3. Bergosip

Luna beberapa kali harus bolak-balik menemui beberapa dosen berbeda untuk melakukan bimbingan angket skripsi, dan lainnya. Biasanya Luna akan mengajak teman-teman yang lain juga ketika pesan Luna di balas untuk jadwal bimbingan.

" Lun kamu kok dibales pesannya buat bimbingan?" Tanya Laras sambil mengeluarkan makanan dari kantong plastik minimarket yang ada di sebrang kampus.

" Emang kenapa?" Tanya Luna balik.

" Aku udah chat bapaknya, SMS juga berkali-kali nggak ada satupun yang di balas!" Adul Laras sambil memberikan susu kotak kepada Luna, untuk sekedar mengganjal perut." Paling banter nih ya, pesanku di read doang, nggak di bales sama sekali, sama dosen- dosen yang aku chat." Jelas Laras.

" Kamu chat dosen siapa dan jam berapa?" Tanya Luna memastikan.

" Dosen semua, terus pas setengah jam sebelum aku Otw ke kampus!" Jelas Laras sambil nyengir kuda

" Ya pantes!" Jawab Luna, sambil mengambil roti yang di pegang Laras.

Laras yang mendengar itu malah bingung dan mengerutkan kening sambil bertanya " Kenapa?, Salahnya dimana?"

" Gini, dosen punya ham ngajar yang beda-beda, kalau kamu asal chat aja pas beliau ada jadwal ngajar ya pasti di cuekin chat kamu, berfikir kamu nggak sopan!" Jelas Luna.

" Terus bagusnya kapan?" Tanya Laras lagi.

" Kalau dosen yang udah berumur terus yang taat agama, biasanya chat ja di jam pagi, waktu mereka selesai ibadah!" Jawab Luna.

" Semua agama?" Tanya Laras lagi.

" Iya, semua tanpa terkecuali kalau yang taat!" Jawab Luna. " Kalau yang biasa ja, usahakan chat bukan di jam kerja, atau jam mereka lagi kumpul keluarg!"

" Ribet amat!" Keluh Laras, malas.

" Ya kan kita lagi butuh mereka sekarang, jadi ikutin ja cara mereka.!" Jelas Luna.

" Ya udah aku ikut kamu ja, nanti kalau mau bimbingan jangan lupa ajak aku terus ya!" Ucap Laras sambil tersenyum.

" Oke siap!" Jawab Luna sambil membuat tanda oke dengan tangan kirinya.

Mereka harus menunggu dosen yang sedang ada jam mengajar, jadi mereka harus menunggu 10 menit sebelum dosen itu keluar dari kelasnya.

" Bapaknya kok lama?" Tanya Laras.

" Beliau masih ada jam, 5 menit lagi harusnya keluar!" Jawab Luna sambil melihat jam di pergelangan tangannya.

" Eh lihat dosen yang beri lewat nggak?" Tanya Laras tiba-tiba.

" Yang mana?" Tanya Luna balik, karena tadi ada 3 dosen yang lewat di depan mereka hampir bersamaan.

" Itu yang dosen baru, yang baru ja masuk tadi!" Jelas Laras sambil menunjuk pintu ruang dosen di depannya.

" Emang Kenapa?" tanya Luna lagi.

" Dosen baru, katanya masih singel, terus lagi heboh anak-anak caper ( cari perhatian) ke dia!" Jelas Laras heboh. "Terus gosipnya itu dosen muda duitnya banyak!" Bisik Laras takut terdengar yang lain.

" O... Pantes kemaren Nadin juga sempet ikutan caper ke dosen barusan!" Timpal Luna, yang mulai paham arah pembicaraan Laras.

" Nadin yang centil itu?" Tanya Laras memastikan.

" iya" Jawab Luna.

" Kok kamu tahu Nadin caper ke dia?" Tanya Laras penasaran, karena setahunya Luna tidak dekat dengan Nadin dan juga bukan orang yang akan bergosip sana-sini.

" Inget waktu Nadin resek banget minta temenin ke ruang dosen pas kita masih bimbingan di kelas awal-awal?" Tanya Luna memastikan Laras masih inget kejadian sekitar 1 bulan lalu.

" Iya inget!" Jawab Laras sambil menganggukkan kepala. " Jangan bilang!" Lanjut Laras menebak-nebak.

" Iya, dia ngajak aku buat caper ke itu dosen baru!" Jelas Luna lagi.

" Caranya Nadin gimana?" Laras meminta Luna menceritakan detail kejadiannya.

" Ya, dia pura-pura nyari dosen yang jelas-jelas masih sakit dan dirawat di rumah sakit.!" Jelas Luna.

" Siapa?, Pak Ibnu?" tanya Laras.

" Iya." Angguk Luna.

" Terus di respon sama dosen ganteng?" Tanya Laras penasaran.

" Nggak!"

Mendengar itu Laras ketawa terbahak-bahak "Rasain,!" Sumpah Laras senang.

" Emang bapaknya ngajar mata kuliah apa?, kok aku nggak pernah lihat?" Tanya Luna, yang merasa belum pernah sama sekali melihat dosen baru itu mengajar selama dia masih kuliah disini.

" Matematika bisnis anak semester awal, teruskan dia masuk baru semester ini. Kita udah nggak ambil kuliah itu kali!" Jelas Laras.

" Kok kamu tahu, kalau dia dosen baru jurusan kita?" Tanya Luna.

" Ya kan aku pernah ikut masuk kelas thu dosen ganteng, pas lagi gabut hahaha!" Jelas Laras sambil tertawa mengingat kejadian itu.

" Dasar kurang kerjaan, ngapain coba?, terus ketahuan nggak?" Tanya Luna lagi.

" Ya ketahuanlah, orang satu kelas yang awalnya cuman buat 25 mahasiswa jadi penuh banget sampai kurang kursi!" Ucap Laras menjelaskan kejadiannya.

" Emang di ruangan mana?" Tanya Luna penasaran.

" Ruang 3.304, yang biasa muat 40 orang!" Jawab Laras santai.

" Sebanyak itu?" Kaget Luna.

" Iya, sampai pada berdiri" Jawab Laras sambil ketawa.

" Kena usir kalian?" tanya Luna lagi.

" Nggak kena usir sich!, cuman di panggil sesuai nama yang ada di daftar hadir ja. Terus yang tidak dipanggil di minta untuk keluar!" Jelas Laras.

" Sama ja itu Laras, kalian kena usir karena masuk kelas orang!" Jawab Luna.

Ketika mereka masih asik bergosip tentang dosen baru itu, tiba-tiba pintu ruang dosen yang berada di samping Luna terbuka memperlihatkan dosen baru yang sadang mereka gosipkan itu keluar sambil memanggil mereka.

Sedangkan Luna dan Juga Laras yang kaget saling berpandanganan dan berkomunikasi lewat mata

'Dia denger nggak ya?'

'Mampus kalau dia denger.'

' Tamat riwayat kita'

' Semoga ja nggak!'

" Mbak bisa minta tolong?" Tanya Fariz sambil menatap kearah mereka berdua, Fariz aneh dengan tingkah mereka berdua.

" Apa ya pak?" Tanya Luna dengan suara pelan.

" Kalian lagi nggak sibuk kan?" Tanya Fariz memastikan.

" Kami sedang menunggu dosen buat bimbingan skripsi pak!" Jawab Laras menjelaskan tujuan mereka berada disana.

" Dosen yang kalian tunggu siapa?" Tanya Fariz memastikan.

" Pak Alfin, beliau sedang ada jam mengajar. Seharusnya sudah selesai!" Jawab Luna menjelaskan.

" Ya sudah sambil tunggu Pak Alfin didalam saja bisa?, sekalian saya mau minta tolong!" Pinta Fariz sambil membuka pintu ruang dosen lebar, agar kedua mahasiswi itu bisa ikut masuk.

" Baik pak!" Jawab Laras dan Luna hampir bersamaan.

Mereka masuk kedalam ruang dosen agak panas dingin karena tepat sebelum dipanggil kedalam mereka sedang bergosip tentang dosen yang memanggilnya ini.

" Tolong kalian pisahkan data ini sesuai dengan bulan dan tahunnya!" pinta Fariz sambil menyerahkan beberapa dokumen yang cukup banyak.

" baik pak!" Laras dan Luna tidak banyak bertanya tentang apapun, langsung saja mengerjakan tugas yang di pinta oleh Fariz sambil berharap Pak Alfin cepat datang, agar mereka bisa kabur.

***

bersambung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!