Lily mengerjap-ngerjap pelan saat sinar matahari yang nakal menelusup di sela-sela tirai jendela kamar.
Gadis yang tengah hamil muda itu mulai merentangkan kedua tangannya untuk meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku.
Setelah berhasil mengumpulkan kepingan-kepingan nyawanya Lily sontak terkesiap.
'Jam berapa ini? sepertinya sudah sangat siang? batin Lily bermonolog.
Kemudian Ia mengedarkan pandangannya ke setiap sudut ranjang, mencari Smartphone nya. Diraihnya benda pipih tersebut yang tergeletak di balik bantal.
Pukul 07.30 HK Time
"Ya Allah, aku kesiangan!" seru Lily kemudian segera turun dari ranjang besar itu. Alice? Nama itu yang langsung muncul dalam pikirannya. gadis kecil itu pasti kesiangan.
Dengan cepat Lily berjalan keluar kamar menuju ruang makan, mungkin saja Alice dan David masih sarapan. Sesampainya di meja makan, Lily melihat meja sudah bersih dan rapi, hanya terlihat semangkuk bubur labu kuning yang dicampur dengan biji-bijian dibalik tudung saji transparan, tak ketinggalan segelas susu tersaji disana.
"Habiskan sarapanmu Honey, hari ini Alice menjadi tanggung jawabku. Aku akan kembali pada jam makan siang. Your Hot Boss" Lily menutup mulutnya dengan satu tangannya membaca kalimat terakhir dari catatan kecil itu.
Aiiih betapa malunya, kenapa bisa dia lupa mengganti nama kontak David dari julukan menggelikan itu, Ya Tuhan.
Tapi bagaimana Pria itu bisa membuka ponselnya dan
"Duuuuh Gustiii" Lily memukul-mukul kepalanya sendiri mengingat kebodohannya lagi, Dia tidak pernah mempasword Smartphone nya.
Lily adalah gadis muda dengan daya ingat lansia. sangaplt pelupa apalagi untuk hal seperti password, bisa bahaya kalau dia melupakannya bukan?
Jadi Lily putuskan untuk tidak mempasword Smartphone miliknya, toh siapa juga yang akan kepo dengan isi Handphone miliknya yang sunyi senyap?
Lily pun mulai menyantap sarapannya karena cacing-cacing,diperutnya yang sudah mulai berdangdut ria.
sesekali Lily tersenyum sendiri membayangkan kejadian semalam.
Flash Back On
"Sir, Apa yang Anda lakukan?" protes Lily berusaha melepaskan rengkuhan tangan Suaminya itu.
"Kenapa? Aku juga ingin dibacakan dongeng"
"Tapi Anda sudah tua"
"Apa katamu?"
"Mak-maksud saya dongeng itu hanya untuk anak-anak Sir, Anda terlalu tidak anak-anak untuk di bacakan dongeng" ucap Lily lirih.
"Kalau begitu lakukan sesuatu yang lain agar aku cepat tidur"
"Sesuatu yang lain? Misalnya?" tanya Lily bingung
"Berbaliklah" Ucap David kemudian dengan sigap membalikkan tubuh Lily menghadap kearahnya, hingga wajah mereka satu sama lain hanya tersisa beberapa centi saja.
"S-sir... Anda mau apa?" tanya Lily sedikit cemas, tapi juga seperti menginginkan sesuatu entah apa itu. David hanya tersenyum kemudian mendekap Lily kearah dada bidangnya. Lily pun terkejut menerima perlakuan Suaminya itu.
"Biar Aku saja yang menidurkanmu, gadis kecilku yang manis" ucap David kemudian mendaratkan kecupan sayang di puncak kepala istrinya.
Lily pun tersenyum haru. Benarkah yang dialaminya saat ini nyata? bukanlah mimpi? Kalaupun mimpi biarlah Lily menjadi tidak tahu diri, menikmati setiap sentuhan tangan David yang mengelus punggungnya dengan lembut membuatnya perlahan memejamkan mata menyambut mimpi indah malam ini.
Flash Back Off
Sementara Di kantornya David sedang sibuk mengadakan rapat bersama jajaran direksi Perusahaan untuk membahas pengembangan saham mereka di bidang properti wilayah Sai Kung, Hongkong yang masih sangat jarang penduduk. Daerah itu juga terkenal dengan kampung 'bule' Hongkong, mengingat 2/3 penduduknya adalah western people asal Finlandia, Australia, Germany, French, UK dan lainnya. maka dari itu David menilai jika Perusahaannya yang memang bergerak di bidang penanaman saham, melakukan kerjasama dengan pemerintah Hongkong untuk membangun properti seperti Apartemen Hijau dengan harga bersaing merupakan terobosan baru dan akan memberikan profit yang cukup besar bahkan bisa menjadikan perusahaannya semakin berpengaruh dan diperhitungkan dalam dunia bisnis.
Di tengah pembahasan yang menurut David sudah mulai membosankan dan bertele-tele, David memutuskan untuk mengakhiri rapatnya dan meminta Leon untuk mengagendakan kembali rapat besok lusa.
Sebenarnya alasan terkuat David tidak begitu fokus pada pekerjaannya adalah Istrinya yang sangat menggemaskan itu membuatnya tidak bisa jauh barang sedetikpun, apalagi saat Ia mengetahui nama dirinya dalam ponsel pintar milik Lily, seketika membuatnya tertawa sendiri.
'My Hot Boss', lucu sekali. bagaimana bisa Lily menamai dirinya seperti itu. Namun laki-laki normal seperti dirinya mana mungkin tidak bangga dan bahagia jika wanita yang Ia taksir ternyata diam-diam menaruh rasa juga padanya. itu berarti perasaannya tidak bertepuk sebelah tangan kan?
Little Wife memanggil...
Atensi David seketika tercuri melihat Nama yang muncul di layar gawainya. tumben sekali Lily menghubunginya terlebih dulu, apa ada sesuatu?
David segera menjawab panggilan telepon itu,
"Halo, Honey"
"Sir"
"Ya, tumben sekali istriku ini ingat pada suaminya, apa Kamu merindukanku Honey?" Ucap David menggoda Lily
"Tidak Sir, saya hanya ingin Anda melakukan sesuatu untuk... mmm bayi kita"
"Ada apa? apa terjadi sesuatu padanya?"
"Iya, ehm maksud saya tidak. hanya sepertinya si kecil ingin makan sesuatu yang kebetulan tidak ada disini Sir"
"Begitukah? memangnya Anakku menginginkan makanan apa? biar aku yang mencarinya"
"Anda tidak akan menemukannya Sir, makanan ini tidak di jual disini"
"Benarkah? memangnya apa?
"Emmmm... rujak Sir, namanya rujak Serut
"Rujak seret? makanan jenis apa itu"
"Itu makanan yang hanya ada di Indonesia Sir, maka dari itu... mm bisakah Anda Pulang?"
"mmmm baiklah aku akan pulang 30 menit lagi, masih ada pertemuan dengan beberapa staff ku"
"Tapi saya ingin Anda pulang sekarang Sir" Ucap Lily dengan nada bergetar, Yah wanita hamil Yang sepertinya sedang kerasukan jin ngidam itu hampir menangis.
"Hei Honey, jangan menangis, baiklah aku pulang sekarang, okay?"
"Baik Sir, cepatlah" ucap Lily singkat kemudian sambugan telepon itu terputus.
David dibuat bingung seketika. Ada apa dengan istrinya yang kaku dan pemalu itu, kenapa tiba-tiba meminta hal aneh seperti barusan? membuat apa tadi? jurak? seret?
Tak mau membuat istrinya kesal, David menghubungi Leon, memintanya menggantikan dirinya memimpin rapat dengan beberapa staff yang sedang bermasalah.
Setelahnya barulah Ia melesat menuju apartemennya. Memenuhi keinginan Bumilnya yang aneh. Meskipun Ia tak paham apa yang akan dia lakukan, tapi apapun itu asal bisa membuat Lily bahagia akan David lakukan.
Sesampainya di Apartemen, David terkejut karena baru saja masuk Ia sudah disambut Lily yang tiba-tiba memeluknya seperti anak yang menyambut Daddy nya pulang. wajahnya berseri-seri dan terlihat sangat bersemangat?
"Sir, kenapa sangat lama?" Tanya Lily dengan wajah polosnya.
"Maaf Honey, ada beberapa berkas yang harus aku selesaikan dulu. But, Now I'm here" Jawab David yang masih setengah linglung dengan sikap Istrinya yang berubah 180°.
"Baiklah Sir, tidak apa, sekarang ganti bajumu, aku sudah siapkan baju untukmu dikamar, Anda harus memakainya, Aku tunggu di dapur yah" Ucap Lily lagi dengan senyum yang terus merekah di bibirnya.
"O-key" Jawab David.
A few minute Later....
"Honey?? Are You Kidding? Aku harus pakai ini?" seru David yang masih bertelanjang dada menampakkan roti sobeknya yang menggoda iman dan taqwa, menenteng sepasang baju tidur berwarna pink mencolok dengan gambar Hello Kitty berukuran jumbo di bagian dada.
"Kenapa? Anda tidak mau?" Ucap Lily berkaca-kaca mendengar suara David yang meninggi.
"No, Honey, I mean.. It's Okay, Aku akan memakainya" Jawab David memaksakan senyumnya. Sudahlah turuti saja. Toh hanya didalam rumah, tidak ada yang melihat. Ia pun masuk kembali ke dalam kamarnya.
"Honey?" panggil David setelah memakai seragam aneh permintaan istrinya itu.
."Wah... Anda sangat imuut Sir, kemarilah" Ucap Lily berbinar-binar. kemudian tanpa aba-aba mencubit kedua pipi suaminya dan sedikit memainkannya.
Mendapatkan perlakuan seperti itu membuat hati David yang tadinya kesal menjadi luluh. istrinya ini, ck! ada apa dengannya.
"Baiklah Sir, sekarang Aku akan mengajarkan Anda membuat rujak serut kemudian kita akan memakannya ditaman kota bersama Alice, okay?" ucap Lily dengan wajah tak berdosanya.
sementara David, jangan tanyakan lagi, senyum yang sedari tadi coba ia pertahankan, musnah sudah. berganti wajahnya yang memucat. Apa katanya tadi? makan di taman kota? dengan pakaian ini?
'What the... hell' David menjerit dalam hati.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Sandisalbiah
ya ellaa.. Lily ngidamnya menjatuh kan mental Davin... ini baru ngidam pertama lho
2024-10-20
0
Adiba Gadisaayu
si lili luar biasa
2022-05-28
0
Tiinaa
hello kitty,,si lily udah berani
2022-05-25
0