Mentari pagi mengusik Arsyana yang masih terlelap dengan mimpinya. Hari ini ia berencana untuk kuliah seperti biasa karena badannya sudah mulai enakan.
Pagi itu, kedua orang tua Arsy sudah berada dirumah. Ibunya sudah bergelut di dapur semenjak subuh untuk menyiapkan sarapan ayah, kakak dan dirinya.
"pagi ma... " sapa Arsyana pada ibunya dan mencium tangan kanan sang ibu.
"sudah sehat nak?" tanya ibu yang tahu kalau selama ia tinggal putri bungsunya itu sakit.
"sudah ma... ini Arsy ada kelas pagi." jawabnya seraya meminum susu dan mengambil perkedel kesukaannya. "Arsy berangkat dulu" pamitnya
"pagi sekali?" tanya papa heran, yang baru keluar dari kamar. Dan tanpa menjawab apa-apa Arsy mencium tangan ayahnya memberi salam dan langsung mengendarai motor matic yang sudah siap di halaman depan.
"ada apa dengan Arsy ma?" tanya papa yang merasa heran dengan anak gadisnya, biasanya putrinya itu akan sedikit bermanja dengan papanya yang sudah hampir dua minggu tak bertemu.
"katanya ada kelas pagi pa... makanya buru-buru." jelas mama
*******
Di Kampus
Pagi itu, kampus masih terasa sepi. Arsy yang baru memarkir motornya langsung disambut oleh Aldo yang juga memarkir motor sportnya.
"hai cantik...." sapa Aldo dengan mengerlingkan sebelah matanya. "kok diem... ada yang salah ya?"
Arsyana hanya menggelengkan kepalanya dan buru-buru meninggalkan Aldo. Ia tak ingin berurusan dengan cowok idola kampus itu bisa-bisa dia dimusuhi banyak cewek.
"Ar... tunggu." cegah Aldo sambil berlari mengikuti langkah Arsyana. "kau baik-baik saja?" tanya Aldo lembut
"aku baik kak..." jawab Arsy seraya tersenyum dan masih melangkahkan kakinya.
"baguslah kalo gitu, aku sempat khawatir sama kamu. Karena malam itu, aku... " kata Aldo tiba-tiba berhenti saat ia melihat Nita menghampiri mereka.
"Arsy... " teriak Nita yang kemudian memeluk temannya, ia belum sempat untuk menjenguk Arsy tapi temannya itu sudah masuk kuliah. "maaf ya.. aku tidak menjengukmu, aku benar-benar sibuk membantu papaku yang baru pulang."
"Tak apa Nit..". Jawab Arsy yang kemudian berjalan meninggalkan Aldo.
"oya Ar... malam itu apa kau baik-baik saja?" tanya Nita langsung membuat bingung Arsy.
"aku baik Nit, tapi kenapa kau menanyakan itu?"
"Syukurlah, kita salah masuk kamar Ar... seharusnya kita masuk kamar 109 bukan 209. Aku baru tahu saat kak Aldo bertanya kemarin." jelas Nita seraya menggandeng wanita yang sekarang bingung dengan apa yang dikatakan Nita.
Sepanjang mata kuliah berlangsung Arsy hanya memiliki pandangan kosong, suara Nita terus berjalan-jalan dipikirannya.
Apa maksud Nita dengan salah kamar? 109 bukan 209? apa itu artinya laki-laki itu bukan Tyo? terus siapa dia? pikir Arsyana
"Ar..." senggol Nita setelah kuliah selesai yang melihat teman dekatnya itu terus melamun sepanjang pelajaran. "hei... ada apa? kok ngelamun terus? apa kau masih sakit?"
"tidak Nit, aku cuma..." kata Arsy terputus, ia tak mau mengumbar aibnya sendiri meskipun pada sahabatnya.
Malam itu ia sudah melakukan kesalahan yang sangat besar dengan minum dari tangan Tyo yang membuat badannya lemas tak berdaya. Hingga ia harus kehilangan kesucian yang dijaga selama ini.
Mereka berdua berjalan ke kantin kampus, duduk seperti biasa dengan memesan dua mangkok bakso dan teh hangat untuk mengganjal perut yang belum sarapan.
Seperti biasa dipojok kantin tepatnya di sofa yang khusus untuk anak-anak sosialita berkumpul, terlihat Anjani and the gang beserta Tyo dan Aldo
Tapi saat ini pemandangan sungguh berbeda, Anjani yang biasanya duduk dengan gang nya saja sekarang menjadi satu dengan Tyo dan Aldo
"widih... ada yang habis senang-senang ama om-om nich." ucap Tyo seraya melangkah ke tempat duduk Arsy yang asyik menikmati makanannya itu, "sudah puas ya... sampai gak masuk kuliah."
Arsy menghentikan makannya saat mendengar ucapan Tyo begitu jelas ditelinganya. "gimana? enak main sama om-om."
Plakkkk... satu tamparan keras diterima Tyo dari tangan lembut Arsy. "kurang ajar sekali kau." geram Tyo.
"Tyo.. sudah..." cegah Aldo agar tidak membuat keributan di kantin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Shellia Vya
Seenak2nya kau ngomong Tyo,mending 209 dari pada 109 yg isinya pecundang
2022-01-13
0
Ernhy Ennhy Asm V
lebih bagus di kamar 209 isinya harta karun daripada kamar 109 isinya setan iblis 😁😁😂😃😃😃
2021-04-24
0
aruNada💦
baik 109 atau 209 sama aja,,,sama2 sial
2020-08-31
11