Lily masih setia terpejam dengan tangannya yang mencengkram erat pakaian suaminya. Entah apa yang terjadi padanya, Lily merasa saluran antara otak dan tubuhnya ada yang korslet. Otaknya merasa ini harus diakhiri, tapi reaksi tubuhnya yang ngga ada akhlak malah menikmati, Ia merasa ada ribuan kupu-kupu berterbangan didalam perutnya.
David akhirnya melepaskan tautan bibir mereka saat Lily hampir kehabisan Nafas.
Dia tersenyum puas melihat istrinya yang akhirnya mau menikmati apa yang Ia suguhkan.
Tapi David juga hampir tak mampu menahan tawa saat melihat wajah istrinya yang merah padam. Pasti istrinya yang kaku dan formal ini sangat terkejut. Tapi mereka suami istri yang sah bukan? kenapa Lily harus se-malu itu?
"Bagaimana rasanya?"tanya David tanpa rasa bersalah ataupun malu. sementara Lily semakin menunduk malu mendengar pertanyaan yang menurutnya tidak senonoh itu. Merasa harus menyelamatkan diri dari situasi berbahaya seperti itu, Lily sontak saja berdiri.
"S-sir Alice pas-pasti sedang menunggu saya". Secepat kilat Lily kabur dari hadapan David. Berlama-lama dengan pria itu mungkin akan menyebabkan Lily mati muda akibat kinerja jantungnya yang lebih 10 kali lipat lebih cepat dari biasanya.
Sementara David tertawa geli melihat tingkah istrinya itu. Benar-benar lucu. jika tidak ingat ada Alice di rumah ini David pasti akan menerkam Lily saat ini juga. Haah Dia benar-benar menjadi lelaki mesum tidak tahu diri sekarang. Wibawa nya menguap begitu saja jika berada di dekat istrinya itu.
David memutuskan untuk masuk ke ruang kerjanya untuk mengalihkan pikiran liarnya saat merasakan juniornya yang dengan kurang ajar sudah dalam keadaan ON!
Sesampainya di kamar, Lily melihat Alice yang masih sibuk di meja belajarnya dengan beberapa buah pencil warna tergeletak disampingnya, Alice sepertinya sedang sangat fokus mewarnai, sehingga kehadirannya tak Alice rasakan.
"Lengloi, sudah malam, lanjutkan besok sayang, tidurlah, hmm?" ucap Lily yang kini berdiri tepat di belakang Alice DNA mendaratkan kecupan di puncak kepala gadis kecil itu.
"Hhmm, sebentar lagi Mommy, mm boleh kah Alice minum susu sebelum tidur?" tanya Alice
"Susu? tentu saja sayang, tumben sekali kamu mau meminum susu Hmm?" Tanya Lily penasaran
"Hehe, hanya sedang ingin mommy, Boleh?"
"Okey, tentu saja boleh. sebentar ya, Mommy buatkan susu untukmu"
"Thank you Mommy" ucap Alice, Lily hanya tersenyum pada peri kecil kesayangannya itu.
Setelah kepergian Lily, Alice segera membereskan peralatan mewarnainya. setelah itu Ia dengan sengaja naik keatas ranjang untuk melancarkan aksinya. Gadis kecil itu sesekali terkikik sendiri jika mengingat ide nya untuk menjahili Mommy-nya itu.
Jangan dikira Alice tidak melihat adegan romantis Mommy dan Daddy-nya beberapa saat lalu. Meski masih berusia 5 tahun, Alice adalah anak yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata anak seusianya.
Meskipun tidak mengetahui alasannya, tapi Alice tahu bahwa Lily masih takut pada Daddy-nya, mungkin karena Lily masih menganggap Daddy-nya adalah bosnya. Jadi sebagai anak yang berbakti, Alice akan berusaha menyatukan keduanya. Karena Alice tahu jika kedua orang dewasa yang sama-sama bodoh itu masih tidak menyadari jika mereka saling menyukai. Maka dari itu Alice memutuskan untuk menjadi sutradara diantara kedua orang kesayangannya itu.
"Lengloi, ini susunya" Ucap Lily seraya menyodorkan segelas susu itu ke arah Putri sambungnya itu.
Namun baru saja memegang gelas itu tiba-tiba Alice melepaskannya dan
Pyuurrrrr
segelas susu hangat itu mengalir indah dan menyebar luas membasahi ranjang Lily,
"Oh My..." Seru Lily kemudian dengan segera mengangkat Alice dari ranjang dan menyibakkan sprei agar tumpahan susu itu tak mengenai kasurnya. dan ternyata terlambat. kasurnya sudah basah dan lengket.
"I'm sorry Mommy" ucap Alice dengan wajah dibuat sangat menyesal. Sangat pandai berakting rupanya anak ini hehe.
"Tidak apa-apa lengloi, Mommy tahu kamu tidak sengaja, mungkin susunya terlalu panas, hmm" ucap Lily menenangkan Alice meskipun dia sendiri bingung bagaimana dia akan tidur nanti. kasurnya basah, pasti sangat tidak nyaman.
"Mommy"
"Ya?"
"Alice rasa malam ini Mommy tidak bisa tidur disini, pasti sangat tidak nyaman"
"Tidak apa-apa Alice Mommy rasa tidak terlalu parah, hanya sedikit di bagian sini, lihatlah"
"Tidak Mommy, semuanya basah, maafkan Alice" gadis kecil itu kembali berpura-pura menunduk seolah menyesal.
"Sudahlah lengloi, tidak apa-apa"
"Mommy tunggulah sebentar" ucap Alice kemudian berlari kecil, mencari sasaran keduanya.
Alice pun sudah tahu Daddy-nya pasti ada di ruang kerjanya. Saat melihat pintu kamar Daddy-nya terbuka, dan kosong.
"Daddy!" Alice nyelonong masuk begitu saja ke ruangan Daddy-nya. membuat David Yang sedang sibuk mempelajari dokumen seketika menoleh ke arah putrinya itu.
"Ada apa sweetie?" Tanya David bingung.
"Mommy membutuhkan bantuan Daddy"
"Mommy? memangnya ada apa?"
"Ikut Aku Daddy, ayo!" Ucap Alice seraya menarik jemari Ayahnya agar mengikutinya.
Sesampainya dikamar Lily, Alice memulai dramanya kembali. sementara Lily yang masih kikuk dengan kejadian ciuman beberapa saat lalu langsung melempar pandangan ke arah lain, menghindari kontak mata dengan suaminya.
"Daddy, kasur Mommy basah karena Aku tidak sengaja menumpahkan susu diatasnya, Aku rasa Mommy harus pindah ke kamar kita Daddy" Ucap Alice panjang lebar dengan mata yang berkedip-kedip lucu. David bukannya bodoh tidak mengetahui apa yang Alice rencakan, melihat dari raut wajah gadis kecilnya itu saja dia sudah tahu kalau anak itu sedang berakting. Yah bagaimanapun mereka memiliki darah yang sama kan?
"Benarkah?"
"Em Hem" jawab Alice mengangguk mantap.
"Kalau begitu pindahlah ke kamarku Honey, pasti tidak akan nyaman jika tidur disini, besok Aku akan memanggil laundry untuk mencuci kasur ini"
"Tapi sir, saya tidak..."
"Ayolah Mommy, lagi pula kalian adalah pasangan saat ini, kenapa kalian tidak tidur bersama seperti pasangan lainnya?" Alice berbicara dengan sangat lugas tanpa melihat riak wajah Ibu sambungnya yang memerah.
"B-baiklah, hanya malam ini saja okey?"
"Untuk selamanya pun tidak masalah" Ucap David dengan nada jahil, yang langsung dihadiahi pelototan oleh Lily. David hanya terkekeh geli.
Akhirnya Lily setuju untuk tidur di kamar David.
Ranjang di king size yang luas terlihat sangat nyaman. dengan cepat Alice melompat keatas ranjang sedikit berguling kemudian menepuk-nepuk tempat kosong di sisinya.
"Mommy tidurlah di tengah, Aku tidak nyaman saat tidur dipeluk Daddy karena tangannya terlalu besar. aku ingin tidur dipeluk Mommy"
Gadis kecil itu berceloteh ria dengan riang seolah-olah permintaannya adalah hal yang sepele, sementara bagi Lily permintaan itu seperti terjangan tsunami.
"Apa?"
"Ayo Mommy, kemarilah, Aku sudah mengantuk, tolong bacakan Aku dongeng"
pinta Alice memaksa.
Dengan langkah berat Lily mengambil posisi di tengah antara Ayah dan Anak itu.
kemudian memeluk Alice dalam dekapannya, memulai cerita dongengnya sambil menepuk-nepuk pelan punggung gadis kecil itu.
Mendengar dengkuran halus dan nafas yang teratur dari Alice, Lily menarik nafas lega, akhirnya Peri kecilnya itu tidur juga. Namum kelegaan itu tak berlangsung lama say sepasang tangan kekar merengkuh pinggangnya dengan posesif.
"Aku juga ingin diceritakan dongeng, Honey" Bisik David sensual membuat Lily menegang seketika.
'Habis sudah, malam ini Aku pasti ga bisa tidur' batin Lily menjerit.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
FisyanaLica
Antara David dan Alice ada hubungan darah tp kenapa mama David senang karna bayi yg dibanding lily adalah cucu pertamanya
2022-12-10
0
Tiinaa
beneran duda bearti ya,alicia anak kandung nya?..masih gk percaya ntar tiba2 ada plot mengejut kan
2022-05-25
0