"Kau pilih anak itu apa keluar dari rumah ini." teriak ayah.
Wanita yang masih berada dibelakang kakaknya itu tiba-tiba detak jantungnya serasa berhenti. Bagaimana tidak ayah yang sangat disayanginya, yang selalu memanjakannya, yang selalu menghiburnya tiba-tiba memberi pilihan yang sulit bagi Arsyana.
Arsyana memang salah telah melakukan hal yang tak sepantasnya dengan orang asing yang bahkan namanya pun ia tak tahu. Itu kesalahan yang amat besar pada dirinya tapi apakah dia juga harus menanggung dosa lagi yang jauh lebih besar dengan membunuh anak yang tidak bersalah. Bahkan sebelum ia melihat dunia.
Apa yang harus dia lakukan dengan pilihan yang diberikan sang ayah. Anak yang baru saja tumbuh dirahimnya atau keluarga yang sangat dicintainya?
Ya Tuhan.... apa ini akibat dari kesalahanku? aku harus meninggalkan mereka dengan cara yang seperti ini? tapi jikalau aku tak meninggalkan mereka apa aku harus membunuh anak ini? tidak... aku tidak boleh membunuhnya... aku bukan seorang pembunuh.
"Aku tidak mungkin membunuh bayi ini pa..." Jawab Arsy perlahan, ia menunduk tak berani melihat ayahnya.
"Baik, keluar dan jangan pernah injak rumah ini lagi." kata ayah melangkah keluar dengan sangat gusar.
"Solusi macam apa itu pa?" Arian angkat bicara hingga membuat Deni Prakoso menghentikan langkahnya. Baru kali ini ia mendengar anak sulungnya berani membentak.
Arian sangat menyayangi adiknya, tak mungkin ia membiarkan adik satu-satunya keluar dari rumah. Adik yang selalu bisa merubah suasana hatinya itu.
"pa... Kasihan Arsy... " sahut ibunya "papa" kata sang ibu merayu suaminya agar memberi kesempatan bagi Arsy
"Cukup, aku gak ingin ada yang membela wanita kotor seperti dia." ucap ayah Arsy dengan cepat melangkah pergi dari kamar anak gadisnya itu.
Melihat itu ibu Arsy semakin lemas, badannya benar - benar sudah tidak bisa menopang. Ia terus bersandar pada Nita. Yang kemudian diangkat oleh Arian dan menidurkan ibunya di kasur Arsy.
"Ma... Maafin Arsy yah..." coba Arsy meminta ampunan dari ibunya. "Arsy salah ma... Arsy tidak bisa menjaga diri Arsy sendiri. Maafin Arsy ...!" seraya membenamkan kepalanya di tangan ibunya.
"Jangan pergi nak, ayahmu masih emosi. Jangan hiraukan dia ya..." pinta ibu dengan suara lembut yang melemah
"Mama benar Ar, papa masih syok pasti sebentar lagi beliau akan memaafkanmu." tambah kak Arian dengan mengelus kepala adiknya.
"Aku tahu ayah kak... Ayah tidak akan memaafkanku."
"Ar..." panggil ibu
"Ma... Beri restu mama dan kakak ya... Doain Arsy agar selalu sehat dan baik-baik saja." Pamit Arsy pada kedua orang yang sangat ia cintai.
"Ar... kamu tega tinggalin mama nak..." kata ibu dengan air mata yang membasahi pipi.
"aku sayang mama, tapi aku tak bisa tinggal disini, papa benci Arsy ma. Arsy janji dimanapun Arsy berada, Arsy akan selalu memberitahu mama." kata Arsy yang masih meneteskan air mata.
Setelah ibu dan kakaknya mulai tenang, Arsy ditemani oleh Nita pergi dari rumah yang sudah 23 tahun ia tempati.
Kak Arian berjalan menuntun adik satu-satunya itu, ia benar-benar merasa bersalah kali ini. Hari ini pun ia tak bisa mempertahankan adiknya agar tetap di rumah.
Air mata Arian terus membasahi pipinya, ia tak peduli apa kata orang kalau dirinya laki-laki tinggi besar menangis seperti anak kecil.
"Ar.. tinggallah di apartemen kakak." pinta Arian agar dia bisa selalu menjaga adiknya.
"terima kasih kak... aku tidak mau merepotkan kakak."
"Ar... pikirkan kembali, kau mau tinggal dimana sekarang? ayo lah tinggal di apartemen kakak ya.." Coba Arian sekali lagi menawarkan apartemennya yang cukup nyaman untuk ditempati.
"Kak... Minta do'anya saja, Arsy pasti baik-baik saja."
"Bawa ini." kata Arian seraya memberikan atm pada genggaman tangan Arsy. "Ambillah.... Kamu pasti membutuhkannya."
"Kak..." tolak Arsy
"Hanya ini yang bisa kakak berikan. Maaf..." Arian mendorong tangannya agar adiknya mau menerima pemberian darinya.
"Terima kasih kak... aku akan kabari kakak."
Akhirnya mereka berdua pun menaiki mobil Nita dan melaju meninggalkan keluarga yang sangat disayanginya.
*****
**hai.... jangan lupa like and vote ya..
biar aku nya semakin semangat
untuk up episode selanjutnya...
terima kasih🤗**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Itin
setidaknya tangan ga kosong...
butuh biaya untuk hidup.di luar sana...
2023-07-21
0
Shellia Vya
Kasihan Arsy,mau kemana dia? 🥺
2022-01-13
0
Ayoe Soediyono
mulai mewek akuhh thorrr
2021-06-13
0