Detik berganti kemenit,menit berganti menjadi jam,saking pulasnya Dita tidur tak terasa mataharipun sudah menampakan sinarnya yang masuk menerobos celah-celah kamarnya.
"Kak....,dor...dor....dor"
"kakak bangun" triak Niken dari balik pintu kamarku
"kebakaran.."
"kebakaran..."teriaknya lagi karna tak ada jawaban dari dalam
"uah...niken berisik banget sih"sahutku dari dalam dengan suara berat khas orang baru bangun tidur
"udah siang mau sekolah g sih kak"
kulihat jam dinding yang tepat berada diatas kepala tempat tidurku
kukucek mataku untuk menyakinkan penglihatanku jam sudah menunjukan pukul 6.50 yang artinya aku kesiangan
aku langsung berlari menuju kamar mandi.ku gunakan gaya bebek mandi asal basah dan asal g bau aja.
hanya butuh 10 menit akupun keluar dengan pakaian lengkap,kusambar roti diatas meja langsung memakannya sambil jalan keluar menghampiri ibuku yang sudah menunggu diatas jok motor untuk memgantarku kesekolah,
memang setiap pagi sang bunda selalu mengantar Dita kesekolah.setelah cium tangan sang bunda Ditapun berlari kecil menuju kelasnya tapi ketika lewat depan kelas Daniel ada sebuah tangan yang tiba-tiba menarik tangannya hingga secara reflek Dita terjerembab pada sebuah dada bidang.
"ach..."teriak Dita,sontak Dita mengangkat wajahnya ingin lihat siapa yang hampir membuatnya celaka pagi-pagi.
"ngapain sih lari pagi-pagi beib"Daniel tanpa dosa menarik tanganku
mendengar kata "Beib" yang keluar dari mulut Daniel serentak yang ada disana melihat kearahku,mereka seolah tak percaya dengan apa yang didengar
"sejak kapan loe berdua jadian"tanya pian penasaran
"eh...ini bukan kaya yang loe pikirin,gw g ada hubungan apa apa ama Daniel,suer"sanggahku sambil mengangkat kedua jari tanganku keatas yang berarti sumpah
"apa lu lupa ama kejadian kemaren sayang" ucap Daniel
"emang ada kejadian apa kemaren"tanya piko penasaran
mendengar pertanyaam konyol itu ada beberapa pasang mata menatap kearah kami,aku masih belum sadar kalau tangan Daniel masih setia melingkar dipinggangku
"ehem..."
"ehem..."
Andreas dengan sengaja medehem dengan kencang membuatku tersadar akan posisi Daniel yang memelukku erat,aku berusaha melepaskan tangan Daniel dari pinggangku,bukannya melepaskan rangkulannya tapi Daniel malah semakin mengeratkan.
"Niel,lepas gw mau kekelas udah mau masuk"
Daniel tersenyum sambil menunjuk pipinya
"apa?"tanyaku dengan mata yang kubuat melotot sempurna
"jangan begitu,aku jadi makin gemes liatnya"bisik Daniel ditelingaku
"jangan macem-macem.Niel"sentakku sambil menginjak kaki Daniel
"ach....sakit Dita"Daniel memegang kakinya yang aku injak mau tak mau tangan Daniel yang melingkar dipinggangkupun terlepas,aku langsung berlari menuju kelasku dan tak lama kemudian bel masukpun berbunyi.
"loe tadi ngapain didepan kelas ipa 1,pake maen rangkul-rangkulan lagi"bisik Vika
"loe liat Vik"tanyaku balik
Vika mengangguk bertanda iya
"emang udah jadian ama si sendok"tanyanya lagi
aku hanya menggelengkan kepala
"trus tadi itu ngapain begitu"tanyanya semakin penasaran
'a...a..ak.."belum sempat kumelanjutkan ucapanku Pak Dullahpun masuk bertanda pelajaran pertama segera dimulai.
Entah kenapa hari ini aku tidak bisa konsentrasi ke pelajaran,pikiran ku selalu teringat kejadian kemarin saat Daniel menyentuh bibirku,saat tadi pagi dia merangkul ku
"apa ini yang namanya beneran jatuh cinta"tanyaku pada diri sendiri
"Dit tadi pagi loe sarapan kecubung ya"tanya Vika konyol
"kecubung?"tanyaku balik
"iya,kee..cuu..bung?ucapnya dengan penuh penekanan
"au ah gw g ngerti loe ngomong apa vik"
"kecubungkan bikin mabok,nah loe lagi mabok kan,senyum-senyum.sendiri tar ngelamun lagi"jelas Vika
"masa sih vik?"tanyaku tak percaya
aku hanya tersenyum melihat vika yang memasang mode bingungnya
"udah g usah dipikirin vik,gw masih waras kok"jelasku sambil menarik tangan Vika menuju kantin soalnya tadi aku hanya sarapan roti.
aku memesan mie ayam plus teh anget sebagai minumnya
saat sedang asik menikmati makanan yang tersaji didepanku Daniel n the genknya ikutan duduk ditempatku,mereka mengapitku dengan Daniel yang duduk pas dihadapanku
kucoba untuk tak menghiraukan keberadaan mereka.Daniel menarik mangkok yang sedang kumakan sontak aku terkejut dan tersendak mie yang sedang kumakan
"uhuk...uhuk"
perih terasa tenggorokanku karna mie yang kumakan lumayan pedas
"minum dulu beib"tutur Daniel sambil menyodorkan segelas teh hangat yang tadi kupesan tadi
"elo sih ah jail banget,perih tau"umpatku kesal
Daniel hanya tersenyum melihatku
"ni orang g tau orang kesel kali ya"umpatku lagi namun dengan nada pelan bahkan hanya aku sendiri yang mendengarnya
"sayang gimana jawaban dari pertanyaan gw yang kemaren"tanya Daniel
"yang mana?"tanyaku balik pura-pura lupa
"ya ampun Dita,apa perlu gw ulangin lagi pertanyaanya biar seisi kantin tau"
aku tak menjawab pura-pura cuek
Daniel berdiri dan nampak sedang mempersiapkan sesuatu
"ehem...ehem"suara Daniel seperti sedang mempersiapkan pidato
"loe mau ngapain Niel"tanyaku bingung takut dia beneran melakukan pernyataan konyolnya menurutku
"aku mau bikin pernyataan cinta aku buat kamu disini biar semua orang tau"bisik Daniel ditelingaku
aku segera berdiri hendak meninggalkan kantin sebelum Daniel bener-bener nekad tapi tangan Andreas menekan pundakku
"Niel jangan bodoh deh,malu tau"bujukku pada Daniel agar mengurungkan niatnya
"kalo begitu gw mau loe jawab sekarang"paksanya
"didepan mereka?"tanyaku lagi menyakinkan
"iya..didepan mereka biar mereka jadi saksinya"tegas Daniel
aku tak tau harus berkata apa,aku hanya menepak jidatku frustasi.
"ayolah,.keburu bel nih"paksa Daniel lagi
"gw g bisa kasih jawaban sekarang niel,gw belom mikirin"akhirnya mulutku mau terbuka juga
"hei sayang kemarinkan gw bilang mau hari ini jawabanya"Daniel terus menagih jawaban yang aku sendiri g tau harus menjawab apa.
untung saja bel tanda istirahat usai pun berbunyi
"ahh selamet gw"kataku sambil mengelus dada bertanda lega
"jangan harap hari ini lolos,gw tunggu tar pulang sekolah"tegas Daniel sambil pergi menuju kelasnya.
"ayo tha tar keburu gurunya masuk"ajak vika sambil menarik tanganku sambil setengah berlari maklum kelasku berada dipaling ujung lorong.
"loe pake jimat apa sih sampe tuh si sendok emas maksa banget pengen jadian ama loe"selidik vika dengan nada setengah berbisik
aku hanya mengangkat sedikit kedua bahuku tanda tak tahu
"trus loe tar kalo ketemu si sendok mau jawab apa tha?"tanyanya lagi penasaran
"gw g tau vik,gw g ada rasa apa-apa ama dia"jawabku
"masa" sahut vika cepat tak percaya dengan jawabanku
"g percaya?"tanyaku
vika hanya menganggukan kepalanya bertanda dia tak percaya dengan jawabanku barusan.
bel pulang sekolahpun berbunyi tanda usainya pelajaran hari ini.
aku bergegas merapikan peralatanku dan setelah kurasa semua sudah masuk dalam tas akupun segera berlari keluar gerbang untuk segera naik angkot untuk menghindar dari Daniel,entah dewi portuna sedang berpihak kepadaku atau memang nasibku sedang bagus Daniel tak ada didekat gerbang dan tak lama kemudian angkot tujuan rumahkupun tiba aku buru-huru naik dan menundukan wajahku agar tak terlihat dari luar karna kaca angkotnya trasnparan,ketika angkot yang kunaiki bergerak menjauh aku pun bernafas lega
"selamat aku hari ini" gumanku sendiri karna hari ini aku bebas dari Daniel
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Hai...hai reader maaf y kalo masih banyak typonya
aku tunggu nih
-kritik
-saran
-like dan
-votenya y
salam kenal AMEl
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
B⃟c ᴅʀɪᴇᴀʀᴛʜᴀ
untung kamu tidak bertemu Daniel saat pulang, tapi gimana sama hari esok, apa kamu masih bisa menghindar lagi
2023-03-06
1
@Ani Nur Meilan
Kali ini Dita lolos dari Daniel ntah besok bisa lolos ngga...
2023-02-16
0
🦂⃟ғᴀᷤᴛᷤᴍᷫᴀ 🕊️⃝ᥴͨᏼᷛN⃟ʲᵃᵃ࿐📴
PD sekali kamu Niel Dita Lom Nerima cintamu udah panggil Beib aja
2023-02-16
0