Taman Kampus

Waktu sudah menunjukan pukul sembilan pagi. Rachel masih tertidur dengan selimut hangat yang menempel di tubuhnya. Ia cukup kelelahan setelah semalaman harus merapikan barang-barang di kamar miliknya. Ya, Rachel dan Jasper memang tidak tidur dalam kamar yang sama.

"Aku harap ini semua hanya mimpi," gumam Rachel dengan mata yang terpejam.

Alarm ponselnya berbunyi yang memberitahukan bahwa akan ada perkuliahan di jam 9.30 ini. Rachel membuka matanya, ia menatap langit-langit kamar barunya.

"Ternyata bukan mimpi," Rachel berkata dengan kesal.

"Ponselku!" Gumamnya dengan mata yang masih mengerjap-ngerjap.

Tangannya menggapai ponsel yang tergeletak di atas nakas samping tempat tidurnya.

"Jam berapa sekarang?" Tanyanya entah pada siapa.

"Jam 9 lebih 10 menit?" Rachet berteriak. Perkuliahannya akan dimulai 20 menit lagi.

Rachel langsung membangunkan dirinya, ia berlari ke arah kamar mandi.

"Tidak perlu mandi!" Rachel membasuh wajah, lalu menggosok giginya dengan cepat.

Rachel mengambil baju asal dan segera memakainya. Rachel langsung berlari ke luar kamar.

"Mana pintu keluarnya?" Rachel berkata kepada dirinya sendiri dengan kebingungan. Pasalnya rumah barunya ini memang cukup besar.

"Oh itu dia," Rachel berlari ke arah pintu keluar. Ia melihat suaminya akan masuk ke dalam mobil.

"Jasper, kebetulan sekali!" Rachel berkata dengan terengah-engah.

"Ada apa?" Jasper memperlihatkan wajahnya yang masam.

"Aku ikut kau ya? Aku kesiangan."

"Ikut aku? Kita ke kampus bersama maksudmu?" Jasper tidak terima.

"Iya. Kumohon!" Rachel mengatupkan kedua telapak tangannya.

"Kau gila? Bagaimana jika ada yang melihat kita bersama?" Jasper menolak.

"Aku bisa turun sebelum kampus. Ya?" Rachel masih memohon.

"Aku tidak mau. Aku tidak ingin berdekatan denganmu. Aku tidak ingin seorang pun ada yang tahu bahwa kita ada hubungan. Lagi pula, kau sudah melakukan kesalahan hari ini. Kau tidak menyediakan sarapan untukku!" Jasper masuk ke dalam mobilnya.

"Jasper aku bangun terlambat. Kau tahu kan semalam aku harus membereskan barang-barangku!" Rachel berlari dan mengetuk kaca pengemudi.

"Tidak!"

"Jasper, kali ini saja!" Rachel masih tak gentar memohon kepada pemuda dingin itu.

"Bye!" Jasper melajukan mobilnya meninggalkan Rachel.

"Sial*!!" Umpat Rachel. Ia pun memutuskan untuk berlari ke arah kampus.

"Tidak ada bus yang lewat!" Rachel terus berlari sembari melihat ke arah belakang.

"Kau butuh tumpangan?" Seseorang menghentikan mobilnya tepat di samping gadis berambut blonde itu.

*****

Alan Addison sudah tahu bahwa keluarga Jasper lah yang membuka semua skandal kedua orang tuanya. Kini, perceraian kedua orang tuanya sudah di depan mata. Ayah Alan secara terang-terangan tidak bisa meninggalkan selingkuhannya. Itulah yang membuat ibunya depresi, ditambah dengan kasus hukum tabrak lari yang menjerat ibu Alan.

"Kepalaku sungguh sangat pusing!" Alan memijat keningnya sendiri. Setiap hari ia harus melihat kedua orang tuanya bertengkar. Kini ia berada di taman kampus bersama kekasihnya Aurora.

"Akhir-akhir ini kau terus saja marah-marah," keluh Aurora.

"Kau masih bisa berkata seperti itu di depanku? Ini semua gara-gara keluarga Allen sial*n itu!" Umpat Alan.

"Mengapa kau jadi menyalahkan keluarga Allen? Bukankah kedua orang tuamu yang memang bermasalah?" Aurora merasa bingung.

"Semua tidak akan terjadi jika orang tua temanmu kepar*t itu tidak membukanya ke publik!!!" Teriak Alan penuh dengan emosi. Hal itu membuat Aurora sangat tidak nyaman.

"Kau membelanya, hah?" Teriaknya lagi pada Aurora.

"Baru saja berpacaran dia sudah membentakku!"

"Aku tidak membelanya, Alan. Tapi bukankah memang benar jika kedua orang tuamu yang bermasalah? Harusnya salahkan kedua orang tuamu."

Alan menatap tajam Aurora. Ia mengapit pipi mulus kekasihnya dengan kasar.

"Jika ku dengar kau membela lagi keluarga Allen, habislah kau!" Ancamnya pada Aurora yang membuat gadis itu langsung bergidik ngeri.

Aurora diam terpaku ditempatnya berpijak. Ia begitu takut akan kemarahan Alan yang baru saja dilihatnya.

"Jangan kasar dengan wanita!" Seseorang menyingkirkan tangan Alan dari pipi Aurora.

"Jasper?" Lirih Aurora melihat sahabat kecilnya yang membela dirinya.

"Kebetulan sekali kau datang J!" Alan mendesis.

"Jangan kasar terhadap Aurora!" Jasper menatap nyalang Alan.

"Kasar? Dia kekasihku, dia milikku. Jadi itu terserah padaku untuk memperlakukannya seperti apa," Alan tampak memancing Jasper.

"Aurora, seperti inikah kelakuan kekasihmu? Baru berpacaran dengannya saja dia seperti ini, apalagi sudah menikah kelak," Jasper menoleh ke arah gadis yang masih di cintainya itu.

"Urus saja kedua orang tuamu sial*n itu!" Hardik Alan.

"Jangan mengatakan umpatan kepada kedua orang tuaku!!!!" Jasper berteriak. Ia langsung melayangkan bogem mentah di wajah Alan hingga membuat pemuda itu tersungkur.

"Kau pikir aku takut padamu?" Alan bangkit dan hendak membalas serangan Jasper. Namun sia-sia, Jasper mampu menangkis setiap serangan darinya. Orang-orang pun tampak mengerumuni mereka. Kedua pemuda itu terus melakukan baku hantam di area kampus.

"Hentikan! Kalian ingin dosen ada yang melihat?" Aurora melerai. Beberapa orang pun tampak membantu Aurora melerai perkelahian itu.

"Hentikan!!" Rachel menarik tangan Jasper untuk melerai. Sementara Aurora menarik tangan Alan.

"Lepaskan!!!" Jasper hendak menyingkirkan tangan Rachel. Rachel langsung memeluk suaminya dari belakang.

"Aku mohon hentikan!" Pinta Rachel.

Aurora melihat kejadian itu. Entah mengapa, ia sangat tidak nyaman melihat Rachel memeluk Jasper seperti itu. Aurora pun segera tersadar dan menarik Alan menjauh.

"Lepaskan aku!!" Dengan kasar Jasper melepaskan tangan Rachel di pinggangnya. Ia langsung meninggalkan taman kampus dan melangkahkan kakinya entah ke mana. Rachel pun berlari mengikuti langkah suaminya yang besar-besar.

"Kau tidak apa-apa?" Rachel bertanya dengan cemas. Ia terus mengejar langkah suaminya.

Jasper tak menjawab. Ia terus saja berjalan tanpa menghiraukan keberadaan Rachel.

"Hey, kau tidak apa-apa kan? Apa ada yang luka?" Rachel menghadang jalan pria jangkung itu.

"Jangan ikut campur segala urusanku!!" Jasper menatap tidak suka istrinya itu.

"Aku hanya takut kau terluka, tidak lebih."

"Jangan hanya gara-gara kau sudah menikah denganku, kau jadi ingin ikut campur urusanku!"

"Aku tidak bermaksud ikut campur, aku-"

"Aku bahkan tidak pernah menganggapmu sebagai istriku. Aku tidak sudi mempunyai istri sepertimu."

"Tuan Jasper, siapa yang sudi dianggap istri olehmu?" Rachel merasa kesal.

"Jangankan istri, menganggapmu sebagai asisten rumah tangga ku pun, aku tidak sudi. Sadarlah dengan kedudukanmu wahai wanita mantan pekerja klub!" Jasper menunjuk kening Rachel dengan jarinya.

"Kau kira aku sudi menganggapmu sebagai suamiku?" Rachel menyingkirkan telunjuk Jasper dari keningnya dengan kasar.

"Aku bertanya kau terluka atau tidak karena aku khawatir terhadap kedua orang tuamu. Mereka adalah orang-orang baik. Aku tidak ingin membuat mereka bersedih. Dan satu lagi, aku juga tidak pernah menganggapmu sebagai suamiku. Aku bahkan tidak menganggapmu ada di hidupku," Rachel tersenyum sinis. Ia pun segera meninggalkan Jasper yang dongkol mendengar kata-kata pedas darinya.

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

kena kau Jasper

2023-07-15

0

El'

El'

bagus Rachel jangan mau diinjak terus. kamu juga harus punya harga diri jangan diam kalau ada yang menghinamu

2022-06-25

0

El'

El'

ohohoooo syapa nih???

2022-06-25

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Pertemuan
2 Dua orang Pemuda
3 Pergi
4 Kegembiraan Rachel
5 Ospek (Induction Week)
6 Satu Kelompok
7 Kegiatan Ospek
8 Aurora
9 Kekhawatiran
10 Alan Addison
11 Pertandingan
12 Lantai 20
13 Sebuah Fakta
14 Kedatangan
15 Perintah Daniella
16 Bersedia
17 Syarat Pernikahan
18 SAH
19 Taman Kampus
20 Pindah
21 Waffle
22 Hans
23 Kenyataan Pahit
24 Pesta Ulang Tahun Archie
25 Berkunjung
26 Mendengar Semuanya
27 Mencoba Berdamai
28 Berdamai
29 Merayakan Ulang Tahun
30 Semakin Dekat
31 Berkunjung
32 Membuatkan Kue Muffin
33 Terluka
34 Sepatu Boots Cokelat
35 Meminta Izin Ke Sungai Tyne
36 Berpura-pura Sakit
37 Mengikuti Hans dan Rachel
38 Menjemput Pulang
39 Mencari Rachel
40 Kecurigaan Archie
41 Pergi Ke Jepang
42 Onsen
43 Apakah Kau Akan Membenciku?
44 Sweater Couple
45 Ikan Fugu
46 Mari Kita Mulai Dari Awal!
47 Tetap Merahasiakan
48 Membuka Rahasia
49 Mengetahui Kenyataan
50 The Glacier Express
51 Danau St. Moritz
52 Rahasia Kecil yang Terungkap
53 Mengunjungi Rumah Jasper
54 Kabar Kedua Orang Tua Rachel
55 Mari Kita Bercerai!
56 Bertemu Kembali
57 Tingkah Laku Essa
58 Syarat
59 Cemburu?
60 Kepergian Rachel
61 Sebuah Kehidupan Baru
62 Rencana Alula
63 Rumah Baru Rachel
64 Hilang Kesadaran
65 Melepaskan Aurora
66 De Javu
67 Mengetahui
68 Kau Adalah Jodohku
69 Kedatangan Hans
70 Plasenta Previa
71 Kursi Roda
72 Kedatangan Seseorang
73 Kelahiran Anggota Termuda Keluarga Allen
74 Emrick
75 Akhir yang Bahagia (END)
76 Kisah Kimberly Allen Dimulai
77 Novel Terbaru Author Launching
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Awal Pertemuan
2
Dua orang Pemuda
3
Pergi
4
Kegembiraan Rachel
5
Ospek (Induction Week)
6
Satu Kelompok
7
Kegiatan Ospek
8
Aurora
9
Kekhawatiran
10
Alan Addison
11
Pertandingan
12
Lantai 20
13
Sebuah Fakta
14
Kedatangan
15
Perintah Daniella
16
Bersedia
17
Syarat Pernikahan
18
SAH
19
Taman Kampus
20
Pindah
21
Waffle
22
Hans
23
Kenyataan Pahit
24
Pesta Ulang Tahun Archie
25
Berkunjung
26
Mendengar Semuanya
27
Mencoba Berdamai
28
Berdamai
29
Merayakan Ulang Tahun
30
Semakin Dekat
31
Berkunjung
32
Membuatkan Kue Muffin
33
Terluka
34
Sepatu Boots Cokelat
35
Meminta Izin Ke Sungai Tyne
36
Berpura-pura Sakit
37
Mengikuti Hans dan Rachel
38
Menjemput Pulang
39
Mencari Rachel
40
Kecurigaan Archie
41
Pergi Ke Jepang
42
Onsen
43
Apakah Kau Akan Membenciku?
44
Sweater Couple
45
Ikan Fugu
46
Mari Kita Mulai Dari Awal!
47
Tetap Merahasiakan
48
Membuka Rahasia
49
Mengetahui Kenyataan
50
The Glacier Express
51
Danau St. Moritz
52
Rahasia Kecil yang Terungkap
53
Mengunjungi Rumah Jasper
54
Kabar Kedua Orang Tua Rachel
55
Mari Kita Bercerai!
56
Bertemu Kembali
57
Tingkah Laku Essa
58
Syarat
59
Cemburu?
60
Kepergian Rachel
61
Sebuah Kehidupan Baru
62
Rencana Alula
63
Rumah Baru Rachel
64
Hilang Kesadaran
65
Melepaskan Aurora
66
De Javu
67
Mengetahui
68
Kau Adalah Jodohku
69
Kedatangan Hans
70
Plasenta Previa
71
Kursi Roda
72
Kedatangan Seseorang
73
Kelahiran Anggota Termuda Keluarga Allen
74
Emrick
75
Akhir yang Bahagia (END)
76
Kisah Kimberly Allen Dimulai
77
Novel Terbaru Author Launching

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!