1 bulan kemudian
Pukul empat pagi, Daniella membuka pintu. Ia sudah hafal betul siapa yang pulang dini hari seperti ini.
"Aku pulang," Rachel memaksakan senyumnya saat melihat Daniella membuka pintu dengan selimut hangat yang melingkar di badannya.
"Kakak masih demam?" Rachel menyentuh kening kakak satu-satunya itu.
"Sudah tidak," Daniella berjalan terlebih dulu dan meninggalkan Rachel di pintu. Rachel pun segera menutup pintu dan menguncinya.
"Bagaimana pekerjaanmu hari ini?" Daniella berbasa-basi. Hari ini Daniella memang tidak berangkat bekerja karena tubuhnya sedang tidak sehat.
"Seperti biasa," Rachel menyembunyikan wajahnya dan langsung masuk ke dalam kamarnya.
Rachel mengganti baju kerjanya dengan piyama. Saatnya ia beristirahat dari lelahnya pekerjaan yang menderanya.
"Walau aku bekerja di klub, tapi aku bukan gadis murahan," Rachel tersenyum getir saat mengingat ia baru saja di goda oleh beberapa pria saat di klub. Tak hanya godaan, Rachel pun sudah sangat sering di cap sebagai gadis murahan oleh orang orang yang mengenalnya. Rachel di cap seperti itu tak lain dan tak bukan karena pekerjaannya di klub.
Setetes cairan bening pun meluncur dari mata Rachel. Bekerja di sebuah klub dan dunia malam bukanlah keinginannya. Akan tetapi, dengan berat hati Rachel harus menjalaninya karena sudah tidak ada pilihan lagi untuknya.
"Sudahlah, mengapa aku harus menangis?" Rachel membaringkan tubuhnya di atas kasur yang sudah usang.
"Chel?" Panggil Daniella yang langsung masuk ke dalam kamar adiknya.
"Kakak?" Rachel menghapus sisa air mata yang masih ada di pipinya.
"Kau menangis?" Daniella menyipitkan matanya.
"Tidak. Ini keringat. Udaranya begitu panas," Rachel mengibas-ngibaskan kedua tangannya.
"Sudahlah tidak perlu berbohong kepada kakakmu. Ada masalah di klub?" Daniella duduk di tepian kasur adiknya.
"Tidak ada," Rachel berbohong.
"Kau dicap wanita murahan kan?" Daniella menebak.
"Kakak tahu dari mana?" Rachel merasa heran karena tebakan Daniella tepat sasaran.
"Ya itulah resikonya bila bekerja di tempat hiburan malam."
"Kakak mengalami juga?" Rachel menebak. Daniella pun mengangguk.
"Kakak sudah tidak asing dengan cemoohan, hinaan, godaan dari orang-orang yang datang ke klub. Kau tahu? Menurutku lebih baik bekerja di klub dari pada harus menikah dengan pria tua," Daniella menatap lekat adiknya.
"Kau tidak boleh bersedih atas hinaan orang-orang terhadapmu. Kau bekerja sudah lebih dari sebulan dan kau tidak pernah macam-macam dengan para pria yang datang ke klub," hibur Daniella.
"Bukankah kau ingin kuliahi? Anggaplah ini jalan berliku yang harus kau ambil," lanjutnya.
"Kakak benar. Aku tidak boleh bersedih. Lagi pula hidupku sudah keras sebelum ini," Rachel tersenyum getir.
"Kakak tahu kau gadis kuat. Oh iya, kakak punya sesuatu untukmu," Daniella membuka ponsel pintar miliknya.
"Apa kak?" Rachel tampak ingin tahu.
"Bacalah!" Daniella memberikan ponsel miliknya dan Daniella pun berlalu dari kamar adiknya.
Rachel membaca kata demi kata di ponsel Daniella. Rupanya itu adalah pengumuman mengenai hasil masuk universitas Birmingham. Rachel menilik kata demi kata di email resmi yang dikirimkan oleh pihak kampus.
"Aku diterima di Universitas terbaik di kota ini? Dan aku mendapatkan beasiswa?" Mata Rachel berbinar ketika ia mendapatkan pemberitahuan jika dirinya diterima di salah satu universitas bergengsi di negara dengan sistem pemerintahan kerajaan itu. Tak hanya diterima, Rachel pun mendapatkan beasiswa dari kedutaan Bulgaria yang ada di negara Inggris.
"Kakaak!!!!" Rachel meloncat kegirangan. Ia pun menyusul kakaknya yang sudah melenggang pergi menuju kamarnya.
"Kak?" Rachel berhambur dan memeluk Daniella yang akan tertidur kembali.
"Apa?" Jawab Daniella dengan cuek.
"Aku lulus tes masuk perguruan tinggi dan aku mendapatkan beasiswa untuk kuliah?" Rachel mengguncang tubuh Daniella.
"Iya. Sudah aku mau tidur," Daniella melepaskan tangan Rachel dan membaringkan tubuhnya di kasur.
"Kakak, jelaskan dulu mengapa bisa aku mendapatkan beasiswa!" Rachel menarik-narik tangan kakak perempuannya itu.
"Besok saja aku jelaskan," Daniella memejamkan matanya.
"Tapi aku ingin sekarang," Rachel merengek.
"Kau ingat saat aku memaksamu untuk ikut tes masuk perguruan tinggi?" Daniella mendudukan dirinya.
"Iya. Tapi saat itu aku sudah putus harapan kak," Rachel mengingat ngingat saat dia mengikuti tes masuk perguruan tinggi. Rachel pun tidak banyak berharap, setelah tes itu Rachel tidak memikirkan apakah ia diterima atau tidak.
"Padahal aku tidak memikirkan hasilnya kak. Aku sudah putus asa dengan biaya yang harus ada," Rachel mengingat keputus asaannya kala itu.
"Lalu mengapa tiba-tiba aku bisa mendapatkan beasiswa? Padahal aku tidak mendaftar beasiswa apapun, karena akan cukup sulit untukku mendapatkan beasiswa di negara ini," lanjutnya.
"Aku menyuruh sahabatku yang ada di Bulgaria untuk mengurus segala dokumen milikmu. Lalu, sahabatku mengirimkan dokumen-dokumenmu ke negara ini. Dan aku melihat nilai-nilaimu sangat memuaskan, maka dari itu aku meminta dan mengajukan beasiswa dari kedutaan negara kita," jelas Daniella.
"Kau melakukan itu untukku?" Mata Rachel berkaca-kaca. Ia sungguh tidak menyangka jika kakak yang ia kenal dingin itu melakukan hal yang berarti baginya.
"Ya, karena aku tahu kau tidak akan pernah bisa mengumpulkan uang untuk kuliah. Gaji di klub hanya cukup untuk membiayai hidup kita sehari-hari."
"Kakak, kau memang kakakku yang terbaik," Rachel memeluk tubuh Daniella. Air matanya rembes seketika.
Saat datang ke kota Birmingham, Inggris Rachel memang selalu mencari referensi universitas yang cocok dengannya. Dan hatinya begitu tertarik untuk masuk ke salah satu universitas yang sangat prestesius se Inggris raya.
"Sudah, aku ingin tidur. Keluarlah!" Usir Daniella kepada adiknya.
"Kak, terima-"
"Keluarlah. Aku ingin istirahat!" Potong Daniella.
"Baiklah. Aku mencintamu!" Ucap Rachel kepada Daniella. Rachel pun berlalu dari kamar saudari perempuannya itu.
"Aku juga mencintaimu. Aku akan memastikan kau mendapatkan kehidupan yang layak di kota ini," bisik Daniella sebelum ia pergi ke alam mimpinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
jihan silvia
what a lovely sista
2023-03-28
0
Andariya 💖
oh..ternyata Daniella ini baik juga dgn adiknya
2022-10-01
0
✰ᴘᷱuͣᴛᷤʀͣɪᷨɴͥᴀ
untungnya masih ada kakaknya yg pengertian
2022-07-29
1