiih, aku benciiii."

Buk buk buk

dia pun menghentak hentakkan kakinya berulang ulang di atas ranjang sambil telentang.

Brukkkk

Ketika ranjang itu roboh Nisa pun terjatuh dan terjepit di tengah tengah kasur yang ambruk.

"Au, sakiiit, hik hik hik." Dia pun mencoba bangun namun seakan tak berdaya, kemudian dia hanya diam dan akhirnya tertidur.

jam menunjukkan jam 5 sore ternyata Nisa belum bangun juga, bukan belum bangun, tapi sengaja tidak bangun bangun karena merasa kesal.

Tok tok tok

"Nis, kau di mana?" Suara Nadim memecah kesunyian rumah, namun tak ada sahutan.

"Mungkin ketiduran Bang! coba lihat di kamar." Ucap Sarah yang masih ingin bermalam di rumah Nisa.

Ceklek

"Nis.......Astagfirullah, Nis ada apa."

Hap

Nadim pun mengangkat tubuh istrinya yang di kiranya pingsan.

"Abang udah pulang, sama siapa?" Nisa pun terbangun.

"Kamu nggak pingsan." Nadim pun meletakkan istrinya di atas karpet di halaman ranjang.

"Ada apa Mas?" Sarah nongol di pintu kamar.

"Nggak papa kok." ucap Nadim. Muka Nisa langsung masam, melihat Sarah masih ikut pulang ke rumahnya.

"Bang, kita bulan madu yuk, minggu depan ya, boleh ya." Rengek Nisa.

"Kok bulan madu, aku baru saja di angkat jadi supervisor, banyak kerjaan yang harus ku pelajari Nis." ucapnya

"Tapi kita kan belum bulan madu Bang?" balas Nisa dengan wajah sedih.

"Bulan depan saja ya, habis gajihan gimana?" Jawab Nadim.

"Janji?" Nisa pun mengulurkan tangannya.

"Janji, oh iya, minggu depan Abang ada kerjaan di luar kota ya, nambahin bonus buat kita bulan madu." Ucap Nadim.

"Sama siapa?" Karena Tadi dia mendengar Sarahlah yang mengajak suaminya.

"Bersama Team dong," balas Nadim.

"Oke, tapi jangan macam macam ya." pinta Nisa.

"Iya, udah ah, mau mandi dulu." Nadim pun mengambil handuk dan baju.

Sementara Sarah ternyata lebih dulu masuk kamar mandi, Nadim lun menunggu di kursi dapur sambil minum dan nyemil kerupuk.

Ceklek

Deg

Darah Nadim berdesir ketika melihat Sarah dengan sengaja menunduk memungut handuk yang memang sengaja di jatuhkannya. Bagaimana tidak, sebagai lelaki normal bukit kembar yang masih sintal itu sangat menggoda di mata Nadim.

"Oh Mas Nadim. Silahkan."

Ketika Sarah berdiri dan memergoki Nadim menatapnya tajam, Sarah tersenyum licik.

"Ooh iya." Nadim pun masuk untuk mandi.

Byur byur byur

Selesai.

Ceklek

"Nisa? kok masih di situ?" Nisa yang ternyata terkilir gara gara ranjang roboh tadi tidak bisa berdiri.

"Sakit Bang, nggak bisa bangun." Rengek Nisa yang terdengar manja.

"Biar di situ saja, aku mau merapikan papan ini dulu, kita buang aja semua ini." Nadim pun mengambil papan ranjang dan membawanya ke samping rumah untuk di bakar.

"Nisa mau makan? biar aku bawakan." Ucap Nadim.

"Aku mau makan di dapur aja Bang. gendooong." Pintanya, sebenarnya dia pengen memperlihatkan kemesraannya sama Sarah.

"Baiklah,"

Hap

Nadim menggendong tubuh Nisa dan membawanya ke dapur.

"Lho, nisa kenapa?" Tanya Sarah yang sudah duduk manis di depan meja makan.

"Kakinya keseleo." Balas Nadim.

"Mas, keluar kotanya di majukan besok, karena ini mendesak, baru aja Bos nelpon." Ucap Sarah.

"Ooh, nggak papa kok." Ucap Nadim.

"Bang, aku sakit, Abang tetap berangkat?" Tanya Nisa heran.

"Nis, ini demi kita juga, lumayan kan buat nambah buat kita bulan madu nanti." Ucap Nadim cuek.

"Tapi aku gimana Bang?" Rengeknya lagi.

"Nanti malam kita pijet, entar juga sembuh kok. ayo makan!" Nisa hanya bisa manggut manggut, mau apa lagi, dia tidak bisa apa apa.

...

...

Malam pun Nisa di antar ke rumah tukang urut oleh Nadim.

"Mbah, jangan keras keras ya, sakit banget mbah." Ucap Nisa manja.

"Tergantung tu Nduk, kalau prah ya tahan dulu, pasti sakit." Jawab Mbok tukang urut.

"Baaanh, sakiiit, auuu, mbok pelan pelan." Nisa meringis menahan sakit luar biasa di kakinya, saat Mnok memijet kaki yang keseleo.

"Tahan dulu Nis, udah tua masa kayak anak kecil?" Ucap Nadim

Dia terus membalas Chat entah dengan siapa.

"Bang, sakit tau, au, mboook." Nisa menjerit karena menahan sakit dan perih.

Kriuk krek krek

"Auuuu." Teriakan nyaring mengagetkan Nadim.

"Nisa, malu maluin ah."

"Nah, gimana rasanya, enakan kan? kalian penganten baru ya, serasi, yang satu tampan yang satu cantik, cepat punya momongan, agar rumah tangga kalian lengkap." Ucap Mbok. dan meng akhiri pijetannya.

"Iya Mbok, masih proses, kami juga nggak KB kok." Sahut Nisa.

"Emang kamu bisa ngerawat anak? ngerawat diri sendiri aja maih nlepptan.",Ucap Nadim

"Bang! kenapa sih Abang slalu ngeremehin Nisa, Nisa lagi belajar Bang." Nisa sangat kesal.

"Heh, iya iya. ayo pulang!"

Mereka pun pulang.

Sepanjang perjalanan Nisa tidak berpegangan di pinggang Nadim.

"Kamu marah ya?

PAGI JAM 08.00

"Nisa, Abang kerja dulu ya?" Nadim pun mengulurkan tangannya masih di sambut Nisa, namun dia tidak mencium pipi suaminya seperti yang sering ia lakukan.

"Lho kenapa? baiklah, kalau kau masih marah, daaah."

"Wa alaikum salam." Sahut Nisa.

Bruk

Setelah suaminya berangkat kerja, Nisa pun membanting pintu

BERSAMBUNG....

Episodes
1 Piring Terbang.
2 Kesel Bang
3 Kecewa
4 Lingeri
5 Jengkel Bang!
6 Ranjang ambruk bikin Keseeeel
7 Satu Kamar
8 Suara Cekikikan mencurigakan
9 Hati yang Terskiti
10 Sakit yang kesekian kali.
11 Tatapan Ji-jik
12 Surat Misterius
13 Melabrak Perselingkuhan
14 Jadikan aku Pacarmu
15 Kembali Terluka
16 Di gampar
17 Tangan saling terpaut
18 Di Lamar Bos
19 Gertakan Maut(roh)
20 Siasat Dika
21 Teriakan Syok
22 Roh yang tertukar
23 Dika atau Bos?
24 Lebih menarik Istri sendiri
25 Mengirim tubuh Nadim jauuuuuh
26 Go Afrika
27 Tersadar
28 dalam kebingungan
29 Lift kesayangan
30 Menarik paksa
31 Meludah jijik.
32 Uang 100 juta
33 Mendatangi Ustadz
34 Melindungimu selamanya
35 Memeluk Hangat
36 Lagi ngegombal
37 Memperkenalkan Calon berstatus istri orang(V)
38 Bertngkar hebat
39 Pukulan dadakan
40 Nisa, jangan pergi
41 Hamil
42 Dansa yuk dansa
43 Janji janji
44 Tertidur pulas
45 Melompat girang
46 Melamar
47 Terjebak Roh
48 Basah kuyup
49 Di kunjungi Mertua(kaget syok)
50 Membuang HP
51 Di paksa berhenti
52 Maukah Kau Menikah Denganku
53 Ke ikhlasan
54 Keluar dari Penjara
55 Ruang rahasia
56 Kecelakaan
57 Di culik
58 Kepanikan Mahardika
59 Meraba
60 Tatapan penuh, Naf*u
61 Salah beri Obat Bius
62 Pelukan Pertama Nisa untuk Tuan Barra/Ardi
63 Panggilan Sayang Pertama kali
64 Malam Pertama(TAMAT)
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Piring Terbang.
2
Kesel Bang
3
Kecewa
4
Lingeri
5
Jengkel Bang!
6
Ranjang ambruk bikin Keseeeel
7
Satu Kamar
8
Suara Cekikikan mencurigakan
9
Hati yang Terskiti
10
Sakit yang kesekian kali.
11
Tatapan Ji-jik
12
Surat Misterius
13
Melabrak Perselingkuhan
14
Jadikan aku Pacarmu
15
Kembali Terluka
16
Di gampar
17
Tangan saling terpaut
18
Di Lamar Bos
19
Gertakan Maut(roh)
20
Siasat Dika
21
Teriakan Syok
22
Roh yang tertukar
23
Dika atau Bos?
24
Lebih menarik Istri sendiri
25
Mengirim tubuh Nadim jauuuuuh
26
Go Afrika
27
Tersadar
28
dalam kebingungan
29
Lift kesayangan
30
Menarik paksa
31
Meludah jijik.
32
Uang 100 juta
33
Mendatangi Ustadz
34
Melindungimu selamanya
35
Memeluk Hangat
36
Lagi ngegombal
37
Memperkenalkan Calon berstatus istri orang(V)
38
Bertngkar hebat
39
Pukulan dadakan
40
Nisa, jangan pergi
41
Hamil
42
Dansa yuk dansa
43
Janji janji
44
Tertidur pulas
45
Melompat girang
46
Melamar
47
Terjebak Roh
48
Basah kuyup
49
Di kunjungi Mertua(kaget syok)
50
Membuang HP
51
Di paksa berhenti
52
Maukah Kau Menikah Denganku
53
Ke ikhlasan
54
Keluar dari Penjara
55
Ruang rahasia
56
Kecelakaan
57
Di culik
58
Kepanikan Mahardika
59
Meraba
60
Tatapan penuh, Naf*u
61
Salah beri Obat Bius
62
Pelukan Pertama Nisa untuk Tuan Barra/Ardi
63
Panggilan Sayang Pertama kali
64
Malam Pertama(TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!