Sang surya menyinari bumi dengan hangat pagi ini, seperti biasa Arsyana bersiap untuk pergi ke pasar bersama bu Sinta. Selain untuk membantu bu Sinta, jalan pagi juga sangat baik untuk kesehatan anaknya.
Bu Sinta dan Arsy melangkah keluar rumah, Arsy yang memakai baju berwarna biru dan bu Sinta yang membawa keranjang belanjaan berhenti pada sosok yang duduk di tangga teras rumah.
"pak... kami pergi dulu." pamit Bu Sinta seraya menepuk pundak Dae Jung yang sedang asik dengan ponselnya.
"mau kemana bu?" tanya Dae Jung seraya berdiri menghadap bu Sinta yang kemudian berpindah pada sosok cantik disamping beliau. Tanpa make up pun Arsy benar-benar manis dan cantik.
"mau ke pasar, sekalian ngajak dedek kecil jalan-jalan." kata bu Sinta tanpa ragu seraya mengelus perut Arsy yang tiba-tiba terlonjak atas sentuhan bu Sinta. "jalan pagi, sangat baik untuk ibu hamil pak."
"ow..." Dae Jung mengangguk-anggukan kepalanya, "kalo begitu saya ikut." pinta Dae Jung tiba-tiba.
Tanpa perdebatan dari mereka, Dae Jung pun berjalan bersebelahan dengan Arsy. Perjalanan ke pasar memang tak terlalu jauh, hanya sekitar sepuluh menit dari rumah bu Sinta. Tapi perjalanan itu terasa sangat lama sekali, bukan karena langkah mereka lamban tapi karena tak ada pembicaraan pun diantara mereka. Hingga seorang laki-laki menyapa, yang tak lain adalah pak rt yang kemarin datang ke rumah bu Sinta.
"Assalamu'alikum bu..." sapa pak rt sumringah. "oh... pagi Pak Dae, menginap disini malam ini?"
"ya pak."
"ow... begitu dong pak, kami jadi tenang. oya... kalo lihat seperti ini malah inget masa muda, ya kan bu Sinta? bener-bener cocok sekali." celoteh pak rt yang masih memasang senyumnya.
Mendengar hal itu, Arsy tersenyum manis yang membuat Dae Jung melirik ke arahnya. Entah perasaan apa yang tiba-tiba terlintas pada diri Dae Jung, ia merasa sangat bahagia melihat senyum terukir di wajah putih milik Arsy.
"iya pak... doain aja selalu bersama."
"amin..."
"kami pamit pak, mau kepasar dulu." senyum bu Sinta selalu menghiasi wajahnya dan mereka melanjutkan perjalanan.
Setiba di pasar, Dae Jung merasa risih dengan keadaan sekitarnya. Bagaimanapun ia tak pernah suka di tempat keramaian. Ia tadi seharusnya tak ikut mereka, jika keadaan seperti ini. Apalagi seluruh mata seakan mengintimidasi dirinya, apalagi para pria yang memandang aneh padanya.
"apakah ada yang salah?" bisik Dae Jung pada Arsy yang sekarang berada didepannya.
Bisikan itu bukan malah membuat Arsy langsung menjawab tapi membuat Arsy bergidik seperti ada sebuah sengatan listrik menyerang dirinya.
"Ar... " panggil Dae Jung sedikit menunduk mendekatkan bibirnya pada telinga Arsy, yang sekarang tubuhnya menempel pada gadis didepannya itu.
"eh..." respon Arsy yang merasa geli ditelinganya. "anda hanya terlalu tampan takut mereka tersaingi." celoteh Arsy yang membuat sudut bibir Dae Jung sedikit ditarik ke atas.
"serasi sekali neng Arsy, suaminya ya... aduh bapak gak nyangka kalo suami neng Arsy cakep pisan." puji bapak tukang sayur langganan Arsy.
Tak dipungkiri Yoon Dae Jung memang lelaki tampan bahkan sangat tampan. Meskipun ia sekarang hanya memakai kaos dan celana pendek tak menghilangkan sedikitpun ketampanan dan wibawanya.
"pak Breng... sayurnya yang bagus-bagus." sahut bu Sinta yang dari tadi memilah-malah sayur yang akan dibeli.
"siap...." jawab pak Breng dan dengan cekatan menimbang dan membungkus sayuran bu Sinta.
"terima kasih ya pak." jawab Arsy yang menerima sayuran itu tapi langsung di dahului oleh Dae Jung.
"tanggap sekali kang Asep ini, oya kang kalo istri hamil begini sering-sering nengok dedeknya agar pas melahirkan lancar. Apa lagi nanti klo deket lahiran kalo bisa tiap hari biar dedeknya tahu jalan keluar." kata pak Breng yang kata terakhir agak berbisik pada Dae Jung tapi masih didengar oleh Arsy.
"Pak Breng bisa aja..." sahut Arsy dengan pipi merona bak kepiting rebus karena malu.
"loh.. beneran ini neng, anak bapak empat dan semua lancar tanpa hambatan." kata pak Breng dengan sedikit tertawa bangga
"ya...iya pak Breng, doain aja lancar ya.., kami permisi dulu." pamit Bu Sinta menggeleng-geleng kepala dengan senyum senangnya.
"mari pak..."
"iya kang... jangan lupa ya kang..." teriak pak Breng pada Dae Jung yang menjawab dengan senyumnya.
Sepanjang perjalanan pulang, bu Sinta bercerita sana-sini untuk memecahkan suasana canggung diantara Arsy dan Dae Jung. Hingga terkadang terdengar suara tertawa kecil diantara mereka.
Sesampainya dirumah, Rafi telah siap berdiri untuk membantu semua kebutuhan Dae Jung.Mereka saling sapa, dan mempersilahkan Rafi untuk masuk terlebih dahulu.
Dae Jung segera bersih diri dan bersiap, sedangkan Arsy dan bu Sinta sibuk di dapur menyiapkan sarapan pagi untuk mereka. Tak lama sarapan pun sudah siap diatas meja. Mereka berempat makan dengan lahapnya.
Apalagi pagi ini, sarapan nasi pecel istimewa buatan Arsy. Gadis yang dulu manja dan gak bisa apa-apa setelah beberapa bulan tinggal di rumah bu Arsy sudah menjadi koki handal.
"ehm... bener-bener enak bu Sinta." puji Rafi yang menikmati sarapannya.
"benarkah... ni Arsy yang masak, ibu cuma motong-motong doang." jawab bu Sinta seadanya.
Setelah selasai Bu Sinta mengambil piring mereka berempat dibantu oleh Rafi, awalnya Arsy yang akan membantu tapi Rafi mendahuluinya. Kepergian Rafi dan Bu Sinta ke dapur tak disia-siakan oleh Dae Jung. Laki-laki itu memegang tangan Arsy dan meminta jawaban ayas pertanyaannya kemarin.
"Ar...apa kamu sudah memutuskannya?" tanya Dae Jung dengan hati berdebar, tangan Arsy yang berada digenggamannya seakan menghantar listrik pada dirinya hingga tubuh Dae Jung bergetar.
Arsy mendongakkan wajahnya, memberanikan diri menatap mata Dae Jung. Ia melihat mata sendu yang penuh harap atas pertanyaannya.
"ya pak... aku terima tawaran bapak, tapi dengan satu syarat aku ingin kita menikah atas restu kedua orang kita."
"kedua orang tua kita? apa kau yakin?" tanya Dae Jung ragu, karena yang ia tahu Arsy diusir dari rumahnya dan ayahnya sudah tak menganggapnya lagi.
"apakah bapak ragu?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Shellia Vya
Ya udh cepetan pulang sonoh minta restu biar bisa segera menikah
2022-01-14
0
Violet
si arsy ribet
2021-07-10
0
Devi Handayani
suka sosok Dae jentelman bgt
2020-10-04
2