Malam sudah menunjukkan pukul 10, Arsy masih tidak bisa memejamkan matanya sedari tadi ia hanya keluar untuk ke kamar mandi, makan, sholat dan kembali merebahkan badannya. Kepalanya terasa pusing atas kejadian hari ini.
Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan? apakah aku harus menerima pak Dae? atau hidup begini saja? tapi....
Ia berguling ke kanan ke kiri tak jelas, hatinya sangat resah. Hingga suara ketukan pintu mengusik dirinya. Ia bergegas merapikan rambut panjangnya melihat sekilas di cermin dan membuka pintu kamarnya namun bu Sinta sudah mendahuluinya.
"istirahatlah biar ibu yang buka." pinta bu Sinta yang memang beliau belum tidur.
Beliau melangkahkan kakinya mengintip ke jendela.
"Siapa malam-malam begini?" batinnya,
Ketika mengintip dari jendela, terlihat cukup jelas dibawah sinar lampu teras berdiri dua orang berjas hitam menunggu pintunya terbuka.
"Selamat malam pak Dae... " sapa bu Sinta setelah membuka pintu dan mempersilahkan mereka masuk.
"Dae Jung..." kaget Arsy mendengar dari dalam kamar "untuk apa malam-malam datang kesini." pikir Arsy kemudian mencoba mendengar pembicaraan dari dalam kamar.
"maaf bu... saya datang terlalu malam, banyak pekerjaan yang harus kami selesaikan." permintaan maaf dari Dae Jung tulus pada bu Sinta.
"Tak apa pak."
"Apa nona Arsy sudah tidur?" tanya Dae Jung ingin mengetahui keadaan wanita yang sejak tadi pagi mengganggu pikirannya.
"maaf pak... dia sudah istirahat, lebih baik besok saja membicarakannya, lagi lupa ini sudah malam. Lebih baik bapak istirahat."
Mendengar ucapan bu Sinta, Dae Jung dan Rafi terdiam. Ia tak ingin meninggalkan rumah ini, ia takut jika pulang ke rumah, Arsy mengganggu pikirannya lagi. Lebih baik ia tidur disini dan besok pagi ia langsung bisa menanyakan pada Arsy.
Dae Jung menyampaikan niatnya pada bu Sinta sehingga malam ini Dae Jung menginap disana sedangkan Rafi diperbolehkan untuk pulang dan kembali lagi besok saat Dae Jung mulai bekerja.
"kalo begitu, mari pak saya antar ke kamar." jelas Bu Sinta melangkahkan kakinya pergi.
"terima kasih bu, maaf merepotkan." ucap Dae Jung mengikuti langkah kaki bu Sinta dari belakang.
Kamar yang diberikan bu Sinta memang tak seluas kamarnya di rumah, ruangan itu hanya berukuran tiga kali tiga sehingga hanya satu tempat tidur dan lemari kecil berada disana.
Dae Jung duduk di tempat tidur, bukannya istirahat malah ia melihat dokumen yang sempat tertunda tadi siang. Ia menyeleksi beberapa naskah film yang akan di kerjakan bulan ini.
Hingga tak terasa sudah pukul dua dini hari, badannya seakan memberikan alarm untuk istirahat. Akhirnya ia memutuskan untuk ke kamar mandi ingin bersih diri sejenak dan langsung tidur.
Tak disangka saat ia melewati musholla kecil yang berada di rumah itu, ia melihat seorang wanita memakai mukenah sedang duduk bersimpuh menghadap Tuhannya.
Ia melihat getaran hebat pada tubuh di hadapannya. Sepertinya gadis itu menangis, tapi kenapa? Dae Jung merasa aneh, tapi ia tak berani mendekat. Ia memutuskan untuk menuntaskan keinginannya tadi.
Keluar dari kamar mandi, Dae Jung memutuskan untuk tidak kembali ke kamar tapi ia duduk di sofa ruang tamu dengan mengutak atik ponselnya.
Setelah Arsy selesai bermunajat malam itu, ia melangkahkan kakinya menuju kamar. Tetapi ketika ia melihat seorang laki-laki yang duduk di ruang tamu, ia memutuskan untuk menghampirinya.
"ada yang bisa saya bantu ?" sapa Arsy memecahkan keasyikan Dae Jung melihat isi ponselnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Devi Handayani
saruuuuu
2020-10-04
1
Akbar Eppi Akbar
👍👍
2020-09-13
2
aisyah nour
makin seruh bacanya thorr
2020-08-20
3