Hari berganti hari Daniel pun semakin sering menemuiku,tak jarang pula ia menemaniku di kafe tempat biasa aku bermain piano dan menemaniku siaran.
karena kesibukan ku dimulai sejak hari terbenam sudah tentu itu waktu luang buat Daniel sebab Daniel hanya kuliah dari jam 9 pagi sampai jam 12 siang selebihnya dia gunakan untuk mengakrabkan diri bersama keluargaku.
Tak jarang juga dia membuatku kesal karena kehadirannya dirumahku dikala siang mengganggu istirahatku.Danielpun semakin akrab dengan Niken adikku yang super centil dan cerewet tak jarang juga Daniel menjemput Niken disekolahnya.
Suara berisik dari bawah membuatku terganggu dari istirahatku,dengan mata yang masih terasa berat untuk dibuka aku terpaksa keluar dari kamar dan menuju dapur untuk mengisi tekoku yang sudah kosong saat melewati ruang tamu aku melihat Danil yang sedang asik bercengkrama dengan Niken dan tak jauh dari mereka duduk nampak bunda sedang menjahit baju pesanan ibu-ibu pengajian.
"eh..kak Dita udah bangun"sapa adikku saat melihat aku berjalan kedapur
Danielpun langsung melihatku dan tersenyum
"muka kamu lucu tha kalau abis bangun tidur"
"biarin" sahutku sambil memajukan sedikit bibirku kesal
"itu bibir mau jatuh kak"timpal Niken sambil tertawa berbarengan dengan Daniel
"ih....kamu ni sama aja ama yang disebelahnya" ucapku dengan nada sedikit kesal kearah Niken
"jangan marah dong baib,jadi gemes liat kamu manyun gitu" timpal Daniel sambil berdiri mengikutiku kedapur
"tha kita beli bakso yuk"
"siang-siang gini enak makan bakso yang pdes" lanjutnya
"gih sana kamu belinya sama Niken aja,aku lagi males keluar"
"loh kok gitu,aku maunya kita yang keluar buat beli trus tar makannya bareng-bareng disini" jelas Daniel
"bilang aja kamu mau gajak aku jalan" ucapku sambil berjalan keluar dari area dapur hendak kembali ke kamarku
"ayo dong tha,masa kamu dikamar terus udah kaya ayam lagi ngerem" ucap Daniel disertai candaannya yang terasa garing buatku.
"biarin emang aku lagi ngerem,kenapa g suka?" sahutku dengan nada ketus
"lagian kamu ngapain sih disini terus pulang gih sana" usirku pada Daniel
"Dita jangan ngomong begitu nak,g sopan ?" tegur bunda ipeh sambil menjahit
"abis sekarang bunda sama Niken lebih perhatin sama Daniel ketibang sama aku" protesku pada Bunda sambil naik tangga menuju kamarku
Daniel yang mendengar ucapanku hanya senyum-senyum saja sambil menggaruk belakang kepalanya .
"maafin Dita y nak" sayup-sayup kudengar bunda meminta maaf pada Daniel
didalam kamar aku berpikir benar juga kata Daniel kayanya kalau makan bakso seger nih siang-siang begini
aku pun segera mangganti pakaianku dan turun menemui Daniel
"ayo..." ajakku pada Daniel
sejenak ia nampak bingung akan maksudku
"kemana?" akhirnya pertanyaan itu terlontar juga
"ish...tadi ngajakin beli bakso" jawabku sambil.menghentakkan kakiku dilantai bertanda sedikit kesal
"oh....." Daniel mulai mengerti dan ia pun berdiri dan menyambar kunci mobil yang tergeletak diatas meja dan menarik tanganku
"bun aku keluar dulu y mau beli bakso"pamit Daniel pada bunda yang dibalas dengan anggukan oleh bunda ipeh
"kak...aku juga mau bakso"teriak Niken dari ruang tengah
"ok..." jawab Danil
"kita beli dimana beib" tanya Daniel
"terserah"jawabku singkat
"ya udah kalo gitu kita beli yang dekat rumahku aja y" ucapnya dengan nada santai
"apa?" tanyaku untuk memastikan pendengaranku tidak salah
Daniel menatapku lalu tersenyum
"iya..kita beli baksonya dekat rumah aku"ulangnya seakan tahu apa yang ada dalam pikiranku
"ya enggak dekat rumah kamu juga niel belinya itu sih kejauhan"
Daniel tersenyum
"makanya kalo ditanya jawabnya yang betul dong" ucapnya lembut sambil mengelus rambutku
"ich...ngapain sih ngelus-ngelus " tolakku sambil menepis tangan Daniel dari rambutku
"ya ampun tha kalo kamu lagi mode galak begitu aku makin gemes tau" ucapnya kali ini ia tidak mengelus rambutku tapi mencubit pipiku.aku pun segera segera menjauhkan tangannya dari pipiku
"ya ampun tha ngelus rambut g boleh,megang pipi juga g boleh tar aku cium nih sekalian "ucap Daniel sambil menepikan mobilnya
"eh...kok minggir niel.kamu mau ngapain,jangan macem-macem y" ucapku sedikit panik karena Daniel menepikan mobilnya dan melepas sitbel yang melekat ditubuhnya
"kamu mau ngapain niel?" tanyaku mulai sedikit menjauh dari Danil hingga tubuhku mentok di suduť jok dan tak bisa bergerak lagi
" mau nyium kamu lah,suruh siapa dari tadi bikin aku gemes dan sekarang ada kesempat kan" katanya sambil menaikan alisnya dan mendekatkan tubuhnya
"niel jangan macem-macem"
"aku g macem-macm baib aku cuma mau cium kmu bentar aja" pintanya
"gak" tolakku sambil mendorong tubuhnya agar menjauh dariku mungkin karena tubuhnya yang besar akhirnya aku pun menyerah dan saat aku merasakan sesuatu benda kenyal menempel dibibirku detak jantungku berdetak tak karuan saking terkejutnya mataku terbuka lebar tak percaya Daniel benar-benar mencium bibirku biarpun hanya sesaat namun sempat membuatku melayang saat aku tersadar dengan apa yang baru saja terjadi aku pun mendorong tubuhnya dengan sekuat tenaga.
setelah bibirnya terlepas dari bibirku aku pun mengelap bibirku yang sedikit basah dengan jariku,entah apa warna wajahku saat ini ada rasa malu,marah mnjadi satu.
"Rasanya masih seperti dulu tha.manis" ucap Daniel setelah membetulkan posisi duduknya dan bersiap-siap untuk melajukan lagi mobilnya
" dasar piktor" umpatku ketus
"biarin"balasnya
"tapi aku belum puas tha,cuma sebentar sih" ucapnya sambil tersenyum.menggodaku dengan menyentuh bibir bawahnya
*tuh kan aku sudah curiga saat tadi dia mengajakku membeli bakso pasti dia ada niat jahat sama aku" pikirku dan benarkan firasatku "
tanpa sadar aku memegang bibirku yang tadi dicium oleh Daniel.
"kenapa dipegangin terus mau lagi" tegur Daniel yang ternyata dari tadi terus memperhatikan aku.
tak lama kemudian ia menepikan mobilnya di sebuah warung bakso kamipun keluar setelah ia mengunci dan menyalakan pengaman otomatis kami pun masuk aku mencari tempat duduk sementara Daniel memesan beruntung kedai bakso yang kami sambangi ta begitu ramai pengunjung setelah ia memesan ia pun duduk dibangku depanku
sambil menunggu pesanan kami datang aku pun melihat kanan dan kiri baru aku menyadari ternyata kami jadi pusat peřhatian beberapa pengunjung wanita mereka menatap kearah Daniel dengan penuh rasa kagum akan ketampanan wajah Daniel.
ada rasa sedikit kesal saat para wanita itu memperhatikan Daniel dan terkadang menebarkan senyum menggoda
"hei ada apa dengan aku,kok aku tak suka y melihat para wanita itu mereka senyum-senyum sambil memperatikan Daniel,apa aku cemburu y?tanya ku pada diri sendiri
"tapi mana mungkin aku cemburu aku sama dia kan tak ada hubungan apa-apa" bantahku pada diri sendiri
tak lama kemudian pesanan kamipun datang,aku mengambil sepasang sendok dan garfu lalu membersihkannya dengan tissue.
sejenak aku terdiam ingat akan julukan Daniel waktu kami SMA dulu tanpan kusadari aku tersenyum dan Daniel yang melihat senyuman ku langsung mendekatkan wajahnya disampingku dan berbisik
"kamu inget ciuman tadi y baib,kok senyum sendiri" ucapnya menyadarkan aku akan hal itu
ada rasa malu yang tak dapat aku bendung hingga membuat wajahku merona dan hal membut Danil tersenyum
"mau lagi" ucapnya menyadarkan aku dari lamunanku
"apa'an sih" sanggahku malun
"tar y di mobil" godanya lagi
aku pun langsug mengangkat wajahku dan menatapnya
"hei...udah makan tuh baksonya tar keburu dingin "
aku pun langsung mengaduk bakso dimangkok yang ada dihadapan aku dan menambahkan sambal yang banyak agar otakku sedikit pelong,Daniel yang melihat begitu banyak.sambal yang ada dimangkok bakso ku langsung menjauhkan mangkok sambal agar aku tak mengambilnya lagi
"kamu mau makan bakso apa makan sambal" tegurnya
aku hanya tersenyum dengan terpaksa lalu mulai memakannya dengan lahap
Daniel yang memang pada dasarnya bukan orang sembarangan begitu menjaga tata krama dia makan dengan pelan berbeda dengan aku yang seadanya yang penting aku kenyang.
setelah bakso didepanku tandas Danilpun memesan lagi namun kali ini dibungkus untuk bunda dan Niken.setelah pesanan kami siap dia pun mebayarnya dan kamipun pulang, langsung disambut dengan Niken nampaknya dia sudah tak sabar menunggu kami kembali.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Hai para reader semua mf y kemaren g up dan maaf juga kalo di beberapa bab ini ada kata-kata yang kurang berkenan.
autor mohon dukungannya y dengan
like
komen
dan votenya
ditunggu saran dan kritikannya y
Dan dikesempatan ini Autor ingin mengucapkan
"**selamat Hari Raya Idul Fitri"
mohon maaf lahir dan batin
by love
Autor/amel**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
B⃟c ᴅʀɪᴇᴀʀᴛʜᴀ
dia itu tersenyum karena ingan akan julukan buat kamu saat SMA dulu
2023-03-07
1
Sis Fauzi
Daniel memang dewasa ya?😀❤️
2021-07-25
0
Triana R
disini jg
2020-09-02
1