Selesai membereskan kamarnya dan kamar David, Lily menuju dapur untuk memasak makan malam.
Alice sedang bermain diruang Televisi, sementara suaminya, Ah.. suami? bolehkan sekarang Lily menyebutnya sebagai suami. Masih sulit dipercaya dia kini sudah menikah dengan laki-laki super tampan dan kaya plus baik hati. David baru saja pergi ke kantor secara mendadak setelah menerima telepon dari seseorang yang Lily ketahui adalah asisten pribadi David, bernama Leon.
Tiba-tiba Handphone Lily berdering, ada panggilan masuk.
"ibu?" melihat nama yang tertera dilayar gawainya Lily segera menjawabnya.
"Halo Bu"
"Assalamualaikum, Pime kabare Li?"
(Assalamualaikum, gimana kabarnya Li?)
"Alhamdulillah sae Mak, Mama kalih Diva
Pripun kabare?
(Alhamdulillah baik Mak, Mama sama Diva gimana kabarnya?)
"Alhamdulillah apik Nok, Mamak cuma arep ngomong makasih, wis ngirimke duit nggo mama, Alhamdulillah bisa nggo bayaran sekolahe Diva karo mama berobat Nok"
(Alhamdulillah baik Nak, Mamak cuma mau bilang terimakasih, sudah kirim uang untuk mama, Alhamdulillah bisa buat bayar sekolah Diva dan mama berobat Nak)
"Sami-sami mak, Lily sing matur nuwun kalih mamak sebabe mboten nesu kalih Lily karena nikah teng riki mendadak"
(Sama-sama Mak, Lily yang berterima kasih sama mama sebab tidak marah karena Lily menikah disini secara mendadak"
"Ya wis kadung Nok, ora masalah, sing penting koe nang kono sing ngati-ati, sing nurut Karo bojone, Nek ana waktu libur panjang, bojone sekali-kali dijak mrene Nok, hehe"
(Ya sudah terlanjur Nak, ngga masalah, yang penting kamu di situ yang hati-hati, yang nurut sama suami, kalo ada waktu libur panjang, suaminya sekali-kali diajak ke sini, hehe)
"Insya Allah bu"
"Ya wis, kaya kue bae, jaga diri baik-baik ya Nok, Assalamualaikum"
(Ya sudah itu saja, jaga diri baik-baik ya nak, Assalamualaikum)
"Waalaikumsalam"
Lily tersenyum haru mendengar ucapan tulus ibunya. Padahal Lily tahu Ibunya sedikit banyak pasti kecewa padanya, tapi itulah kebesaran hati seorang Ibu, apapun kesalahan anaknya Ia pasti akan memaafkannya, bahkan mendoakan kebahagiaan untuk anak-anaknya tanpa pamrih.
Atensi Lily kembali tercuri melihat pesan masuk dari seseorang yang ia lakukan sejak tadi, Suaminya.
"Aku akan pulang makan malam, Honey" begitu bunyi pesan suaminya yang mulai gombal
'Issh honey-honey, bikin malu aja nih Bule'
Kemudian Lily membalasnya dengan emoticon jempol 👍, dia sendiri terkekeh melihat balasan selanjutnya.
"😌" David replied.
Tak mau buang waktu Lily segera menyelesaikan kegiatan memasaknya, saat melihat hari sudah pukul 17.00 HK Time.
1 Jam berlalu, Akhirnya semua makanan sudah siap. Tak lupa Lily sudah memotong beberapa buah apel dan Melon kesukaan Alicia.
Setelah menutup makanan itu agar tidak terkena debu, Lily menghampiri Alice Yang sedang asik bermain Puzzle huruf dan menemaninya, sambil menunggu David pulang untuk makan malam bersama.
Tak lama kemudian terdengar suara langkah dari arah pintu utama..
"Mommy, sepertinya it adalah Daddy, Ayo kita sambut!" ucap Lily bersemangat.
"Ayo sayang"
Dan sesuai dugaan Pria itu sedang sibuk melepas sepatunya dan mengganti nya dengan sandal rumah.
Lily pun bergegas meraih Jas yang terlampir di lengan suaminya dan tanpa aba-aba meraih tangan David kemudian mencium punggung tangannya dengan khidmat.
David sampai melongo dibuatnya.
"Apa yang sedang kamu lakukan, Honey?"
"Dalam Islam, istri dianjurkan mencium tangan suami saat menyambut kedatangannya ataupun mengantarnya saat keluar rumah, itu... mm adalah tanda penghormatan kepada suami" Ucap Lily terus terang.
"Oh yah? apakah suami juga dianjurkan membalasnya?"
"membalasnya?"
"Yes, seperti ini misalnya" David pun dengan cepat mendaratkan kecupan di kening Lily, membuat wanita itu tersipu-sipu. hingga suara kikikan Alicia membuyarkan keromantisan keduanya.
"Baiklah, maaf apakah aku sekarang sudah menjadi hama untuk Mommy dan Daddy?"
ucap Alicia pura-pura cemberut membuat Lily dan David sontak tertawa.
"Baiklah, Sir mandilah dulu setelah itu kita makan bersama"
"Oke madam!... sweetie Daddy mandi dulu yah"
"Oke Dad!"
David pun berlalu ke kamar untuk membersihkan diri.
Mereka makan malam dengan tenang tanpa suara, hanya dentingan sendok yang saling bersahutan diantara ketiganya. memang begitulah kebiasaan dalam keluarga David, tidak boleh berbicara atau mengobrol saat makan, agar cepat selesai dan makanan tidak menjadi dingin akibat terlalu banyak berbincang.
setelah selesai makan malam, Lily memberikan potongan buah untuk Alice dan David, sementara dirinya membuat teh bunga canola hangat, hari ini perutnya sedikit tidak enak dan merasa mual, wajar saja kehamilannya masih ada di trimester pertama.
Saat hendak menuang panas kedalam cangkir berisikan bunga kering yang sudah ia siapkan, tiba-tiba sepasang tangan kekar bertengger di kedua P*y*d*ra Lily hingga membuat wanita itu kaget dan tanpa sengaja menuang air panas ke tangan tersebut.
"Auuuch" David berseru histeris karena tangannya terkena Air panas.
"Ya Tuhan, Sir!"
"Oh panas sekali"
"Maaf Sir! lagipula kenapa tangan anda sangat na-nakal sir!" seru Lily panik sekaligus malu menyebutkan perbuatan suaminya tadi.
"Aku hanya ingin memelukmu Honey, tapi kamu malah menyiramku" keluh David
"Rasakan! ini hukuman untuk tangan Nakal" Ucap Lily sebal.
"hehehe I'm sorry Honey"
"Sudah sini biar aku obati"
"Thank you"
"Hmm"
Lagi-lagi David hanya tersenyum melihat istrinya yang malah semakin menggemaskan saat sedang kesal.
Lily pun mengambil kotak P3K yang tersimpan di lemari ruang televisi. D engan telaten Lily mengoles salep ke tangan David yang sedikit melepuh kemudian meniup-niup pelan, lalu membungkus luka yang syukurnya tidak terlalu besar itu dengan kain kasa.
Kegiatan Lily itu tak luput dari tatapan tajam David. Tidak. Davin bukannya menikmati panas perihnya luka bakar itu, tapi Ia menikmati pemandangan indah dihadapan matanya. wajah Lily yang manis, buku mata lentik yang berkedip-kedip lucu, hidungnya yang kecil, pipinya ya g sedikit chubby dengan Rina merah menghias cantik disana, bibirnya yang tipis, dan.... manis. Manis yang pernah Ia cicipi dan kini David menginginkannya lagi, perlahan wajahnya mendekat ke arah bibir itu dan..
Cup... satu kecupan mendarat sempurna di bibir Lily.
Klotak.. Kotak P3K terjatuh begitu saja. Lily masih setengah linglung mendapat serangan fajar tiba-tiba. Sementara pelaku yang menciumnya masih setia menempelkan bibirnya.
Tanpa buang waktu tangan David menarik tengkuk Istrinya, memperdalam ciumannya dengan memberikan gigitan kecil di bibir bawah istrinya agar mau membuka mulutnya.
David akan mengajarkan Istrinya yang kaku ini bagaimana indahnya berbagi saliva.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Sandisalbiah
hah.. laki² emang gitu.. suka nyosor gak inget sikon
2024-10-20
0
Maufy Izha
Hehe, Aamiin... terima kasih atas dukungannya kakak ❤️
2022-05-31
1
ray
semoga makin banyak reader yg baca ya thor, gambate.....
2022-05-31
0