Flash back
Antoni duduk dimeja kerjanya diruangan presedir. Sekertaris Kim sedang ada di ruangannya mengerjakan semua pekerjaannya.
"Sekertaris Kim kemari," menghubungi sekertarisnya melalui telfon khusus yang akan tersambung otomatis keruangan sekertarisnya.
"Baik tuan,"
Ada apa lagi dengannya kenapa beberapa Minggu terakhir ini sikapnya sedikit berubah ya, apa karena nona muda. Sekertaris Kim dengan fikirannya yang kemana-mana.
"Ada apa tuan muda," tanyanya
"Apa jadwalku siang ini,".
"anda hanya ada meeting dengan ceo dari anak perusahaan pariwisata di kota XX,"
Apa ini dia tidak biasanya menanyakan jadwalnya seperti ini. Sekertaris Kim kembali bergelut dengan fikirannya.
"Batalkan itu, aku ingin melakukan sesuatu yang penting hari ini,".
"baik tuan muda," mengiyakan tanpa bertanya ada hal penting apa yang akan dilakukan tuannya ini yang tidak tertulis di jadwalnya.
"Ayo pergi sekarang Kim, aku ingin bersenang-senang dulu," sambil berdiri dan mengambil ponselnya.
Saat keluar kantor terjadi lagi hal yang tidak biasanya di lakukan oleh Antoni, bahkan hal itu membuat orang bergidik ngeri. Bayangkan saja manusia es ini tersenyum menyapa para karyawannya. Mereka yang menyaksikan kejadian tersebut merasa jika hidup mereka akan segera berakhir, entah mengapa mereka menganggap senyuman Antoni itu sebuah pertanda akan terjadinya sesuatu. Bahkan sekertaris Kim yang berjalan dibelakangnya pun ikut heran dengan sikap tuan nya ini.
***
Dalam perjalanan pun senyum diwajah tuannya ini tak meredup sedikitpun. Kim sesekali melirik ke arah spion untuk melirik tuannya di belakang.
"Tuan kita akan pergi kemana?," bertanya karena bingung sebenarnya tempat apa yang akan mereka datangi.
"Ayo ke tempatnya Kayla, aku ingin melihat reaksi gadis itu ketika melihat ku ada disana," diiringi senyum yang semakin lebar.
Apa ini, apa aku salah dengar Tuan Antoni memanggil nama muda, dia bahkan tidak mengingat dengan jelas nama adik perempuannya tapi dia ingat dengan jelas nama nona Kayla.
"baik tuan muda,"
Sekertaris Kim menuju ke toko roti Kayla, dalam fikirannya sekarang apa benar tuan mudanya ini sudah mulai membuka hatinya untuk nona mudanya.
***
Sesampainya di depan toko , sekertaris Kim segera turun dari mobil dan membukakan pintu belakang untuk tuannya.
Antoni turun dari mobil dengan wajah yang sama, dengan senyum yang sulit diartikan maksudnya.
Tapi senyuman itu tiba-tiba saja berubah ketika ia mendapati istrinya sedang berbicara dengan pria lain dan itupun dengan tersenyum ramah.
Yang membuatnya semakin kesal ia melihat pria itu menggandeng tangan istrinya untuk duduk di salah satu meja.
Sekertaris Kim sudah mau bergerak untuk memperingatkan pria itu, tapi, Antoni menghentikannya.
"Biar aku saja yang menyelesaikan ini," terlihat wajahnya saat ini sangatlah marah dan ada ketidak sukaan dari tatapannya yang melihat dua orang yang sedang asik berbincang itu dan tidak menyadari kehadirannya.
Antoni berjalan mendekat kearah meja yang terdapat istrinya dan seorang pria asing baginya. Ia ingin sekali menghajar pria itu dan mematahkan tangannya, karena sudah berani menyentuh tangan istrinya.
"Sayang," entah mengapa malah kata itu yang keluar dari mulutnya saat ini. Seolah ia ingin menyadarkan pria yang ada di hadapan istrinya ini bahwa hanya dia lah yang berhak menyentuh istrinya tidak boleh ada pria lain.
Sedangkan Sekertaris Kim memilih meja yang lain ia tidak mau kehilangan kendali nanti disaat pria itu berani menyentuh nona mudanya lagi. Biarkan saja tuannya yang menyelesaikan masalah ini, jika sudah kehilangan kendali barulah dia akan turun tangan juga.
Tapi satu hal yang ia sadari tuannya sekarang ini sedang terbakar oleh api kecemburuan.
____________________________________
Dalam perjalanan menuju kerumah Antoni, tidak ada pembicaraan sama sekali. Kayla hanya diam tidak berani mengucapkan kata-kata apapun yang bisa saja mebuatnya terlibat dalam masalah lagi. Lebih baik diam saja dari pada terkena masalah begitu fikirnya.
"siapa pria tadi," membuka pembicaraan.
"eh maksud anda Stefan," menjawab sekenanya.
Benarkan dia sedang menanyakan Stefan.
"Cihh kau bahkan memanggil namanya,"
"eh maksud tuan,"
"Kau panggil aku apa tadi hah,"
ada apa ini, apa dia marah aku panggil tuan. Tapi kan memang seperti itu biasanya aku memanggilnya, jika sedang berdua.
"Maaf tuan tapi," ucapannya terpotong karena sekertaris Kim segera angkat bicara.
"Nona maksud tuan kenapa nyonya memanggil tuan Stefan dengan namanya dan memanggil tuan muda dengan sebutan tuan,"
"Apa," malah jadi makin bingung.
Apa yang dikatakan sekertaris ini, hal konyol macam apa itu dan pria ini, kenapa kau tidak membantah kata-kata sekertaris mu itu sih.
"Kau berani berteriak lagi padaku," mulai marah juga.
"ti...tidak bukan begitu, tapi aku benar-benar tidak mengerti maksudmu,"
"Mulai sekarang kau harus memanggilku dengan sebutan lain, jangan tuan apa kau ingin mempermalukan aku di depan banyak orang,"
Benar juga untuk pertama kalinya dia berbicara sesuai dengan nalar manusia.
"Tapi tuan saya harus memanggil anda apa???,"
"Nona bisa memanggil tuan muda dengan sebutan seperti sayang atau suamiku," sekertaris Kim angkat bicara lagi.
"Hah apa," apa sekertaris ini sudah gila, benar dia pasti sama saja dengan tuannya ini.
"baiklah jika di depan orang aku akan memanggilmu dengan panggilan seperti itu, itukan kesepakatan kita waktu itu."
"Kim jelaskan pada gadis bodoh ini,"
"nona maksud tuan mulai sekarang anda bisa memanggil tuan dengan lebih santai tidak perlu terlalu formal, meskipun itu hanya berdua saja,"
Apa yang terjadi otak kecilku ini benar-benar tidak mengerti apapun.
"Tapi bisakah panggilannya diubah menjadi yang lebih normal saja seperti misalnya kak atau mas,"
Ya itu akan lebih baik dari pada aku harus memanggil monster ini dengan sebutan sayang ataupun suamiku, membayangkan saja aku tidak sanggup.
"Terserah kau saja,"
Eh tumben dia tidak banyak protes lagi, terserahlah.
***
Mobil itu sudah memasuki gerbang utama dan menuju kehalaman depan rumah. Ketika mobil berhenti, sekertaris Kim segera turun dan membukakan pintu untuk tuannya.
"Ikuti aku," perintahnya tiba-tiba setelah turun dari mobil.
Eh yang disuruh ikut itu aku atau siapa. Sambil celingak celinguk.
"Nona silahkan ikuti tuan muda," Sekertaris Kim sepertinya sadar jika nonanya ini belum mengerti apapun tentang tuannya.
Pak Mut menghampiri Antoni mengambil jasnya, dan menggenggamnya seperti itu adalah benda paling berharga sedunia.
Ketika mereka menaiki tangga Antoni menyuruh pak Mut agar tidak usah mengikutinya.
Dan sekarang kini mereka sudah berada di dalam kamar, Antoni duduk disofa. Sementara Kayla masih belum beranjak dari dekat pintu.
"Kemari, lepaskan sepatuku,"
"baik," berlari kecil menghampiri Antoni.
"Apa kau senang bertemu dengan pria tadi," membuka pembicaraan ketika Kayla sudah mengganti sepatunya dengan sendal rumah.
Apa lagi maksudnya, kenapa dia bertanya seperti itu sih.
"Tentu saja, saya sangat senang karena Stefan adalah satu-satunya teman saya," ucapnya antusias
Antoni hanya melengos kesal.
***
Saat makan malam pun Antoni terlihat tidak memiliki selera sama sekali, dia hanya mengaduk aduk makanannya.
Ada apa dengan pria ini aneh sekali, seperti dia sedang cemburu saja. Apa yang kau fikirkan Kayla pria didepan mu ini tidak mungkin cemburu.
Setelah makan Antoni berlalu menuju tangga diikuti oleh Kayla. Tapi tepat di anak tangga pertama ia berhenti.
BRUGHhhh, Kayla menabrak punggung Antoni.
****** aku, mood nya sekarang sedang buruk dan aku malah terus membuat kesalahan. Eh kenapa dia diam saja.
"Maaf tuan eh maksud saya mas kenapa anda berhenti mendadak,"
Masih diam.
Tiba-tiba Antoni menggandeng tangan Kayla, entah apa yang ada dipikirannya saat ini. Yang pasti dia bahkan sepertinya tidak sadar. Dia hanya memikirkan kejadian tadi di saat Stefan menggandeng tangan istrinya.
Kayla sangat terkejut dengan sikap Antoni ini. Ia bahkan tidak berani mengatakan apapun apa lagi sampai melepas genggaman tangan Antoni.
*Apa yang dilakukan pria ini sebenarnya.
Dia menggenggam tangan istriku seperti ini kan, berani sekali dia menyentuhnya aku ingin sekali memotong tangan pria itu sekarang*. Antoni tidak melepaskan genggaman tangannya dan malah menarik Kayla menuju kamarnya.
Kenapa ini, apa dia marah, apalagi kesalahan ku sekarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Fafa Adieq Bosky
Bagus ceritanya ... biarin ada yg bilang mirip TMTM.... aq udah baca ratusan judul novel di MT .... walo ada yg mirip tp aq ttp suka .... jiwa readers sejati . . .semangat
2021-08-04
0
Suci Arafah
tor jgan ladenin kmentar yg sring nyamain sma novel ini lh itu lh...yg pnting smgat trus tor
2021-04-19
0
Barkah Ramadani
sama kayak ketika Daniah habis ktemu sama Noah,waktu di dlm mobil mau plng,,..ttp seru sich....
2020-11-24
0