Semenjak kepulangannya dari Sai Kung, hubungan Lily dan David semakin mengalami peningkatan. Lily sudah mulai berbicara santai layaknya sepasang suami istri dengan David, tidak seperti sebelumnya yang selalu formal dan kaku.
Perubahan David yang tampak sangat ceria akhir-akhir ini tidak luput dari perhatian Leon, Asisten pribadinya. Bukan hanya Leon yang dibuat terheran-heran, namun hampir seluruh karyawan Perusahaan.
Bagaimana tidak, David yang terkenal dingin dan sangat irit bicara itu tiba-tiba menjadi sangat ramah, bahkan tak segan menyapa karyawannya terlebih dahulu. Tidak jarang pula, karyawan yang disapa bukannya menjawab malah melongo sakit terkejutnya.
Tapi bagaimanapun, Leon ikut senang atas perubahan yang terjadi pada Bos-nya itu.
Semenjak menikah, David memang terlihat lebih bahagia dibandingkan sebelumnya, yang lebih sering menyendiri dan hanya fokus pada pekerjaan. Bahkan sedikit kurang perhatian pada putrinya, Alicia.
Jadi, sebagai anak buah yang baik, Leon tentu ikut senang. Mengingat perjalanan hidup Bosnya yang tidaklah mudah dan penuh dengan masalah, terutama dengan keluarganya sendiri.
David yang saat ini sedang duduk di kursi kebesarannya, terlihat sibuk memainkan ponsel pintarnya. Sesekali Pria tampan itu tersenyum lebar melihat ke arah layar gawainya. dan ternyata Ia sedang melihat foto-foto istrinya yang Ia ambil secara diam-diam.
Haah, Lily benar-benar membuatnya menjadi Pria tua Bucin yang tidak tahu diri. Tapi sungguh, David tidak pernah merasa sebahagia ini dalam hidupnya. Lily seperti cahaya yang datang meneranginya dalam kegelapan.
Tidak hanya David yang tengah berbahagia, Alice pun tak kalah bahagia saat di beritahu Daddy-nya bahwa dia akan memiliki adik bayi, bahkan gadis kecil itu lebih protektif terhadap Mommy-nya. Tak jarang aksi Alice membuat David sedikit kesulitan untuk bermesraan dengan istri manisnya yang selalu membuatnya candu itu. Untungnya setiap malam Dia masih bisa membujuk istrinya untuk olahraga malam.
Totk-tok
Suara ketukan pintu itu membuyarkan lamunan indah David.
"Masuklah" Seru David, kemudian masuklah Leon yang kemudian mengangguk hormat.
"Ada apa Leon?"
"Maaf Tuan Dave, ada seseorang yang ingin bertemu dengan Anda" Jawab Leon.
"Siapa?"
"Nona Maribeth Johnson"
"Marry? mau apalagi dia kesini"
"Saya rasa untuk mengetahuinya, tidak ada salahnya Anda menemuinya Tuan" Ucap Leon memberi saran.
"Hmm, Kau benar Leon. Suruh dia menunggu di ruang tamu, aku akan menemuinya sebentar lagi"
"Baik Pak, kalau begitu saya permisi"
"Hmm, terima kasih Leon"
David menjadi muram mengingat siapa yang datang menemuinya kini. Perempuan dari masa lalu yang membuatnya hancur.
Hancur karena rasa bersalah atas kematian kakaknya, Dominic.
Masa lalu yang kelam, yang sudah ia tinggalkan jauh hingga memutuskan untuk meninggalkan negaranya dan menetap disini.. ternyata memang benar, Lari dari masalah tak akan menyelesaikannya. Cepat atau lambat, siap atau siap Dia harus menghadapinya.
David berdiri, menarik nafas dalam dan beranjak keluar dari ruangannya menemui Maribeth, mantan sahabat sekaligus menjadi musuhnya saat ini.
Sementara di lain tempat,
Lily tengah berjalan - jalan bersama Alice di salah satu pusat perbelanjaan di dekat Apartemen mereka. Rencananya hari ini, Lily ingin menepati janjinya pada peri kecilnya itu untuk membeli pakaian bayi.
Padahal Lily sudah mati-matian memberi pengertian pada Alice bahwa adik bayinya belum membutuhkan pakaian bayi karena masih baru masuk usia 14 Minggu, masih sangat jauh untuk mempersiapkan hal-hal seperti itu.
Namun bukan Alice namanya jika tidak keras kepala. Anak itu terus merengek dan memohon kepada Mommy-nya agar membeli pakaian bayi sekarang.
Jadilah sekarang Ia dan Putri kecilnya terdampar disini, di sebuah toko perlengkapan bayi yang lucu-lucu dan menggemaskan.
Lily yang tadinya sama sekali tidak berniat untuk belanja, begitu melihat berbagai macam pakaian bayi yang lucu dan imut itu pun tergoda juga akhirnya.
Begitu juga dengan Alice, gadis kecil itu berceloteh ria sambil memilih baju-baju kecil yang menarik perhatiannya.
"Sayang, kenapa semua baju yang kau pilih berwarna pink?" Tanya Lily melihat semua baju dan pernak-pernik yang Alice pilih semuanya berwarna merah muda, khas anak perempuan.
"Memangnya kenapa Mommy? ini semua akan sangat cantik jika dikenakan oleh baby peanuts nanti" Jawab Alice dengan antusias.
"Tapi Jenis kelaminnya belum diketahui sayang, bagaimana kalau yang lahir laki-laki?"
"Hmmm, begitukah? apa laki-laki tidak bisa memakai warna pink Mommy?" Ucap Alice sedikit berfikir.
"Tentu bisa sayang, tapi akan lucu kelihatannya, karena pink selalu identik dengan perempuan. Apa Alice ingat saat Daddy memakai baju Hello Kitty pemberian Mommy?"
"Iyuuh... Ya Mommy, Alice ingat, Daddy sangat menggelikan saat itu hihihi" seru Alice geli saat mengingat momen Awkward itu.
"Hehehe Ya Lengloi, Mommy juga masih merasa bersalah sampai sekarang. kalau begitu ayo kita pilih warna yang netral saja, yang bisa dipakai untuk bayi laki-laki ataupun perempuan. Okay?"
"O-key Mommy"
Merekapun melanjutkan acara Shoppingnya lagi.
Sementara itu...
"Lama tidak bertemu Dave, Kamu semakin tampan" Ucap Wanita cantik berpakaian minim dan Sexy.
"Terima kasih, tapi pujianmu terdengar seperti hinaan untukku Nona Maribeth Johnson" balas David sinis.
"Hehe, Kau masih belum berubah dengan kebencianmu itu Dave. tidak kah kaku lelah dan berniat melupakan masa lalu yang sudah lewat itu? apa yang menimpa Dominic dan istrinya Sarah bukanlah kesalahanku" Ucap Mary tenang dan dalam.
"Bukan kesalahanmu? Yah, kau benar. Tapi kaulah akar dari penyebab kematian mereka" Desis David tajam. matanya menatap penuh amarah wanita yang ada di hadapannya ini, sahabatnya yang paling dia percayai menghianatinya dan tega menjebaknya hingga membuat hidupnya yang sudah tertata rapi hancur berantakan dalam sekejap mata.
Marry adalah sahabat David dan juga Sarah. Sarah, Marry dan David adalah sahabat sejak duduk di Bangku SMA. mereka sangat dekat satu sama lain, hingga lulus kuliahpun mereka selalu bersama.
Sampai akhirnya Sarah dan David kemudian menjalin kasih diantara Marry yang juga mencintai David.
Dan saat Sarah dan David hampir saja menikah, semuanya hancur berantakan karena ulah Marry, yang entah bagaimana ceritanya bisa menjebaknya untuk menghabiskan malam bersama dan dipergoki langsung oleh Sarah.
Meskipun David sudah menjelaskan bahwa Dirinya dijebak, Sarah tetap membatalkan pernikahan mereka dan malah menikah dengan Dominic. Kakak laki-laki David yang memang jatuh cinta pada Sarah saat pertama kali bertemu dengan kekasih David itu pada Acara perayaan Ulang Tahun Perusahaan keluarga Crambhell.
David hancur dan patah hati, kemudian memutuskan untuk pergi meninggalkan Amerika dan mulai menjelajahi berbagai Negara untuk membangun kerajaan bisnisnya sendiri, lepas dari nama besar keluarga Crambhell.
Dibantu Oleh seorang teman kuliahnya pada saat itu, secara perlahan namun pasti Pria itu mampu menaklukkan dunia bisnis dengan tangan dinginnya dan tentu saja kecerdasannya dalam berbisnis.
David baru kembali ke Amerika saat Dominic memintanya pulang saat Ayah mereka, Arthur Crambhell dalam keadaan kritis karena sakit Jantung yang dideritanya.
Dari sanalah tragedi itu dimulai..
"Aku tidak akan pernah melupakan semua kepahitan itu Marry, dan kau yang paling tahu alasannya bukan?" Ucap David dingin
"Sudahlah Dave, berhentilah mengungkit semua itu. Itu bukan kesalahanmu ataupun kesalahanku. Mulailah hidup yang baru, dan... Aku juga masih sama Dave, masih sangat mencintaimu seperti dulu dan..."
"Tutup mulutmu Marry, tidakkah kau merasa malu mengatakan hal konyol itu? Sebenarnya aku bahkan tidak sudi menjadi musuhmu sekalipun. Karena setiap melihatmu yang tersisa dalam hatiku hanyalah ke-benci-an!" ucap David telak membuat Marry berkaca-kaca.
Dia yang sudah susah payah bisa menemukan keberadaan David dan menyusulnya jauh-jauh dari Amerika hanya supaya bisa bersama Pria yang sampai detik ini masih memenuhi seluruh relung hatinya.
Namun, Pria itu ternyata masih menyimpan kebencian yang besar terhadapnya. padahal sudah bertahun-tahun lamanya tragedi antara mereka bertiga berlalu. Marry pikir David pasti sudah melupakannya. tapi ternyata dia salah menduga.
Menghapus kenangan pahit dan dendam seseorang memang tidaklah mudah.
Tapi bukan Maribeth Johnson namanya jika menyerah begitu saja. Dia yakin jika terus berusaha, maka David pasti akan membalas perasaannya. Yah, dia yakin itu.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Sandisalbiah
hem... jd Alice anak dr Dominic dan Sarah..??
2024-10-20
0