Arsyana membersihkan dirinya kemudian ia menidurkan badannya diatas kasur empuk milik bu Sinta. Ya ... kamar ini dulu milik putri Bu Sinta yang meninggal karena sakit. Bu Sinta sekarang hanya tinggal sendiri dan menghidupi dirinya dengan menyiapkan pesanan makanan untuk sekolah, kantor bahkan hajatan.
Bu Sinta adalah seorang wanita yang sangat baik dan juga ramah. Dulu waktu beliau masih bekerja di kantin sekolah menengah atas, beliau adalah satu-satunya wanita tervaforit seluruh siswa termasuk Arsy, selain makanan beliau yang sangat enak beliau juga ramah serta nyaman diajak ngobrol.
Sore itu, Arsy hanya menatap langit-langit kamar dengan pandangan kosong. Berkali-kali kejadian tadi pagi terlintas begitu saja dikepalanya.
sakit, perih, menyesal semua bercampur aduk dalam dirinya, kenapa ia bisa bodoh untuk meminum minuman beralkohol itu. Dan bodohnya lagi ia tidur dengan orang yang tak ia kenal bahkan paginya ia ditinggalkan begitu saja.
Tak terasa air matanya mengalir membasahi pipi, saat terlintas perkataan ayahnya yang tak mau menganggapnya sebagai putrinya lagi. Keluarga yang sangat ia cintai tiba-tiba menjadi orang asing gara-gara kesalahan Arsy yang tak termaafkan.
tok...tok...tok...
Suara ketukan terdengar membuyarkan lamunan Arsy yang disusul dengan suara orang yang membuka pintu kamar.
"sholat dulu nak... sudah masuk waktu ashar." jelas bu Sinta yang mendekati Arsy, gadis itu hanya melihat bu Sinta tanpa memberi respon. "maaf ibu mengusik ketenanganmu, tapi tadi siang ibu lihat kamu juga tidak sholat dhuhur. Makanya sore ini ibu membangunkanmu untuk sholat, agar tak terlewat lagi."
"sholat?" tanya Arsy,
"ya... kau muslim kan nak?" tanya bu Sinta melihat mimik muka Arsy yang bingung diminta untuk sholat.
Mendengar pertanyaan bu Sinta, Arsy hanya terdiam. Sholat? suatu kata yang tak berani ia lakukan, betapa takutnya dia pada sang pencipta, bagaimana tidak, dirinya yang kotor berhadap langsung pada Tuhan yang memberinya segalanya. Tuhan yang memeberinya keluarga yang begitu sayang padanya.
Keluarga yang selama ini menjadi tempat keluh kesahnya, tempat menghibur dirinya dan tempat yang selalu mengayomi dirinya. Tapi sekarang dia telah melakukan hal yang sangat dibenci oleh Tuhannya bahkan keluarganya terutama ayah yang sangat disayanginya.
"aku takut bu...." jawab Arsy dengan meneteskan air mata. "apa Allah akan menerima diriku yang kotor ini bu? Apa dengan aku sholat, Allah akan mengampuniku?"
"Allah akan senang menerimamu nak..." jawab bu Sinta dengan lembut. "kau tahu Allah sangat senang dengan taubatnya seorang hamba, melebihi senangnya seseorang yang menemukan air di saat dia sedang kehausan yang luar biasa." kata Bu Sinta yang sekarang duduk disamping Arsy dan memebelai rambut ikal gadis yang matanya sembab itu.
"Tapi Ingat kau harus bertaubat dengan sungguh-sungguh meminta ampunan, melakukan semua perintahnya dan tidak mengulangi kesalahan yang sama." ucap bu Sinta panjang lebar.
"bu..." panggil Arsy yang seperti tak yakin dengan bu Sinta.
"jangan pernah ragukan Tuhanmu Nak.... setiap anak Adam pasti berbuat dosa dan sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah yang bertaubat." jelas bu Sinta kembali
"bu..."panggil Arsy dengan meneteskan air matanya. "betapa Tuhan masih menyayangiku dengan bertemu denganmu bu." kata Arsy memeluk erat Bu Sinta dan menangis di dalam dekapan itu.
Semenjak itu Arsy mulai memohon ampun pada Tuhannya, setiap malam ia bertahajud bermunajah dan meminta ampunan kepada Sang Maha Pengampun.
****
jangan lupa like dan vote ya...😀
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Shellia Vya
Semangat Arsy masih ada orang baik yg akan menemanimu
2022-01-13
2
Lani Lani
ngak tega baca nya....
2021-04-03
0
Karina Aprilia
author seperti mengenalku yah
2020-10-14
3