Ruang Program

Arsana datang membawa sebuah kalung liontin berlian berwarna biru yang sangat indah dan berkilauan.

"Ma...lihatlah...papa membelikanku ini...ini kalung model terbaru yang barusaja aku lihat di majalah minggu kemarin ma..."

Arsana memperlihatkan kotak perhiasan yang berisikan kalung itu kepada mamanya.

"Iya sayang...papamu telah membelikan itu kemarin untukmu..."

jawab ramah Ranika sambil mengelus puncak kepala Arsana.

"Lalu mama bagaimana ....papa tidak membelikan mama juga..."

"Tidak sayang...mama menolakmya...perhiasan mama sudah sangat banyak...mama sampai bingung mau pakai yang mana..."

"Ahh mama ini...kan semua itu untuk koleksi ma...kalau kita bosan kitakan bisa pilih yang lainnya..."

Mereka berempat pun berbincang-bincang sampai hari menjelang sore, lalu melakukan makan bersama dan Arsana beserta Daniel pun pulang ke rumah mereka.

Hari-hari pun berlalu, dan tiba hari dimana sudah di putuskan akan di tanamkannya calon anak Daniel dan Arsana ke dalam rahim Eva.

Hari itu Eva dan Toni di jemput oleh 2 orang pengawal menggunakan mobil dan di bawa ke rumah sakit Sari Husada. Rumah sakit yang sudah di sewa khusus oleh Daniel untuk menjalankan programnya juga untuk menjaga kerahasiaannya.

Arsana dan Daniel teryata datang lebih dulu untuk melihat calon anak mereka yang masih berbentuk sel. Dan memilih salah satu yang terbaik untuk nantinya di tanamkan dalam rahim Eva.

Hari itu Eva dengan perasaan yang tak menentu takut, senang, sedih, khawatir, cemas, gugup semua bercampur menjadi satu saat dirinya dan Toni tiba di rumah sakit.

Eva pun di bawa masuk ke dalam ruangan khusus untuk menjalankan programnya, disana sudah ada Arsana dan Daniel beserta dokter Danis, dokter yang menangani program kehamilan ini.

Toni juga masuk dalam ruangan menemani Daniel mengobrol tentang villa yang di tempatinya sekarang.

Mereka sedang duduk, di depannya terdapat layar monitor yang akan melihat langsung nanti proses penanaman sel dalam rahim Eva.

Sedangkan Arsana kini ia tengah berada di sebelah Eva yang sedang berbaring, menunggu petugas lab mengambil sel yang siap di tanamkan.

Tiba-tiba Arsana bertanya pada dokter Danis.

"Dok...nanti anakku tak akan terpengaruh gen dari dia kan dok.."

tanya Arsana sambil memicingkan matanya pada Eva.

"Tentu saja tidak nona...anak yang akan tumbuh nanti 100% akan mempunyai gen dan DNA dari nona dan tuan Daniel...nona Eva ini hanya tempat dan perantaranya saja..."

jawab dokter Danis ringan, sambil menyiapkan beberapa alat untuk segera melakukan prosedur.

"Ya semoga saja...aku takut nanti anakku menurunkan sifatnya atau apapun darinya...tidak kan dok..."

"Tidak nona...dia hanya akan menempel pada rahim nona Eva...mengambil makanan dari sana untuk tumbuh dan berkembang di dalamnya...untuk itu saya sarankan agar nona Eva selalu memakan makanan dan minuman yang sehat...berolahraga ringan...dan selalu berhati-hati dalam beraktifitas menghindari hal yang dapat menbahayakan janin di dalamnya..."

"Tuhh...kau dengarkan kata dokter..aku gak mau ya nanti anakku kenapa-napa...kau bertanggung jawab atas kondisinya...jangan makan-makanan sembarangan....aku tak mau anakku nanti tumbuh kerdil sepertimu....pasti kau kurang asupan gizi saat orangtuamu mengandungmu..."

jawab sombong Arsana karna Eva hanya mempunyai tinggi setara dengan dada Arsana, yang membuat dia selalu menunduk saat berbicara dengan Eva.

"Orang tuaku sudah merawatku dengan baik...hingga aku bisa bernafas dan hidup sampai sekarang...masalah tinggi badan bukanlah salah orangtuaku...karna itu semua takdir tuhan..."

Jawab Eva spontan yang tak trima penuturan dari Arsana yang merendahkan orangtuanya.

"Hey...kenapa kau menatapku seperti itu...kenapa tak terima ya aku mengatakanmu kerdil..."

jawab Arsana dengan nada emosi dan mulai menantang Eva.

"Saya tidak menantang nona...tapi saya hanya membenarkan apa yang barusan nona katakan...karna menurut saya kata-kata nona salah mengatakan orangtua saya seperti itu...."

"Aku tak salah..bahkan lihat kehidupanmu sekarang..aku sudah tau semua latar belakang kehidupanmu...keluargamu dan semua tentang mu...kau hidup susahkan selama ini....makanya kau menerima tawaran sebagai rahim sewaan kami..."

Mendengar sebuah keributan di dalam ruangan Eva, Daniel dan Toni segera menghampiri mereka. Daniel berusaha melerai, menarik tangan Arsana dan memeluk tubuhnya di dalam pelukannya.

Arsana masih saja mengumpati Eva yang hanya terbaring tak merepon apapun lagi yang di katakan Arsana.

Eva berfikir berbicara dengan Arsana hanya akan menguras energinya, Eva pun dengan posisi santainya diam seribu bahasa, berusaha meredam emosinya sendiri akan perkataan Arsana yang terus mengumpati dirinya.

hmmm....kalau bukan karna uang 3 miliar itu aku tak akan sudi mengandung anak dari si penyihir Arsana ini...kenapa Tuan Daniel yang tampan itu bisa betah memiliki istri seperti dia.....aku bahkan sudah muak hanya beberapa kali bertemu dengannya....

batin Eva berusaha menguasai hatinya.

Daniel memeluk Arsana yang masih mengumpati Eva, dengan nada lembut Daniel mengingatkan Eva perlahan.

"Sayang...sayang...diamlah...dengarkan aku...."

"Sayang dia yang mulai terlebih dulu..."

jawab Arsana manja ingin mendapat pembelaan dari Daniel.

"Iya sayang...aku percaya padamu....sekarang dengarkan aku....kalau dia yang memulainya terlebih dahulu maka maafkanlah dia..."

belum selesai Daniel bicara tapi Arsana sudah memotongnya.

"Maaf...aku tak mau memaafkannya...dia perempuan yang sudah menghinaku sayang..."

"Ssstth....dengarkan aku dulu...aku belum selesai bicara...."

Daniel membawa Arsana berjalan ke jendela yang memperlihatkan pemandangan taman di bawahnya, mereka sekarang sedang berada di rumah sakit Sari Husada di lantai 3. Jendela di ruangan itu tepat menghadap ke area taman rumah sakit yang cukup luas.

Masih memeluk tubuh Arsana, Daniel berbicara lagi perlahan.

"Sayaang...aku mohon hargai Eva...dia sudah mau membantu kita...membesarkan anak kita..."

"Tapi semua itu kan karna uang yang akan kita berikan sayang...dia tidak membantu kita karna suka rela..."

jawab Arsana dengan nada suara yang manja kepada Daniel.

"Iya aku tahu....bayaran itu sepadan kan untuk semua yang dia kerjakan nanti...merasakan berbagai keluhan kehamilan..merasakan perut yang membesar...membawa bayi kita kemana pun dia pergi...juga harus melahirkan anak kita...itu bayaran untuk keihklasannya menolong kita....bahkan kau sendiri kan yang bilang bahwa melahirkan itu sangat menyakitkan dan kau tak akan mampu untuk melakukannya...makanya kita menyewa Eva untuk melakukan semua itu...."

Eva diam tak menjawab dia memikirkan kata-kata Daniel.

"Dan ya...melahirkan butuh sebuah pengorbanan...bahkan nyawa bisa melayang saat seorang perempuan melahirkan...sebuah resiko besar yang harus di jalani Eva hanya untuk 3 miliar sayang...untuk itu aku mohon jaga sikapmu kepada Eva...dia sudah berbaik hati menyewakan rahimnya untuk menampung anak kita....kita harus menghargainya bukan..."

Arsana hanya diam menatap lekat Daniel yang sekarang juga memandangnya.

"Jangan marah-marah lagi ya...kecantikanmu bisa hilang jika kau marah-marah terus..."

kata Daniel sambil memegang dagu Arsana.

Arsana pun tersenyum manis pada Daniel, yang langsung di balas oleh Daniel dengan sebuah ciuman lembut di bibir merah Arsana.

Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang melihat adegan peraduan dua bibir itu.

astaga....kenapa mataku yang suci ini harus melihat adegan dewasa seperti ini siih...

batin Toni.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

G** Bp

G** Bp

ada y org ga mau hamil... Arsana songong amat sih lo..awas ntar suamimu naksir beneran sama Eva 😁

2024-10-30

0

NADIRAH

NADIRAH

kasian sama Eva ....nantinya harus menangung ke sakitan semasa hamil

2022-05-28

1

R⃟ Ratu𝓦⃟֯ ❀🌷🌷🐊

R⃟ Ratu𝓦⃟֯ ❀🌷🌷🐊

aku. kok malah kasihan Eva ya

2022-05-28

1

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan tokoh
2 kartu nama
3 1 Miliar
4 Setuju
5 Perum Elite
6 Arsana
7 Sari Husada
8 Kepala gudang
9 Resign
10 Kamar kost
11 Villa privat
12 Serba mewah
13 Bayi tabung
14 Sifat yang sama
15 1 minggu lagi
16 Masa kelam
17 Ruang Program
18 Inseminasi
19 Test kehamilan
20 Berhasil
21 Konferensi pers
22 Kerak telor
23 Mulai nyaman
24 USG
25 Taman Rekreasi
26 Roller coaster
27 Keanehan
28 Diluar rencana
29 Bonus
30 Menghilang
31 Berubah
32 Tagihan
33 Disita
34 Kamar kost
35 Siaran langsung
36 Makan malam
37 Berita
38 Jurnalis
39 Ancaman
40 Hilang
41 Sakit
42 Mengalah
43 Pasar
44 Pengumuman
45 Dua puluh lima ribu
46 Kerja keras
47 Berbanding terbalik
48 Tak pulang
49 Di tinggalkan
50 Pemberi misterius
51 Terusir lagi
52 Pulang
53 Terminal
54 Terminal (part 2)
55 Orangtua Eva
56 Menikah
57 Di maafkan
58 Kembali
59 Melahirkan
60 Sempurna
61 Jualan online
62 Muncul kembali
63 Ketakutan Eva
64 Menukar
65 Negosiasi
66 Persidangan.
67 Sidang kedua
68 Keadilan
69 Kehidupan baru
70 Semalaman
71 Hanya rindu
72 Kembali
73 Tersenyum kembali
74 Liburan
75 Keadaan berbeda
76 Ulang tahun Tama
77 Wanita lain
78 Perceraian
79 Serangan stroke
80 Kamar baru
81 Panggilan mama
82 End
83 novel baru
84 "Kisah rumit Tamara sang Wanita malam"
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Pengenalan tokoh
2
kartu nama
3
1 Miliar
4
Setuju
5
Perum Elite
6
Arsana
7
Sari Husada
8
Kepala gudang
9
Resign
10
Kamar kost
11
Villa privat
12
Serba mewah
13
Bayi tabung
14
Sifat yang sama
15
1 minggu lagi
16
Masa kelam
17
Ruang Program
18
Inseminasi
19
Test kehamilan
20
Berhasil
21
Konferensi pers
22
Kerak telor
23
Mulai nyaman
24
USG
25
Taman Rekreasi
26
Roller coaster
27
Keanehan
28
Diluar rencana
29
Bonus
30
Menghilang
31
Berubah
32
Tagihan
33
Disita
34
Kamar kost
35
Siaran langsung
36
Makan malam
37
Berita
38
Jurnalis
39
Ancaman
40
Hilang
41
Sakit
42
Mengalah
43
Pasar
44
Pengumuman
45
Dua puluh lima ribu
46
Kerja keras
47
Berbanding terbalik
48
Tak pulang
49
Di tinggalkan
50
Pemberi misterius
51
Terusir lagi
52
Pulang
53
Terminal
54
Terminal (part 2)
55
Orangtua Eva
56
Menikah
57
Di maafkan
58
Kembali
59
Melahirkan
60
Sempurna
61
Jualan online
62
Muncul kembali
63
Ketakutan Eva
64
Menukar
65
Negosiasi
66
Persidangan.
67
Sidang kedua
68
Keadilan
69
Kehidupan baru
70
Semalaman
71
Hanya rindu
72
Kembali
73
Tersenyum kembali
74
Liburan
75
Keadaan berbeda
76
Ulang tahun Tama
77
Wanita lain
78
Perceraian
79
Serangan stroke
80
Kamar baru
81
Panggilan mama
82
End
83
novel baru
84
"Kisah rumit Tamara sang Wanita malam"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!