Di kamar Arsy...
Ibu Arsy yang awalnya akan pergi ke dapur menyiapkan sarapan, beliau mengurungkan niatnya itu ketika mendengar putri bungsunya sakit. Beliau melangkah dengam cepat dan masuk ke kamar Aray tanpa mengetuk pintu.
Wanita pucat yang sekarang berselimut tebal terbaring di atas ranjang empuknya, ia terlihat lemah dan meringkuk seperti anak kecil.
Banyak hal yang terlintas dikepalanya saat ini, apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya. Beberapa hari ini ia sering merasa mual bahkan hingga muntah jika mencium bau masakan yang menyengat. Biasanya sekali minum obat maag racikan ayahnya ia langsung sembuh tak berapa lama. Tapi kali ini ia sudah meminumnya beberapa hari tapi tak ada hasil apa pun.
"Ya ampun... Nak... Kata Nita kamu..."
"Maag aku kambuh ma....." potong Arsy segera.
Yang kemudian Arian, kakak paling tampan milik Arsy itu yang tak lain adalah dokter obgyn memeriksa keadaan adiknya dengan seksama.
"Gimana keadaannya Rian?" tanya ibunya yang khawatir melihat Rian menekan beberapa kali perut Arsy.
"Kapan kamu terakhir datang bulan?" tanya Rian tanpa menjawab pertanyaan mama kesayangannya.
Mendengar pertanyaan Arian itu, seketika ibu Arsy merasa lemas dan kakinya terasa tak bisa menopang berat badannya.
"Ma..." teriak Rian melihat ibunya yang terduduk di lantai.
"Apa maksudmu nak?" suara lemah keluar dari sang mama
"Ni baru dugaan Rian ma..." jawab Rian yang memiliki pikiran sama dengan ibunya kalau Arsy hamil. "Mama tenang dulu ya... Aku ambilkan testpack" Arian mengangkat ibunya mendudukkan di kursi dan bergegas pergi mengambil alat tes kehamilan itu.
Mendengar kata testpack, Nita dan Arsyana merasa seperti tersambar petir. Terutama Arsyana gadis yang kepalanya pusing dan perutnya mual itu tak bisa berbicara apa-apa, matanya mulai panas dan air matanya pun mengalir begitu saja.
Tak menunggu berapa lama, Arian berlari menghampiri dan menyerahkan benda pipih berwana putih itu.
"Periksa dulu Ar..." suruh Arian segera, gadis itu mengusap air matanya dan menatap mata kakaknya dengan ragu yang kemudian dijawab anggukan pelan oleh Arian.
Sudah hampir sepuluh menit Arsy berada di dalam kamar mandi, ibu Arsy yang merasa gelisah di peluk dan diusap pundaknya oleh Arian.
Tok...tok... Suara pintu diketuk oleh Arian yang tak sabar melihat hasilnya, dengan segera gadis yang pucat pasi itu membuka pintu kamar mandi perlahan. Ia yang langsung mendapati kakaknya yang menengadahkan tangan, dengan rasa takut ia memberikan hasil test yang baru dilakukan.
"Aku hamil... " kata Arsy perlahan namun masih terdengar oleh semua orang yang berada di ruang itu.
Mendengar itu ibu Arsy serasa disambar petir, jantungnya serasa berhenti. Bagaimana tidak putri satu-satunya keluarga Prakoso dokter senior rumah sakit ternama hamil diluar nikah.
"Kak..." panggil Arsy yang langsung mendapat pelukan dari kakaknya. "Jangan kasih tahu ayah..kak.. Aku mohon..." pinta Arsy yang sekarang berderai air mata yang membasahi kaos hitam milik kakaknya itu.
"Bagaimanapun ayah pasti tahu Ar, kalau kau hamil." jelas Arian, "aku akan bantu kamu bicara sama ayah. Sekarang tenanglah." Coba Arian menenangkan gadis kecilnya yang mewarnai hari-harinya dengan senyum manjanya.
Ibu Arsy tak berkata apa-apa, beliau terdiam dan menatap kosong kedepan. Nita yang sedari tadi berdiri melangkahkan kakinya mendekati ibu Arsy yang tatapannya nanar.
"sabar ya tan..." kata Nita dengan memeluk ibu Arsy.
"kesalahan apa yang dilakukan ibu nak... hingga ibu dihukum seperti ini..." tangis ibu Arsy yang menyayat hati kak Arian maupun Arsy.
Mendengar itu, Gadis yang berderai air mata berlari dan bersimpuh di depan ibunya. Memegang tangan sang ibu dan menciumnya.
"maafkan Arsy ma... Arsy telah berbuat salah... maafkan Arsy ma..."
"siapa laki-laki yang menghamilimu nak..?" tanya ibunya yang masih menangis.
"Hamil?." suara ayahnya tiba-tiba terdengar di kamar yang penuh dengan air mata dan membuat semua orang terdiam seraya menatap ke ayah Arsy yang masuk ke kamar dengan wajah merah padam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Shellia Vya
Duh mereka yg tegang aku yg deg2an
2022-01-13
0
Kustri
kliatan ibunya n arian hangat, tp ko smp tega ashy diusir dr rumah
2020-10-28
0
Terindah
Mewek thor
2020-10-14
0