Dika tampak mengikuti setiap langkah Nadim dan juga Nisa, Dika memakai kacamata dan juga topi, berpakaian kaos oblong dan celana di bawah lutut.
Deg...
Apa aku tidak salah lihat?
Bathin Dika, ketika matanya tertuju pada seorang wanita yang sedang berjalan juga menggunakan kaca mata hitam, namun Dika sangat mengenal wanita itu.
"Bang, aku ingin kita konsentrasi pada hubungan kita. Kemaren mama mertua juga nelpon, katanya kapan kita punya anak? Yaaa aku jawab saja, ini masih proses."
Nisa tampak menggandeng tangan suaminya mesra Nadim.
"Baguslah, mudahan jadi kenyataan."
Namun Nadim terlihat memindahkan koper ke tangan kirinya, hingga terpaksa Nisa pun melepaskan pelukannya. Ada apa ya?
"Kita mencari taksi dulu untuk menuju hotel ya." Ucap Nadim.
Mereka pun menemui sopir taksi dan bertanya ongkos dan tujuan hotel.
"Ayo masuk!"
Nadim pun mempersilahkan Nisa duluan. Tanpa sepengetahuan Nisa Nadim sedang memberi kode pada seseorang, dan itu tidak lepas dari penglihatan Dika dari kejauhan.
Lelaki bajingan
Gumam Dika.
Mereka pun masuk Taksi dan berjalan menuju hotel yang telah di booking sebelumnya.
"Bang, apakah Abang berani berjanji, kalau Abang tidak akan menemui wanita ular itu lagi?"
Tanya Nisa pada Nadim saat berada di taksi.
"Iya Nis, aku janji! kamu jangan terlalu curiga gitu dooong, tuh sekarang aku menepati janjiku untuk bulan madu kan?"
Jawab Nadim.
"Kalau Abang berdusta? apa Abang mau tanggung resikonya?"
Tanya Nisa serius.
"Iya, aku nggak bohong "
Jawabnya lagi.
"Awas kalau Abang bohong, nanti roh Abang bekal keluar dari raga Abang lho!"
Gertak Nisa.
Namun mendengar itu Nadim malah bergidik. Entah mengapa bulu romanya tiba tiba berdiri. Atau jangan jangan malaikat sedang lewat ya?.
Tak terasa mereka pun sudah sampai di sebuah Hotel yang di pesan.
"Sayang, kamu mandi duluan ya! aku mau keluar sebentar mencari cemilan."
Ucap Nadim.
"Baik Bang, kamu bawa kunci ya, biar pintinya di kunci, aku mau berendam dulu biar rileks di air anget."
Jawab Nisa, sambil mengambil pakaian ganti dari dalam tas.
"Baik sayang, lama lama aja berendamnya, biar nanti malam wangi, ini kan bulan madu kkta?"
Jawab Nadim.
Aneh, tak biasanya dia memanggil sayang mendadak, pasti ada maunya.
Bathin Nisa
Ceklek
Nisa pun masuk kamar mandi dan mulai menghidupkan air anget dan juga air dingin. Memasukkan jarinya agar tak terlalu panas.
sementara Dika di resepsionis.
"Tuan, tolong, aku mau kamar dekat pasangan suami istri tadi, berapa pun akan aku bayar."
pintanya.
"Maaf Tuan, tapi kamar dekat sana sudah penuh semua."
Jawab penjaga Hotel.
"Tolong Tuan, kalau perlu suruh orang yang dekat sana pindah kamar, biar aku ganti rugi."
Dia terus merengek minta kamar dekat dengan Nadim dan Nisa.
"Ada apa ini?"
Seperti manager hotel yang mendekati mereka.
"Ini Bos, Dia memaksa meminta kamar dekat pasutri tadi.-
"Kau...apa aku mengenalmu?"
Manager itu kaget, saat melihat wajah Dika.
"Ooh iya, kau alex? apa kabar?"
"Ooh ternyata benar kau Bos perusahaan ternama itu? selamat datang di hotelku. Mengapa kau ingin kamar di dekat pasutri itu? apakah dia istrimu yang sedang selingkuh?" Tanya manager Hotel.
"Bukan, mereka....ada sesuatu yang ingin aku pastikan tentang mereka, nanti ku ceritakan, tapi tolong aku."
Rengek Dika.
"Baiklah, kalau begitu kau tinggal di kamarku saja, walau tak begitu dekat, namun masih bisa melihat pintu kamar mereka."
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments