Seluruh mahasiswa baru yang sudah diterima untuk 7 hari ke depan akan menjalani minggu Ospek atau di Inggris terkenal dengan sebutan Induction Week.
Pada minggu ini, mahasiswa baru akan belajar beradaptasi dan juga mencintai almamater kampusnya.
Rachel Olivia tersenyum melihat pamplet warna warni berisi ucapan selamat datang yang terpasang di gerbang pintu masuk kampus.
"Aku tidak percaya ini," Rachel menitikan air matanya. Ia tidak percaya keberuntungan berpihak padanya.
Rachel berjalan cepat untuk masuk ke area kampus. Karena rasa tidak sabar untuk melihat kampusnya, Rachel jadi tidak memperhatikan kendaraan dan orang-orang yang berlalu lalang di depan matanya.
"Tiiiidddddd!!!!!" Suara klakson mobil terdengar nyaring di teling Rachel. Semua orang yang ada di sana pun menujukan perhatiannya ke arah Rachel. Pasalnya, Rachel baru saja akan tertabrak oleh sebuah mobil.
"Kalau tidak bisa menyetir jangan menyetir!" Gerutu Rachel kesal sembari memegangi dadanya.
Pintu pengemudi mobil terbuka. Seorang pemuda keluar dari mobil berwarna abu-abu itu. Rupanya ia jug seorang mahasiswa baru sama seperti Rachel.
"Kau tahu kan ini area kampus dan pasti banyak mahasiswa berlalu lalang?" Pemuda itu berkata dengan datar.
"Kau?" Rachel menunjuk wajah pemuda itu.
"Sepertinya aku pernah melihatmu," pemuda itu tampak mengumpulkan puzzle ingatannya.
"Aku gadis yang kau tolong saat di negara Bulgaria!" Rachel memekik senang. Ia begitu tidak menyangka bertemu dengan pemuda yang sudah menolongnya.
"Oh kau? Yang dijajakan oleh ayahmu di negara Bulgaria itu?" Jawab Jasper dengan entengnya.
"Iya. Aku selamat karenamu. Kau kuliah juga di sini?" Rachel terus menunjukan senyum sumringahnya.
"Maksudmu kau kuliah di sini juga?" Jasper menaikan alisnya.
Rachel pun mengangguk dengan cepat.
"Jadi, kau bersekongkol dengan ibu dan ayahmu? Jasper tampak mengira-ngira.
"Maksudmu?"
"Kau berpura pura seolah dijual agar kau mendapatkan uang untuk kuliah di negara lain?" Jasper menuduh.
Senyum di wajah Rachel pun menyurut saat mendengar tuduhan tak berdasar dari Jasper.
"Kau ingin mendapatkan uang untuk kuliah di sini? Lalu, kau meminta untuk dijual di pasar pengantin?" Tuduh Jasper kembali.
"Mengapa kau menuduhku seperti itu? Sudah jelas aku tidak mau dijual oleh ayah dan ibuku," Kening Rachel berkerut.
"Sudahlah tidak penting mengobrol dengan orang sepertimu!" Jasper masuk kembali ke dalam mobilnya dan masuk ke area parkir kampus.
"Kenapa dengan dia? Apakah karena hari ini hari senin? Jadi mood orang-orang begitu buruk?" Rachel menggaruk rambutnya yang tidak gatal. Gadis itu pun berjalan kembali ke area kampus untuk mengikuti ospek hari ini.
Rachel memilih jurusan bussines and management. Tema ospek hari ini adalah tour keliling kampus. Ia pun berkumpul dengan sesama mahasiswa baru lainnya. Mata Rachel menangkap dua pemuda yang sedang asik mendengarkan arahan dari senior untuk tour kampus hari ini.
"Itu pemuda yang menolongku saat di Bulgaria, dan yang disebelahnya bukankah temannya yang ikut ke pasar pengantin?" Rachel menyipitkan matanya memperhatikan dua pemuda yang tengah berbisik-bisik.
"Bukankah itu gadis yang kau tolong?" Archie menatap Rachel yang sedang fokus menulis arahan dari senior mengenai denah-denah kampus.
"Iya," Jasper mendelik ke arah Rachel.
"Mengapa dia ada di sini? Dan tunggu! Dia mahasiswa di sini juga?" Archie bertanya dengan terkejut.
"Iya."
"Hey, mengapa wajahmu kesal? Apa kau memikirkan apa yang ku pikirkan?" Archie menatap sahabatnya itu.
"Dia pura pura dijual di pasar pengantin agar mendapatkan uang untuk kuliah di negara ini. Bukankah begitu?" Jasper asal menebak.
"Aku juga memikirkan hal itu karena yang aku lihat sepertinya keluarganya berasal dari golongan kurang mampu di Bulgaria."
"Ya. Berarti aku ditipu?" Raut wajah Jasper tampak kesal.
Archie pun hanya mengangkat bahunya sebagai akhir jawabannya karena tour kampus segera dimulai.
"Hey, Jasper?" Sapa Rachel kepada Jasper yang ia ketahui satu jurusan dengannya. Rachel mengetahui nama pemuda itu saat sesi perkenalan sebelum Ospek dilaksanakan.
"Ya?" Jawabnya dingin.
"Suka atau tidak suka, kau adalah orang yang pernah menolongku. Maka, aku ucapkan terima kasih untukmu," Rachel berujar dengan tulus.
"Mengenai uang yang kau bayarkan kepada orang tuaku untuk membeliku, aku akan mengembalikannya. Tetapi tidak sekarang," Rachel melanjutkan.
"Lupakan!" Jasper menjauh dari Rachel.
***
Malam harinya, Jasper dan Archie datang ke sebuah klub malam untuk memenuhi undangan pesta ulang tahun dari teman SMAnya.
Tampak klub terbesar di Digbeth itu dipenuhi oleh tamu undangan.
"Mengapa harus di tempat seperti ini untuk merayakan ulang tahun?" Jasper tampak tidak nyaman dengan tempat pesta itu. Orang tua Jasper dan Archie memang tidak pernah memperbolehkan mereka untuk mencicipi dunia malam, terlebih mereka baru saja lulus SMA.
"Entahlah," jawab Archie singkat.
"Hey, nikmati pestanya! Akan ada banyak wanita cantik yang menuangkan wine di gelas kalian!" Seru Danny. Ia adalah orang yang berulang tahun malam ini.
Tampak banyak gadis yang siap untuk menuangkan wine di gelas para pemuda yang datang.
"Mari ku tuangkan wine untukmu, Tuan!" Lirih seorang gadis di sisi Jasper dengan menenteng botol wine di tangannya.
"Aku tidak minum wine," tolak Jasper.
"Sedikit saja tidak?" Tawar gadis itu lagi. Jika tidak berhasil menghabiskan wine di botol, tentu gadis itu tidak akan mendapatkan tip.
"Tidak!" Tolak Jasper sambil dengan menoleh ke arah gadis yang berdiri di sebelahnya.
"Kau?" Tanya mereka bersamaan saat melihat wajah masing-masing.
"Jasper?" Kaget Rachel ketika tahu pemuda yang ia tawari wine adalah Jasper, pemuda yang pernah menolongnya sekaligus teman kampusnya.
"Sedang apa kau di sini?" Jasper menilik pakaian yang dikenakan Rachel. Tampak sedikit mini dan ketat.
"Aku bekerja di sini," balas Rachel tanpa ragu. Akan tetapi, terbesit perasaan takut di hati Rachel. Rachel takut jika Jasper mengatakan kepada teman kampusnya yang lain, jika ia bekerja di sebuah klub malam.
"Nona, temani aku malam ini!" Danny, teman dari Jasper merangkul bahu Rachel.
"Maaf, tuan!" Rachel melepaskan tangan danny dari bahunya.
"Aku tunggu pesta ini selesai ya?" Danny mengerlingkan matanya dengan nakal.
"Jasper, aku duluan yang akan ditemani oleh dia!" Danny memberi peringatan kepada Jasper. Ia kira Jasper tertarik dengan Rachel. Setelah itu, Danny pun pergi ke arah teman-temannya yang lain.
"Apakah kau wanita seperti itu?" Jasper menyelidik.
"Apakah kau wanita bayaran?" Tanya Jasper lagi.
"Bukan, aku bekerja di sini," jawab Rachel cepat. Ia tidak ingin disangka sebagai wanita panggilan oleh teman kampusnya.
"Jadi, apakah kau wanita yang sering dibayar untuk menemani pria?" Jasper memperjelas pertanyaannya.
"Bukan," Rachel menganggukan kepalanya. (Di Bulgaria, menggelengkan kepala berarti ya dan mengangguk berarti tidak).
Hallo hallo, ini novel baru author ya. Kenapa author buat novel baru? Karena author rombak sedikit ceritanya ya biar vibesnya tidak seperti novel Alula dan Kai yang anak sekolahan. Jasper dan Rachel ini anak kuliahan ya. Dan untuk judulnya kenapa seram? Karena agar anti mainstream aja ya 🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Arik Purwaningsih
iya kok kebalik ya , q jga baru tahu
2023-07-12
0
🍾⃝ͩᴢᷞᴜᷰɴᷡɪᷧᴀకꫝ 🎸🎻ଓε🅠🅛⒋ⷨ͢⚤
kebalik ya baru tau aku
2022-07-07
0
🦈Bung𝖆ᵇᵃˢᵉ
kalau jodoh emang gak kemana
2022-07-07
0