Sifat yang sama

"Bayi tabung..."

mamanya tampak terkejut dengan penuturan Arsana, ia menatap heran pada Arsana yang sekarang sudah berlalu dan melempar tubuhnya begitu saja di sofa ruang tamu.

"Iya ma bayi tabung..."

jawab ringan Arsana sambil menyandarkan kepalanya di sofa.

Mama Arsana segera menghampiri dan duduk menempel pada putrinya sambil memeluknya.

"Apa ada masalah dengan kandunganmu sayang...katakan..."

Arsana malah melirik mamanya dengan penuh tanya, tidak faham kenapa mamanya malah bertanya seperti itu.

"Masalah apa ma...tak ada masalah apapun...aku sehat-sehat saja..lihatlah anakmu ini...masih sangat cantik dan bugar bukan.."

"Lalu kenapa kamu ingin melakukan program bayi tabung sayang..."

jawab mama Arsana semakin khawatir.

"Iya Arsana...katakan kenapa kamu ingin melakukan bayi tabung...atau mungkin kalian keburu ingin memiliki anak...janganlah terburu-buru.... pernikahan kalian baru 6 bulan berjalan...tunggulah sebentar lagi...pasti Arsana akan segera hamil..."

imbuh papa Arsana yang berjalan merangkul Daniel dan mereka duduk bersebelahan tepat di depan Arsana dan mamanya.

"Justru itu yang tak ku inginkan pa..."

jawab Arsana dengan wajah cemberutnya.

"Maksudmu..."

papa Arsana malah semakin penasaran dengan jawaban Arsana.

"Aku tak mau mengandung bayi..."

jawab Arsana dengan wajah acuh tak acuh.

"Apa...kenapa sayang...bukankah itu sebuah kebahagiaan.."

jawab mama Arsana semakin khawatir saja dengan penuturan Arsana.

"Aku tak mau ma...pa...hamil bisa membuat tubuhku menjadi berubah nanti...aku tak mau menjadi gemuk...perutku bisa bergelambir nanti setelah melahirkan...setelah mengandung bayi pasti kulit di bagian perut akan melebar kan...belum lagi strechmark yang akan muncul nanti...bisa merusak kulit mulusku...apalagi aku adalah seorang model..aku tak mau tubuhku yang telah aku jaga dengan sangat hati-hati bisa rusak hanya gara-gara seorang anak...belum lagi keluhan-keluhan saat hamil...aaah aku tak mau itu ma...apalagi melahirkan....tertusuk duri saja aku tak sanggup menahan sakitnya apalagi harus melahirkan seorang bayi....tidak..tidak..aku tidak maau..."

jawab Arsana dengan wajah angkuhnya.

"Astaga sayang...kenapa kau berfikiran seperti itu...bukankah kehamilan adalah sebuah anugrah untuk setiap wanita...bahkan setiap wanita selalu menantikan saat-saat itu sayang...."

"Tapi tidak dengan aku ma...aku tak mau mengandung bayi..."

"Sayaang...fikirkanlah lagi...menjadi ibu adalah sebuah kebahagiaan...dan anugrah terbesar untuk seorang wanita...kau bahkan akan merasakan sebuah kabahagiaan yang luar biasa saat merasakan kehidupan di dalam rahimmu..apalagi saat dia sudah bergerak-gerak dan menendang di dalam sana...semua akan terasa sempurna sayang...karna itu adalah kodrat seorang wanita...yaitu hamil dan melahirkan..."

mama Arsana berkata sambil sesekali memegang perut rata Arsana, memperagakan gerakan seorang ibu hamil yang mengusap perutnya lembut.

"seperti mama....mama sangat senang saat mengandungmu dulu...bahkan saat kau belum bergerak di dalam perut mama....mama sudah merasakan kebahagiaan yang luar biasa...dan saat kau lahir kedunia..semua keluhan dan rasa sakit saat mengandungmu seakan sirna saat mendengar tangisan pertamamu...dan melihat betapa lucu dan cantiknya dirimu..."

Sekarang mama Arsana mengusap-usap lembut kedua pipi Arsana sebagai tanda gemasnya.

"Seberapa pun usaha mama meyakinkan Arsana....Arsana tetap akan melakukan program bayi tabung itu...keputusan Arsana sudah bulat....bahkan Arsana dan Daniel sudah menyewa rahim untuk bayi kami..."

"Apa..."

mama Arsana kini memandang ke arah Daniel dengan wajah penuh tanya.

"Menyewa rahim...maksud kalian apa..."

Kini papa Arsana ikut penasaran juga dan menatap ke arah Daniel bersamaan dengan istrinya.

"Iya pa..ma....kita menyewa rahim seorang wanita untuk mengandung bayi kami...karna Arsana tak mau mengandung...jadi kami berupaya mendapatkan anak dengan program bayi tabung itu...bayi itu nanti tetap menjadi anak kandung kami, dan dia memiliki DNA kami...kami hanya menitipkannya saja pada seorang, agar bayi itu tumbuh dan berkembang...sampai dia siap untuk di lahirkan.."

"Dengan begitu aku tak perlu merasakan apapun ma...tubuhku akan selalu terjaga...aku juga tak merasakan sakitnya melahirkan...dan kami tetap mempunyai anak kandung..."

jawab Arsana dengan senyum cerah menawannya.

"Sayaang ini bukan sebuah keputusan yang tepat..."

Belum selesai mama Arsana berbicara tapi Arsana segera memotong pembicaraannya.

"Sudahlah ma...keputusanku sudah bulat..."

Arsana berkata dengan santainya sambil mengambil potongan buah segar dan segelas orange jus yang baru saja di bawa oleh para pelayan.

"Lagian uangku tak akan habis hanya untuk menyewa rahim seorang wanita...bahkan aku bisa menyewa rahim beberapa wanita sekaligus.."

Arsana berhenti sejenak menelan buahnya dan meminum jus lalu segera berkalimat lagi.

"Dan ya...mama dan papa tau...kami membayar wanita itu 3 miliar untuk program kami...bukankah itu sudah bayaran yang sepadan dengan apa yang harus mereka kerjakan...."

Arsana mengatakan 3 miliar dengan ringannya dan wajah yang meremehkan.

"Haha...kau benar sayang...baiklah terserah kau saja....tadi papa hanya khawatir terjadi sesuatu denganmu....jika itu alasanmu tak mau mengandung seorang bayi....papa setuju saja...mana mungkin papa akan biarkan putri papa ini bersedih karna terpaksa melakukan sesuatu yang tidak di inginkan....dan ya kau benar...bahkan papa bisa membantumu membayar beberapa wanita untuk programmu itu...."

jawab papa Arsana dengan tertawa ringan

"Kenapa papa malah mendukung Arsana ...."

mama Arsana segera menimpali pendapat suaminya.

"Papa tak akan mau melihat putri papa satu-satunya ini bersedih ma...dan papa tak keberatan untuk itu...lagi pula anak yang nanti terlahir tetap cucu dari garis keturunanku kan..uang 3 miliar bukanlah apa-apa..."

"Papa memang yang terbaik..."

Kini Arsana segera beranjak duduk di sebelah papanya dan memeluknya dengan hangat.

Lalu papa Arsana mengajaknya ke dalam, ingin memberikan Arsana sebuah hadiah.

Mama Arsana dan Daniel hanya terdiam di tempatnya. Melihat expresi Daniel yang sulit di artikan mama Arsana segera bersuara.

"Daniel...apa kau benar- benar tak kebaratan dengan keputusan Arsana yang satu ini..."

"Tidak ma...Daniel tak keberatan..."

Daniel menjawab dengan senyuman tapi mama Arsana mengartikan hal lain dalam senyumannya.

"Jujurlah pada mama sayang...mama tak akan marah..."

Mendengar pernyataan ibu mertuanya, Daniel pun berkata yang sejujurnya padanya atas apa yang di rasakannya.

"Maafkan Daniel ma....sebenarnya Daniel.juga ingin anak yang di kandung langsung oleh Arsana....tapi Daniel tak mau memaksanya ma...Daniel tak mau kehilangan Arsana...lebih baik Daniel mengalah dan membiarkan Arsana dengan pendiriannya..."

"Maafkan mama sayang...mama tak bisa mencegah kemauan Arsana yang satu ini...apalagi papanya sudah berkata seperti itu...maaf karna sikap kami yang terlalu memanjakan Arsana sedari dulu...apalagi papanya tak pernah bisa berkata tidak pada putri kesayangannya itu....maaf juga atas sikap Arsana...pasti dia sangat merepotkanmu dengan sikap egoisnya itu....sikapnya sama persis seperti papanya...dia menurunkan semua sifatnya kepada Arsana...mama pun selama ini selalu mengalah dengan setiap keputusan papamu sayang....mama harap kamu juga seperti itu...tetaplah berada di samping Arsana sayang...kau laki-laki baik...dan Arsana sangat mencintaimu ...."

mama Arsana tanpa terasa menitikkan airmata.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

NADIRAH

NADIRAH

kalu tak mau ngandung lebih baik jadi laki² aja...kamu tuh perempuan
kodrat nya perempuan....yah mengandung...dan melahirkan.......

2022-05-26

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan tokoh
2 kartu nama
3 1 Miliar
4 Setuju
5 Perum Elite
6 Arsana
7 Sari Husada
8 Kepala gudang
9 Resign
10 Kamar kost
11 Villa privat
12 Serba mewah
13 Bayi tabung
14 Sifat yang sama
15 1 minggu lagi
16 Masa kelam
17 Ruang Program
18 Inseminasi
19 Test kehamilan
20 Berhasil
21 Konferensi pers
22 Kerak telor
23 Mulai nyaman
24 USG
25 Taman Rekreasi
26 Roller coaster
27 Keanehan
28 Diluar rencana
29 Bonus
30 Menghilang
31 Berubah
32 Tagihan
33 Disita
34 Kamar kost
35 Siaran langsung
36 Makan malam
37 Berita
38 Jurnalis
39 Ancaman
40 Hilang
41 Sakit
42 Mengalah
43 Pasar
44 Pengumuman
45 Dua puluh lima ribu
46 Kerja keras
47 Berbanding terbalik
48 Tak pulang
49 Di tinggalkan
50 Pemberi misterius
51 Terusir lagi
52 Pulang
53 Terminal
54 Terminal (part 2)
55 Orangtua Eva
56 Menikah
57 Di maafkan
58 Kembali
59 Melahirkan
60 Sempurna
61 Jualan online
62 Muncul kembali
63 Ketakutan Eva
64 Menukar
65 Negosiasi
66 Persidangan.
67 Sidang kedua
68 Keadilan
69 Kehidupan baru
70 Semalaman
71 Hanya rindu
72 Kembali
73 Tersenyum kembali
74 Liburan
75 Keadaan berbeda
76 Ulang tahun Tama
77 Wanita lain
78 Perceraian
79 Serangan stroke
80 Kamar baru
81 Panggilan mama
82 End
83 novel baru
84 "Kisah rumit Tamara sang Wanita malam"
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Pengenalan tokoh
2
kartu nama
3
1 Miliar
4
Setuju
5
Perum Elite
6
Arsana
7
Sari Husada
8
Kepala gudang
9
Resign
10
Kamar kost
11
Villa privat
12
Serba mewah
13
Bayi tabung
14
Sifat yang sama
15
1 minggu lagi
16
Masa kelam
17
Ruang Program
18
Inseminasi
19
Test kehamilan
20
Berhasil
21
Konferensi pers
22
Kerak telor
23
Mulai nyaman
24
USG
25
Taman Rekreasi
26
Roller coaster
27
Keanehan
28
Diluar rencana
29
Bonus
30
Menghilang
31
Berubah
32
Tagihan
33
Disita
34
Kamar kost
35
Siaran langsung
36
Makan malam
37
Berita
38
Jurnalis
39
Ancaman
40
Hilang
41
Sakit
42
Mengalah
43
Pasar
44
Pengumuman
45
Dua puluh lima ribu
46
Kerja keras
47
Berbanding terbalik
48
Tak pulang
49
Di tinggalkan
50
Pemberi misterius
51
Terusir lagi
52
Pulang
53
Terminal
54
Terminal (part 2)
55
Orangtua Eva
56
Menikah
57
Di maafkan
58
Kembali
59
Melahirkan
60
Sempurna
61
Jualan online
62
Muncul kembali
63
Ketakutan Eva
64
Menukar
65
Negosiasi
66
Persidangan.
67
Sidang kedua
68
Keadilan
69
Kehidupan baru
70
Semalaman
71
Hanya rindu
72
Kembali
73
Tersenyum kembali
74
Liburan
75
Keadaan berbeda
76
Ulang tahun Tama
77
Wanita lain
78
Perceraian
79
Serangan stroke
80
Kamar baru
81
Panggilan mama
82
End
83
novel baru
84
"Kisah rumit Tamara sang Wanita malam"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!