Nisa membawa banyak belanjaan.
"Emang cukup uang segitu beli sebanyak itu?" Tanya Dika perasaan tadi dia cuma meminjamkan 1juta doang.
"Ya cukup Tuan, beli yang harga 100an biar banyak."
Jawab Nisa. Dia pun masuk ke mobil, kali ini dia duduk di samping Dika. Dika pun tersenyum.
"Sebenarnya kamu kerja di mana sih?" Tanya Nisa pada Dika.
"Aku hanya sopir biasa kok."
Jawabnya, dia terus senyum senyum merasa bahagia.
Ya Tuhaaan, kalau kau takdirkan dia untuk jadi milikku, tolong beri aku kesempatan kali ini.
Lirih Dika dalam hati.
"Masa sopir bawa uang banyak?"
Nisa masih penasaran.
"Aku beberapa kli melihatmu sedih, kalau boleh tau, ada masalah apa?"
Dika juga penasaran atau hanya berpura pura tidak tau.
"Itu...suamiku selingkuh dengan rekan kerjanya."
Ucap Nisa matanya menjelaskan betapa dia sangat sakit dan kecewa. Tak terasa mereka pun sampai di halaman Rumah Nida.
"Tuan, terimakasih, oh iya, minta No Hpnya ya! biar nanti aku telpon untuk bayar hutang."
Ucap Shaina lagi, padahal dia binging mau bayar pakai apa? 1 juta? pasti Nadim tidak akan memberinya uang sebanyak itu.
"Ah, tidak usah ninggalin No Hp, nanti kau malah nelpon aku terus hihi."
Dika sangat PeDe. Dia pun tertawa kecil sambil menggoda Nisa. Dan Nisa terlihat sudah bisa melupakan kejadian tadi saat melihat suaminya selingkuh di hadapannya untuk yang ke dua kakinya.
"Ah Tuan jangan berlebihan, bagaimana kalau aku melarikan diri dan tak bayar hutang?" Canda Nisa, Dia sudah turun dan membawa belanjaannya.
"Kau akan jadi ODP." Ucap Dika lagi.
"Apaan tuh?" Nisa tak mengerti maksudnya.
"Orang dalam pencarian lah. Hahahahaha."
Dika kembali tertawa.
"Ih Tuan, terimakasih banyak, besok aku akan membayar utangku, kalau tidak cukup duit, aku akan mencicilnya."
Nisa pun pergi meninggalkan Dika yang masih menatapnya.
Dika slalu menggunakan kaca mata kalau lagi jalan, dan slalu pakai kaos oblong.
Dika tersenyum manis sambil menikmati tiap langkah Shaina yang menjauh mendekati rumah mungilnya.
Wanita sholehah namun ada saja lelaki yang tega mempermainkannya.
Lirih Dika lagi.
Setelah Shaina masuk ke dalam rumah, Dika pun kembali ke pekerjaannya.
...
...
...
Ceklek
Ceo Ardi tampak masuk ke dalam ruangannya dan duduk di Sofa.
Cantik, mempesona.
Gumamnya. entah siapa yang di maksud.
Tok tok tok
"Masuk!"
Ternyata Sarah yang masuk.
"Pak, mohon pertimbangkan lagi untuk perpindahan saya."
Sarah tampak memohon.
"Dari dahulu sampai sekarang, memang begitu keadaannya, setiap karyawan lama, maka akan di rolling tiap beberapa tahun sekali. Dan aku dengar kau sudah bekerja di pusat ini 5 tahunkan?"
Ceo Ardi tak menoleh sedikit pun sama Sarah, dia sibuk mengotak atik Hpnya.
"Apa tidak bisa minta setahun lagi pak?" mohon pertimbangkan lagi."
Pintanya terus memohon.
"Itu sudah keputusanku, dan aku tidak mau ada orang lain yang merubahnya."
Kali ini Ceo Ardi tampak dingin dan sedikit menunjukkan kemarahannya.
"Baik Pak, permisi."
Sarah pun terpaksa mengalah dan keluar dengan wajah masam.
Bruk
"Aaaaaah, sialan."
Umpat Sarah sambil menggumam tak karuan, dia pun menghentak hentakkan kursinya. Karyawan yang melihat itu pun hanya bjsa diam, karena Sarah terkenal sombong dan suka memerintah.
"Hey, ada apa? kenapa kau begini?"
Tiba tiba Nadim datang dan merangkul pundak Sarah.
"Hik hik hik, Mas, aku di pindahkan, aku tidak terima itu."
Dia mengadu lada Nadim.
"Sudahlah, tidak papa, ayo aku bantu beres beres."
Nadim pun memasukkan berkas berkas Sarah yang akan di bawa pindah.
Hap
Sarah memeluk tubuh Nadim tiba tiba. Beberapa karyawan pun merasa jijik, karena mereka tau, Nadim sudah beristri. Namun sepasang mata yang terlihat lebih jijik, di dalam hati dia benar benar berharap lelaki itu akan melepaskan istrinya kelak. kalau takdir dia akan memiliki wanita itu.Cinta dalam doa.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments