"Sayaaaang, emch, emch, akhirnya kita bisa bulan madu juga ya? walau sembunyi sembunyi gini." Ucap Sarah manja, sambil duduk di pangkuan Nadim.
"Oh ya, apa kau ingat bawa cemilan yang ku minta?" Tanya Nadim sambil memeluk istri mudanya itu.
"Tentu dooong, itu kan alasan Mas bisa keluar kamar itu, nggak mungkin lah aku lupa, sekarang bagaimana? apa kita mandi dulu baru Asoy geboy hem?"
Jawab Sarah sambil terus menempelkan pipinya di pipi Nadim.
"Kita mandi bersama saja, bagaimana? tapi ingat, rambutku nggak boleh basah ya!"
"Oke!"
Mereka pun melangkah menuju kamar mandi. akhirnya mereka saling memadu kasih di dalam bathrub dengan air hangat.
Sementara Nisa yang sudah selesai mandi heran, Nadim nelim kembali, padahal sudah lebih satu jam Nisa di dalam kamar mandi, bahkan sampai ketiduran.
"Kok belum datang ya?" Gumamnya.
Nisa pun merapikan pakaiannya ke dalam lemari yang di sediakan.
Tok tok tok
"Pesanan kamar."
Ucap seseorang dari luar.
"Sebentar."
Nisa pun mengambil kerudungnya, mungkin dia sekarang agak baikan jadi ingat kembali masang kerudung.
Ceklek.
"Ini Non."
Sebuah kotak besar di serahkan pelayan itu ke tangan Nisa.
"Ini punya siapa Mas?" Nisa heran, perasaan dia belum memesan makanan, Nadim apa lagi, dia kan sedang di bawah cari cemilan, setau Nisa.
"ini pesanan no kamar anda."
Nisa pun terpaksa mengambilnya.
"Ooh, terimakasih ya!"
Nisa pun menutup pintu kembali setelah lelayanan itu lergi.
"Apa ya? penasaran." Nisa pun membukanya. Ternyata isinya kue bolu.
"Mungkin Nadim mengirimnya untukku, karena dia masih mencari sesuatu."
Nisa pun memakan kue itu karena perutnya terasa laper.
Di kamar sebelah.
"Sayang, nanti malam ke mari lagi ya...masih kangen niiih."
Tampak Sarah memakai Lingeri pinknya sambil bergelantungan di tubuh Nadim.
"Iya sayaaang, emch, kamu memang the best, udah ya, kelamaan nih, oh iya, mana cemilan tadi?"
Sarah pun mengambil cemilannya dan menyerahkan pada Nadim.
"Ingat ya, janji!"
Dia kembali mendekatkan wajahnya di wajah Nadim, membuat Nadim sangat berat meninggalkan kamar itu.
"Iya, emcah, udah ya."
Sebelum keluar Nadim pun mendaratkan kecupan Bi birnya terlebih dahulu, cukup lama.
..
..
..
Ceklek
Nadim sudah kembali ke kamar istrinya, dengan membawa cemilan yang si bawa Sarah dari bandara.
"Kok lama banget Bang?" Nisal pun menatap suaminya agak cemberut.
"Karena aku baru pertama kali ke sini, makanya aku nggak hapal jalam Nis, ayo ini cemilannya, di makan dulu!" Titah Nadim.
Nadim mengambil handuk dan baju ganti. Dia melewati Nisa dan masuk ke kamar mandi.
Kok abang nggak bau keringet ya? Padahal tadi bau kok?
Lirih hati Nisa.
Nisa pun mengambil cemilan yang di nawa Nadim.
Sementara di kamar ujung.
"Keterlaluan mereka, ternyata mereka bermain di belakang Nisa. Bagaimana caranya memberitahukannya pada Nisa ya?"
Dika tampak berpikir keras.
Cling
"Aku ada ide."
Akhirnya Dika pun mengatur siasat.
......................
Jam 2 malam.
"Nis, aku,mau keluar sebentar ya? cari angin."
Ucap Nadim lada Nisa, terlihat Nisa tidak menggunakan sehelai kain pun dan hanya berbalut selimut. Mereka baru saja melakukan asoy geboy kali ya.
"Mau ke mana Bang?"
"Gerah nih, kamu tidur saja."
Ucap Nadim, Nadim pun keluar.
Dengan santainya dia keluar menuju kamar Sarah yang ada di sebelahnya. Namun tanpa Nadim ketahui, ada se pasang mata yang memantau lewat kamera tersembunyi.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments