Lily menatap lembar hitam ditangannya dengan perasaan yang ambigu, foto USG kandungannya yang memasuki usia 7 minggu, ada rasa tak percaya bahwa sekarang didalam tubuhnya ada Nyawa kecil yang sedang tumbuh, sekaligus merasa sedih karena saat tiba waktunya nanti Ia harus rela berpisah dengan anaknya, untuk kembali melanjutkan hidupnya di kampung halaman.
Meski begitu, Lily berjanji selama mengandung Ia akan berusaha menjaga dan memberikan kasih sayang yang terbaik untuk calon anaknya ini, agar saat pergi nanti tak ada rasa penyesalan yang tertinggal.
Apalagi sekembalinya dari Rumah sakit beberapa waktu yang lalu kandungannya sangat baik dan tidak terlalu merepotkan, hanya morning sick ringan dan sedikit mudah lelah saja, selain itu Lily tak merasakan penderitaan seperti yang pernah Ia dengar dari cerita teman-teman dan saudaranya yang sudah memiliki anak.
"Little peanut" Tiba-tiba sebuah tangan besar dan kekar menyentuh permukaan perutnya, membuat Lily berjengkit kaget.
"Ss-sir? apa yang sedang Anda lakukan?" Tanya Lili Gugup.
"Saya hanya ingin menyentuhnya, apa tidak boleh?"
'Tentu saja tidak' jawab Lily tapi hanya mampu dikatakan dalam hati.
"Hari ini biar saya yang jemput Alice. kamu di rumah saja dan Oh ya, tidak perlu memasak, nanti kita makan diluar" Ucap David tersenyum lembut kemudian beranjak pergi.
Jangan tanyakan keadaan Jantung Lily yang seolah akan meledug. Sampai bunyinya terdengar jelas di pendengarannya.
'Ya Allah, Bosnya lagi kenapa sih akhir-akhir ini?' batin Lily bermonolog.
David memang akhir-akhir ini lebih sering tinggal di rumah tidak seperti sebelumnya yang selalu sibuk, pergi pagi pulang larut malam. Dan yang lebih membahayakan Bos gantengnya itu seringkali memberi perhatian kepada Lily tanpa diduga-duga, meskipun perhatian itu kecil namun mampu melambungkan angan-angan Lily ke atas awan.
Seperti malam kemarin malam, tidak ada angin tidak ada hujan, David tiba-tiba saja mengantarkan buah dan juga susu ibu hamil ke kamar Lily. Meskipun seharusnya itu dianggap wajar karena bayi yang di kandung Lily adalah anaknya namun jelas saja bagi Lily itu perlakuan itu membuatnya menjadi lupa diri.
Bagaimanapun Lily bukanlah waria, dia adalah wanita tulen yang jika diperlakukan manis oleh seorang pria dewasa apalagi dengan ketampanan paripurna seperti Sir David pasti akan merasa baper. Jadi jangan salahkan Lily yah pemirsah yang budiman budiluhur dan budiasih.
Saat sedang asyik melamun, Gawainya berdering.
'My Hot Boss'
ternyata dari bos gantengnya, segera Lily menjawab panggilan telepon itu.
"Halo"
"[keluarlah Saya tunggu dibawah]"
"Oke Sir"
Lily pun bergegas turun menuju lobby apartemen. sesuai perintah David hari ini mereka bertiga akan makan diluar.
2 menit kemudian Lily sudah sampai di Ground floor gedung apartemen mewah tersebut. Dari luar sudah nampak David dan juga Alice Yang begitu bersemangat melambai-lambaikan tangannya kearah Lily.
Lily pun segera berjalan menuju mereka.
"Ready? kita akan pulang larut hari ini"
"pulang larut?"
"Yah kita akan pergi ke pulau Cheng Cau, menikmati Seafood disana, Alice bilang kamu ingin makan seafood langsung di pinggir pantai?" ucap David santai, sementara Lily langsung saja menatap Alice setengah melotot, gadis kecil itu hanya mengedipkan sebelah matanya.
'Alice benar-benar tidak kooperatif'
"Don't waste the time, Come on!"
"I-Iya Sir" Jawab Lily gugup seraya menatap sebal Alice, sementara Alice terkekeh geli melihat wajah Lily yang merah seperti kepiting rebus.
Pukul 11 siang mereka sudah sampai di pelabuhan Central. Menuju Pulau yang terkenal dengan pulau gembok cinta itu memang haruslah menggunakan kapal, untunglah peranan uang memang sangat berpengaruh. Tanpa harus antri David dan kedua wanitanya menggunakan Kapal Pribadi yang sudah dipesan khusus untuk mereka.
Lily menikmati perjalanan Lautnya dengan wajah berseri, ini pertama kalinya Lily menaiki Kapal seperti ini. Riak air laut yang berwarna hijau kebiruan begitu memanjakan indera penglihatannya, Alice pun begitu menikmati perjalanannya, bersama dua orang kesayangannya, apalagi yang bisa menandingi kebahagiaannya saat ini. Gadis kecil itu memeluk Erat Lily yang dengan senang hati membalas pelukannya. sementara satu-satunya pejantan diantara mereka (selain nahkoda dan asistennya yes) hanya bisa menatap kedua makhluk berjenis kelamin perempuan itu dengan senyum merekah. tapi David lebih fokus pada wanita manis bersurai panjang yang ada dihadapannya kini.
'She is Pretty' batin Pria itu.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Debbie Teguh
hiii kalo waria mah tambah ambyar atuh lyyy
2022-07-17
0
Tiinaa
lumayan kok,,tapi kok sepi...
semangat kaka
2022-05-25
0