Aurora

Aurora berjalan menuju mobilnya yang terparkir di parkiran kampus. Derap langkahnya diikuti dengan langkah seorang pemuda yang sedari tadi memanggil namanya.

"Aurora, tunggu!" Teriak Jasper saat Aurora melengos pergi dari hadapannya.

"Ada apa lagi?" Aurora berdecak pelan melihat Jasper yang seolah tidak gentar mendekatinya.

"Ayo kita pulang bersama!" Jasper tersenyum menatap wajah Aurora.

Setelah berperang dengan diri dan batinnya, Jasper bertekad untuk kembali mengejar cinta Aurora. Ya, seperti yang diketahui, Jasper berlibur ke negara Bulgaria adalah untuk melupakan Aurora. Tetapi pemuda itu tidak pernah bisa melupakan cinta pertamanya. Maka dari itu, ia bertekad untuk meluluhkan hati teman semasa kecilnya itu.

"Kau bisa pulang terlebih dahulu!"

"Ayolah, rumah kita kan dekat. Kita harus sering pulang bersama, apalagi sekarang kita teman satu kelas."

Seperti diketahui, Rumah Jasper dan Aurora amatlah dekat. Rumah mereka bersisian di sebuah perumahan mewah yang begitu terkenal di United Kingdom sebagai hunian kelas atas.

"Jasper, tolong berhenti!" Aurora menyibak rambutnya yang terkena angin.

"Tolong berhenti mendekatiku lagi. Kita hanya sahabat dan tak akan pernah lebih. Bukankah begitu?" Sambungnya.

"Tak bisakah kau belajar menyukaiku?" Jasper tidak mau menyerah.

"Aku sudah mempunyai kekasih. Kau tahu itu kan?"

"Lalu? Statusmu dengannya baru sepasang kekasih. Belum menikah. Jika kau sudah menikah, baru aku akan berhenti mendekatimu," Jasper maju selangkah mendekati Aurora.

"Aku tidak akan pernah menyukaimu. Kita hanya sahabat. Akan aneh rasanya bila kita mempunyai hubungan lebih dari seorang sahabat."

"Tapi kedua orang tuamu menginginkanku menjadi menantunya," Jasper berkata dengan penuh percaya diri. Pasalnya orang tuanya dan orang tua Aurora begitu bersahabat erat.

"Tapi-"

Ucapan Aurora terhenti ketika suara notifikasi pesan masuk di ponsel mereka.

"Lihatlah! Mommy mu menyuruhku untuk mengantarkan kau pulang," Jasper kegirangan saat membaca pesan dari ibu Aurora yang bernama Beverly.

"Aku bisa pulang sendiri," Aurora mendelik kesal.

"Jika kau tidak pulang bersama Jasper, mommy tidak akan memberikan uang sakumu bulan ini. Pulanglah dengannya! Nanti mommy akan menyuruh orang untuk mengambil mobilmu," bunyi pesan dari Beverly kepada Aurora.

"Mommy kau begitu menyebalkan!" Aurora menggerutu.

"Sudahlah, kau membuang waktu. Ayo kita pulang!" Jasper menarik tangan Aurora untuk berjalan menuju mobilnya.

"Aku bisa jalan sendiri," Aurora mengibaskan tangan Jasper dari lengannya.

Jasper pun tersenyum senang karena keinginannya untuk pulang bersama gadis pujaan hatinya akhirnya terkabul.

"Hey, ini bukan jalan ke perumahan kita!" Protes Aurora saat mobil Jasper melaju menjauhi perumahan tempat mereka tinggal.

"Aku ingin makan dulu. Kau lihat kan tadi aku tidak makan apapun? Temani ya sebentar, nanti kita pulang?" Sesekali Jasper menoleh ke arah gadis yang selalu ada di mimpi-mimpinya.

"Baiklah," Aurora pun menyetujui karena ia teringat jika Jasper tidak makan saat mendapatkan kotak bekal makanan milik Rachel.

"Terima kasih," Jasper mengelus rambut Aurora lembut.

"Oh iya, sepertinya Rachel berbeda dengan mahasiswa kebanyakan," Aurora memulai pembicaraan.

"Berbeda? Maksudmu?" Jasper tampak tidak mengerti.

"Ku dengar dia berasal dari Bulgaria. Kau tahu? Saat aku pertama bertemu dengannya, ku pikir aksen bahasa Inggrisnya sedikit aneh."

"Lalu?" Jasper tampak tidak tertarik dengan obrolannya kali ini. Semenjak kejadian tadi siang di kampus, Jasper semakin tidak tertarik dengan Rachel. Baginya Rachel bukanlah siapa-siapa.

"Ku rasa dia berasal dari keluarga yang tidak mampu. Kau lihat baju di balik almamaternya? Terlihat sangat usang dan jadul. Tapi mengapa dia masuk ke universitas kita? Apakah dia mendapatkan beasiswa?" Aurora menebak-nebak.

"Mungkin dia jual diri," Jasper tertawa.

"Hey, mengapa bicaramu seperti itu?" Aurora menepuk bahu Jasper.

"Ya dia kan bekerja di-" Jasper menggantung kata-katanya.

"Di mana?" Aurora tampak sangat penasaran.

"Aku ti-tidak tahu. Aku dengar dia bekerja," Jasper menjawab dengan terbata.

"Kira-kira dia bekerja di mana ya? Pantas saja ketika diskusi, Rachel sangat berapi-api. Ternyata dia seorang pekerja juga," Aurora menerawang.

"Sudahlah. Jangan membahasnya lagi!"

"Sepertinya kau sangat tidak suka dengan Rachel," Aurora tertawa melihat wajah Jasper yang ditekuk.

Jasper pun menghentikan mobilnya di sisi jalanan yang lengang. Jasper melepaskan safety belt miliknya. Ia menatap Aurora dan mencondongkan tubuhnya.

"Bagaimana bila kita membahas mengenai hubungan kita?" Jasper menyentuh bibir Aurora yang berwarna pink alami itu.

"Aku hanya tertarik bila kita membahas itu," Jasper semakin mencondongkan tubuhnya ke arah Aurora.

"Kau ini apa-apaan!" Aurora mendorong tubuh Jasper menjauh.

"Berapa ratus kali aku harus memberi tahumu. Aku sudah memiliki kekasih. Kekasihku Alan Addison," Aurora menyebutkan nama kekasihnya dengan lengkap.

"Kalau begitu, aku akan merebutmu dari Alan," Jasper tersenyum menggoda dan kemudian ia pun mulai mengemudikan mobilnya lagi.

"Mengapa dia sangat gigih ingin mendapatkanku?" Aurora menatap Jasper yang fokus melihat jalanan dengan wajah yang berseri-seri.

****

Matahari sudah mulai terbenam saat Jasper dan Aurora keluar dari restoran. Malam pun tiba. Angin berhembus dengan sangat kencang menandakan musim gugur akan segera datang.

"Pakailah mantelku!" Jasper mengambil mantel yang biasa ia simpan di dalam mobil dan memakaikannya di tubuh Aurora.

"Kau harus selalu hangat," Jasper mengambil telapak tangan Aurora dan meniup-niupnya dengan tujuan untuk menghangatkan telapak tangan gadis itu.

"Sudahlah. Ayo kita pulang!" Aurora menarik tangannya, ia pun langsung masuk ke dalam mobil.

"Aku semakin tertantang untuk mendapatkannya," Jasper bergumam sembari terus tersenyum. Baginya yang membahagiakan adalah selalu di dekat Aurora.

Jika Jasper dan Aurora baru saja menyantap hidangan super mahal di restoran ternama, lain halnya dengan Rachel. Malam tiba, artinya Rachel harus segera berangkat bekerja mencari pundi-pundi Poundsterling ke klub. Rachel mulai bersiap. Ia memakaikan seragam mini di tubuh kecilnya. Tak lupa, Rachel membawa bekal dan minum dari rumah agar ia bisa berhemat.

"Teman-teman tidak boleh tahu aku bekerja di klub," Rachel menatap pantulan wajahnya di cermin yang sudah ia bubuhi make up tipis.

Rachel mengambil tas kerjanya, ia mulai berjalan kaki untuk sampai di klub yang tak jauh dari rumah sewaannya. Rachel pun menggosok gosokan tangannya. Pasalnya Rachel tidak membawa mantel karena tidak menyangka udara akan sangat dingin malam ini.

Rachel semakin kedinginan, ia mempercepat langkahnya agar bisa segera sampai. Saat ia hendak menyebrang, tak ia sangka, sebuah mobil memepetnya hingga Rachel terjatuh.

"Aww!" Rachel memegangi tangannya yang sedikit terluka.

"Sepertinya kita menabrak seseorang," seru seseorang yang terdengar di telinga Rachel.

Rachel pun segera berdiri untuk melihat siapa pengemudi mobil. Matanya terbelalak saat melihat Aurora dan Jasper teman sekampusnya ada di dalam mobil itu.

Terpopuler

Comments

Arik Purwaningsih

Arik Purwaningsih

waduh bahaya kalau ketahuan

2023-07-12

0

Dennyanto Suryadi Siregar

Dennyanto Suryadi Siregar

lanjutan novel yg mn ini thor?

2022-11-24

0

✰͜͡𑜎⃠💯»

✰͜͡𑜎⃠💯»

Aurora memang Cantik,tp blm tentu bisa seperti Rachel gimana sulit mencari pekerjaan

Jesper kamu jahatnya bilang Rachel jual diri, Rachel emang kerja di klab malam,blm tentu itu benar adanya

2022-07-09

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Pertemuan
2 Dua orang Pemuda
3 Pergi
4 Kegembiraan Rachel
5 Ospek (Induction Week)
6 Satu Kelompok
7 Kegiatan Ospek
8 Aurora
9 Kekhawatiran
10 Alan Addison
11 Pertandingan
12 Lantai 20
13 Sebuah Fakta
14 Kedatangan
15 Perintah Daniella
16 Bersedia
17 Syarat Pernikahan
18 SAH
19 Taman Kampus
20 Pindah
21 Waffle
22 Hans
23 Kenyataan Pahit
24 Pesta Ulang Tahun Archie
25 Berkunjung
26 Mendengar Semuanya
27 Mencoba Berdamai
28 Berdamai
29 Merayakan Ulang Tahun
30 Semakin Dekat
31 Berkunjung
32 Membuatkan Kue Muffin
33 Terluka
34 Sepatu Boots Cokelat
35 Meminta Izin Ke Sungai Tyne
36 Berpura-pura Sakit
37 Mengikuti Hans dan Rachel
38 Menjemput Pulang
39 Mencari Rachel
40 Kecurigaan Archie
41 Pergi Ke Jepang
42 Onsen
43 Apakah Kau Akan Membenciku?
44 Sweater Couple
45 Ikan Fugu
46 Mari Kita Mulai Dari Awal!
47 Tetap Merahasiakan
48 Membuka Rahasia
49 Mengetahui Kenyataan
50 The Glacier Express
51 Danau St. Moritz
52 Rahasia Kecil yang Terungkap
53 Mengunjungi Rumah Jasper
54 Kabar Kedua Orang Tua Rachel
55 Mari Kita Bercerai!
56 Bertemu Kembali
57 Tingkah Laku Essa
58 Syarat
59 Cemburu?
60 Kepergian Rachel
61 Sebuah Kehidupan Baru
62 Rencana Alula
63 Rumah Baru Rachel
64 Hilang Kesadaran
65 Melepaskan Aurora
66 De Javu
67 Mengetahui
68 Kau Adalah Jodohku
69 Kedatangan Hans
70 Plasenta Previa
71 Kursi Roda
72 Kedatangan Seseorang
73 Kelahiran Anggota Termuda Keluarga Allen
74 Emrick
75 Akhir yang Bahagia (END)
76 Kisah Kimberly Allen Dimulai
77 Novel Terbaru Author Launching
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Awal Pertemuan
2
Dua orang Pemuda
3
Pergi
4
Kegembiraan Rachel
5
Ospek (Induction Week)
6
Satu Kelompok
7
Kegiatan Ospek
8
Aurora
9
Kekhawatiran
10
Alan Addison
11
Pertandingan
12
Lantai 20
13
Sebuah Fakta
14
Kedatangan
15
Perintah Daniella
16
Bersedia
17
Syarat Pernikahan
18
SAH
19
Taman Kampus
20
Pindah
21
Waffle
22
Hans
23
Kenyataan Pahit
24
Pesta Ulang Tahun Archie
25
Berkunjung
26
Mendengar Semuanya
27
Mencoba Berdamai
28
Berdamai
29
Merayakan Ulang Tahun
30
Semakin Dekat
31
Berkunjung
32
Membuatkan Kue Muffin
33
Terluka
34
Sepatu Boots Cokelat
35
Meminta Izin Ke Sungai Tyne
36
Berpura-pura Sakit
37
Mengikuti Hans dan Rachel
38
Menjemput Pulang
39
Mencari Rachel
40
Kecurigaan Archie
41
Pergi Ke Jepang
42
Onsen
43
Apakah Kau Akan Membenciku?
44
Sweater Couple
45
Ikan Fugu
46
Mari Kita Mulai Dari Awal!
47
Tetap Merahasiakan
48
Membuka Rahasia
49
Mengetahui Kenyataan
50
The Glacier Express
51
Danau St. Moritz
52
Rahasia Kecil yang Terungkap
53
Mengunjungi Rumah Jasper
54
Kabar Kedua Orang Tua Rachel
55
Mari Kita Bercerai!
56
Bertemu Kembali
57
Tingkah Laku Essa
58
Syarat
59
Cemburu?
60
Kepergian Rachel
61
Sebuah Kehidupan Baru
62
Rencana Alula
63
Rumah Baru Rachel
64
Hilang Kesadaran
65
Melepaskan Aurora
66
De Javu
67
Mengetahui
68
Kau Adalah Jodohku
69
Kedatangan Hans
70
Plasenta Previa
71
Kursi Roda
72
Kedatangan Seseorang
73
Kelahiran Anggota Termuda Keluarga Allen
74
Emrick
75
Akhir yang Bahagia (END)
76
Kisah Kimberly Allen Dimulai
77
Novel Terbaru Author Launching

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!