David menatap lekat Istri cantiknya yang masih terlelap, kasihan sekali Lily yang kaku dan pemalu harus menghadapi keganasannya malam ini.
Harap maklum, semenjak menikah David tidak pernah lagi melakukan One Night Stand dengan partner bisnis ataupun model-model cantik yang biasa berkencan dengannya.
Jadi saat Lily setuju untuk melakukannya malam ini, Dia seperti mendapatkan hembusan angin dari surga. Hingga lupa bahwa istrinya sedang mengandung, dan hampir saja membuat calon bayi mereka terluka kalau saja Lily tidak mengatakan jika perutnya keram.
"I'm so sorry Little peanut, Daddy terlalu bersemangat memberimu nutrisi, Kamu baik-baik didalam yah, Daddy janji akan lebih lembut nanti, Okey?" Bisik David yang wajahnya kini menempel di permukaan perut istrinya, seraya mengelus perut yang kini tampak sedikit membuncit.
"Mmmmh" Lily yang merasa terganggu dengan kegiatan suaminya itu bergumam pelan. Bukannya berhenti, David malah semakin jahil mengerjai istrinya itu, dengan terus memberi kecupan-kecupan kecil disana.
"Sir... Apa yang Anda lakukan? Ucap Lily kesal. Dia masih sangat lelah dan mengantuk setelah dijajah suaminya Berjam-jam hingga tulang-belulangnya terasa remuk redam.
"Maaf Honey, aku terlalu gemas padamu" Balas David yang kini mensejajarkan wajahnya dengan Istri, sejurus kemudian senyum misterius mengembang di wajah tampannya yang nampak semakin menggoda iman dengan rambutnya yang acak-acakan.
"Apa Anda tidak lelah? tidurlah Sir!" Ucap Lily kemudian berbalik memunggungi suaminya, namun dengan cepat David memeluk tubuh mungil itu dari belakang. Tangannya dengan nakal mencubit squishy milik istrinya.
"Sir!" Lily benar-benar kesal dibuatnya. tidak mengertikah Pria disampingnya ini bahwa istrinya lelah dan membutuhkan waktu untuk tidur?
"Aku tidak akan berhenti sebelum kamu mengganti panggilanmu untukku yang menjengkelkan itu, Honey"
"Apa ada yang salah dengan panggilanku padamu?"
"Tentu saja Honey, Aku ini suamimu. kenapa kamu selalu memanggilku Sir, Sir, Sir. benar-benar membuat telingaku panas"
"Lalu Aku harus memanggil apa?"
"Apa saja yang menggambarkan bahwa kau adalah istriku. kau bisa memanggilku Baby, Sweetie, Love, atau apapun itu asal tidak dengan Sir dan sejenisnya"
"Baiklah... bagaimana dengan Daddy?"
"Daddy? apa kau ingin menjadi adik Alicia?"
"Hihihi, tidak Sir.. mmmm... maksudku adalah My Baby's Daddy"
"Hemmm.. Yah baiklah tidak terlalu buruk" Ucap David yang terpaksa menyetujui permintaan istrinya itu. Lumayan lah daripada panggilan "Sir" yang terdengar menyebalkan, membuatnya merasa sangat tua.
"Oke Daddy, sekarang tidurlah. Aku sangat mengantuk" Ucap Lily yang kini memulai untuk berbicara normal kepada suaminya itu.
"Adikku masih belum bisa tidur Honey" David berbicara seraya melirik ke arah anaconda nya yang kembali berdiri tegak.
"Oh My..." Ucap Lily syock setelah mengikuti arah pandangan suaminya itu.
"One more time, Please"
"No, Daddy"
"Please, Honey" Wajah David dibuat tampak memelas hingga Lily pun akhirnya mengangguk pasrah. Meski sedikit blo'on, tapi Lily mengerti jika dalam keadaan seperti itu maka mau tidak mau keinginan suaminya harus dituntaskan.
"Yes!" seru David yang kemudian langsung memburu istrinya seperti singa yang kelaparan.
"Nngghhh Daddy"
"Let's Play, Lil Wife... Ouuhh Lily!! Seru David ketika miliknya kembali merasakan kehangatan istrinya yang luar biasa candu.
merekapun mengulangi senam malam yang sebenarnya baru seselai beberapa jam yang lalu. Sungguh gercep yah bapak yang satu ini hahaha
Saikung District, 06.30 am HK Time
"Leon, tolong gantikan Saya untuk pertemuan dengan delegasi Jepang dan Singapura hari ini, karena Saya masih berada di Sai Kung" perintah David yang sedang melakukan panggilan telepon dengan Asisten pribadinya, Leon.
"Baik, Tuan Dave" jawab Leon dari seberang sana.
"Hmm, terima kasih" Ucap David mengakhiri panggilannya. Kemudian fokus kembali pada Laptopnya.
David memang gila kerja. baginya bisnis dan perusahannya adalah bagian penting dalam hidupnya. Tapi bukan berarti Ia tak menjadikan keluarga sebagai prioritas, hanya saja menurutnya, jika Dia keduanya bisa di handle bersamaan, kenapa tidak?
Lagipula saat ini istrinya yang cantik serta putrinya Alicia masih terlelap jadi Dia bisa mengerjakan pekerjaannya yang tertunda sejak kejadian 'Hello Kitty' kemarin.
"Daddy?" Suara kecil itu mencuri Atensi David yang seketika menoleh ke arah sumbernya, Alicia yang kini berjalan menghampirinya, masih dengan muka bantalnya yang menggemaskan ditambah rambut panjangnya yang nampak berantakan membuat gadis kecil itu nampak semakin lucu.
"Morning, Sweetie. Sudah bangun Hmm?"
"Hmm, dimana Mommy?" tanya Alicia seraya mengucek kedua matanya.
"Mommy masih tidur sayang, sepertinya Dia sangat lelah"
"Lelah? bukankah semalam kita tidur lebih awal Dad?" tanya Alice heran, yang seketika membuat David tersedak salivanya sendiri.
"Ehemm, Yah mungkin Mommy sedikit kesulitan tidur karena ini tempat yang baru baginya bukan?" Jawab David asal.
"Yah, bisa jadi Dad"
"Sweetie, apa kau lapar?" Tanya David mencoba mengalihkan pembicaraanm
"Yah, lumayan"
"Mm, bagaimana kalau kita membuat sarapan untuk kita dan Mommy?" Ajak David pada putrinya.
"Memangnya Daddy bisa memasak?" Tanya Alice penasaran.
"Jangan remehkan bakat terpendam Daddy, Sweetie, Kamu lihat saja nanti"
"Baiklah, tapi awas saja kalau tidak enak"
"Hahaha, Daddy yakin Kamu akan menyukai masakan Daddy"
"Kita lihat saja Dad"
"Oke. Tantangan diterima!"
merekapun tertawa bersama. kemudian David meraih Alice dalam gendongannya, berjalan menuju Dapur.
30 minute later....
"Taraaa, Our Breakfast is coming" Seru David memperlihatkan hasil karyanya dengan bangga kepada Alice, putrinya.
"Waaah, Daddy ternyata seorang koki yang handal"
"Benar kan? Daddy sudah katakan sebelumnya" David semakin bangga mendengar pujian Putrinya.
" Ya, ya. Aku bangga padamu Dad, Mommy juga pasti terkejut"
"Yups..Ayo sekarang kita beri kejutan pada Mommy"
"Oke, Let's go!"
Mereka pun penuh semangat menuju kamar Lily untuk memberikan kejutan.
"Mommy!!!" seru Alice saat berada di dalam kamar Mommy-nya.
"Hmm, sepertinya Mommy sedang mandi Dad" Ucap Alice saat mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi.
"Kamu benar Sweetie, kalau begitu kamu tunggu di meja makan yah, Daddy akan menyusul dengan Mommy"
"Baiklah Dad, Aku juga akan gosok gigi terlebih dulu"
"Baiklah, Sweetie, kami akan segera menyusul"
"O-ke Dad, Jangan lama-lama"
"Sure, My princess"
Alice pun berlari kecil keluar kamar.. sementara David yang tiba-tiba saja mendapatkan ide ciamik untuk memberikan kejutan lebih pada istrinya tersenyum kecil kemudian bersembunyi.
Lily keluar dari kamar mandi sambil bersenandung kecil, setelah membersihkan kan diri, badannya yang lengket dan lelah terasa jauh lebih segar.
Lily kemudian menghampiri Lemari yang terletak di sudut ruangan, mencari pakaian yang bisa Ia kenakan, mengingat pakaian yang ia kenakan sudah tak berbentuk lagi karena ulah suaminya yang nakal itu.
Saat sedang memilah pakaian didalamnya yang hampir semuanya adalah pakaian laki-laki, tiba-tiba
Grep!
seseorang memeluknya dari belakang. membuat Lily memekik kaget.
"Sir?" Ucap Lily setengah berteriak.
Cupp.. bukannya menjawab, David malah mengecup leher Lily hingga tubuh wanita itu seketika meremang.
"Lupa dengan kesepakatan tadi malam?"
"Kesepakatan apa?"
"Untuk tidak memanggilku dengan panggilan menyebalkan itu" Ucap David sedikit mengerucutkan bibirnya.
"Oouh... hihi maaf Daddy, Aku lupa"
"Baiklah, dimaafkan. tapi... beri aku ciuman selamat pagi"
"Apa?" Ucap Lily seketika merona
"Kiss me"
"Tapi..."
"Baiklah kalau begitu biar Aku yang memberikannya" Tanpa ba bi bu David memagut bibir ranum istrinya yang sedari tadi menggodanya.
"Daddhh, Ada Alice" ucap Lily melepaskan pagutan suaminya itu. Dan benar saja, tak lama kemudian suara kaki kecil Alice terdengar mendekat.
"Kali ini Aku melepaskanmu Honey, cepatlah ganti pakaian. Aku tunggu di meja makan" Cup! sekali lagi David mencuri ciuman singkat di bibir istrinya. Membuat rona merah semakin menghiasi wajah ayunya.
"Sweetie! Mommy akan segera menyusul, ayo kita tunggu di meja makan" Seru David menghambur Alice yang belum sempat masuk ke kamar.
'Dasar bule nakal' batin Lily kemudian tersenyum geli mengingat dirinya juga mulai nakal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments