Cheng Cau, 15.30 HK Time.
Kedua wanita berbeda generasi itu berjalan bergandengan di sepanjang tepi pantai menikmati terik matahari yang terasa hangat. sesekali si Wanita menggoda gadis kecil berkepang dua dengan kelitikan kecil hingga membuat gadis kecil itu tertawa-tawa karena kegelian.
Sementara dibelakang mereka Si pria tampan Davidson yang tampak lebih mempesona dengan pakaian santainya, sepasang Shirt polos berwarna putih gading dengan satu kancing paling atas di biarkan mengekspos sedikit bulu halus di dada bidangnya, dan juga jeans pendek berwarna senada sangat cocok di tubuhnya yang tinggi nan atletis hingga membuat si Pria menjadi pusat perhatian, sangat tampan dan berwibawa meski tak memakai baju formal.
"Hei, Girls, apa kalian tidak lapar?" Tanya David mensejajarkan langkahnya dengan Alice dan Lily.
"No, Daddy aku masih kenyang dengan semangkuk Fishball tadi" Jawab Alice.
"Bagaimana denganmu?" kini David bertanya pada Lily.
"Sama sir, saya juga masih kenyang"
" Oke kalau begitu, Ayo kita Istirahat di Restauran tempat sahabatku" Ajak David kemudian meraih Alice kedalam gendongannya, sementara tangan kanannya meraih jemari Lily dan menggandengnya.
Deg! Lagi-lagi jantung Lily dibuatnya berzumba ria. Lily harus benar-benar menjaga otak dan kewarasannya agar tidak menjadi pengasuh yang tidak tahu diri. Jangan sampai hatinya salah faham. Ini pasti dilakukan agar Lily tidak kesasar dan hilang, Yah pasti begitu.
Lily berusaha melepaskan genggaman David tapi sepertinya bos gantengnya itu memang sengaja mempereratnya, membuat Lily berkali-kali menarik nafas dalam untuk menetralkan hatinya agar tidak salah tingkah.
Bos nya ini memang sangat berbahaya. tidak tahukah dia bahwa wanita manapun jika diperlakukan se gentleman ini pasti akan terbawa perasaan.
"Alright! kita sudah sampai..tunggulah disini Sweetie, Daddy akan menemui Uncle pemilik Restauran ini dulu Okay?"
"Okay, Daddy" Kemudian David masuk kedalam Restauran yang cukup unik itu setelah memberi kode pada Lily agar duduk bersama Alice.
"Hai Brother!" Sapa David pada Pria berbadan sedikit gempal yang setengah sibuk di Dapur Restauran itu.
"Oh My... Dave! Kau disini?" Ucap lelaki tersebut yang nampak sedikit terkejut dengan kedatangan sahabat lamanya itu.
"Yes, here I am" Jawab
"Wah, Apa kabar Brother! sudah lama kita tidak bertemu sejak yah.. kau tahu maksudku"
"Yah, sudahlah jangan dibahas. Aku kesini untuk menikmati makan malam Istimewa bersama mereka" Ucap David seraya menunjuk kearah Lily dan Alice.
"Waw. who is she?"
"My Wife"
"Are you kidding??"
" I mean, Will be my Wife"
"Oh God... Congratulation Dude! akhira kau bisa melupakan Marry hahaha"
"O come on, kau tahu aku tak pernah mencintainya"
"Yah, Aku tahu dan.. Hei siapa gadis kecil itu?"
"Dia Alicia, Briyan"
"Alicia? Dia..." Ucap Pria yang ternyata bernama Bryan itu dengan alis mengerut dalam.
"Dia putri.."
"Bryan Please, jangan bahas tentang itu sekarang"
"Oke Sorry.... Soo Apa yang bisa Saya bantu untuk sahabaku yang sedang kasmaran ini? hahaha"
"Shut up Bryan! cukup lakukan yang terbaik untuk membuat makan malam istimewa untuk kami bertiga"
"Sure! with My pleasure Brother!"
"Thank you"
"Avery welcome"
kemudian David menepuk pundak Bryan dan berlalu menghampiri Lily dan Alicia yang nampak sedang memainkan ornamen-ornamen kecil yang terbuat dari cangkang kerang dengan berbagai bentuk, membuat Restauran itu nampak lebih unik, seperti Rumah Mermaid, sangat cantik.
"Sweetie, kau menyukainya?" Tanya Dabud saat melihat Alice terus menerus memainkan Hiasan Rumah kecil yang terbuat dari cangkang kerang mutiara.
"Yes Daddy, this is so Pretty" Jawab Alice tanpa mengalihkan atensinya dari hiasan itu.
"kau mau memilikinya?" tanya David
"Apakah boleh Daddy??" Seru Alice antusias.
"Sure. Uncle pemilik Restauran ini tak akan menolak jika Daddy yang memintanya"
"Yeayy! Thank you Daddy, I love you so much!"
"Love you more sweetie"
Lily tersenyum melihat interaksi aayah dan anak itu. dia yang bukan siapa-siapa diantara mereka saja ikut bahagia melihat pemandangan menyejukkan itu.
Dengan tulus Ia mendoakan Alice agar kebahagiaan selalu menyertainya. dan Sir David bisa sering meluangkan waktu untuk gadis kecil itu.
"Lily..."
"Ya? Sir.." Lily terkesiap mendengar panggilan David
"Kenapa melamun?" Tanya David penasaran melihat Lily yang sejak tadi hanya terdiam.
"Ti-tidak ada Sir, saya.. saya hanya senang melihat Alice nampak sangat bahagia" Jawab Lily jujur.
"Istirahatlah didalam, kawanku sudah menyiapkan kamar untuk kita beristirahat, waktu makan malam masih cukup lama"
"Baiklah Sir, saya juga sedikit lelah"
"Hmm... biar Saya antar. Sweetie ikutlah dengan Cece beristirahat"
"Okey Daddy, boleh aku membawanya?" Tanya Alice seraya menunjuk hiasan kerang tadi.
"Bawalah"
Merekapun menuju kamar yang terletak di bagian belakang Restauran itu. yang justru berhadapan langsung dengan lautan luas, menyiapkan diri untuk makan malam impian Lily yang akan penuh kejutan.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Sandisalbiah
dr percakapan antara Dave dan Briyan mengisyaratkan kalau Alice bukanlah puyri kandung Dave.. itu lah yg aku tangkap.. 🤔🤔🤔🤔 jika pernikahannya dgn Merry tanpa cinta lalu mengapa dia sampai mabuk saat bertemu lagi dgn sang mantan.. sampai harus memakan korban krn kelakuannya ini
2024-10-20
0
Tiinaa
oooh good jiwa halu...mulai bertebaran
2022-05-25
1
Tiinaa
kalo nggak cinta pasti nggak sakit hati terus kenapa pas itu mabik dave
2022-05-25
0