Villa privat

Dua orang pengawal datang masing-masing membawa 1 tas yang cukup besar.

Vincent segera protes saat keduanya mulai mendekat pada mobil.

"Apaa...dia membawa barang sebanyak ini..."

Vincent menatap tak percaya pada kedua pengawalnya.

"Iya bos...ada satu tas lagi yang di bawa oleh nona Eva..."

jawab salah satu pengawalnya.

"Astaga....wanita itu benar-benar...orang miskin memang susah di tebak apa maunya.."

gumam Vincent lirih.

Eva yang masih berada di kamar kostnya memandang keseluruhan isi kamarnya, lalu berkata.

"Terimakasih telah menemaniku selama ini...kalian semua saksi bisu kehidupanku di kota jakarta yang keras ini..."

tangannya menyentuh lembut setiap benda yang tersisa di dalam kamar kostnya. Ketika Eva akan mengunci kamar kostnya dia memandang lagi kamar itu, lalu setitik air mata keluar di ujung matanya, bibirnya menyunggingkan senyum tipis, sebelum akhirmya dia mengunci pintu dan memberikan kunci itu pada sang pemilik kost.

Eva berjalan menyusuri setiap jalanan yang sempit, matanya memandang dengan intens di setiap jalan yang ia lewati setiap hari itu, seakan terasa berat meninggalkan semua.

aku akan sangat merindukan jalan ini nanti...

Sampai di mobil seorang pengawal membukakan pintu untuk Eva di bagian belakang, disana sudah ada Vincent yang diduduk di kursi paling belakang.

"Kau duduk disitu saja...aku tak mau duduk berdekatan denganmu..."

Eva hanya memandang sekilas lalu duduk dan acuh kepada sikap Vincent, Eva sudah terbiasa melihat dan mendapatkan perlakuan orang seperti Vincent di dalam swalayan tempat ia bekerja, Eva sudah bisa lebih mengusai telinga dan hatinya.

lagian siapa yang mau duduk bersebelahan denganmu...

Mobil baru melaju sebentar, Eva melihat Toni sedang duduk santai di depan warung mbak Lita sedang meniupkan asap dari sebuah rokok yang di pegangnya.

"Itu bos dia orang yang kita cari...."

salah seorang pengawal menunjuk Toni yang sedang duduk santai.

"Cepat turun ...dan suruh dia ikut segera dengan kita.."

Satu orang pengawal turun dan menghampiri Toni. Sedangkan Eva dengan santainya tiba-tiba membuka pintu mobil dan ingin beranjak dari duduknya.

"Hey...mau kemana kau...."

kata Vincent spontan.

"Aku ingin membeli nasi untuk makan di perjalananku nanti..."

astaga wanita ini masih saja...dia pikir tuan Daniel tak bisa memberinya makanan...

"Duduk dan diam di tempatmu...atau kau mau semua rahasia ini terbongkar...dan semua yang telah di rencanakan gagal...hanya gara-gara kau mencuri perhatian orang, menaiki mobil sebagus ini...belum lagi pemilik warung sahabatmu itu pasti akan bertanya tentang kau yang akan pergi kemana ..."

Eva terdiam sejenak dia berfikir benar juga apa yang di katakan Vincent, dan Eva juga terheran dari mana dia tahu bahwa Eva sering membeli dan berteman baik dengan mbak Lita. Eva pun akhirnya mengurungkan niatnya dan menutup pintu mobil kembali.

Seorang pengawal yang di utus Vincent kembali ke mobil, sedangkan Toni terlihat beranjak pergi dari warung mbak Lita.

"Mau kemana dia..."

tanya Vincent kepada pengawalnya tadi.

"Dia akan mengambil beberapa barangnya...dan dia menyuruh kita untuk menunggunya di perempatan jalan di depan bos..."

"Bagus..."

Vincent terlihat mengangguk, dan dalam batinnya berkata.

setidaknya pria dekil itu sedikit lebih pintar daripada wanita keras kepala ini...

Mobil melaju ke perempatan jalan, lalu tak lama kemudian Toni keluar dengan membawa ransel ukuran sedang, dia segera masuk ke dalam mobil dan duduk di samping Eva.

Toni melihat sekelebat bayangan orang yang ada di belakangnya, dia pun menoleh dan mendapati Vincent disana. Lalu dengan seringai tipisnya dia segera berkata.

"Sudah aku bilangkan anda yang akan mengurus semuanya tuan Vincent ...apa anda sudah percaya dengan setiap perkataan saya..."

Vincent tak menjawab dia hanya memutar kedua bola matanya sambil tersenyum sinis pada Toni.

"Lajukan mobil ke villa privat yang sudah di tunjuk oleh boss besar..."

perintah Toni pada salah satu pengawalnya yang memegang kemudi.

Mobil pun melaju, menyibak jalanan yang sudah ramai, bahkan terlihat macet di beberapa titik. Pemandangan jalanan yang sudah terlihat biasa di ibu kota jakarta ini.

Semua yang ada di dalam mobil terdiam tenggelam dalam fikirannya masing-masing.

Eva sedari tadi memandang jendela yang ada di sampingnya dia menyandarkan kepalanya di jendela itu.

sebentar lagi aku akan menyewakan rahimku...mengandung anak dari tuan Daniel dan nona Arsana....aku hamil...aku melahirkan...bisakah aku menjalani itu semua...

Eva mengusap lembut perutnya membayangkan seorang bayi yang akan tumbuh di dalamnya.

Hatinya terasa sedikit takut membayangkan apa yang akan di jalaninya kedepannya, karna hamil dan melahirkan bukanlah perkara yang mudah. Belum lagi keluhan-keluhan saat hamil nanti, mual-mual sampai muntah, pusing, sakit pinggang, nyeri perut dan masih banyak lagi. Semua wanita tak sama dalam menjalani kehamilannya, setiap wanita mempunyai cerita masing-masing yang unik dalam menjalani kehamilan.

Belum lagi sakitnya melahirkan, bahkan nyawa pun bisa menjadi taruhannya untuk melahirkan satu kehidupan baru kedunia. Dan yang lebih getir lagi, Eva harus menjalani semuanya dengan mengandung seorang anak yang bukan darah dagingnya.

Tapi Eva tetap semangat, apapun akan dia lakukan demi merubah kehidupannya dan keluargannya.

hanya 9 bulan...bukan waktu yang lama....dan kau pasti bisa Eva...demi 3 miliar untukmu...ayah dan ibu dan juga adik-adikmu...kau tak akan memiliki kesempatan kedua jika kau takut dan mundur...bahkan kau tak akan dapat melihat 3 miliar itu seumur hidupmu jika kau tak berani mengambil pekerjaan ini....kau pasti bisa Eva....

batin Eva menyemangati dirinya sendiri.

Sementara Toni, dalam hati dan fikirannya hanya ada berbagai kebahagiaan yang di bayangkan setelah mendapatkan uang 1 miliarnya. Toni sudah membayangkan akan membeli apa saja dengan uangnya itu. Bahkan Toni saat ini terlihat tersenyum-senyum sendiri memandang ke arah luar jendela mobil.

Sementara Vincent, dia memandang Eva dan Toni dari belakang. Memandang dengan pandangan kesalnya, dalam hatinya masih tidak terima karna mereka berdua merebut uang yang menurutnya adalah haknya .

Vincent sangat kesal melihat keduanya, terutama Toni pria yang menurutnya sangat menyebalkan itu, dia sumber dari hilangnya uang 1 miliar yang telah di janjikan Daniel untuknya.

Mobil pun sampai di sebuah halaman villa yang sangat megah dan luas. Bangunannya terlihat elegan, berwarna biru dan abu-abu. Segala yang ada tampak luarnya terlihat modern, dengan sebuah taman kecil di samping halaman rumah itu, lengkap dengan sebuah air mancur yang mengalir di sepanjang taman.

Juga jalan setapak dari batu alam yang mengeliling taman kecil itu, menambah kesan tenang dan nyaman saat melihatnya.

Mobil berhenti di depan villa dan terlihat sudah banyak pelayan yang berjajar rapi menunggu kedatangan mereka.

Hati Eva seketika berdesir,

aku akan tinggal di villa megah ini...sungguh ini masih seperti mimpi....

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Alya Yuni

Alya Yuni

Hde si Vincent jngn trllu mrmehkn orng lain suatu saat kau jtuh miskin bru sadar

2022-09-13

0

Yati Sukmawati

Yati Sukmawati

lanjut

2022-05-25

1

Gadis Bar-bar

Gadis Bar-bar

lanjut thor

2022-05-24

1

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan tokoh
2 kartu nama
3 1 Miliar
4 Setuju
5 Perum Elite
6 Arsana
7 Sari Husada
8 Kepala gudang
9 Resign
10 Kamar kost
11 Villa privat
12 Serba mewah
13 Bayi tabung
14 Sifat yang sama
15 1 minggu lagi
16 Masa kelam
17 Ruang Program
18 Inseminasi
19 Test kehamilan
20 Berhasil
21 Konferensi pers
22 Kerak telor
23 Mulai nyaman
24 USG
25 Taman Rekreasi
26 Roller coaster
27 Keanehan
28 Diluar rencana
29 Bonus
30 Menghilang
31 Berubah
32 Tagihan
33 Disita
34 Kamar kost
35 Siaran langsung
36 Makan malam
37 Berita
38 Jurnalis
39 Ancaman
40 Hilang
41 Sakit
42 Mengalah
43 Pasar
44 Pengumuman
45 Dua puluh lima ribu
46 Kerja keras
47 Berbanding terbalik
48 Tak pulang
49 Di tinggalkan
50 Pemberi misterius
51 Terusir lagi
52 Pulang
53 Terminal
54 Terminal (part 2)
55 Orangtua Eva
56 Menikah
57 Di maafkan
58 Kembali
59 Melahirkan
60 Sempurna
61 Jualan online
62 Muncul kembali
63 Ketakutan Eva
64 Menukar
65 Negosiasi
66 Persidangan.
67 Sidang kedua
68 Keadilan
69 Kehidupan baru
70 Semalaman
71 Hanya rindu
72 Kembali
73 Tersenyum kembali
74 Liburan
75 Keadaan berbeda
76 Ulang tahun Tama
77 Wanita lain
78 Perceraian
79 Serangan stroke
80 Kamar baru
81 Panggilan mama
82 End
83 novel baru
84 "Kisah rumit Tamara sang Wanita malam"
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Pengenalan tokoh
2
kartu nama
3
1 Miliar
4
Setuju
5
Perum Elite
6
Arsana
7
Sari Husada
8
Kepala gudang
9
Resign
10
Kamar kost
11
Villa privat
12
Serba mewah
13
Bayi tabung
14
Sifat yang sama
15
1 minggu lagi
16
Masa kelam
17
Ruang Program
18
Inseminasi
19
Test kehamilan
20
Berhasil
21
Konferensi pers
22
Kerak telor
23
Mulai nyaman
24
USG
25
Taman Rekreasi
26
Roller coaster
27
Keanehan
28
Diluar rencana
29
Bonus
30
Menghilang
31
Berubah
32
Tagihan
33
Disita
34
Kamar kost
35
Siaran langsung
36
Makan malam
37
Berita
38
Jurnalis
39
Ancaman
40
Hilang
41
Sakit
42
Mengalah
43
Pasar
44
Pengumuman
45
Dua puluh lima ribu
46
Kerja keras
47
Berbanding terbalik
48
Tak pulang
49
Di tinggalkan
50
Pemberi misterius
51
Terusir lagi
52
Pulang
53
Terminal
54
Terminal (part 2)
55
Orangtua Eva
56
Menikah
57
Di maafkan
58
Kembali
59
Melahirkan
60
Sempurna
61
Jualan online
62
Muncul kembali
63
Ketakutan Eva
64
Menukar
65
Negosiasi
66
Persidangan.
67
Sidang kedua
68
Keadilan
69
Kehidupan baru
70
Semalaman
71
Hanya rindu
72
Kembali
73
Tersenyum kembali
74
Liburan
75
Keadaan berbeda
76
Ulang tahun Tama
77
Wanita lain
78
Perceraian
79
Serangan stroke
80
Kamar baru
81
Panggilan mama
82
End
83
novel baru
84
"Kisah rumit Tamara sang Wanita malam"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!