Seperti biasa aktifitasku dimulai kala hari mulai beranjak gelap selepas sholat maghrib dan makan malam aku pun berangkat ke kafe tempat biasa aku kerja.
sambil menunggu giliran ku tampil aku memesan jus jeruk dan cemilan.
ada sediikit rasa heran kenapa hari ini Daniel tidak kerumahku bahkan tidak memberi kabar juga.mungkin karena sudah terbiasa dengan kehadiran Daniel dirumahku hingga sehari saja dia tidak hadir bunda dan Niken menghujaniku dengan berbagai pertanyaan apa sudah sedekat itu ikatan yang Daniel jalin dengan bunda dan Niken.
tetapi aku juga sedikit penasaran kenapa dia tidak datang dan tidak juga memberì kabar kuambil ponselku dan hendak megiriminya chat tetapi aku ragu untuk sesaat kupandangi layar ponselku yang sudah tertulis
" hai ...apa kabar.kok g kerumah hari ini" aku ragu antara kukirim atau tidak y
"hai..non kok ngelamun,kemana si babang gantengnya" tegur Dimas membuyarkan lamunku dan tanpa kusadari chat yang tadi sudah kuketik terkirim dan aku baru menyadari begitu mendapat balasan dari Daniel
"kangen ya!!!!" balasnya
belum sempat aku membalas Dimas mengingatkan aku kalau sebentar lagi giliran aku tampil akupun memasukan ponselku kedalam tas.
Aku menyeka keringat yang mebasahi sekitar wajahku dengan tissue begitu tugas nyanyiku selesai akupun turun dan kembali duduk di depan meja bar yang langsung berhadapan dengan Dimas yang sedang melayani pelangganya. aku pun segera menyeruput sisa jus jeruk yang tadi aku minum.
"Dhit, bukannya itu cowo yang biasa sama kamu ya" ucap Dimas sambil menunjuk ke salah satu sudut kafe,aku pun mengikuti arah tangan Dimas
ya disudut kafe itu aku melihat Daniel sedang berbicara dengan seorang wanita,aku tidak begitu jelas melihat wajahnya karena dari samping
entah kenapa tiba-tiba udara disekitarku terasa panas
"kamu kenapa tha" tanya Dimas yang melihat perubahan ekpresi mukaku.
"g kenapa-kenapa Kak"jawabku sambil menunduk dan mengaduk-aduk sisa minumanku
"kayanya kamu cemburu ya?" ledeknya sambil mendekatkan wajahnya kedekatku
" gak " sangkalku
"aku udah hampir telat nih siaran,aku balik dulu ya kak" pamitku pada Dimas tanpa menunggu jawaban Dimas aku langsung menyambar tasku dan mengeluarkan ponselku untuk memesan ojol
sebelum kelur dari kafe aku sempat melirik kearah Daniel kebetulan Daniel pun melihat kearahku sejenak pandangan kami bertemu ada sedikit rasa kesal melihat Daniel yang terlihat akrab dengan wanita itu tapi kalau dipikir wajar saja kalau Daniel memilih wanita itu diaterlihat elegan sedang aku...ada beribu tanda tanya dalam pikiranku untung saja ojol pesananku tiba hingga untuk sesaat aku pun lupa dengan Daniel.
setibanya di studio bukan hanya satu atau dua orang yang bertanya "kok naek ojek,kemana yang biasa nganterin"
"lagi berantem ya"
"bla...bla....bla"
ah....jadi tambah pusing aku mendengar pertanyaan rekan-rekan ku.
hari ini aku siaran jadi tidak konsentrasi untung waktu terasa cepat hingga akhirnya tugaskupun usai,karena tak mau mendengar pertanyaan yang macam-macam lagi aku pun langsung memesan ojol dari begitu selesai hingga begitu keluar dari radio X abang ojol sudah menantiku.
Begitu aku keluar dari gerbang dan hendak mengapiri ojol pesananku terdengar suara ada yang memanggilku
"Dhita..."
"Dhita..."
suara yang tak asing bagiku ,aku pun pura-pura tak medengar aku langsung menghampiri ojol pesananku dan memakai helm yang diberikan abang ojol dan langsung duduk dibelakang.
aku tahu Daniel mengikutiku dari belakang tapi aku pura-pura tak tahu.
setelah tiba didepan rumah akupun segera membayar dan ketika aku hendak membuka pagar rumah ada sebuah tangan yang menahan pergerakanku
"tha ...kamu kenapa" tanyanya
"g kenapa-napa niel aku cape mau istirahat"ucapku
"kamu marah ya" tanya nya sambil memperhatikan wajahku
"marah? marah kenapa?" tanyaku kembali pada Daniel tetapi kali ini aku memberanikan diri menatap wajahnya.
" ya... ya karena tadi aku gak kesini" jawabnya sedikit ragu sambil menggaruk belakang kepalanya.
" gak ngaruh buat aku kamu mau dateng apa gak" jawabku sedikit ketus sambil membuka pintu pagar dan masuk kedalam pekarangan rumahku yang tak begitu luas
Daniel mengikutiku
"ih...ngapain masih disini sih bukannya pulang udah malem" usirku pada Daniel,tetapi seolah ucapanku tak didengarkannya yang ada malah ia duduk dengan santainya dikursi teras depan rumahku ia pun mengeluarkan sebungkus rokok beserta koreknya lalu mengeluarkan isinya satu dan menyalakannya.
aku yang pada dasarnya tidak suka dengan asap rokok hanya bisa mengumpat dalam hati dan menatap dalam wajah Daniel dengan tatapan tidak suka.
"kenapa?" tanyanya sambil menghembuskan asap rokok tepat kearahku
"Daniel..." sentakku dengan nada tida suka sambil mengibas-ibaskan tangan didepan wajahku agar asap rokók yang dihembuskannya tidak sampai diwajahku
"kenapa tinkahnya hari ini begitu menyebalkan ya" batinku sambil menatap tidak suka kearah Danieĺ
"pulang gih niel,udah malem nih g enak kaĺau dilihat sama tetangga" usirku kembali pada Daniel tetapi tetap tak mendapat tanggapan dari Daniel
Daniel menatapku dengan tatapan yang sulit diartikan, lalu ia menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya dengan kasar.
" ok...aku pulang tapi sebelumnya give me a kiss in here" ucapnya sambil menunjuk bibirnya lalu tersenyum
" what????" ucapku sambil membelaĺakkan mataku, nampak senyum tipis diwajah Daniel meliat ekspresi keterkejutanku
" ayolah beib cepet katanya mau cepet istirahat" pinta Daniel sambil memajukan bibirnyä
"apa'an sih g mau ah" tolak ku sambil memegang knop pintu dan hendak memutarnya tiba-tiba Danil berdiri dan menarik pinggängku lalu membalikan tubuhku hingga berhadapan dengan dada bidangnya.
ia pun memegang daguku dan menaikkannya hingga menatap wajah tampannya
seketika itu juga jantungku berdegub kencang
tanpa menunggu persetujuan ku Daniel menyambar bibirku lalu ********** lembut
aku yang masih setengah dibawah alam sadarku hanya bisa pasrah.
saat nafasku mulai terasa berat karena kurangnya pasokan udara aku berusaha mendorong tubuh kekar Daniel dan ia pun melepaskan bibirnya dari bibirku sambil tersenyum penuh kemenangan dan memegang bibir bawahnya yang nampak masih basah akibat ciuman tadi.
entah mau ditaruh dimana mukaku,aku mrasa malu dengan kejadian beberapa saat tadi
" udah sana pulang" usirku kembali pada Daniel tanpa melihat kearahnya
" kenapa masih malu aja sih tha. kan kita udah sering melakukannya" protes Daniel yang melihat ku membuang muka saat berbicara dengannya.
" udah sih sana pulang udah malem" pintaku pada Daniel tetapi kali ini dengan nada lembut dan kuberanikan diri untuk menatap wajanya
" ya ampun tha jangan pasang muka kaya begitu aku jadi g tahan pengen lagi" ucapnya dengan nada menggoda
"niel please" mohonku sambil menyatukan kedua tanganku didepan dada tanda memohon
"baiklah...aku pulang sekarang beib" ucapnya sambil mendekatkan wajahnya dengan reflek akupun memunduran wajahku menjauh
" Daniel..." teriakku sambil mendorong tubuh kekarnya agar sedikit menjauh.
ia pun tersenyum seakan akan puas menggodaku hari ini
" baiklah aku pulang,sampai jumpa besok beib" ucapnya sambil berbalik badan dan berjalan keluar lalu naik kemobilnya.
setelah ia menyalakan mesin mobilnya barulah aku berjalan kearah pagar dan menguncinya.
"akhirnya dia pulang juga" ucapku lega karena aku bisa segera istirahat aku pun segera masuk kedalam kamarku dan setelah membersihkan diri kurebahkan tubuhku diatas kasur dan terasa begitu nyaman
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
B⃟c ᴅʀɪᴇᴀʀᴛʜᴀ
Daniel seneng banget yaa cium bibirnya Dita
2023-03-07
1
Feny Yuanita
mantan rasa suami
2021-04-19
0
👀 calon mayit 👀
mantan gw ajh minta cium dah gw tabokkkkk.... padahal sun kening😏🤣 ngga bar bar gimana coba
2021-04-02
0