hai...para reader mf y kalau masih banyak typo.
happy reading
--------------------------------------
Hembusan angin malam menerpa lembut diwajah mulus Dita,malam itu Dita sedang menunggu pesanannya selesai saat ada sebuah mobil berhenti disebelah motornya,kaca mobil diturunkan nampaklah seorang pria muda yang sudah tidak asing lagi buat Dita dan keluarganya,dengan pakaian santai Daniel menghampiri Dita
"mau ngapain sih dia kesini"gerutu Dita dalam hati tetapi jelas terlihat kekesalan diwajah Dita.
"ya ...sejak Dita tahu soal taruhan itu Dita memang menjaga jarak dengan Daniel, dia tidak ingin jika suatu saat hatinya bakal terluka.
"tha gw duluan y,gw tunggu dirumah y"ucap Daniel sambil masuk kedalam mobilnya.
Dita hanya menganggukan kepalanya
"wih cowonya keren banget y" ucap seorang gadis yang masih muda
"tajir lagi y"timpal cewe yang satunya
"gw mah sih kalo punya cowo kaya gitu g bakal gw lepasin"ujar cewe yang satunya lagi, beruntung pesananku sudah selesai jadi aku bisa segera pergi darisana dan tidak mendengar segala pujian buat Daniel.
setelah membayar sate pesanannya Dita pun kembali kerumahnya di depan pintu pagarnya sudah terparkir dengan manis mobil Daniel,setelah memarkirkan motornya Ditapun masuk kedalam rumahnya.
"assalam mualaikum" setelah mengucap salam Dita langsung masuk menuju dapur dan memindahkan sate yang tadi dibelinya ke piring dan manatanya di meja makan setelah dirasa sudah siap Dita keruang tamu untuk memangill Bundanya dan Niken
"bun,..ayo makan "ajak Dita pada bunda ipeh,
bundapun berdiri dan mengajak serta Daneil untuk makan malam bersama
Niken yang memang pada dasarnya begitu senang dengan kehadiran Daniel yang sudah begitu dekat dengannya mengambil posisi duduk sebelah Daniel,bak seorang istri Niken pun mengambilkan nasi berserta lauknya untuk Daniel, aku yang melihatnya hanya tersenyum kecut masalahnya Niken tak pernah sebaik itu padaku.
Daniel mengeluarkan senyum termanisnya untuk Niken sebagai tanda terima kasih,lalu semenit kemudian Daniel menatapku,aku pun menundukan kepalaku menatap pada piring yang ada dihadapanku dan segera menghabiskannya.
Selesai makan aku pun memilih duduk dibangku diteras depan sambil menikmati angin malam .
"apa yang lagi loe lamunin dhit" tanya seseorang yang tanpa melihatnyapun aku sudah tahu siapa pemilik suara itu.
Daniel duduk disebelahku
"kayanya sekarang loe makin deket y sama cowo itu" tanya Daniel enggan untuk menyebut nama Rivan
"itu siapa?" tanyaku balik pura-pura tak mengerti apa yang dimaksud olehnya
"g usah pura-pura **** deh Dhit,gw yakin loe tau apa yang gw maksud"
"biasa aja"jawabku santai
"tapi yang gw liat itu g biasa dhit" tegasnya
aku hanya diam malas untuk menanggapi ocehan Daniel,ku lirik sekilas wajah tampannya ada sedikit aura kemarahan karena aku tak menanggapinya.
"gw g mau bahas soal itu niel,gw mau fokus ama pelajaran kan sebentar lagi kita mau UN" jelasku
jam 21.10 Daniel pamit pulang,aku pun mengantarnya hingga depan pagar dan ketika hendak masuk kedalam mobil Daniel menarik tanganku dan melingkarkan tangannya dipinggangku
"cup"
"met malem beib, have a nice dream" ucapnya setelah mengecup singkat bibirku dan masuk kadalam mobilnya
aku yang masih terpaku oleh tindakan Daniel tadi masih tak percaya Daniel memcium ku di depan jalan,
lamunanku buyar setelah Daniel mengejutkanku dengan suara klakson mobilnya, dia pun melbaikan tangannya lalu menutup kaca mobilnya sambil melaju menjauh dari rumahku.
setelah mengunci pagar aku pun masuk kedalam dan mengunci pintu lalu bergegas menuju kamarku.
Ku rebahkan tubuhku diatas kasur sambil menatap lagit-langit kamarku
mungkin saat ini aku belum bisa lepas dari Daniel tapi aku sudah bertekad untuk tidak terlanjur jatuh cinta padanya,aku tahu saat ini dia tidak mau melepasku karena bukan dia yang memutuskannya
"ya..seorang Daniel Wijaya mempunyai prinsip tidak akan pernah diputuskan oleh wanita tetapi harus selalu dia yang memutuskan wanita"
Tanpa terasa UN tinggal menghitung hari, aku pun fokus belajar terkadang belajar bersama Rivan sambil makan disebuah kafe,atau sekedar makan bakso dan duduk diatas rumput beralaskan tikar sambil membahas pelajaran.
Hubungan ku dengan Rivan bertambah dekat hingga beredar gosip kalua kami jadian,aku dan Rivan hanya bersikap biasa saja tak menanggapi rumor yang beredar, tetapi tidak dengan Daniel semakin hari sikapnya semakin posesif kepadaku .
pergi dan pulang sekolah harus bersamanya,belum lagi kalau disekolah sebelum bel masuk aku harus selalu berada disampingnya.
Sebenarnya aku sudah tak tahan dengan semua perturannya yang mengekang kebebasanku,tapi aku harus bertahan sampai kelulusanku tiba, bukan tanpa sebab aku bertahan aku hanya ingin tahu sejauh mana dia mempermainkan ku,dari apa yang aku dengar secara tidak disengaja Daniel akan memutuskanku pada saat kelulusan nanti dengan alasan dia akan melanjutkan kuliah diluar negeri.
aku tak sabar menanti hari itu hari dimana aku akan merasakan kebebasanku lagi tanpa peraturan ini dan itu darinya.
Yang perlu aku lakukan saat ini adalah menjaga hatiku agar tidak jatuh dalam pesonanya agar bila saat itu tiba aku tidak merasa sakit yang berlebihan,cukup sekali saja aku merasakan sakit hati karena tahu fakta yang sebenarnya Daniel memilih aku menjadi kekasihnya bukan karena suka atau cinta tetapi karena sebuah "Supercar Mewah " menjadi hadiahnya jika dia bisa pacaran denganku yang super dingin dan bertahan minimal 3 bulan.
Hari berganti hari,...saat kelulusanpun tiba .
Setelah acara perpisahan Daniel mengajakku ketempat mereka berkumpul.
Saat sampai di tempat biasa mereka kumpul nampak semua anggota genk sendok emas sudah beekumpul tidak lupa dengan kedua selirnya Daniel .
Entah kenapa tiba-tiba perasaanku tidak nyaman.
"apakah sekarang dia bakal mutusin aku"
"kalau memang sekarang kenapa mesti didepan teman-temannya sih" batinku penuh dengan beribu pertanyaan
"hai tha,abis ini loe mau kuliah dimana?" sapa Pian sok akrab
"gw g kuliah,kayanya mau kerja aja"jawabku jujur
padahal aku sudah mengajukan beasiswa pada sebuah perguruan negeri namun belum ada jawaban,aku pun tidak berani terlalu berharap jika memang aku menapatkannya anggap saja sebuah keberuntungan.
"kerja apa yang nerima lulusan sma?" tanya Andreas seakan meremehkan
"banyak"jawabku singkat
"kalau loe gimana niel"tanya angga yang pura-pura tak tahu
"dia mau kuliah di ausi"timpal Pian sok tahu
"lah trus kalo loe ke ausi Dhita gimana Niel"celetuk Andreas pada Daniel yang duduk santai di sofa depan ku
aku mulai mengerti kenapa dia membawaku kesini dan ada teman-temannya.
"entahlah "jawabnya singkat sambil meneguk minuman kaleng yang berada diatas meja
"LDR dong"celetuk pian lagi
"gw g bisa LDR an "jawabnya masih dengan gaya santainya
"ya udah kita bubaran aja ngapain sih dibikin rumit" timpalku berusaha santai agar tidak ada yang tahu sebenarnya dalam hatiku ada hawa panas dan rasa kecewa.
Setelah jam menunjukan pukul 20.45 Daniel mengantarku pulang namun ditengah perjalanan ditempat sedikit sepi dari lalu lalang kendaraan dia menepikan mobilnya.dia memindahkan posisi duduknya jadi menghadapku
"dhit loe g apa-apa kan kalo kita putus sekarang"tanyanya dengan hati-hati
aku pun tersenyum sedikit kecut,aku tahu kalau hal ini akan terjadi dan aku sudah menyiapkan hatiku agar tidak merasakan sakit saat Daniel mengucapkannya tetapi semua diluar perkiraanku saat Daniel ngatakan putus hatiku terasa sakit ibarat tertusuk ribuan jarum
"gw g apa-apa niel"ucapku dengan nada sedikit sendu menahan tangis.
"maaf"ucapnya lirih
"g apa-apa niel,gw berharap setelah ini gw g ketemu ama loe lagi,dan gw harap loe g ngelakuin hal kaya gini lagi ke cewe lain ,cukup gw aja yang loe jadi'in bahan taruhan" ucapku panjang lebar
Daniel terdiam lalu mengelus rambutku,entah apa yang sedang dipirkannya,iapun kembali melakukan nobilnya dan tak lama kemudian kami pun tiba dirumahku.
tanpa banyak kata aku pun langsung turun dan setengah berlari masuk kedalam rumah,aku tak kuasa menahan air mataku yang akhirnya mengalir juga.
ternyata biarpun aku sudah menyiapkan hati agar tidak terluka saat perpisahanku dengannya tiba tetap saja terasa sakit dan menyayat dihati
biarlah malam ini aku menangis sepuasnya untuk meringankan rasa sakit dihatiku dan berharap esok semua akan kembali baik-baik saja walaupun Daniel sudah bukan kekasihku lagi dan aku pun berharap tidak akan bertemu dengannya lagi.
aku yakin aku bisa melalui semuanya walaupun akan terasa sangat berat di awalnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
B⃟c ᴅʀɪᴇᴀʀᴛʜᴀ
mungkin Daniel dah mulai sayang sama kamu Dit, tapi dia masih gengsi untuk mengakui nya
2023-03-07
1
Sis Fauzi
semangat Ditha, gak usah mikirin Daniel 💪 masa depan mu lebih utama 😀❤️
2021-06-26
0
Triana R
lanjut kak
2020-08-30
2