Pertandingan

Rachel berjalan dengan cepat dan mengantarkan minuman ke meja para tamu. Rachel sempat izin untuk tidak masuk kerja. Akan tetapi, bosnya tidak memberikan izin, dikarenakan malam ini di klub akan sangat sibuk karena pesta ulang tahun Alan.

"Silahkan!" Rachel menunduk saat mengantarkan wine ke meja Aurora, Alan dan Jasper.

Semua orang tidak ada yang menyadari kehadiran Rachel Olivia, karena saat itu ia memakai masker dan juga topi dengan tujuan menutup identitasnya.

"Ini pasti si gadis Bulgaria," Jasper menatap Rachel yang dengan cepat berlalu dari meja mereka.

"Bisakah kau melepaskan maskermu?" Daniella menatap kesal adiknya saat mereka di belakang.

"Tidak, kak."

"Bukalah dan tunjukan wajahmu kepada para tamu malam ini! Agar mereka melihat wajahmu. Siapa tahu ada pria kaya terpikat padamu. Lumayan untuk membantu hidupmu sehari-hari," oceh Daniella, kakak dari Rachel yang juga bekerja di klub.

"Tidak. Aku harus mengantarkan pesanan lagi," Rachel pergi dan segera mengantarkan minuman lagi kepada para tamu.

Sementara itu, lagi-lagi hati Jasper merasa terbakar. Seakan ada sesuatu yang menarik jantungnya keluar saat melihat kemesraan Aurora dan juga Alan.

"Honey, makanlah!" Alan menyuapi Aurora dengan sendok miliknya. Dunia seakan milik mereka berdua, Jasper seakan tidak terlihat oleh mereka.

"Ini enak sekali," Auora tersenyum senang.

"Aurora terlihat sangat bahagia dengan Alan," Jasper menceos dalam hatinya.

"Honey, aku ke toilet sebentar!" Alan pergi meninggalkan kursinya. Kini hanya ada Jasper dan Aurora yang diselimuti dengan keheningan.

"Bisakah kita pulang sekarang?" Jasper bersuara pada akhirnya.

"Tidak. Aku masih ingin di sini. Pulanglah terlebih dahulu jika kau ingin pulang!" Aurora meneguk gelasnya yang berisi wine.

"Om Henry akan marah jika kau meminum wine!" Jasper merebut gelas yang berisi wine dari tangan Aurora.

"Aku sudah besar. Kau tidak berhak melarangku!" Aurora merebut kembali wine itu.

"Tunggu sampai aku mengadukanmu kepada tante Beverly jika kau meminum wine!" Jasper menaikan nada bicaranya.

"Hey, J! Kau membentak kekasihku?" Alan berjalan mendekat.

"Aku tidak membentaknya!!!" Jasper berteriak yang membuat semua tamu mengalihkan pandangan matanya ke arah mereka.

"Lalu, mengapa kau merebut wine dari tangan kekasihku?" Alan seolah menikmati wajah emosi dari rivalnya itu.

"Kedua orang tua Aurora tidak akan mengizinkannya meminum wine," Jasper balas menatap Alan dengan nyalang.

"Berhentilah seolah kau paling mengerti dan paling tahu mengenai kekasihku," Alan duduk di kursinya.

"Sudahlah, kita menjadi pusat perhatian sekarang," Aurora melihat ke arah orang-orang yang sedang menatap mereka.

"Jasper dan Alan begitu tergila-gila kepada Aurora. Ya, karena Aurora kan cantik dan juga kaya," batin Rachel saat melihat pertikaian di meja Alan.

"Hey, J ! Mengapa kau sangat kolot sekali!" Alan tertawa.

"Apa maksudmu?" Jasper menatap Alan garang.

"Kau menyuruh kekasihku untuk tidak meminum wine. Aku kira kau sehebat itu," Alan tertawa.

"Aku tidak perlu meladeni kata-katamu. Ayo Aurora kita pulang sebelum orang tuamu pulang dari luar kota!" Jasper berdiri dari duduknya.

"Aku tidak mau pulang," Aurora tidak beranjak dari duduknya.

"Aku bilang ayo kita pulang!" Jasper masih berbicara lembut kepada Aurora.

"Apa hakmu menyuruh kekasihku pulang di hari ulang tahunku?" Alan tersenyum sinis.

"Hey, J ! Kau ingin kekasihku? Aku akan melepaskannya untukmu," Alan duduk di kursinya.

"Apa maksudmu?" Aurora menatap Alan tidak suka.

"Benarkah? Kau akan melepaskannya?" Jasper melunak.

"Aku akan melepaskannya jika kau menang bertanding melawanku," Alan tersenyum licik.

"Maksudmu?"

"Ayo kita minum wine sebanyak mungkin. Jika kau yang paling banyak minum, aku akan melepaskan Aurora untukmu. Tetapi jika aku yang menang, jangan pernah lagi kau mendekati kekasihku!" Ucap Alan dengan serius.

"Honey, kau ini sedang apa?" Aurora tampak tidak terima.

"Aku terima," Jasper langsung menyanggupi.

"Wow sepertinya seru," teman-teman Alan bangkit dari duduk mereka dan mengelilingi meja Alan.

Alan pun menyuruh para waitress klub untuk mengambilkan berbotol-botol wine kepada mereka. Kini botol-botol itu sudah ada di hadapan Jasper dan juga Alan.

"Alan, kau pasti menang!" Seru orang-orang yang menonton.

"Biarkan saja mereka," ujar ayah dari Alan kepada istrinya.

"Jasper, aku tahu kau tidak pernah meminum wine. Jadi, aku yakin kau pasti akan kalah. Tetapi, aku tidak bisa mencegah. Aku juga ingin kau tidak mengganggu hubunganku lagi dengan Alan," ucap Aurora di dalam hatinya.

Waitress segera menuangkan wine ke gelas Jasper dan juga Alan. Alan meneguknya dengan mudah. Sementara Jasper menatap gelas itu dengan tatapan penuh perasaan bersalah.

"Mama, Papa maafkan aku!" Batin Jasper sebelum ia meneguk wine merah di tangannya. Wajahnya masam ketika mencecapi sesuatu yang asing di bibirnya. Akan tetapi, Jasper mulai membiasakan dengan rasa yang menurutnya aneh itu. Untuk selanjutnya, Jasper menuang sendiri wine ke gelasnya.

Alan pun tersenyum kepada Jimmy yang sedang menonton pertandingan itu.

"Ayo ayo, Jasper!!" Teriak sebagian orang yang menyemangati Jasper.

Alan pun tak gentar. Dengan santai, ia menuangkan kembali wine merah itu ke gelasnya. Minum wine adalah hal yang tak sulit untuknya. Alan sudah terbiasa dengan minuman beralkohol.

Tak terasa sudah satu botol wine masing-masing yang mereka minum. Kepala Jasper mulai memutar, bibirnya pun mulai meracau kemana-mana.

"Aurora, sayang! Semangati aku!" Racau Jasper dengan matanya yang agak memerah.

Alan yang sudah kebal dengan minuman beralkohol tersenyum melihat Jasper yang mulai berantakan.

Mereka terus meminum wine itu hingga Jasper pun menelungkupkan wajahnya ke meja.

"Aku rasa kita tahu siapa pemenangnya," Jimmy, sahabat dari Alan maju ke depan.

"Yeaay!!" Seru teman-teman Alan.

"Honey, aku mencintaimu!" Aurora mendekat dan mencium pipi Alan.

"Sekarang tidak akan ada yang mengganggu hubungan kita lagi," Alan tersenyum penuh kemenangan.

"Ayo aku antarkan kau pulang. Hari sudah larut!" Alan menggandeng tangan Aurora.

"Ajak juga Jasper ya?" Aurora mengarahkan pandangannya kepada sahabat kecilnya itu yang kini tengah menelungkupkan wajahnya di meja.

"Aku ingin berdua denganmu. Aku akan menyuruh orang untuk mengantarkannya pulang," Alan menenangkan Aurora.

"Tapi-"

"Sudahlah. Kau jangan khawatir! Aku tidak akan macam-macam dengannya. Ku pastikan besok pagi dia ada di rumah," Alan mengusap lembut pipi Aurora.

"Aku percaya padamu. Kalau begitu, mari kita pulang!" Aurora tersenyum senang.

Alan dan Aurora berjalan bergandengan menuju parkiran klub.

"Honey, ponselku tertinggal. Kau tunggulah di mobil! Aku ambil sebentar ke dalam," Alan merogoh saku celananya yang mengisyaratkan bahwa ponselnya tidak ada di saku.

"Oke, honey."

Alan pun masuk kembali ke dalam klub malam tempat ia merayakan pesta ulang tahunnya. Ia menghampiri Jasper yang masih terduduk.

"Kau tak lebih dari seorang pecundang!" Alan tersenyum penuh dengan tipu daya.

Terpopuler

Comments

@𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺Idha

@𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺Idha

licik bgt si alan 😡😡😡

2022-07-07

0

☠ᵏᵋᶜᶟ𝐌𝐀𝐗&LYLY𝐀⃝🥀ᴼᴺᴼᶠᶠ

☠ᵏᵋᶜᶟ𝐌𝐀𝐗&LYLY𝐀⃝🥀ᴼᴺᴼᶠᶠ

trnyta si Alan licik bgt ya

2022-07-07

2

El'

El'

Alan punya maksud lainkah selain bikin jasper tumbang?

2022-06-25

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Pertemuan
2 Dua orang Pemuda
3 Pergi
4 Kegembiraan Rachel
5 Ospek (Induction Week)
6 Satu Kelompok
7 Kegiatan Ospek
8 Aurora
9 Kekhawatiran
10 Alan Addison
11 Pertandingan
12 Lantai 20
13 Sebuah Fakta
14 Kedatangan
15 Perintah Daniella
16 Bersedia
17 Syarat Pernikahan
18 SAH
19 Taman Kampus
20 Pindah
21 Waffle
22 Hans
23 Kenyataan Pahit
24 Pesta Ulang Tahun Archie
25 Berkunjung
26 Mendengar Semuanya
27 Mencoba Berdamai
28 Berdamai
29 Merayakan Ulang Tahun
30 Semakin Dekat
31 Berkunjung
32 Membuatkan Kue Muffin
33 Terluka
34 Sepatu Boots Cokelat
35 Meminta Izin Ke Sungai Tyne
36 Berpura-pura Sakit
37 Mengikuti Hans dan Rachel
38 Menjemput Pulang
39 Mencari Rachel
40 Kecurigaan Archie
41 Pergi Ke Jepang
42 Onsen
43 Apakah Kau Akan Membenciku?
44 Sweater Couple
45 Ikan Fugu
46 Mari Kita Mulai Dari Awal!
47 Tetap Merahasiakan
48 Membuka Rahasia
49 Mengetahui Kenyataan
50 The Glacier Express
51 Danau St. Moritz
52 Rahasia Kecil yang Terungkap
53 Mengunjungi Rumah Jasper
54 Kabar Kedua Orang Tua Rachel
55 Mari Kita Bercerai!
56 Bertemu Kembali
57 Tingkah Laku Essa
58 Syarat
59 Cemburu?
60 Kepergian Rachel
61 Sebuah Kehidupan Baru
62 Rencana Alula
63 Rumah Baru Rachel
64 Hilang Kesadaran
65 Melepaskan Aurora
66 De Javu
67 Mengetahui
68 Kau Adalah Jodohku
69 Kedatangan Hans
70 Plasenta Previa
71 Kursi Roda
72 Kedatangan Seseorang
73 Kelahiran Anggota Termuda Keluarga Allen
74 Emrick
75 Akhir yang Bahagia (END)
76 Kisah Kimberly Allen Dimulai
77 Novel Terbaru Author Launching
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Awal Pertemuan
2
Dua orang Pemuda
3
Pergi
4
Kegembiraan Rachel
5
Ospek (Induction Week)
6
Satu Kelompok
7
Kegiatan Ospek
8
Aurora
9
Kekhawatiran
10
Alan Addison
11
Pertandingan
12
Lantai 20
13
Sebuah Fakta
14
Kedatangan
15
Perintah Daniella
16
Bersedia
17
Syarat Pernikahan
18
SAH
19
Taman Kampus
20
Pindah
21
Waffle
22
Hans
23
Kenyataan Pahit
24
Pesta Ulang Tahun Archie
25
Berkunjung
26
Mendengar Semuanya
27
Mencoba Berdamai
28
Berdamai
29
Merayakan Ulang Tahun
30
Semakin Dekat
31
Berkunjung
32
Membuatkan Kue Muffin
33
Terluka
34
Sepatu Boots Cokelat
35
Meminta Izin Ke Sungai Tyne
36
Berpura-pura Sakit
37
Mengikuti Hans dan Rachel
38
Menjemput Pulang
39
Mencari Rachel
40
Kecurigaan Archie
41
Pergi Ke Jepang
42
Onsen
43
Apakah Kau Akan Membenciku?
44
Sweater Couple
45
Ikan Fugu
46
Mari Kita Mulai Dari Awal!
47
Tetap Merahasiakan
48
Membuka Rahasia
49
Mengetahui Kenyataan
50
The Glacier Express
51
Danau St. Moritz
52
Rahasia Kecil yang Terungkap
53
Mengunjungi Rumah Jasper
54
Kabar Kedua Orang Tua Rachel
55
Mari Kita Bercerai!
56
Bertemu Kembali
57
Tingkah Laku Essa
58
Syarat
59
Cemburu?
60
Kepergian Rachel
61
Sebuah Kehidupan Baru
62
Rencana Alula
63
Rumah Baru Rachel
64
Hilang Kesadaran
65
Melepaskan Aurora
66
De Javu
67
Mengetahui
68
Kau Adalah Jodohku
69
Kedatangan Hans
70
Plasenta Previa
71
Kursi Roda
72
Kedatangan Seseorang
73
Kelahiran Anggota Termuda Keluarga Allen
74
Emrick
75
Akhir yang Bahagia (END)
76
Kisah Kimberly Allen Dimulai
77
Novel Terbaru Author Launching

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!