Untuk sesaat aku tertegun "untuk apa dia bawa aku kerumahnya"aku sibuk sendiri dengan pikiranku.
"hei...ayo turun ngapain masih disitu"teriak Daniel dari depan pintu utama
aku yang baru tersadar dari lamunanku langsung membuka pintu mobil dan melangkah mengikutinya masuk kedalam rumah.
"duduklah"perintahnya dan aku pun mengikutinya.
tanpa banyak kata Daniel meninggalkan aku sendiri diruang tamu dia menaiki satu per satu anak tangga hingga hilang di ujungnya karena dia berbelok ke arah kanan selepas tangga terakhir,tak lama kemudian dua orang pelayan datang membawa dua gelas minuman dan beberapa toples cemilan.
setelah menunggu lumayan lama Danielpun turun denga pakaian santai.
"maaf lama"ucapnya sambil menjatuhkan tubuhnya disofa sebelahku.
"tadi dimobil loe bilang apa tha?" tanyanya sambil mengambil gelas minuman dan menyesapnya sedikit lalu meletakkanya kembali
aku masih terdiam memilih kata-kata yang pas untuk memulai pembicaraan dengannya
"hello..."tegur Daniel sambil menaik dan turunkan kelima jarinya didepan wajahku
akupun tersadar dan gelagapan sendiri.
"loe tadi bilang apa tha?mau putus?" tanyanya sambil menyandarkan punggungnya disofa, aku tak berani menatap wajahnya aku pun hanya mengangguk bertanda "iya"
kuberanikan diri untuk menatapnya sekilas ada senyum sinis diwajahnya yang tampan.
"apa alesannya loe mau putus dari gw?" tanyanya sambil menatapku tajam.
aku tak mampu menjawab apa lagi dia menatapku dengan sorot mata tajam mengintimidasi.
Setalah sekian lama aku hanya terdiam dan menunduk
"jawab Dita "sentaknya
"ak...aa..a,ish....."kenapa tiba-tiba lidahku terasa kelu y g bisa jawab pertanyaan Daniel padahal dihatinya sudah tersusun kata-kata yang hendak diucapkan akan tetapi mulutnya tidak mau diajak kerja sama,mulutnya tidak mau terbuka
Dita
----
tekad Dita sudah bulat ia harus putus dengan Daniel pokoknya secepatnya dia harus sudah tidak mempunyai hubungan apa-apa lagi dengan pria itu ataupun genknya,apa lagi setelah ia mendengar sendiri percakapan mereka digudang tadi.
ia coba untuk memantapkan hatinya,Dita pun mencoba mengangkat wajahnya dan menatap wajah Daniel,ia pun menarik nafas dalam -dalam dan.menghembuskannya perlahan mencoba untuk menenangkan dirinya sesaat
"gw udah tau semuanya niel,makanya lebih baik kita putus dan g ada hubungan apa-apa lagi" ucapku dengan menundukan kembali wajahku,aku tahu pasti saat ini Daniel sedang menatapnya
"tau apa?"jawabnya malah balik bertanya
"semuanya niel,tentang taruhan itu ...."aku tak kuat untuk meneruskan kata-kataku,dadaku terasa sesak dan air mataku hendak mengalir keluar,ku coba untuk tidak menangis,aku tak mau terlihat lemah dimatanya biarlah dia dan teman-temannya tetap berpikiran kalau aku gadis yang dingin sedingin es di kutub utara.
"gw g mau kita putus Dita"tegas Daniel sambil memajukan sedikit wajahnya
"kenapa Niel,gw rasa g ada alesan buat mempertahankan hubungan ini"air mataku akhirnya mengalir juga,aku juga tak habis pikir kenapa Daniel tak mau hubungan ini berakhir.
"Denger y Dhita kita g akan putus kalo bukan gw yang mutusin"tekannya
"jadi buang jauh - jauh pikiran loe itu"lanjutnya sambil mencekram pergelangan tanganku dengan sedikit kuat hingga meninggalkan bercak merah disana.
"ach.....sakit niel"rintihku karena merasakan sedikit panas disana
"ingat dita hubungan anatara kita hanya gw yang boleh mutusin untuk lanjut atau tidak"ucapnya dengan nada sedikit ditekan sambil menghempaskan tanganku .
"mana bisa begitu niel,kalo gw udah ngerasa g cocok sama loe masa mau dipaksain" ucapku tidak terima dengan keputusan Daniel.
"terserah,yang penting buat gw selagi gw belom bilang kita bubaran status loe tetap pacar gw ngerti" ucapnya sambil berdiri lalu meninggalkan aku diruang tamu sendirian,ia pun kembali naik keatas entah kemana.
aku yang ditinggal sendirian hanya terpaku,bingung mau ngapain akhirnya setelah menunggu beberapa lama Daniel tak kunjung turun akupun mengambil tasku dan beranjak hendak meninggalkan rumah Daniel.
"g sopan gw ditinggalin sendirian"gerutuku kesal sambil berjalan keluar menuju pintu gerbang yang menjadi pembatas antara rumah mewahnya dan jalan raya.setelah meminta ijin kepada penjaga rumah akhirnya pintu gerbangpun dibuka,aku berjalan sedikit menjauh dari gerbang rumah Daniel.
setelah menunggu tak begitu lama akhirnya ada taxi yang lewat juga akupun menghentikannya.
sepanjang perjalanan aku hanya melamun dan menatap keluar pikiran ku menjadi tak karuan "kenapa Daniel tidak mau putus denganku" pertanyaan itu selalu terlintas dikepalaku
"drett....."
"drett...."
suara ponselku yang berbunyi membuyarkan lamunanku,segera kuambil hpku dan melihat siapa yang menelfon
melihat nama "Daniel"tertera disana aku malas untuk mengangkatnya,tak lama kemudian hpku berbunyi lagi akhirnya ku geser tombol hijau dan
"hallo..." sapaku
"dimana loe"tanyanya
"di taxi"jawabku
"kenapa loe kabur"tanyanya kembali
"emang loe pikir gw apa ditinggal sendirian,gw udah kaya tukang minta sumbangan tau"protesku
"ha....ha...maaf "ucap Daniel sambil tertawa
"ya udah kalo begitu,hati-hati ya beib tar kalau sudah sampe kabarin gw"ucapnya dari seberang sana
aku pun malas untuk menjawabnya dan beberapa saat kemudian sambungan telponpun terputus
Sesampainya dirumah hari sudah mulai gelap,dengan langkah gontai aku memasuki rumah
"Assalammualaikum" ucapku memberi salam pada bunda yang sedang duduk di sofa
"dari mana aja neng kok baru pulang"tanya bunda
"kenapa kayanya lemes banget? tanya bunda sambil memperhatikan wajahku yang nampak kusam dengan rambut yang acak-acakan terkena hembusan angin
"enggak apa-apa bun cuma cape aja"jawabku sedikit berbohong aku tak ingin bunda tahu soal hubungan aku dan Daniel biarlah bunda taunya kalau hubungan kami baik-baik saja
"Dita mandi dulu y bun"pamitku sambil berjalan menuju kamarku dilantai dua.
setelah didalam kamar aku langsung merebahkan diri diatas kasur dan memejamkan mataku untuk mengusir rasa lelahku.
entah karena terlalu lelah berpikir lama-lama mataku terasa berat dan susah untuk kubuka.
jam sudah menunjukan pukul 20.07 saat mataku mulai terbuka tanpa terasa satu jam lebih aku terlelap aku langsung bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri setelah hampir dua puluh menit aku pun selesai dengan aktifitas bersih-bersih ku lalu aku pun turun untuk makan malam yang pasti hanya aku sendiri yang makan karena bunda dan Niken sudah pasti mereka sudah makan malam duluan.saat aku hendak mengambil nasi terdengar suara abang bakso,aku pun segera berlari keluar untuk memanggilnya
"baaang bakso"teriak ku dan si abang baksopun berhenti aku bergegas masuk untuk mengambil mangkok.
setelah kurasa semuanya pas aku pun hendak masuk mendadak ada sebuah mobil sport berhenti,aku pun mengurungkan niatku untuk masuk dan memperhatikan siapa gerangan yang empunya mobil itu, tak lama setelah memarkirkan mobilnya dan membuka pintu nampaklah wajah seseorang yang sudah tak asing lagi buat keluargaku pria itu adalah Daniel.
yah memangnya siapa lagi cowo yang sering datang menyambangi rumahku kecuali Daniel." tapi kok dia ganti mobil ya"pikirku sambil memegang mangkok bakso yang tadi aku beli,aku pun masuk kedalam
bunda yang tadi mendengar ada suara mobil berhenti keluar dari kamar
"ada siapa neng"tanya bunda
"siapa lagi sih bun"ucapku sambil meletakan mangkok bakso diatas meja sementara aku duduk dilantai,ku aduk - aduk bakso nya lalu aku pun mulai menikmatinya
"assalammualaikum" Daniel memberi salam dari depan pintu
"wa'alaikum salam"jawab bunda dengan memasang wajah ramahnya
"tumben malem banget nak"sapa bunda ramah
"y bun tadi ada urusan dulu sebentar dan kebetulan lewat sini jadi mampir deh" jelasnya sambil menatapku yang sedang asik menikmati makanan didepanku
"kayanya laper banget tha"tanya Daniel sambil mengusap ujung kepalaku lembut
aku tak menjawab omongan Daniel aku masih sedikit kesal dengannya tadi yang meninggalkan aku sendirian diruang tamu rumahnya,
Pedas dari kuah bakso membuat keringatku bercucuran,aku pun menyeka keringatku dengan ujung lengan bajuku,aku tak perduli walau disitu ada Daniel yang memperhatikan aku
"neng! jangan begitu malu atuh ada pacarnya juga"tegur bunda ipeh dengan suara lembut dan menatapku
"g apa-apa bun,udah biasa liat Dita begini sih"jawab Daniel sambil tertawa dan mengelus rambutku yang masih sedikit basah.
"apa bakso itu lebih menarik dari pada aku tha?" tanya Daniel yang mungkin merasa aku acuhkan
aku pun menganggukan kepala bertanda "iya"
Setelah bakso didepan ku habis aku pun mengelus-elus perutku bertanda kalau aku sudah kenyang
Niken datang dari arah dapur sambil membawa secangkir kopi dan bolu yang tadi bunda ipeh buat.
"kamu g makan nasi neng"tanya bunda aku pun hanya menggelengkan kepala bertanda "tidak"
akupun menyandarkan punggungku di sofa sambil tak merubah posisi dudukku dari tempat semula yaitu di lantai
"kamu g masuk angin tha duduk di lantai"tanya Daniel sambil memgelus-elus bahuku
Daniel
-------
awalnya aku memang hendak memutuskan hubunganku dengan Dita karena aku berhasil bertahan menjalin hubungan dengannya lebih dari tiga bulan sesuai dengan kesepakatan sebuah supercar menjadi milikku.
tapi tak tahu kenapa ketika tadi Dita minta agar hubungan antara aku dan dia harus berakhir aku tak bisa menerimanya pertama aku tak pernah sekalipun diputuskan oleh seorang wanita biasanya akulah yang meninggalkan mereka setelah kami sama-sama puas bermain main dan mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan biasanya mereka minta diajak jalan-jalan,berbelanja barang-barang mahal namun berbeda dengan Dita wanita itu tak pernah menuntut minta beli ini dan itu dan tak pernah minta antar kesini minta antar kesana jika dia hendak pergi maka dia akan pergi sendiri.mungkin karena sikapnya yang sederhan ini lah yang membuat aku merasa belum puas menaklukannya makanya aku tak terima jika harus bubaran.apa lagi saat ini aku begitu gemas dengan sikap acuhnya dengan santainya dia memakan bakso tanpa rasa jaim karena ada aku yang notabennya adalah kekasihnya,apa lagi saat melihat keringat yang bercucuran membasahi sekitar wajahnya dan melihat bibirnya yang memerah karena pedas semakin membuatku tak bisa menahan hasrat untuk membelai wajahnya dan memberi kecupan dibibirnya yang memerah,untuk mengalihkan perhatianku pada wajah dita yang terlihat begitu menggoda aku pun mengelus rambutnya namun sial aroma wangi yang tercium dari rambutnya justru membuat gairahku semakin bertambah,kucoba mengendalikan diri dengan mengelus pundaknya saja dan memberi jarak antar kami.
"sial kenapa malam ini dia manis banget sih,awas loe y Dit tunggu waktunya gw bakal bales"batin Daniel
malam itu dilalui Daniel dengan sangat berat dimana dia harus menahan hasratnya pada Dita dan untuk melampiaskan semuanya Daniel pun pergi ke sebuah bar yang biasa di datangi bersama teman-temannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
B⃟c ᴅʀɪᴇᴀʀᴛʜᴀ
yaa emang Dita beda laah, beda banget sama cewek-cewek yang pernah sama kamu
2023-03-06
1
Sis Fauzi
Daniel napsu tuh 😀❤️
2021-06-07
1
Triana R
likeee
2020-08-28
1