Lily masih menatap lekat pria bermata biru shapire yang mirip dengan Alice itu. Apakah memakan hidangan Seafood membuat Bos gantengnya itu mengalami kerusakan otak? hingga bicara ngelantur seperti barusan?
Tidak mungkin kan Jika Sir David dalam keadaan sadar memintanya menikah?
"Sir apa Anda baik-baik saja?" Tanya Lily bingung
"Apa maksudmu? tentu saja Saya baik-baik saja" Jawab David yang tak kalah bingung dengan pertanyaan Lily.
"Lalu, kenapa Sir bicara ngawur seperti itu?"
"Ngawur?"
"Iya, mak-maksud saya soal barusan, meni..kah?"
"hahahaha" bukannya menjawab David malah tertawa keras.
'tuh kan benar, Sir David lagi eror' batin Nisa menatap bosnya dengan raut cemas.
"You are so funny, Lily" David masih setia tertawa, ditambah melihat wajah Lily yang terlihat serius mengkhawatirkannya membuatnya bertambah gemas.
Bagaimana mungkin ada gadis sejenis Lily di kehidupan ini.
Bukannya terlalu percaya diri, tapi tadinya David yakin Lily akan langsung menerimanya, mengingat selama ini bahkan para wanitalah yang mengejar-ngejar dirinya dan minta dinikahi. Bahkan ada wanita yang sudah bersuami tapi masih setia mencintainya dan mengganggunya.
Dan saat ini, Dia berani melamar seorang wanita malah menganggapnya sedang tidak waras.
"Saya serius Sir, apa Anda baik-baik saja?"
ucap Lily yang kini sudah hampir menangis. tidak tahu kenapa mungkin karena sedang hamil Lily menjadi lebih sensitif dan mudah kesal. David pun mengakhiri tawanya saat melihat Lily yang hampir menangis itu. Kemudian dengan sungguh-sungguh mengulangi Kalimat lamarannya.
"Saya juga serius Lily, Menikahlah denganku" Kini sorot mata itu berubah tajam namun tidak ada kemarahan didalamnya, hanya kesungguhan.
"Alasannya?"
"Karena kamu sedang mengandung anak Saya"
"Begitukah? bukankah sebelumnya kita sudah sepakat bahwa Saya hanya akan tetap bekerja pada Anda sampai bayi ini lahir dan kemudian saya bisa kembali ke Negara asal saya? kenapa sekarang anda merubahnya dengan menginginkan pernikahan diantara kita?"
Ucap Lily berapi-api, bukan dia tidak senang dilamar oleh Pria setampan Bosnya itu. tapi Ia hanya tidak mau David mempermainkan arti pernikahan. apalagi dalam keyakinannya Mereka tidaklah diperbolehkan menikah karena berbeda keyakinan.
"Yah, memang betul Lily, tapi Saya punya alasan lain kenapa Saya meminta kamu menikah dengan saya, Saya hanya ingin melindungi kamu"
"Melindungi dari siapa Sir? janganlah mengada-ada Sir. Anda tahu bahwa saya disini tidak mengenal siapapun, lagi pula saya hanyalah Buruh Migran di Negara ini, apa yang harus di lindungi"
"Dari keluargaku"
"Apa maksud Anda Sir, jangan membuat saya bingung"
"Akan ada saatnya aku memberitahu kamu semuanya, tapi untuk saat ini percayalah padaku Hmm? menikahlah denganku"
"Tidak Sir, Saya tidak bisa. maaf"
"Kenapa? bukankah selama ini kamu mengagumi saya?"
"Apa?? bagaimana mungkin anda bisa berkesimpulan seperti itu?" Riak wajah Lily berubah drastis, semburat merah kini menghiasi kedua pipi nya.
"Dari ini" David menunjukkan buku kecil yang ternyata adalah catatan harian Lily yang disana terdapat satu foto candid David.
'Astaghfirullah! ketahuan!!' batin Lily malu bukan kepalang. itu adalah foto yang Ia ambil saat kira-kira sebulan bekerja pada Davidm saking kagumnya dengan wajah ganteng dan tubuh David yang sangat luar biasa gagah Ia menyimpannya sambil sesekali merapalkan doa barang kali suatu saat bisa memiliki suami yang 11:12 dengan bosnya itu.
Melihat reaksi Lily David tersenyum puas. beruntungnya Ia menemukan catatan itu yg terjatuh di bawah jok mobil saat tas Lily tertinggal di dalam mobil.
"Jadi? kamu masih menolak pria idaman kamu ini?"
Ya Allah, rasanya Lily ingin menjedotkan kepalanya hingga amnesia, ini sangat memalukan untuk didengar.
"Sir, sa-saya hanya kagum, bukan berarti saya..."
"Sudahlah Lily, jangan dibahas. yang terpenting jawaban kamu"
"Saya tetap tidak bisa Sir"
"Why?"
"Karena... kita... sangat berbeda Sir, Saya adalah pengasuh dan Anda adalah tuan Saya, lagipula kita berbeda keyakinan, saya tidak bisa menikah dengan Anda, maaf"
"Hmmm... Lihat ini" David memperlihatkan sebuah amplop berwarna cokelat.
"Bukalah" pinta David seraya menyodorkan surat itu pada Lily.
Dengan perlahan Lily membuka amplop itu, didalamnya ada surat dari Hon Kong Islamic Youth Associations..
"Sir... Anda??".
"Yes. I'm a Moslem Now"
Seketika Lily menutup mulutnya dengan tangannya, masih tak percaya, Bosnya masuk Islam??
"Jadi saya sudah bisa diterima menjadi Suami kamu?"
Tanpa sadar Lily menangis. apakah ini mimpi? tapi ternyata tidak, ini bukanlah mimpi.
"Lily, Trust me. Saya bersungguh-sungguh memintamu menikah. untuk kebaikan kita, untuk kebaikan kamu"
"Tap-tapi Sir, Anda tidak mencintai Saya"
mendengar ucapan Lily, David hanya tersenyum.
"Saya rasa tidak akan sulit jatuh cinta pada gadis semanis Kamu" ucap David tulus. yah walaupun belum tapi dari sikapnya beberapa waktu terakhir bersama Lily, Ia cukup tertarik dengan gadis muda yang terpaut usia cukup jauh darinya itu.
Cinta bisa tumbuh karena terbiasa. begitu juga dendam, akan terus tumbuh jika terus dipupuknya.
Apapun akan David lakukan untuk melindungi Alicia, sekarang bertambah dengan Lily dan Bayi mereka.
Keluarga Crambhell tidak akan pernah melepaskan Alicia, apalagi kehamilan Lily yang sudah di ketahui mereka melalui si brengsek Dokter Chan ya g ternyata adalah mata-mata mereka.
David Tahu ini tidak akan mudah. Tapi selama 6 tahun mempersiapkan diri dan kekuatan untuk melawan keluarganya sendiri harusnya tidak boleh sia-sia.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Sandisalbiah
jika Alice emang bukan putri kandungnya kenapa Dave sampai segitunya mempertahankan dia??
2024-10-20
0
pupi
masyaallah..... aaaa ga nyangka mauu nangis terharuuuu udhhh mualaf🥺
2022-05-29
1
Tiinaa
apa ini akan rumit nin njimet thor
2022-05-25
0