6 bulan kemudian..
Rachel baru saja menuntaskan semester ganjilnya. Selama 6 bulan perkuliahan, Rachel melalui semuanya dengan baik. Dengan kerja kerasnya, Rachel bisa mendapatkan IPK yang memuaskan. Dan satu hal yang pasti, Semua teman-temannya tak ada yang mengetahui mengenai pekerjaannya, kecuali Jasper dan juga Archie.
Di sisi lain, Jasper semakin terang-terangan mengejar Aurora. Jasper selalu menghiraukan ancaman dari Alan, kekasih dari Aurora yang selalu membuat perhitungan dengannya.
Jasper selalu meminta bantuan dari Beverly dan Henry agar Aurora mau pergi dengannya dan itulah yang membuat Alan Addison semakin jengah.
"Sudah ku bilang berapa kali, Aurora kekasihku," Alan mencegat Jasper yang akan masuk ke dalam kelas. Alan sendiri adalah mahasiswa satu universitas dengan Jasper, Aurora dan juga Rachel. Akan tetapi, Alan tidak satu jurusan dengan mereka.
"Ya aku tahu. Lalu?" Jasper menjawab dengan wajah tanpa dosanya.
"Jauhi dia!" Alan menatap Jasper dengan berang.
"Kalau aku tidak mau?" Jasper tersenyum kecil.
"Kurang ajar!" Alan mencengkram kerah kemeja Jasper.
"Kau ingin memukulku? Pukulah!" Jasper mendekatkan pipinya.
Alan sudah sangat sering menantang Jasper. Ia menantang Jasper berkuda, balap mobil dan bermain rugby dengan harapan pemuda jangkung itu kalah. Akan tetapi, Jasper selalu saja menang darinya.
"Sudah, Lan. Ini area kampus. Kau ingin di keluarkan?" Teman Alan yang bernama Jimmy menarik tangan pemuda yang tengah emosi itu.
"Kau tidak akan pernah menang melawanku!" Jasper tersenyum penuh kemenangan dan segera meninggalkan Alan dan Jimmy.
Di saat Jasper akan masuk ke dalam kelas, ia bertabrakan dengan Rachel yang juga akan masuk ke dalam kelas.
"Kau lagi! Minggirlah!" Ucap Jasper dengan ketus.
Rachel pun mengalah dan membiarkan Jasper masuk terlebih dahulu. Alan dan Jimmy pun melihat kejadian itu.
"Kau jangan bermain kasar seperti ini. Bermainlah cantik!" Jimmy tersenyum penuh kelicikan.
"Maksudmu?" Alan tampak tidak mengerti.
"Jangan menggunakan kekerasan untuk melawannya!"
"Lalu? Aku harus memakai kelembutan, lalu menyerahkan Aurora padanya. Begitu maksudmu?" Alan berteriak.
"Bukan. Maksudku adalah..."
Jimmy dan Alan saling berbisik. Alan tersenyum penuh tipu daya saat ia mendengar ide dari Jimmy.
***
Seminggu kemudian, Alan membagikan undangan ulang tahunnya kepada teman-teman kampus.
"Kau akan hadir kan, honey?" Alan memeluk bahu Aurora.
"Tentu saja. Tetapi mengapa kau harus membuat party di klub malam?" Aurora merasa keberatan.
"Karena aku sudah dewasa. Aku sudah berusia 18 tahun. Bukankah tidak apa merayakannya di klub?" Alan melepaskan pelukannya dan memegang tangan gadis itu.
"Kau akan di marahi jika pergi ke klub," Jasper yang berdiri di belakang mereka langsung menyambar obrolan sepasang kekasih itu.
"Kau lagi!" Alan menunjukan wajahnya yang tak ramah ketika melihat Jasper.
"Aku akan memberitahukan mommy dan daddymu jika kau akan pergi ke klub," Jasper menatap Aurora.
"Kau jangan mengancamnya! Kau juga aku undang," Alan membuka tas dan mengeluarkan sepucuk undangan perayaan ulang tahunnya.
"Honey, kau serius?" Aurora tampak tidak percaya jika Alan mengundang Jasper.
"Ya, kalian kan sahabat dari kecil. Aku tidak ingin menjauhkan kalian. Kalian bisa pergi berbarengan," Alan menepuk bahu Jasper penuh dengan keakraban.
"Honey, terima kasih. Kau memang kekasihku yang paling mengerti," Aurora memeluk Alan yang langsung membuat dada Jasper terbakar seketika.
"Untukmu apa yang tidak," Alan tersenyum menikmati raut wajah Jasper yang sedang terbakar cemburu.
"Ini area kampus, jaga tingkah laku kalian!" Jasper menjauhkan Aurora dari Alan.
****
Jasper memberitahukan mengenai Alan yang mengundangnya ke perayaan pesta ulang tahun kepada Archie. Archie pun terheran karena tak biasanya Alan bersikap seperti itu kepada Jasper. Bisa dibilang, Alan dan Jasper adalah dua orang yang tidak pernah akur. Jika di ibaratkan, mereka bagaikan air dan juga minyak yang tak akan pernah bersatu.
"Kau tidak curiga?" Archie menyampaikan kekhawatirannya.
"Mengapa harus curiga? Dia hanya mengundangku ke pesta ulang tahunnya, lagi pula di sana aku bisa menjaga Aurora," timpal Jasper sembari duduk di kursinya.
"Entahlah. Perasaanku sungguh tidak enak. Lagi pula mengapa kau harus menerima undangannya?" Archie tampak gemas dengan sikap polos sahabatnya itu.
"Aku harus datang karena aku harus menemani Aurora di klub. Aku takut terjadi hal yang buruk pada Aurora di sana."
"Orang tuamu pasti tak akan mengizinkan kau pergi ke klub Digbeth," Archie masih berusaha untuk menasehati Jasper.
"Mereka akan mengizinkan. Kau jangan terlalu khawatir. Tidak akan ada hal buruk yang terjadi," jawab Jasper yang mengakhiri obrolan mereka karena dosen sudah memasuki kelas.
"Aku tahu siapa Alan Addison. Dia orang yang licik. Akan tetapi, semoga kecurigaanku hanya prasangka saja," lirih Archie dalam hatinya.
Tanpa mereka sadari, Rachel mendengar obrolan kedua sahabat itu. Hati Rachel sangat kalut dan juga ketakutan. Pasalnya, ia kini tahu bahwa Alan Addison akan merayakan ulang tahun di klub malam tempat ia bekerja.
"Habislah aku! Semua orang akan tahu aku bekerja di klub," Rachel menelan ludahnya.
****
Jasper tersenyum melihat penampilan Aurora yang sangat cantik malam ini. Gadis itu memakai gaun berwarna pink soft yang dipadukan dengan heels berwarna hitam. Tak lupa, wajah Aurora di balut dengan make up yang membuatnya semakin cantik berkali-kali lipat.
"Kau sangat cantik!" Jasper memuji.
"Iya aku memang cantik," jawab Aurora acuh tak acuh.
"Orang tuaku sedang tidak ada, padahal aku bisa membawa mobil dan berangkat sendiri ke klub," Aurora masuk ke dalam mobil Jasper dengan dingin.
Jasper menghela nafasnya panjang melihat sikap dingin dari perempuan yang ia cintai itu.
"Ke mana orang tuamu pergi?" Jasper memecah keheningan di dalam mobil saat mereka bergerak meninggalkan perumahan Boston Villages.
"Ke luar kota," jawab Aurora tanpa melihat ke arah Jasper.
Kembali hening beberapa saat...
"Jasper?" Aurora melirik pemuda itu.
"Hmm?"
"Aku mencintai Alan Addison. Bisakah kau biarkan aku dan dia tenang?" Aurora menatap Jasper dengan penuh keseriusan.
"Tidak. Aku mencintamu," Jasper mencengkram kemudi hingga kuku-kukunya terlihat memutih.
"Sampai kapan pun, perasaanku padamu tidak akan pernah berubah," Aurora menatap iba Jasper. Bagaimana pun ia harus mengatakan hal yang sejujurnya kepada pemuda itu.
"Kita masih sangat muda. Maka dari itu, bukalah hatimu untuk orang lain! Perasaanku padamu tak lebih hanya sebatas seorang sahabat dan tak lebih," lanjut Aurora.
"Maka dari itu akan aku rubah sedikit demi sedikit perasaanmu," Jasper penuh dengan kegigihan.
"Tapi-"
"Sudahlah. Diamlah dan nikmati perjalanan ini!" Jasper tersenyum lembut. Tetapi, hatinya seakan tercabik-cabik mendengar penolakan gadis itu terhadapnya. Sudah ratusan kali Aurora menolak dirinya secara terang-terangan.
Mobil Jasper memasuki area parkir klub malam terbesar di kota Birmingham. Tampak area parkiran sudah sangat penuh sesak oleh kendaraan para tamu. Pasalnya, orang tua Alan Addison memang menyewa klub malam ini untuk acara ulang tahun putranya. Tampak mobil mewah berbaris di area parkir sebagai pengukuhan siapa Alan Addison sesungguhnya. Ya, Alan Addison adalah putra dari seorang aktris dan aktor ternama di negara Inggris.
Aurora mengambil tasnya dan segera keluar dari mobil Jasper. Jasper pun segera mengunci mobilnya dan mengikuti kemana Aurora pergi.
"Honey?" Sapa Alan Addison saat melihat Aurora datang.
Aurora berhambur memeluk Alan Addison di hadapan tamu undangan yang lain.
"Untuk kekasihku!" Aurora memberikan bingkisan kado kepada Alan saat ia melepaskan pelukannya.
"Terima kasih, Honey!" Alan mencium pipi Aurora lembut. Hati Jasper semakin sesak melihat pemandangan yang ada di hadapannya.
"Selamat ulang tahun!" Jasper memberikan kado yang ia bawa kepada Alan.
"Terima kasih, J!" Alan tersenyum penuh kemenangan saat melihat wajah Jasper yang murung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
@𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺Idha
jasper cintamu pada aurora sanagat besar
2022-07-07
0
El'
alan punya rencana apa ya? agak deg-degan juga nih apa yang akan terjadi di klub?
2022-06-25
0
Yuli maelany
jasper cintamu pada Aurora begitu apa yaaa,bisa d bilang bodoh.....
2022-06-03
1