Jengkel Bang!

Tampak Sarah baru masuk lewat pintu belakang hanya menggunakan kimono nya dengan rambut di gulung handuk. Seperti biasa belahan gunungnya pun terlihat.

Pasti tadi malam dia lagi bercinta sama guling ckckckckck

Lirih hati Nisa, Nisa pun tersenyum tipis.

"Aku mau mandi dulu ya, emch." Nisa mengecup bibir suaminya mesra, Sarah pun memalingkan wajahnya melihat adegan itu.

"Enak Mas?" Sarah pun duduk di samping Nadim yang lagi menikmati nasi goreng masakan Sarah.

"Mmmmh enak banget, Nisa kalau masak nasi goreng pasti pakai bumbu instan, aku kurang suka, Nnnek gitu, kebanyakan maicin." Ucap Nadim. Nisa yang mengintip dari balik pintu kamar mandi pun memegang dadanya yang terasa sesak.

Bang, kenapa kau tak bisa menghargai masakanku walau sedikit.

Bathinnya.

Byur byur byur

Nisa menghempaskan air ke tubuhnya dengan sangat kasar, bahkan sangat berisik muncrat ke mana mana.

"Nisaaaaa,,ada apa sih, kayak badai tsunami aja, pelan pelan dooong."

Byur byur byur trang

Bahkan kali ini gayung pun terdengar terpental, yang sebenarnya emang di lempar Nisa ke lantai hingga pecah.

"Nisaaa..."

Duk duk duk

"Pelan pelan, kayak perang aja."

Teriak Nadim dari pintu luar.

"Iya Bang, mau cepat cepat nih, supaya keburu selesai, sebelum Abang berangkat kerja." Sahutnya.

Ceklek.

Nisa pun keluar hanya dengan menggunakan handuk di dada sampai 3 Cm di bawah alat Vitalnya,

"Nisa, kok pendek amat sih, cepet cepet sana." usir Nadim.

"Nggak papa kale Bang, sama suami sendiri, ini juga nggak sengaja salah bawa handuk, hihi." Nisa pun cepat cepat ke kamar dan sholat subuh yang kesiangan. selesai Sholat Nisa pun keluar kembali.

"Mau makan?" Sarah yang sudah makan duluan pun nawarin Nasgor masakannya.

"Iya, mau nyobain." Nisa pun mengambil seporsi, dia pun memakannya, dalam hati sih emang masakan Sarah lebih enak dari masakannya.

"Emmc, apaan nih?" Sambil terlihat icip2 di bibirnya seperti ingin melakukan sesuatu.

"ada apa? nggak enak?"

"Ke asinan ada garam ngegumpal nih." ucap Nisa, padahal itu cuma alasannya doang.

"Masa sih? aku dari tadi makan nggak ada apa apa tuh, sangat enak, coba kamu belajar masak dari dia, biar aku betah makan di rumah." Ucap Nadim, sekali lagi kata kata itu menjatuhkan harga diri Nisa.

"Aku masak aja ah," Nisa pun berdiri dan membuang nasi goreng ke belakang ke tempat piring kucing yang biasa buat makan kucing. Sengaja emang, mau nyinggung gitu, perang dingin.

"Kok di buang sih Nis, kan bisa di kasih ke aku." Ucap Nadim.

"Emang Abang nggak jiji apa, bekas mulut istri kok mau di makan juga."

"Dari pada di buang? Ah sudah ah, sudah siang ini, aku mau berangkat kerja dulu."

"Aku ikut Bang, sampai depan pasar ya? kan sekalian lewat juga, dari pada aku naik angkot?" Ucap Nisa.

"Aku berangkatnya sama Sarah Nis, kamu naik angkot saja ya, assalamualaikum." Nadim pun berjalan menuju depan di susul Nisa dan Sarah.

"Baik Bang." Tentu saja hati Nisa sangat panas dan terbakar.

Dasar nini sihir.

Bathinnya.

"Cup cup cup." Seperti biasa, Nisa pun mengecup kedua belah pipi Nadim, sementara Nadim terlihat salah tingkah karena ada Sarah di sana.

"Pulang jam berapa Bang? malam ini kita makan di luar ya? oh iya mbak sarah, kok bajunya belum di bawa sekalian?" Nisa sengaja mengusir Sarah secara halus.

"Mungkin Sarah nginap 3 hari lagi Nis, karena katanya kostannya lagi di renovasi ama yang punya." Jawab Nadim.

"Ooh." Muka Nisa pun cemberut, dan wajah seperti itu pun tak terlihat oleh Nadim, karena Nadim memang tak pernah memperhatikan perasaan Nisa. Sarah yang melihat muka Nisa cemberut pun puas. Sarah naik motor Nadim, awalnya sih biasa. Namun selang beberapa jengkal atau 5 meter jalan, Sarah terlihat memeluk tubuh Nadim erat, dan itu tak luput dari mata Nisa. Sarah sengaja melakukan itu, bahwa dia mengingatkanNisa kalau Nadim sebentar lagi akan jadi miliknya.

Wanita *** ***

Bathin Nisa.

Dia sangat kesal. Kesal setengah mati melihat semua itu. Sementara Nisa dan Nadim.

"Mas maaf, aku kedinginan kalau pagi pagi begini, bisa bentol bentol karena alergi," ucap Sarah sambil memeluk tubuh Nadim.

"Iya nggak papa kok." jawab Nadim, membuat Sarah makin percaya diri.

Mereka pun terus melaju menuju kantor setelah perjalanan 30 menit mereka pun sampai di gedung bertingkat yang megah itu.

Mereka berjalan berdampingan seperti pasangan yang baru menikah, walau pun tidak bergandeng tangan, terlihat wajah Sarah sangat sumringah berseri seri.

"Siang nanti kita makan bareng ya? biar aku traktir." ucap Sarah saat sampai di persimpagan ruangan.

"Baiklah, nanti aku hubungi ya." Jawab Nadim lagi.

"Oke!" Mereka pun masuk keruangan masing masing.

"Hups, semuanya pasti akan berjalan dengan mulus, Mas Nadim, kamu harus menjadi milikku, aku menaikkan level kerjamu karena aku ingin memilikimu, kalau dulu kau hanya staf biasa, sekarang kau punya jabatan yang bisa di banggakan." Sarah terus dan terus dengan ambisinya.

Sarah terus menggumam hingga tidak menyadari kalau Bos Barra sudah berdiri di belakangnya.

"Sarah, kau sedang ngomongin siapa?" Barra yang heran dengan anak buah kepercayaannya itu pun kepoin juga. Dia berjalan dan duduk di kursi Sarah. karena sarah sudah berdiri saat mendengar suara Bosnya.

"Oh Pak Barra, ada yang bisa saya bantu?" Sarah jadi merasa takut, karena Bos dinginnya itu kini mesti datang ke ruangannya pasti sangat penting.

"Aku ingin bicara denganmu, dari tadi aku sudah menelpon mu namun tidak ada jawaban." Ucap Bosnya lagi dengan nada dingin seperti biasa.

"Oh maaf Pak, Hp saya Silence, tadi malam sangat ngantuk lupa meng aktifkan suara. Ada apa pak?" Sarah sedikit menunduk menanyakan itu.

"Minggu depan aku ingin kau memeriksa keuangan yang ada di luar kota, aku ingin kau mencek pembukuan di sana, bukan aku tidak percaya, tapi aku merasa ada yang janggal akhir akhir ini." Perintah Bos Barra.

"Sama siapa pak?" Sarah pasti ingin milih sendiri teman kerjanya.

"Terserah kau saja, bawa teman satu atau dua, nanti biaya selama di perjalanan atau pun di sana aku yang tanggung." ucap Bos Barra.

"Oh baik pak, segera, saya akan mencari teman yang cocok dulu." Di kepala Sarah sudah terdaftar nama Nadim, tapi dia tidak ingin menunjukkannya sekarang. tidak gegabah.

"Baiklah, 2 hari lagi kau sudah lapor, siapa teman yang cocok untukmu ya?"

Bos Barra pun meninggalkan ruangan Sarah.

"Baik Bos," Senyum senyum sendiri.

"Yes yes yes. ini kesempatan emas." Sarah pun mengambil perlengkapan mike up nya dan berdandan menambah bedak dan juga lipstiknya. Dia tidak sabar menunggu 2 jam lagi untuk makan siang bersama Nadim dan mengajak Nadim keluar kota, tentu saja pakai mobil kantor. Nadim juga bisa nyetir walau pun tidak punya mobil.

*

*

*

"Mas ayo kita makan?" Ajak Sarah ketika jam sudah jam 12 siang.

"Baiklah. ayo!"

Mereka pun menuju kantin dan memesan makanan di sana.

"Mas Minggu depan aku ada proyek keluar kota, temenin aku ya?" Sarah memohon manja dan menatap wajah Nadim dengan senyuman menggoda.

"Keluar kota? tunggu sebentar."

Dreeeet Ketika suara telpon Nadim berdering.

"Nisa?" Ternyata Nisa yang nelpon.

'Hello Nis, ada apa?'

'Mas, di mana uang yang kau beri tadi? kok nggak ada, mau ke pasar nih?'

'Di atas meja Nis dekat magic'

"Mas, mau kan nemenin aku keluar kota minggu depan?" Tanya Sarah sengaja menyelang pembicaraan Nisa dan Nadim, suara yang sengaja di tinggikan, Nisa yang mendengar ucapan Sarah pun kaget, kesal dan jengkel.

tuuut

Dia menutup telponnya.

BERSAMBUNG....

Episodes
1 Piring Terbang.
2 Kesel Bang
3 Kecewa
4 Lingeri
5 Jengkel Bang!
6 Ranjang ambruk bikin Keseeeel
7 Satu Kamar
8 Suara Cekikikan mencurigakan
9 Hati yang Terskiti
10 Sakit yang kesekian kali.
11 Tatapan Ji-jik
12 Surat Misterius
13 Melabrak Perselingkuhan
14 Jadikan aku Pacarmu
15 Kembali Terluka
16 Di gampar
17 Tangan saling terpaut
18 Di Lamar Bos
19 Gertakan Maut(roh)
20 Siasat Dika
21 Teriakan Syok
22 Roh yang tertukar
23 Dika atau Bos?
24 Lebih menarik Istri sendiri
25 Mengirim tubuh Nadim jauuuuuh
26 Go Afrika
27 Tersadar
28 dalam kebingungan
29 Lift kesayangan
30 Menarik paksa
31 Meludah jijik.
32 Uang 100 juta
33 Mendatangi Ustadz
34 Melindungimu selamanya
35 Memeluk Hangat
36 Lagi ngegombal
37 Memperkenalkan Calon berstatus istri orang(V)
38 Bertngkar hebat
39 Pukulan dadakan
40 Nisa, jangan pergi
41 Hamil
42 Dansa yuk dansa
43 Janji janji
44 Tertidur pulas
45 Melompat girang
46 Melamar
47 Terjebak Roh
48 Basah kuyup
49 Di kunjungi Mertua(kaget syok)
50 Membuang HP
51 Di paksa berhenti
52 Maukah Kau Menikah Denganku
53 Ke ikhlasan
54 Keluar dari Penjara
55 Ruang rahasia
56 Kecelakaan
57 Di culik
58 Kepanikan Mahardika
59 Meraba
60 Tatapan penuh, Naf*u
61 Salah beri Obat Bius
62 Pelukan Pertama Nisa untuk Tuan Barra/Ardi
63 Panggilan Sayang Pertama kali
64 Malam Pertama(TAMAT)
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Piring Terbang.
2
Kesel Bang
3
Kecewa
4
Lingeri
5
Jengkel Bang!
6
Ranjang ambruk bikin Keseeeel
7
Satu Kamar
8
Suara Cekikikan mencurigakan
9
Hati yang Terskiti
10
Sakit yang kesekian kali.
11
Tatapan Ji-jik
12
Surat Misterius
13
Melabrak Perselingkuhan
14
Jadikan aku Pacarmu
15
Kembali Terluka
16
Di gampar
17
Tangan saling terpaut
18
Di Lamar Bos
19
Gertakan Maut(roh)
20
Siasat Dika
21
Teriakan Syok
22
Roh yang tertukar
23
Dika atau Bos?
24
Lebih menarik Istri sendiri
25
Mengirim tubuh Nadim jauuuuuh
26
Go Afrika
27
Tersadar
28
dalam kebingungan
29
Lift kesayangan
30
Menarik paksa
31
Meludah jijik.
32
Uang 100 juta
33
Mendatangi Ustadz
34
Melindungimu selamanya
35
Memeluk Hangat
36
Lagi ngegombal
37
Memperkenalkan Calon berstatus istri orang(V)
38
Bertngkar hebat
39
Pukulan dadakan
40
Nisa, jangan pergi
41
Hamil
42
Dansa yuk dansa
43
Janji janji
44
Tertidur pulas
45
Melompat girang
46
Melamar
47
Terjebak Roh
48
Basah kuyup
49
Di kunjungi Mertua(kaget syok)
50
Membuang HP
51
Di paksa berhenti
52
Maukah Kau Menikah Denganku
53
Ke ikhlasan
54
Keluar dari Penjara
55
Ruang rahasia
56
Kecelakaan
57
Di culik
58
Kepanikan Mahardika
59
Meraba
60
Tatapan penuh, Naf*u
61
Salah beri Obat Bius
62
Pelukan Pertama Nisa untuk Tuan Barra/Ardi
63
Panggilan Sayang Pertama kali
64
Malam Pertama(TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!