Didalam taksi yang membawa Kayla untuk pulang gadis itu mwnyandarkan tubuhnya disandaran kursi sekedar untuk menjadi penopang tubuhnya, ia ingin melepas sebagian beban dihidupnya itu. Tanpa ia sadari ada butiran bening yang menetes dari ekor matanya.
Gadis itu kini harus menanggung beban keluarganya,ayahnya yang sakit parah dan memerlukan biaya pengobatan yang tidak sedikit. Sedangkan ibu tirinya yang terus saja bersenang-senang tanpa memikirkan kondisi keluarga saat ini, ditambahnya lagi sekarang dia harus menikahi pria yang bahkan baru sekali ia temui untuk membalas hutang keluarganya, pernikahan ini pun hanya berdasarkan kontrak yang sudah jelas akan merenggut seluruh kebebasan dari Kayla.
Dan disinilah Kayla sekarang, bukannya memilih untuk pulang kerumah gadis itu lebih memilih tempat ini. Kayla biasa datang ketempat ini ketika dia merasa beban hidupnya begitu berat, ia merasa tempat ini sangatlah nyaman tidak ada kebohongan, tidak ada rasa sakit yang mana penghuninya sudah tenang tanpa beban kehidupan apapun lagi.Kayla kini duduk bersimpuh di samping makam ibunya, tanpa memperdulikan jika tanah akan membuat pakaiannya kotor, ia kini hanya menangis menumpahkan semua beban hidupnya. Menceritakan semua keluh kesahnya dihadapan batu nisan itu.
" Ibu hiks sekarang kehidupanku benar-benar sangat berat, ayah sekarang sedang sakit dan memerlukan biaya yang sangat besar untuk pengobatannya, ayah harus dioprasi secepatnya jika tidak ayah pasti akan meninggalkanku juga. Ibu aku akan menikah sebentar lagi, tapi bukan dengan orang yang kucintai melainkan dengan cucuk orang yang telah mau membantu membiayai semua pengobatan ayah. Ibu selalu mengatakan kepadaku dulu jika suatu hari nanti akan ada seorang pangeran berkuda putih yang akan menjemputku dan menikahiku, seorang pangeran tampan yang akan membuat putri kecil ibu bahagia, tapi... " ucapannya tertahan.
" Aku akan menikah dengan berdasarkan kontrak dan juga dikarenakan untuk menebus hutang, apakah aku tidak pantas bahagia juga bu, ibu aku benar-benar sangat merindukanmu aku merindukan sosokmu bu, kini aku benar-benar membutuhkan belaian hangat dari ibu," menundukkan kepalanya.
" Tapi ibu tidak usah khawatir aku pasti akan bisa melewati semua ini dengan baik, ibu selalu memberitahuku jika aku ini adalah seorang gadis yang memiliki tekad sekuat baja, badai sekuat apapun tidak akan bisa menggoyahkanku. Terimakasih ibu sudah mau mendengarkanku, aku berjanji kepada ibu aku tidak akan pernah tunduk dengan keadaan ini. Aku pamit pulang bu, aku juga harus kembali kerumah sakit untuk menjaga ayah, ibu baik-baik yah disini aku pasti akan sering pergi kesini," Kayla mengangkat kepalanya, menghapus air matanya kemudian mencium batu nisan ibunya sebelum ia pergi.
***
Kayla kini sudah kembali kerumah sakit, dirumah sakit dia sangat terkejut dengan kedatangan seseorang yang ia kenal, dia adalah nyonya Wijaya.
Kayla berjalan mendekati wanita tua itu.
" nyonya untuk apa anda datang kemari," bertanya ragu.
" Nak apa kau habis menangis matamu bengkak," malah ikut bertanya juga.
" ahh tidak nyonya ini hanya karena debu," alasannya.
" ooo iya kedatangan nenek kesini karena hari ini ayahmu akan menjalankan operasinya,"
Kayla tersenyum bahagia.
" terimaksih nyonya, terimakasih banyak saya tidak tahu lagi bagaimana membalas kebaikan nyonya dan keluarga nyonya,"
" kenapa kau masih memanggilku nyonya, aku sekarang adalah nenekmu bukan, jadi berhentilah bersedih hemm, sekarang kau juga seorang Wijaya jadi jangan khawatir dengan kondisi ayahmu," tersenyum hangat.
" ahh iya nak, nenek ingin menanyakan sesuatu. nenek mendapatkan kabar jika kau dan Antoni bertemu, apa yang terjadi apakah Antoni bersikap baik kepadamu," tanyanya.
Kayla kembali teringat dengan perkataan Antoni,tentang walaupun mereka menikah berdasarkan kontrak, namun dihadapan orang lain mereka harus bersikap seperti pasangan pada umumnya.
" iya nyo.. maksud saya nek, Antoni adalah orang yang baik, dia sama sekali tidak menindasku," ucapnya berbohong.
Nenek Wijaya tersenyum lega.
Syukurlah semoga Dengan kehadiran gadis ini dikehidupannya, Antoni bisa kembali seperti dulu. Berbicara dalam hati.
__________________
Ayah Kayla kini akan menjalankan operasinya. Dan Kayla sudah merasa sebagian bebannya sudah terangkat, kini ia harus terus berdoa agar semua berjalan baik-baik saja, tidak perduli bagaimana nasibnya kedepan sebagai istri dari presedir ternama, tuan Antoni Wijaya.
Yang terpenting baginya sekarang adalah tentang operasi ayahnya
Tuhan, ku mohon bantulah ayahku, semoga semuanya berjalan lancar. Kumohon Tuhan jangan buat aku kehilangan ayah juga. Doanya di depan ruang operasi sambil terus mondar-mandir, menunggu dengan tidak sabar hasil operasi ayahnya.
Lampu ruangan operasi kini sudah mati, menandakan berakhirnya operasi itu. Tak lama setelah itu keluarlah para dokter dengan pakaian khusus mereka.
"Dok bagaimana kondisi ayah saya," berlari menghampiri dokter itu.
"Nona tenang saja operasinya berjalan lancar," ucap dokter itu sambil tersenyum.
Mendengar hal itu Kayla sangat bahagia, kini dia bisa bernafas lega.
"Terimakasih dokter, terimakasih banyak," ucapnya.
"Jangan berterimakasih kepada kami nona, berterimaksihlah kepada Tuhan. Karena kami hanya menjadi perantaranya saja, dan juga berterimaksihlah kepada nyonya Wijaya yang telah membantu pengobatan ayah anda," tersenyum kemudian segera berjalan pergi.
Kayla berbalik menatap wanita tua yang kini tengah tersenyum hangat kepadanya.
"Nenek terimakasih banyak atas semuanya, saya pasti tidak akan bisa membalas semua kebaikan anda dan keluarga anda," ucapnya berterimakasih lagi.
"Nak apa yang kau katakan, berhentilah mengucapkan terimakasih, bukannya didalam keluarga tidak ada ucapan terimakasih dan juga maaf," ucapnya sambil membelai kepala gadis itu lembut.
Terimakasih Tuhan kau telah mengirimkan orang baik, untuk membantu keluargaku ini.
______________________
Disisi lain Antoni sedang mendapatkan laporan dari orang suruhannya melalui sambungan telfon.
" Tuan setelah bertemu dengan tuan Antoni, nona Kayla pergi kemakam saya tidak tau makam siapa itu tapi saya melihat nona Kayla menangis disana. Setelah dari makam dia langsung menuju kerumah sakit, dan disana sudah ada nyonya besar," lapornya disebrang telfon.
" Lalu apa yang terjadi," Antoni bertanya.
" nyonya besar menanyakan apakah tuan Antoni menindas nona Kayla, lalu jawaban nona Kayla adalah tidak, karena tuan Antoni bersikap baik kepadanya," menceritakan hal yang hanya ingin didengar oleh tuannya.
" bagus, lakukan terus pekerjaanmu dengan baik," menutup sambungan telfon.
Antoni tersenyum menyeringai.
" Sepertinya gadis itumemiliki pendengaran dan daya tangkap yang baik," ucapnya kepada sekertaris Kim.
" Tuan saya sudah mendapatkan informasi pribadi tentang kejidupan nona Kayla," ucap sekertarisnya.
" Aku tidak ingin mengetahuinya kim, aku tidak perduli sama sekali dengan gadis itu,"
*Aku hanya akan bersenang-senang sebentar dengannya. * Ucapnya dalam hati, sambil menyeringai jahat.
Tapi kenapa saya merasakan hal yang lain tuan muda, saya merasa jika kehadiran dari nona Kayla ini akan mengembalikan soso tuan Antoni yang dulu lagi. Ucap sekertaris Kim dalam hati, karena tentu saja dia tidak akan berani mengatakan itu secara langsung dengan tuannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
pena_sf:)
udah aku vote kak semangaaat
2022-07-06
0
Nur Fadillah
di bikin sebucin bucinya thorr terus tggal pergi biar kapok
2021-05-19
1
Rina Ramdayani
setiap cerita mintak viksual nya lah biar makin semagat oppa kore gtt😁
2020-09-23
0